NovelToon NovelToon
RAHASIA CINTA SANG DOSEN

RAHASIA CINTA SANG DOSEN

Status: sedang berlangsung
Genre:Dosen / Nikahmuda / Poligami / CEO / Obsesi / Dijodohkan Orang Tua
Popularitas:1.6k
Nilai: 5
Nama Author: Qireikharisma

"Aku tidak bisa mencintainya, karena sejak awal hatiku tidak memilihnya. Semua berjalan karena paksaan, surat wasiat ayah, janji ayah yang harus aku penuhi."

"Semua yang terjadi bukan atas kemaunku sendiri!"

"Dengarkan aku, Roselyn... hanya kamu yang mampu membuatku merasakan cinta."

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Qireikharisma, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

20. Masalah Keluarga.

Perasaan Roselyn seketika menghangat mengingat saat Jayden mengajaknya ke rumah barunya, sikap Jayden begitu tulus dan lembut dalam memperlakukannya sehingga membuat hati Roselyn berdesir dan membuatnya tersenyum-senyum sendiri mengingat momen itu.

"Pak Jayden, maafkan aku tidak mampu berkata jujur soal perasaan ini. Aku juga merasakan hal yang sama namun aku tak bisa untuk menerimamu saat ini," gumamnya dengan ekspresi sedih dan bingung.

"Non, sarapan sudah siap," ucap Bibi membuyarkan lamunan Roselyn, seketika ia bangkit dari tempat duduk dan menuju meja makan.

Roselyn berjalan ke arah ruang tamu, ia hendak pergi ke dapur menuju meja makan untuk sarapan namun tanpa sengaja langkahnya terhenti seketika mendengar percakapan lirih ibunya dengan seseorang lewat telepon.

Roselyn menyadari suasana rumahnya terasa aneh beberapa hari ini Ibunya terlihat murung, sedangkan Ayahnya sudah hampir sebulan masih berada di Kanada. Ponsel sang ibu selalu berdering tampak sibuk tidak seperti biasanya, dan yang paling mencurigakan adalah kakaknya, Derald yang sudah lama tidak pernah pulang ke rumah dan lebih memilih tinggal di Apartemen barunya.

Roselyn berdiri di balik tembok dengan perasaan curiga. Setelah telepon itu terputus, ia memberanikan diri untuk bertanya pada ibunya.

Ibu terkejut melihat kehadiran Roselyn yang tiba-tiba muncul, berdiri di belakangnya.

"Roselyn, sejak kapan kamu berdiri disini," tanya ibunya dengan wajah gugup tersenyum tipis, seolah tidak ada masalah yang terjadi.

“Bu apa ada masalah?" tanyanya mengerutkan dahinya penasaran.

Sang ibu terdiam sejenak, wajahnya pucat. “Tidak usah kamu pikirkan, Lyn. Fokus saja pada kuliahmu," jawab ibu dengan suara tenang.

"Jangan rahasiakan apapun dariku, Bu, jika ada masalah katakan saja," sahut Roselyn dengan perasaan curiga menatap ibunya.

Sang ibu menarik napasnya dalam," Ayo kita sarapan dulu, nanti ibu bicarakan," ucapnya dengan tenang.

"Adik mana? Gak sarapan bu?" tanyanya lagi sambil melihat ke arah meja makan.

"Adikmu lagi dikamar, main game," sahut ibu.

Setelah duduk di kursi meja makan, ibu menarik napas panjang, lalu berusaha tersenyum meski jelas raut wajahnya menyimpan beban berat dalam kepalanya.

“Lyn, sebenarnya Ibu dan Ayah memang harus pindah ke Kanada,” ucapnya pelan.

Roselyn tersentak. “Apa? Pindah? Terus bagaimana dengan aku?” tanyanya dengan melebarkan matanya terkejut.

“Untuk sementara kamu tinggal disini dulu ya, kamu fokus menyelesaikan skripsimu nanti kalau kuliahmu beres baru ikut pindah sayang, Lagi pula, kamu nggak akan sendiri. Ada Bibi yang jagain kamu dan kak Derald."

“Tapi kenapa harus sekarang? Kenapa semuanya mendadak banget?” tanyanya dengan bibir yang sedikit cemberut, namun pikirannya terlintas pada sosok Jayden.

“Kalau nanti aku pindah berarti akan jauh sama Pak Jayden,” gumamnya dalam hati tanpa sadar.

“Kenapa sih! jadi keinget dia,” desahnya pelan sambil menarik napas panjang, tatapannya kosong.

Lalu tangan ibu terangkat mengelus pipi Roselyn membuatnya tersentak, ia menunduk, menutupi gelisah yang bergejolak dalam dadanya.

“Percayalah, Lyn. Semua ini Ibu dan Ayah lakukan untuk masa depanmu. Nanti setelah skripsimu selesai, kamu bisa menyusul kami, kamu jaga diri baik-baik disini ya, lagi pula Ka Derald juga akan tinggal dirumah, Kalau ibu dan Ayah tinggal disana.” Roselyn hanya terdiam dan mengangguk sekilas merespon ucapan ibunya.

------

Jayden sedang menatap layar monitor dihadapannya dengan tatapan kosong. Pikirannya kembali terarah pada Roselyn. Gadis itu memang benar-benar sulit untuk di tundukan, hatinya begitu keras, egonya tinggi.

"Ternyata menundukan rekan bisnis jauh lebih mudah, dibanding mengambil hati Roselyn," gumamnya terdengar getir sambil menyeringai tersenyum.

Rama, yang sedari tadi berdiri di sampingnya hanya terdiam mengernyitkan dahinya heran. Ia memperhatikan gerak-gerik Jayden dengan penuh tanda tanya.

Raut wajah Jayden berubah drastis semenjak pulang dari kantor rekan bisnisnya beberapa hari yang lalu, amarahnya yang menggebu kini justru hilang dengan sekejap, sikapnya sulit ditebak.

“Rama, batalkan tuntutan ke pengadilan soal penggelapan dana itu,” ucap Jayden tiba-tiba, suaranya tenang tapi tegas. “Saya ingin permasalahan itu dibiarkan saja dulu.”

Rama sontak menoleh terkejut, wajahnya semakin bingung. "Tidak mungkin Tuan Jayden membiarkan mereka begitu saja, bukankah dia benci telah ditipu?," Gumam Rama yang menunjukan ekspresi masih tak percaya, mengingat kemarahan yang kemarin mencuat begitu besar.

“Tapi kenapa, Tuan?” tanyanya ragu, nada suaranya sarat keheranan penuh tanda tanya.

Jayden hanya terdiam. Senyumnya semakin mengembang, matanya memancarkan sesuatu yang sulit dipahami, Rama masih penasaran kemarahan yang begitu besar mendadak lenyap begitu saja seolah Jayden menyembunyikan sesuatu darinya, sehingga tidak melanjutkan perkaranya, namun ia tak berani bertanya lebih lanjut. Rama mengangguk dan keluar dari ruangan meninggalkan.

Pada saat itu Jayden berdiri terpaku di depan bingkai yang memperlihatkan foto sebuah keluarga yang harmonis, matanya membesar, napasnya tercekat begitu saja melihat sosok gadis di dalam foto tersebut, sungguh tak percaya ternyata takdir dengan mudahnya telah mengikat mereka berdua dalam permasalahan keluarganya.

"Jadi yang berkhianat itu keluargamu, Roselyn,” gumamnya lirih, senyum miring terukir di wajahnya.

Ia melangkah mendekat, mengangkat tangannya, menyentuh bingkai foto itu seakan sedang menyentuh wajah Roselyn secara nyata.

“Harusnya aku tidak marah dengan kejadian ini, jika tahu dari awal menyangkut denganmu, Roselyn."

Jayden berdiri masih dengan senyumnya yang makin melebar, ia sangat tenang jika benar-benar Roselyn mengetahui statusnya saat ini, bahwa sekeras apapun dia benci, pada kenyataanya dia tidak memiliki pilihan apapun selain akan menjadi miliknya.

"Meskipun kamu marah dan tak terima dengan keadaan ini, namun kamu tidak akan pernah bisa lari dan terlepas dariku sampai kapanpun, Roselyn."

Jayden akan menjadikan permasalahan keluarganya menjadi jaminan untuk menundukan Roselyn, tidak peduli seberapa egois tindakannya, yang terpenting Roselyn harus menjadi miliknya seutuhnya tanpa ada pilihan untuk menolak.

Lanjut Part 21.

1
KP - YUSUP IKBAL
Suka alur ceritanya.
Azure
Ceritanya keren, bahasanya juga mudah dimengerti!
KP - YUSUP IKBAL
Menarik
Black Jack
Membuat saya terharu
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!