NovelToon NovelToon
Can I Love My Brother?

Can I Love My Brother?

Status: sedang berlangsung
Genre:Ketos / Cinta Terlarang / Crazy Rich/Konglomerat / Enemy to Lovers
Popularitas:1.2k
Nilai: 5
Nama Author: Gywnee

Viola adalah gadis SMA yang berumur 18 tahun yang hidupnya berubah setelah mamanya menikahi duda anak 2. Anak papa angkatnya itu 2 laki-laki, dan siapa sangka anak bungsu papanya itu adalah guru olahraga yang dingin di sekolahnya. Dia harus menjadi keluarga baru guru yang tidak dia sukai itu. Viola sama sekali tidak akrab dengan kakak keduanya itu tapi dia akrab dengan kakak pertamanya dan papa angkatnya itu. Keluarga mereka pun rukun tapi hanya kakak keduanya yang tidak mau tinggal dengan mereka. Viola dan kakak keduanya pun sering bertengkar sampai akhirnya mereka berdua timbul perasaan suka. Bagaimana cara mereka berdua menjalani hubungan cinta satu keluarga dan beda usia ini? Apakah mereka akan mengalah dengan orang tua mereka atau justru sebaliknya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Gywnee, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Chapter 06

"AAAAAAA!!!!!!!!” teriak Viola.

Alca menoleh kebawah, dia  melihat Viola yang masak tapi dia mengangkat wajahnya dengan tangan kosong padahal wajannya masih panas, Alca menghela nafas melihat tingkah Viola itu.

"Kapan bodoh sama cerobohnya sembuh?" gumam Alca dengan heran.

Lalu bibik membantunya membersihkan minyak di lantai karena wajahnya yang penuh minyak itu jatuh.

"Maaf ya bik," ucap Viola dengan sedih.

Lalu Viola membantu bibik itu membersihkan minyaknya tapi bibik itu menolak dan Viola tetap membantah dia ingin membantu bibik itu.

Karena gagal masak,  Viola mengambil tasnya di kamar dan dia bersiap pergi.

"Apa begini caranya pergi? tanpa pamit? kau mau kabur kah?” tanya Alca yang tiba-tiba berada di depan pintu kamar Viola untuk menghalangi Viola.

Viola sontak terkejut.

"Se.sejak kapan di.. di.situ," tanya Viola.

Alca berdiri di depan kamar Viola dengan wajah datar.

"Kemana?" tanya Alca.

"Mau belajar kelompok,  Permisi!" ucap Viola langsung menyelinap dari Alca lalu kabur keluar.

Alca menghela nafas.

“Didikan ku kurang tegas kan?” gumamnya dengan heran.

.

Viola pergi keluar dengan Gia,  mereka menghabiskan waktu bersama,  mereka makan, foto-foto, ke bioskop, belanja dan bermain game di mall.

Sudah lama mereka tidak melakukan hal ini karena orang tua mereka masing-masing terlalu ketat tidak seperti dulu.

Setelah itu mereka makan ice cream di depan supermarket.

"Kalau aku pulang mama pasti menyuruhku ngepel pakai tangan," keluh Gia.

"Kasiha deh,  untung aja mama ku lagi honeymoon sama papa," ucap Viola dengan senang.

"Ih enak banget sih," ucap Gia dengan kesal.

"Oh ya gimana apa sifat Pak Alca sama seperti di rumah?" tanya Gia dengan penasaran.

"Sangat beda aslinya lebih menyebalkan tauk," jawab Viola dengan kesal.

"Kenapa?  apa kau dibully di rumah?" tanya Gia dengan antusias.

Viola mengangguk sedih.

"Diapain aja?" tanya Gia dengan sedih.

"Nggak di apa-apain sih tapi tatapan matanya itu kayak mau bunuh gitu hih serem, kau tahu dia itu aslinya psikopat…" jawab Viola dengan kesal saat mengingat semua perlakuan jahat Alca ke dirinya.

"Kau tahu Angel sama Pak Alca pacaran loh diam-diam ,banyak orang yang nggak tahu tapi," bisik Gia.

"Benarkah?  kau tahu dari siapa?" tanya Viola dengan heran.

"Dari grub siswa di chat," jawab  Gia.

Viola mengangguk mengerti.

"Jadi semua orang tau dong, kan di grup banyak anak-anak juga,"  Viola.

"Mungkin iya." jawab Gia.

Viola menghela nafas, Viola melihat jam tangannya dan dia terkejut karena sekarang sudah jam 1.

"Astagaaaaaaaa Gia ini sudah jam satuuuu...." teriak Viola dengan heboh.

"Enggak! nih jam 9 tauk," ucap Gia menunjukkan jam tangannya.

"Oh iya ya, jam tanganku rusak masa," gumam Viola dengan heran, lalu Viola melihat jam di HPnya dan sekarang sudah pukul jam 2 pagi.

"Gia!!!! JAM DUAAAAA!!" Teriak Viola dengan terkejut.

Lalu Gia melihat jam di HPnya dan dia membelakan matanya dengan terkejut karena sekarang jam 2.

"Viola cepat ayo pulang," ajak Gia dengan panik.

Lalu mereka segera menghabiskan ice creamnya dan segera berlari pulang.

"Kita ngapain aja sih sampai jam 2?" tanya Viola sambil berlari.

"Nggak tahu, kita lama ngobrolnya." jawab Gia.

.

Sampai didepan rumah Viola. Semuanya sudah tidur bahkan sopirnya tidak ada, Viola bingung mau masuk bagaimana, dia mau menelpon Arka tapi tidak enak karena pasti Arka tidur.

Dia mau telfon Alca tapi tidak punya nomornya dan meskipun punya dia juga tidak berani menelfonnya.

"Aduh gimana nih," gumam Viola dengan kebingungan, dia melihat lantai atas dia ingin naik ke atas menuju jendela kamarnya tapi terlalu tinggi dia tidak berani.

Ceklek!

"Masuk!" ucap Alca dengan tatapan datarnya itu.

Viola sontak terkejut, karena Alca tiba-tiba muncul dengan wajah datarnya,  lalu Viola masuk dan menundukkan kepalanya. Dia tidak siap mendengar omelan darinya pagi ini.

"Kamu kemana saja Viola?" tanya Arka dengan cemas.

"Kakak belum tidur?" tanya Viola dengan heran.

"Kakak sama kak Alca menunggumu dari tadi,  kenapa di telpon juga tidak diangkat?" omel Arka.

"Maaf aku mematikan hp ku tadi, baru saja aku nyalain tadi," jawab Viola dengan merasa bersalah.

Arka menghela nafas, tapi dia lega sekarang adiknya sudah pulang.

"Maaf," ucap Viola dengan sedih.

"Apa begini didikan mu selama ini? apa kurang tegas mamamu mendidikmu?  apa kau selalu mengecewakan mama seperti ini?" tanya  Alca dengan tegas.

Viola hanya diam dan dia menahan air matanya. Dia sangat merasa bersalah karena membuat mereka cemas lagi dengannya.

"Alca sudahlah," ucap Arka.

"Mamanya saja tidak mempan menghadapi anak ini,  bukankah harusnya kita ikut mendidik anak ini juga." sahut Alca dengan nada dingin.

Viola mengusap air matanya.

"Masuk ke kamar!" Alca.

Viola naik ke atas sambil sesenggukan.

Arka menoleh ke Alca,  dia senang karena Alca juga mencemaskan Viola.

"Kamu juga tidurlah!" ucap Arka.

Alca diam lalu naik ke atas.

Arka tersenyum.

.

Keesokan harinya,  Viola dan Arka sedang sarapan bersama, sedangkan Alca berangkat duluan karena dia mau melatih anak-anak.

Arka melihat mata Viola yang sembab pasti karena menangis kemarin.

"Viola, Alca mengatakan itu karena dia peduli padamu ,dia sebenarnya orang yang baik kok," jelas Arka agar adik bungsunya itu tidak salah paham.

Viola mengangguk dengan mengerti.

"Lain kali jangan diulangi ya,  kita cuma takut aja kalau terjadi sesuatu padamu," ucap Arka dengan lembut.

"Maaf kak…" ucap Viola dengan sedih.

"iya, habiskan makananmu.." jawab Arka sambil tersenyum.

Viola mengangguk.

.

Sampai sekolah Viola dan Gia terlihat lemas karena jam tidur mereka kurang, mereka hanya menguap terus menerus saat kelas. Setelah pelajaran selesai mereka duduk di taman sambil makan roti.

"Bagaimana kemarin?" tanya Viola dengan lemas.

"Ah mamaku ngomel sampai jam 3 , papa,  nenek,  kakek ku pun ikut juga!" jawab Gia dengan lemas.

"Samaa aku juga,,," jawab Viola. Viola melihat Alca yang berjalan sendirian itu, dia heran perkataan Alca bisa membuatnya takut padahal semarah apapun Rosa ke Viola dia tidak pernah takut ataupun marah.

"Aku harus membangkitkan diriku yang sebenarnya," gumam Viola.

"Ha?  kau mengatakan apa?" tanya Gia dengan heran.

Viola menggelengkan kepala sambil tersenyum.

.

Lalu Alca masuk ke ruang musik dan Angel duduk di kursi piano itu,  Angel tersenyum menyambut kedatangan Alca.

"Pak Alca hari ini mau les musik atau pelajaran?" tanya Angel dengan senang.

"Angel hari ini libur dulu ya Bapak ada urusan keluarga," jawab Alca.

"Oh begitu ya, iya Pak nggak apa-apa kok." jawab Angel sambil tersenyum.

Alca tersenyum.

.

Sepulang sekolah, Alca keluar dari ruang guru dan dia bersiap juga untuk pulang, jauh di depannya Alca melihat Viola yang berjalan dengan wajah lesu tentu saja dia seperti itu karena dia tidur pagi dan bangun pagi.

Alca merasa bersalah juga karena membentaknya kemarin sampai dia menangis .

Lalu Viola berjalan pulang sendirian karena Gia dijemput mamanya agar tidak keluyuran lagi.

"Huaaaaaaaahmmmm….aduhhh… rumah masih jauh ya," gumam Viola setelah menguap lebar.

TIN!

Viola menoleh ke mobil yang berhenti di sampingnya lalu kaca mobil itu terbuka dan ternyata itu Alca.

"Masuk!" ucap Alca dengan ketus.

"Enggak Pak terimakasih," jawab Viola sambil tersenyum.

"Masuk!" tegas  Alca.

Viola menghela nafas.

"Turuti sajalah," gumamnya dengan pasrah lalu Viola masuk dan Alca menjalankan mobilnya.

Mereka berdua hanya saling diam disepanjang perjalanan, dan Viola berkali-kali menguap karena ngantuk tapi Viola menahan dirinya agar tidak tidur di mobil singa. Lalu Viola mencoba mencari topik pembicaraan  agar suasananya tidak dingin.

"A.a.apa Bapak tahu kalau Bapak dirumorkan pacaran sama Angel?" tanya Viola.

"Apa aku bapakmu?" tanya Alca dengan dingin.

"Hm.. nggak sih, lalu apa panggil kakak?" tanya Viola dengan sangat sopan.

"Apa aku kakakmu?" tanya Alca dengan dingin.

Dan Viola mulai kehabisan kesabaran.

"Lalu harus panggil apa sih?  Bapak tidak boleh kakak juga apa harus dipanggil kakek sekalian hih!" omel Viola dengan kesal.

"Siapa yang melarangmu memanggil itu?" tanya  Alca dengan dingin.

"Ah sudahlah males banget bicara sama orang yang tidak bisa menghargai orang," ucap Viola dengan kesal.

Alca hanya diam.

"Turunkan saja disini Aku." ucap Viola dengan kesal.

Lalu Alca memberhentikan mobilnya.

Viola menoleh ke Alca dengan heran, dia tidak menyangka jika Alca benar-benar melakukan itu.

"Oke! oke! TURUN. " ucap Viola dengan kesal lalu dia turun dari mobil dan Alca menjalankan mobilnya dan meninggalkan Viola.

"Kenapa aku harus kenal sama orang kayak dia kenapaaaaa?  kenaaaaaaaaaaapaaaaaa..." Teriak Viola dengan frustasi.

1
yumi chan
ko pusing aku..
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!