Kisah gadis ekstrover bertemu dengan dokter introvert..
Awal pertemuan mereka, sang gadis tidak sengaja melukai dokter itu. Namun siapa sangka, dari insiden itu keduanya semakin dekat.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Miss_Fey, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 33
********
Keesokan harinya, Edo tiba di rumah sakit.
Pria itu siap untuk memulai harinya setelah sehari mengambil libur.
Setibanya di rumah sakit, senyum bahagia tidak luput dari wajah tampan pria itu.
Sepanjang jalan menuju ruang kerjanya, Edo terus saja tersenyum. sehingga hal itu membuat para dokter dan perawat lain yang melihatnya, merasa heran.
Sesampainya di ruang kerja, Edo melihat sudah ada dua sahabatnya yang menunggu kedatanganya.
Ia pun langsung berbalik dan hendak pergi, karena tidak ingin di ejek mereka.
" Oi Do! " panggil Iyan.
" Huff.. " gumam Edo yang langsung menghela nafas panjangnya kemudian kembali masuk.
" Kalian ngapain sih di sini? kayak nggak punya ruangan sendiri aja. " tanya Edo heran.
" Jangan mengubah topik dok! " ucap sus Mia tersenyum menggodanya.
" Gimana kemarin? cerita dong, kita pengen dengar. " tanya Iyan penasaran.
" Iya dok, cerita! dokter bahkan pergi kebali untuk menemuinya, gimana keadaanya. " imbuh sus Mia yang juga penasaran.
" Keadaanya baik baik aja. " jawab Edo sambil duduk di kursi kerjanya.
" Terus gimana? " tanya Iyan yang semakin penasaran.
" Ya gitu deh. "' jawab Edo tersenyum senang.
" Iih dok! gitu gimana? cerita dong, kita pengen tau. " ucap sus Mia yang semakin di liputi rasa penasaran.
" Iya nih Do! cerita! jangan buat kita penasaran. " ucap Iyan sambil mengutak atik ponselnya.
Bukanya menceritakannya, Edo malah semakin tersenyum lebar karena benar benar merasa sangat bahagia.
" Wow! ternyata dia manis banget ya Do " ucap Iyan sambil menatap ponselnya dengan mata yang terbuka lebar.
" Siapa yang manis dok? " tanya Sus Mia menahan tawanya.
" Suina, lihat nih sus. dia benar benar gadis yang sangat manis ternyata. " jawab Iyan sambil memperlihat foto gadis itu yang ada di ponselnya.
" Oi Yan! kenapa kamu bisa punya foto Suina? " tanya Edo kaget.
" Kamu lupa ya, aku itu detektif. jadi aku berusaha untuk mengulik informasi gadis pujaanmu itu. " jawab Iyan tertawa.
" Hapus nggak! " ucap Edo menatapnya tajam.
" Wooow! " ucap mereka tertawa.
" Hapus nggak Yan! " ucap Edo semakin kesal.
" Ada yang cemburu nih sus. " ejek Iyan.
" Kamu cemburu ya? " tanya Edo.
" Em! " jawab Edo mengangguk kemudian langsung merebut ponsel Iyan dengan paksa dan menghapus semua foto foto Suina di ponselnya itu.
" Ya elah Do. " ucap Iyan begitu melihat semua foto foto di ponselnya hilang.
" Ehem! ehem! kok dokter cemburu? memangnya dokter siapanya? pacarnya? " tanya sus Mia menggodanya.
" Bukan. " jawab Edo sambil tersenyum lebar.
" Masah sih? " tanya Iyan kaget.
" Jadi dokter nggak jadi ungkapin perasaan dokter pada gadis itu? " tanya sus Mia heran.
" Sudah sus. " jawab Edo.
" Terus gimana? kalian nggak pacaran? atau kamu di tolak? " tanya Iyan semakin bingung.
" Aku memang bukan pacanya, tapi suami. " jawab Edo memperjelas.
" HAAAAH!!! " ucap Iyan dan Sus Mia yang langsung terbelalak kaget mendengar jawaban sahabatnya itu.
" Kamu bercanda kan? " tanya Iyan tidak percaya.
" Aku serius. " jawab Edo.
" Kok bisa sih dok? gimana ceritanya? " tanya sus Mia yang juga sulit untuk percaya.
" Jadi kalian beneran udah nikah? " tanya Iyan lagi.
" Em! " jawab Edo mengangguk.
" Nggak! nggak! nggak! ini pasti ada yang nggak beres, nggak mungkin secepat itu. " ucap Iyan yang masih sulit untuk percaya.
" Panjang ceritanya, nanti aku ceritain. " jawab Edo.
" Jadi beneran kalian udah nikah? " tanya Iyan yang terus memperjelas.
" Benar Yan. " jawab Edo.
Sus Mia dan Iyan hanya bisa saling memandang mendengar jawaban pria itu.
" Kamu benar benar nekat Do, salut aku sama keberanian kamu. " ucap Iyan sambil mengacungkan dua jempol untuknya.
" Udah sana, kalian keluar. aku mau siap siap dulu. " ucap Edo.
" Oh ya sus, hari ini saya ada jadwal operasi kan? " tanya Edo.
" Iya dok, setengah jam lagi. " jawab sus Mia.
" Baiklah, setengah jam lagi kita keruang operasi. " ucap Edo.
Iyan dan sus Mia pun keluar, dengan raut wajah yang masih syok dan tidak percaya.
Mereka benar benar tidak menyangka, Edo akan senekat itu menikah tanpa restu dari kedua orang tuanya.
Walaupun Edo sudah menikah, namun pria itu masih harus menutupi berita pernikahannya dari orang orang tertentu.
Ia hanya menceritakannya saja kepada kedua sahabatnya itu, karena mereka dapat di percaya.
Begitupun dengan Suina, ia juga masih harus menutupi pernikahannya. setelah Edo berhasil mendapatkan restu dari kedua orang tuanya.
Di dapur, sang kakek terlihat lesuh seperti tidak bersemangat.
" Kenapa pak? ibu perhatiin bapak selalu lesu akhir akhir ini? " tanya sang istri heran.
" Nggak apa apa, bapak hanya bosan aja pengen jalan jalan. " jawabnya.
" Oohh.. " ucap istrinya mengangguk sambil tersenyum.
" Oh ya, makan siang hari ini apa? " tanyanya.
" Opor ayah, bening bayam sama ayam goreng sambal. " jawab istrinya.
" Kita hanya berdua, kenapa masak banyak banget? " tanya suaminya heran.
" Ya nggak apa apa, sekali sekali kan. " jawab sang istri.
Suaminya pun terlihat kesal kemudian menuju kulkas mengambil sebotol air.
" Oh ya, kenapa bocah itu jarang kesini? " tanyanya tiba tiba.
Mendengar pertanyaanya itu, sang istri langsung tersenyum.
" Kenapa? bapak rindu ya? " godanya.
" Kenapa bapak harus rindu dengan bocah itu, ibu jangan asal bicara. " jawabnya kesal.
" Terus? kalau bukan rindu? apa dong? " tanya sang istri menahan tawa.
" Bapak hanya penasaran saja, biasanya dia selalu kesini bahkan hampir setiap hari. " jawabnya.
" Malah bapak senang bocah itu nggak kesini lagi, tenang hidup bapak. " lanjutnya lagi.
Ketika ia ingin kembali duduk di meja makan, tiba tiba pria tua itu jatuh karena kursi yang akan dia duduki bergeser.
" Aduh!! " jeritnya yang merasa sakit di bagian pinggang.'
" Ya ampun pak, bapak kenapa sampai bisa jatuh? " tanya sang istri yang langsung menghampirinya.
" Gara gara kursi sialan ini. " jawabnya kesal.
" Sini ibu bantu. " ucap istrinya.
" Sebentar buk, pinggang bapak sakit. " jawabnya sambil memegang pinggangnya menahan sakit.
" Bapak sih nggak hati hati. " omel istrinya.
" Mana bapak tau kalau kursinya geser. " jawabnya kesal.
Dua hari kemudian, Suina dan bibi Yan kembali setelah menyelesaikan urusan mereka.
Setelah tiba di rumah, Suina langsung pergi kekediaman kakek dan neneknya karena merindukan keduanya.
Namun ketika ia tiba di tempat itu, toko kakeknya terlihat sepi seperti tidak ada orang.
" Loh! kok tutup sih? padalah baru jam 7 malam. " gumam Suina heran.
Ia pun mengetuk dan memanggil neneknya, namun tidak ada jawaban dari dalam.
" Kakek sama neneknya kemana ya? " gumam Suina heran.
Karena tidak kunjung ada jawaban, Suina memilih untuk mengunggu dan duduk di depan toko itu.
Ia memperhatikan kenderaan dan orang orang yang berlalu lalang di depanya.
Tidak berselang lama, sebuah taxi berhenti tepat di depan toko itu.
Karena penasaran Suina terus memperhatikanya.
Tiba tiba kakek dan neneknya keluar dari dalam taxi itu.
Hal itu langsung membuat Suina kaget kemudian menghampiri mereka.
" Kakek kenapa? " tanya Suina karena melihat kakeknya seperti menahan sakit di bagian pinggangnya.
" Nggak apa apa, kamu ngapain di sini? " tanya kakeknya heran.
" Suina pengen ngunjungin kalian. " jawab Suina sambil membantu sang kakek berjalan.
" Aku bisa jalan sendiri. " ucap kakeknya yang langsung menepis tangan Suina.
" Iih kakek! biar Suina bantu, nanti kalau kakek jatuh dan sakitnya tambah parah gimana? " ucap Suina yang tetap memegangnya.
" Kamu sumpain aku sakit ya? " tanya kakeknya kesal.
" Udah! udah! kok malah ribut sih, baru juga ketemu bukanya senang malah ribut. bapak juga, pinggang bapak masih sakit kata dokter jangant terlalu banyak gerak. biarin Suina bantu bapak. " omel sang nenek.
" Nggak! nggak! bapak bisa jalan sendiri. " jawabnya keras kepala, kemudian masuk meninggalkan mereka.
Istrinya hanya bisa menghela nafas panjang, melihat keras kepala suaminya itu.
" Kakek kenapa nek? " tanya Suina penasaran.
" Kakek kamu jatuh, makanya pinggangnya sakit. tapi kata dokter hanya cedera biasa, asal jangan terlalu banyak gerak aja bakalan baik baik saja. " jawab sang nenek.
" Tapi kayaknya sakit banget tuh nek. " ucap Suina cemas.
" Nggak apa apa, yuk masuk. " jawab neneknya mengajak.
" Eh nggak, kamu nggak boleh masuk. " ucap kakeknya melang.
" Bapak! kok nggak di izinin masuk sih? " tanya istrinya kaget.
" Pokoknya nggak boleh, bapak nggak mau buat kesal sama bocah ini. " jawabnya.
" Suina nggak bakal bikin kakek kesal kok, janji. " ucap Suina sambil mengangkat tanganya.
" Bapak ini ada ada saja, ayo Suina masuk. " ucap neneknya sambil mengandeng tangan Suina masuk kedalam.
" Heh! heh! siapa yang izinin kamu masuk? " ucap kakeknya kesal.
" Nenek. " jawab Suina tersenyum lebar yang masuk kedalam bersama neneknya.
Sementara sang kakek langsung menghela nafas kesal melihat tingkah gadis itu.
Kini mereka sudah duduk di meja makan, Suina membantu neneknya menyajikan makanan yang sudah di siapkan sebelum mereka kerumah sakit.
" Mm... baunya enak banget. " ucap Suina yang sudah tidak sabar ingin mencicipinya.
Sementara sang kakek terus memperhatikanya dengan tatapan datar.
" Nih! kakek harus makan banyak, biar cepat pulih. " ucap Suina sambil meletakan beberapa makanan di dekat sang kakek.
Setelah semuanya siap, ketiganya pun mulai menikmati makan malam mereka.
" Oh ya, Suina bakalan nginap di sini. " ucap Suina di tengah tengah makan malam mereka.
" Apa? " ucap kakeknya kaget.
" Suina bakalan nginap di sini, untuk memastikan kakek baik baik saja. " jawab Suina.
" Nggak! nggak! aku nggak izinin. " jawab kakeknya.
" Tapi nenek izinin Suina tuh. " ucap Suina tersenyum manis menatapnya.
" Pokoknya nggak bisa. " jawab kakeknya yang tetap kekeh.
" Oke kalau kakek nggak izinin Suina nginap, nenek aja yang ikut dan tinggal dengan Suina. karena kakek keras kepala dan sulit untuk di rawat, lebih baik nenek tinggal bareng Suina aja. " ucap Suina mengerjainya.
" Orang kalau sudah di tinggal sendiri, tanpa ada yang memasak dan merawatnya. pasti dia akan ikut bareng kita. " lanjutnya lagi.
" Dasar anak nakal! " ucap kakeknya kesal.
" Suina nggak takut kok sama kakek, sekarang saja kakek nggak bisa bangun untuk mukul Suina. makanya kalau nggak pengen nenek ikut Suina, biarin Suina nginep semalam di sini untuk memastikan kakek baik baik aja, Suina janji nggak bakalan bikin kakek kesal. " ucap Suina.
" Suina bakal rawat kakek dengan baik bahkan lebih baik dari ngerawat bayi. " lanjutnya lagi tertawa.
" Lihat nih buk! bocah ini benar benar ngeselin. " ucap kakeknya yang semakin kesal.
Sementara mereka hanya tertawa mendengarnya.
Makan malam itu benar benar terlihat hangat, walaupun sang kakek sering merasa kesal akibat omongan Suina.
###NEXT###
Salam Hangat Dari Penuliss.....