Cerita ini hanya fiktif semata, hanya karangan belaka dari penulis, mohon maaf jika ada ke samaan nama & tempat.
Kisah seorang anak manusia yang mempunyai kelebihan dari anak-anak yang lain yang berjuang bertahan hidup setelah kematian yang tragis kedua orang tua nya yang menjadikan nya seorang penguasa dunia.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Aira Sakti, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
HARI PERTAMA DI SEKOLAH YANG BARU
Setelah menghabiskan waktu yang cukup lama di tempat yang telah dipilih, tanpa mereka sadari karena asyiknya mengobrol bersama, bercanda, bersendau gurau bersama-sama hari sudah hampir menjelang malam. Akhirnya, mereka pun memutuskan untuk segera pulang, karena besok adalah hari pertama mereka di sekolah yang baru.
1 jam sebelum mereka berpisah untuk pulang menuju rumah mereka masing-masing, Gerhana pun mengajak Lyra, Angel, Isa, beserta teman-temannya lain untuk melaksanakan kewajibannya sebagai muslim, yaitu menjalankan ibadah salat asar, dan mereka pun segera menuju ke masjid.
Setelah mereka selesai melakukan kewajibannya dengan menjalankan ibadah salat asar, mereka semua kembali lagi ke tempat mereka kumpul-kumpul tadi untuk kembali bersenda gurau, bercanda, bersama-sama. Disaat bersamaan, Angel pun beberapa kali mencuri pandang ke arah Gerhana sambil tersenyum manis. Lyra pun melihat ke arah Angel yang beberapa kali tertangkap mencuri pandang ke arah Gerhana dengan rasa curiga.
"HEM" !!!
"Seperti Angel menyukai Kak Gerhana." "Enaknya aku kerjain aja nih Angel," gumam Lyra di dalam hatinya, sambil tersenyum-senyum sendiri. Gerhana yang selalu ada di sampingnya Lyra ikut tersenyum juga mendengar sang adik angkatnya yang berniat untuk iseng kepada Angel.
"Kenapa, Sayang?"
"Apa kamu baik-baik saja?"
Tanya Gerhana kepada Lyra.
Mendengar ucapan dari kakak angkatnya Gerhana yang berbicara seperti itu, sehingga membuat Lyra pun menjadi kaget, "Gak papa, Kak," "Lyra baik-baik saja," jawab Lyra kepada Gerhana sambil tersenyum manis serta merangkul tangannya Gerhana. "Sepertinya Kak Gerhana sudah tahu kalau aku mau mengerjai Angel," gumam Lyra di dalam hatinya.
Melihat kedekatan Lyra dan Gerhana, membuat Angel menjadi cemburu. "Siapa sebenarnya gadis itu?" Gumam Angel di dalam hatinya. Gerhana yang mengetahui isi hatinya Angel, tersenyum manis yang memperlihatkan giginya rapi dan putih, sambil melihat ke arah Angel. Ketika Gerhana melihat ke arahnya, membuat Angel menjadi salah tingkah.
Saat mereka tengah asyik mengobrol dan bercanda ria, terdengarlah suara azan magrib dari handphone-nya Gerhana, dan Gerhana pun langsung berinisiatif untuk mengajak mereka semua untuk menuju ke masjid melakukan kewajibannya sebagai seorang muslim dengan menjalankan ibadah salat magrib bersama-sama.
Setelah mereka semua menjalankan ibadah salat magrib berjamaah bersama-sama, mereka pun memutuskan untuk mengakhiri kumpul-kumpul bareng mereka dan pulang ke rumah mereka masing-masing, karena besok mereka semua akan memulai aktivitas mereka sebagai pelajar di sekolah mereka yang baru.
Isa dan gengnya pulang dengan menaiki kendaraan sepeda motor sports mereka, Gerhana, Lyra, dan keempat temannya pulang dengan mobil yang telah disiapkan ayahnya Lyra dan Gerhana Pak (Adi Cokro), sementara Angel pulang dengan kendaraan mobil yang diberikan ayahnya (Mat Gondrong) lengkap beserta sopirnya dan 2 orang bodyguard untuk menjaga keselamatannya Angel. Sebelum mereka berpisah, mereka pun bertukar nomor handphone mereka agar komunikasi mereka bisa berjalan dengan lancar dan mereka bisa beraktivitas bersama-sama lagi baik kegiatan di sekolah maupun di luar sekolah nanti.
Keesokan harinya pun tiba, di mana mereka semua (Gerhana, Lyra, dan 4 teman-teman akrabnya Gerhana, Toni, Rio, Anca, dan juga Leo, Isa dan geng Badboy Ucil, Nico, Boby, dan Jery serta yang terakhir Angel) akan memulai aktivitas mereka yang baru di sekolah mereka yang baru sebagai pelajar. Mereka pun datang secara bersamaan tiba di sekolah dan segera menuju ke dalam kelas mereka. Dan secara kebetulan, mereka semua berada di kelas yang sama, yaitu kelas 10.1 yang ternyata Alex juga masuk di kelas yang sama bersama mereka.
Mereka pun segera mengatur posisi duduk mereka di dalam kelas tersebut. Sebenarnya, Angel ingin sekali bisa duduk sebangku dengan Gerhana, tapi Lyra langsung menarik tangan Gerhana dan memilih posisi duduk di urutan pertama tepat di depan meja guru. Sementara, Isa memilih posisi duduk tepat di belakang Gerhana dan Lyra. Melihat raut wajah Angel yang tampak sedikit kecewa, karena Gerhana sudah duduk sebangku dengan Lyra, Isa pun mencoba memberanikan diri menawarkan Angel untuk duduk sebangku dengannya. Karena posisi duduknya tepat di belakang Gerhana, akhirnya Angel pun menyetujui untuk duduk sebangku dengan Isa. Sementara, keempat teman dekatnya Gerhana (Toni dan Rio) memilih duduk tepat di sebelah kanannya Gerhana dan Lyra, sementara (Anca dan Leo) memilih duduk tepat di sebelah kiri Gerhana dan Lyra. Sementara (Ucil dan Nico) memilih duduk tepat di samping kanannya Isa dan Angel. (Boby dan Jery) memilih duduk tepat di samping kirinya Isa dan Angel.
Melihat posisi tempat duduk yang berdekatan dengan Lyra sudah terisi semua, terpaksa dengan berat hati Alex mencari tempat yang kosong untuk ditempatinya dan pada akhirnya Alex memutuskan untuk duduk di belakang tepat di posisi ke nomor 2 dari kiri. Dan semua tempat duduk pun akhirnya terisi semua oleh siswa dan siswi lainnya.
Di saat jam pelajaran pertama, Alex setiap ada kesempatan mencuri pandang ke arah Lyra berharap Lyra pun melihat ke arahnya. Gerhana yang menyadari perilaku nya Alex segera menghalangi pandangan Alex ke arah Lyra dengan menggerak-gerakkan badannya. Karena pandangannya terhadap Lyra dihalangi oleh Gerhana, membuat Alex menjadi kesal dan marah.
"KURANG AJAR"!!!!
"Beraninya anak itu menghalangi pandanganku?"
"Lihat saja nanti akan aku beri pelajaran anak itu?" Gerutu Alex di dalam hatinya. Isa yang tidak sengaja menoleh ke arah Alex melihat gerak-gerik Alex yang sedang menatap tepat ke arah Lyra dan Gerhana dengan ekspresi wajah yang kesal membuat Isa curiga!!!
"Kenapa anak itu menatap ke arah Lyra dan Gerhana dengan ekspresi seperti itu?"
"Apa jangan-jangan anak itu menyimpan perasaan suka kepada Lyra?"
"Artinya aku bakal mendapatkan saingan dong," gumam Isa di dalam hatinya. Karena dari sejak mereka duduk di bangku sekolah menengah pertama, Isa memang menyimpan rasa suka kepada Lyra namun tidak direspon oleh Lyra sebab pada saat itu Isa tidak menyukai Gerhana dan Lyra pun tidak menyukai itu. Tapi setelah perubahan dalam diri Isa, Lyra pun menjadi terbuka dengan kehadirannya Isa dan keempat teman-temannya (Ucil, Nico, Boby dan Jery) Isa.
Tepat pada saat bel berbunyi tanda jam istirahat telah tiba, mereka pun bersama-sama untuk segera pergi ke kantin sekolah. Alex pun kali ini mencoba untuk kembali mencari kesempatan untuk mendekati Lyra, namun sampai bel berbunyi tanda jam istirahat telah selesai, Alex pun tak kunjung mendapatkan kesempatan untuk mendekati Lyra, karena memang mereka (Lyra dan Gerhana) selalu bersama-sama.
Setelah bel berbunyi untuk terakhir kalinya tanda bahwa waktu pelajaran telah usai dan para siswa-siswi dipersilahkan untuk pulang ke rumahnya masing-masing, tepat di halaman parkir sekolah, Isa pun mengutarakan niatnya dan mengajak Gerhana beserta keempat temannya (Toni, Rio, Anca, dan Leo) Lyra, dan juga Angel untuk dapat ikut bersama berpartisipasi dalam kegiatan bakti sosialnya di hari Minggu nanti.
Mendengar tawaran dari Isa, membuat Lyra sedikit terkejut sekaligus kagum kepada Isa.
Lyra tidak menyangka bahwa Isa bisa benar-benar berubah menjadi anak yang jauh lebih baik dari sebelumnya pada saat mereka sama-sama di sekolah menengah pertama dulu. Mereka pun menerima tawaran Isa, terutama bagi Angel karena ini merupakan pengalaman pertamanya dalam ikut berpartisipasi di kegiatan bakti sosial.
Angel pun merasa senang sekali bisa mendapatkan teman-teman seperti mereka, terutama lagi bisa dekat dengan Gerhana.
Meskipun ada Lyra yang selalu ada di sampingnya Gerhana, tapi Angel tidak menyerah dan ia yakin suatu saat nanti akan ada kesempatan untuknya bisa lebih dekat lagi dan bisa menyatakan perasaannya kepada Gerhana. Karena bagi Angel, Gerhana adalah orang yang sangat dikagumi dan ia telah jatuh hati kepada Gerhana. Bagi Angel, sosok laki-laki seperti Gerhana sudah sangat jarang ditemui. Dan ayahnya pun Mat Gondrong juga mendukung apabila suatu saat nanti Gerhana dapat menjadi menantunya (suaminya Angel).