Setelah melewati pernikahan selama empat tahun, semia kebahagiaan seakan sirna hanya karena belum bisa menghadirkan buah hati yang diidamkan oleh keluarga besar mereka. Terutama keluarga besar suaminya Jayandru Kertanegara
Ditambah lagi kesibukan mereka berdua yang makin menggila, pernikahan yang dulunya penuh cinta bisa terasa hampa.
Belum lagi keinginan Mama Jayandru yang menginginkan mantan kekasih Jayandru yang dulu menjadi istri putranya.
"Dia bisa memberikan Dru, anak, Nara. Keluarga Dru butuh pewaris."
**semoga suka, ya**
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Rahma AR, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Ulah Andy
"Loh, kalian di sini?" teguran dari suara yang dikenalnya membuat keduanya menoleh.
Tante Yanti dan suaminya.
"Belum ke rumah sakit?"
Nara menatap Tante Yanti bingung.
Siapa yang sakit? batin Nara, kemudian dia menatap Jayandru yang tetap tenang.
"Nanti, tante." Dalam hati Jayandru ngga menyangka akan bertemu kerabatnya.di restoran ini.
Tante Yanti tersenyum.
"Tante baru tau. Nih, sekarang mau pergi. Kalian nyusul setelah ini, ya. Ini serangan kedua, kan, Dru?" Tante Yanti tampak cemas.
DEG
Serangan kedua? Mami Jayandru?
Nara langsung merasa ngga tenang.
Jayandru mengangguk.
"Ya, tante."
"Ya, udah. Tante dan om pergi dulu. Nanti jangan lupa lihat mami bentar," pesan Tante Yanti.
"Ya, tante, om."
Tante Yanti menatap Nara sejenak, kemudian mere mas pundaknya pelan sebelum pergi.
"Mami kenapa? Kok, bisa kena serangan jantung?" tanya Nara. Untung saja dia sudah menghabiskan sebagian makanannya. Dia sudah tidak berselera lagi.
Jayandru tetap tenang sambil menghabiskan makanannya.
"Jangan terlalu dipikirkan. Mami sudah biasa begitu, kan, kalo ada maunya?" ucap Jayandru berusaha sesantai mungkin, menyembunyikan gemuruh perasaannya.
Sekarang dia memilih Nara, bukan maminya. Tapi tetap saja berat mengabaikan kondisi maminya.
Maminya sudah punya papi. Dia punya Nara. Memang kelihatannya dirinya sangat egois, tapi Jayandru ngga punya pilihan lagi.
"Jangan begitu, Dru. Kita harus ke rumah sakit sekarang."
"Habisin dulu makannya."
"Aku kenyang," tolak Nara. Selera makannya yang sudah berkurang kini malah lenyap.
Jayandru menghela nafas panjang.
"Ya sudah. Aku masih lapar. Nunggu bentar, ya."
Nara sekarang gantian yang melepaskan nafas panjang. Dia merasa Jayandru seperti sengaja menunda.
Keadaan mamimu ngga parah, kan?
Tadi saat melihat wajah Tante Yanti yang terlihat cemas, berbanding terbalik denga sikap tenang Jayandru
Tapi melihat suaminya makan dengan lahap, Nara membiarkannya.
*
*
*
Nara merasa ngga enak hati begitu dia dan Jayandru tiba di dekat ruang ICU karena sudah banyak orang yang menunggu di sana.
"Papimu di dalam, Dru," ucap tante Melani memberitau
"Kamu ngga ingin masuk sebentar ngelihat keadaan mami kamu?" tanya tante Yanti.
Jayandru menggeleng.
"Atau Nara aja," imbuh Tante Melani.
Nara terdiam. Dia ngga mungkin menolak.
"Oke, aku temani." Jayandru akhirnya menggandeng Nara melangkah memasuki ruangan ICU.
"Aku kasian lihat Jayandru dan Nara," bisik Tante Yanti gemas.
"Adel dari dulu.egoisnya ngga hilang hilang," sambungnya lagi.
"Aku kasian sama Nara. Padahal.dia kelihatannya sehat," sahut Tante Melani.
"Semakin ditekan dia akan semakin sulit punya anak," timpal Tante Yanti.
"Apalagi Adel ngebet banget jadiin Monica mantunya," desis Tante Melani gemes.
"Belum jadi janda resmi juga tapi masih terus didukung.". Tante Yanti juga ngga kalah gemasnya.
*
*
*
Papinya tersenyum tipis melihat kedatangan anak dan mantunya.
"Sebentar lagi keadaan mami kamu akan membaik, Dru. Tenanglah," ucap papinya seolah paham kalo putranya sedang menyimpan kecemasan dalam dirinya.
Jayandru mengangguk. Tangannya masih menggenggam tangan Nara. Erat seolah takut dilepaskan.
Nara menatap mami mertuanya dengan tatapan yang dia sendiri sulit untuk mengerti.
Sedih, ngga tega juga hampa. Itu yang dia rasakan.
Mungkin kah kalo dia.mengatakan akan melepaskan Jayandru, mami
akan sadar?
Dia melepaskan nafasnya perlahan.
Nara menatap Jayandru yang dia duga mungkin laki laki ini sedang bingung berdiri di pihak siapa.
Jayandru sekarang berusaha berada di sampingnya, tapi melihat ibunya terbaring lemah seperti ini pasti beban banget untuknya.
Kembali Nara melepaskan nafas yang lebih panjang.
*
*
*
Andy tersenyum melihat gosip yang sudah muncul di berbagai portal online.
Perselingkuhan model yang sudah bersuami dengan anggota dpr yang belum juga memiliki anak dari istrinya.
Buzzer buzzernya sudah bekerja maksimal dengan mengirimkan banyaknya komentar komentar panas.
Judul yang dia suka dan juga reaksi netijen yang dia harapkan.
Kejatuhanmu sebentar lagi, Jayandru. Andy tertawa tergelak gelak
Dasar bodoh! Nanti aku ajari bagaimana istrimu bisa hamil, batinnya lagi. Tawanya makin ngga terbendung.
Dia hanya tinggal menunggu berita ini akan meledak.saja.
*
*
*
Jayandru yang baru saja mengantar Nara terkejut ketika sekretarisnya menunjukkan berita viral ini. Dia yang akan mengikut rapat jadi menghentikan langkahnya. Mengamati berita dan komen panas yang menyertainya.
Sangat struktural.
Jayandru menggeram karena isi berita ini juga menyeret Nara istrinya.
Jayandru yakin kalo si penyebar berita ini adalah Sandy. Siapa.lagi yang membencinya selain suami Monica.
Hanya.saja Jayandru merasa aneh. Bukannya tadi mereka sudah baik baik saja?
Tapi saat membacanya lebih dalam semua postingan itu, Jayandru mengerti mengapa Andy sangat marah.
Setelah bercerai dari Andy, Jayandru akan menjadikan Monica sebagai istri kedua.
Jayandru mengumpat kasar. Tertulis jelas Nyonya Adel, istri dari Arga Kertanegara sudah memberikan restu.
Sekarang wanita itu sedang terbaring koma. Tidak bisa diminta klarifikasinya. Monica masih terbaring di rumah sakit. Dia yang akan dikejar untuk menuntaskan kehausan klarifikasi para netijen dan pencari berita. Juga Nara. Pasti saat ini istrinya merasa sangat bingung dan malu.
Beberapa anggota dewan yang ingin bertanya padanya jadi mengurungkan niat mereka karena melihat betapa mengelamnya wajah Jayandru.
Dia segera mengirimkan pesan pada pengawal terpecayanya.
Take down berita ini!
Balasan datang ngga lama kemudian
Sudah sebagian besar, bos.
Jayandru tersenyum miring.
Oke. Lakukan dengan cepat
Siap, bos.
Jayandru menghembuskan nafas panjang. Dia.ngga sempat mengabari Nara. Rapat akan segera dimulai.
*
*
*
Nara menutup mulutnya yang ternganga karena terkejut dengan berita ini.
Hatinya berdenyut nyeri melihat kedekatan suaminya dengan Monica di depan sebuah hotel mewah.
Mereka sudah ngapain aja?
Hatinya bertambah sakit membaca pernyataan mami mertuanya yang akan menjadikan Monica sebagai istri kedua Jayandru.
Haruskah dia memaki maminya sekarang?
Ketiga temannya yang tadi memberitaukannya, ngga mengeluarkan suara lagi.
Mereka memahani betapa besar sakitnya hati Nara. Ditambah dengan komentar ngga berperasaan dari para netijen.
Mereka baru mengerti, rumah tangga Nara sedang ngga baik baik saja.
Rangga di ruangannya juga terkaget kaget membaca berita yang sempat lewat di beranda kerjanya.
Nara akan dijadikan istri kedua? batinnya ngga habis pikir. Beberapa kali dia melihat sendiri betapa penuh cintanya Jayandru memperlakukan Nara istrinya.
Laki laki seperti ini sanggup menduakan Nara? Kembali pertanyaan yang muncul di kepalanya.
Dia berusaha membaca lebih banyak, tapi sepertinya satu persatu berita itu sulit diakses dan menghilang.
Sudah ditake down?
*
*
*
"Berita apaan ini?" Tante Yanti menjerit tertahan.
Teman temannya, banyak yang bertanya tentang kebenaran berita ini.
"Ini bohong," dengus Tante Melani menjawab telpon dari teman temannya.
"Bukan hanya Jayandru dan Monica saja yang menginap di hotel itu. Rekan rekan anggota dewan lainnya juga ada disana. Tapi ngga kesorot," jelasnya marah.
Walaupun selama ini dia nyinyir, tapi dia ngga mau karir politik keponakannya hancur.
"Ini berita sampah!" marahnya lagi pada temannya yang menelponnya.
Tentu sj penyesalan ada di akhir
Monic aja bs boong demi tujuan nya padahal suaminya kasar dan temperamental apalagi cuma nenek tua penyakitan.
Jadi Adel memaksa bahwa Nara harus = posisi dia saat Jayandru poligami atw selingkuh, sakit jiwa akut kau Adel Adel
😛😛
ngomongnya ga pernah enak di depan menantu.
kak Rahma , tolong napa jangan di tekan Mulu hatinya Nara.
sesekali bikin hancur juga hati atau badannya Adel
lah si Monica kabarnya gimana???
keenakan Monica dong lebih gampang lagi buat deketin & menghasut Adel, biar Jayandaru mau nikahin Monica.