NovelToon NovelToon
Istri Cantik Tawanan Panglima Kematian

Istri Cantik Tawanan Panglima Kematian

Status: sedang berlangsung
Genre:Reinkarnasi / Diam-Diam Cinta / Mengubah Takdir / Identitas Tersembunyi / Raja Tentara/Dewa Perang / Fantasi Wanita
Popularitas:4.1k
Nilai: 5
Nama Author: Sri Wulandari

Wan Yurui terbangun kembali saat usianya masih belia. Ingatan di dua kehidupan itu melekat kuat tidak bisa di hilangkan. Satu kehidupan telah mengajarinya banyak hal. Cinta, benci, kehancuran, kehilangan, penghianatan dan luka.

Di kehidupan sebelumnya dia selalu diam di saat takdir menyeretnya dalam kehampaan. Dan sekarang akankah semua berbeda?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Sri Wulandari, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Seperti takdir mempermudah jalan

Jam delapan pagi Wan Yurui bersama pelayannya juga pengawal pribadinya berangkat menuju Kota. Tepat di jalur bercabang Wan Yurui justru meminta Qin Feng memutar kemudi menuju jalur lain.

"Apa Nona yakin?"

"Iya. Mungkin di kota tanpa peraturan kita bisa menemukan tabib itu." Wan Yurui membuat alasan yang masuk akal.

"Baik."

Setelah kemudi di alihkan kereta melaju menembus hujan lebat menuju kota tanpa peraturan. Tempat yang selalu menjadi rebutan dua kekaisaran. Membutuhkan waktu satu hari penuh untuk mereka bisa sampai di gerbang utama kota Xuan.

"Qin Feng, cari penginapan bunga matahari. Aku hanya ingin beristirahat di sana." Wan Yurui memberikan perintah kembali.

"Baik."

Mereka harus pergi jauh kedalam kota agar bisa sampai di penginapan bunga matahari. Tempat yang cukup besar juga memiliki banyak pengunjung.

"Nona muda, kita sudah sampai." Qin Feng turun dari kereta. Dia segera menyiapkan pijakan.

Dengan penutup wajah Wan Yurui turun bersama pelayannya. Gaun sederhana berwarna biru laut ia kenakan agar tidak terlalu menarik banyak perhatian. Di tempat yang penuh dengan kejahatan tanpa adanya peraturan resmi yang di tetapkan. Keselamatan mereka tentu sangat di pertaruhan.

Pemesanan tempat telah selesai di lakukan Qin Feng. Sehingga Wan Yurui bisa pergi kekamar yang di pesan. Baru saja mereka menaiki tangga segerombolan orang datang dengan pedang di tangan mereka. Qin Feng langsung waspada karena keselamatan Nona mudanya adalah hal yang utama.

"Ada apa?" Ujar Wan Yurui mendengar pergerakan dari pengawalnya.

"Beberapa orang dengan pedang berdatangan mengepung penginapan," saut Qin Feng.

Tanpa menghiraukan apa yang akan terjadi Wan Yurui melanjutkan langkahnya menuju lantai dua penginapan. Dengan arahan dari pelayan Ayun gadis muda itu bisa berjalan tanpa perlu bantuan.

"Cari, jangan sampai dia kabur lagi." Teriakan terdengar dari lantai bawah.

Semua orang dengan pedang itu segera mencari orang yang ingin mereka temukan.

Sedangkan Wan Yurui yang baru saja masuk kedalam ruangan kamar menghentikan langkahnya. Dia menyadari pergerakan samar di dalam sana. "Kamu orang yang mereka cari?"

Seorang gadis kecil keluar dari dalam lemari. Dia menatap ketakutan dengan wajah pucat. "Iya." Suaranya bergetar.

"Qin Feng, jangan sampai mereka menyadari keberadaannya." Wan Yurui melangkah mendekat.

"Baik." Qin Feng keluar dari ruangan kamar. Dia langsung melompat dari lantai dua menuju lantai bawah.

Sereeengggg...

Pedang dalam sarung di keluarkan. "Kalian sudah menganggu ketenangan Nona mudaku."

"Heh," mendengus. "Apa kamu ingin mati." Pemimpin dari orang-orang itu mendekat dan dengan cepat menyerang tanpa ampun. Namun setiap gerakan yang ia lakukan selalu dapat di hindari. Bahkan pria yang ada di hadapannya terlalu sulit di hadapi. "Bunuh dia," teriaknya kuat.

Semua bawahnya ikut menyerang.

Di ruangan kamar Wan Yurui mengarahkan tangannya menyentuh kepalanya. Dia hanya ingin mengukur tinggi gadis yang ada di depannya. Setelah mengetahui tinggi gadis kecil itu sebatas siku lengannya. Dia tetap berdiri tapi sedikit menurunkan tubuhnya. "Mereka menculikmu?"

"Iya."

"Baik. Selama kamu patuh dan tidak rewel. Akan aku pastikan mereka tidak akan bisa menemukanmu lagi," ujar Wan Yurui. "Bagaimana? Apa kamu menyetujuinya?"

Gadis kecil itu tidak langsung menjawab. Dia memeluk wanita muda di hadapannya dan berkata. "Kakak, aku akan mengikuti semua perkataanmu." Tangannya bergetar.

Wan Yurui mengelus lembut kepalanya. "Apa kamu sudah makan?"

Gadis kecil itu menggelengkan kepalanya.

"Saya akan menyiapkannya," ujar pelayan Ayun. Dia berjalan santai keluar dari ruangan kamar.

Mereka duduk di kursi yang ada di bagian tengah ruangan.

Gadis kecil itu menatap kedua mata yang ada di hadapannya. "Kakak tidak bisa melihat?"

"Iya," saut Wan Yurui dengan senyuman hangat. "Nama kamu siapa?"

"Zhi Jia."

"Zhi Jia, apa kamu bersedia memberitahukan di mana kamu tinggal dan siapa orangtuamu?" Wan Yurui berusaha menggali informasi agar dia bisa mengantarnya kembali.

Gadis kecil itu diam.

"Tidak masalah jika kamu tidak bersedia." Wan Yurui mengelus lembut kepala Zhi Jia.

"Ayahku Menteri pertahanan di Kekaisaran Yan. Aku putri satu-satunya Zhi Jia. Apa kakak perempuan bisa mengantarkan ku pulang?" Air mata mengalir di kedua mata gadis kecil itu.

Wan Yurui mengangguk menyetujuinya. "Tentu."

Tidak selang lama pelayan Ayun datang membawa makanan untuk gadis kecil itu. Pengawal Qin Feng juga datang dengan pedang yang telah di bersihkan.

"Nona muda, mereka sudah pergi." Qin Feng memberikan hormatnya.

"Qin Feng segera cari keberadaan tabib sakti. Setelah kedua mataku sembuh kita akan pergi Kekaisaran Yun." Tangan Wan Yurui mengelus lembut kepada Zhi Jia.

Mendengar itu Qin Feng cukup terkejut tapi dia juga tidak ingin menentang keputusan dari Nona mudanya. "Baik. Apa Nona muda ingin memberikan kabar kepada Panglima Wan terlebih dulu?"

"Tidak perlu. Jika Ayah sampai mengetahuinya dia pasti tidak akan memberikan izin," jelas Wan Yurui.

"Baik, saya pasti akan mendapatkan informasi keberadaan tabib sakti." Belum sempat Qin Feng melangkah pergi Zhi Jia bersuara, "Apa yang kakak perempuan maksud tabib sakti Heng?"

"Kamu mengenalnya?" Wan Yurui mendengarkan.

"Iya. Dia kakekku."

Semua orang terkejut.

"Sebenarnya aku kabur dari rumah dan ingin menemui kakek di kota tanpa peraturan. Tapi beberapa hari yang lalu saat aku baru saja memasuki gerbang kota. Sudah ada orang yang datang dan menculikku. Kakak perempuan, aku bisa meminta kakek untuk menyembuhkan penglihatanmu." Zhi Jia bangkit dari tempat duduknya. Dia mendekat dan meraih tangan wanita di depannya. "Dia pasti akan membantumu karena telah menyelamatkan cucu kesayangannya."

Wan Yurui tersenyum, "Mungkin ini termasuk takdir."

Tanpa ia sadari kebaikan itu telah membawa dirinya menuju ketujuan dengan lebih cepat juga mudah.

Selang satu hari setelah keadaan cukup aman Wan Yurui membawa Zhi Jia ketempat yang gadis kecil itu katakan. Hutan lebat bagian timur adalah tempat kakeknya tinggal. Dengan petunjuk dari Zhi Jia mereka akhirnya menemukan tempat itu. Kediaman sederhana yang ada di luar hutan.

Saat sampai Zhi Jia langsung keluar dari kereta. Dia melompat lalu berlari masuk kedalam kediaman. "Kakek, cucu kesayanganmu datang." Dia berteriak sangat kuat dan berulang kali mengatakan hal yang sama.

Dari arah dalam kediaman seorang pria tua keluar. Wajahnya masih terlihat segar dan penuh semangat. Hanya saja seluruh rambutnya telah berubah menjadi putih.

"Hahahah... Cucuku." Tabib sakti Heng berlari kuat menggendong cucu kesayangannya. "Kamu datang dengan Ayahmu?"

"Tidak."

"Lalu kamu datang dengan siapa?" Tabib sakti terkejut juga tidak percaya putranya telah membiarkan cucunya pergi sendiri.

"Kakak perempuan yang sudah menyelamatkanku dari penculikan." Zhi Jia menunjuk kearah pintu halaman utama.

Wanita muda bersama pelayan dan pengawal pribadinya melangkah masuk kedalam halaman kediaman. Kedua matanya tertutup kain putih namun dia masih bisa mengetahui arah tanpa perlu bantuan orang lain. "Tabib Heng." Wan Yurui memberikan salamnya.

Tabib sakti Heng mengangguk dengan senyuman menerima salam dari wanita muda di depannya.

1
Kusii Yaati
Jendra yu bisa cemburu juga ternyata ku kira lempeng lempeng aja😂
Kusii Yaati
ya ampun A Rui apa yang ada di otak mu, kenapa kamu nyosor duluan 🙈... yang perempuan agresif sedang yang laki laki kaku dan polos /Facepalm/
sahabat pena
ayuk kak up lagi yg byk💪💪💪
sahabat pena
yu xiao minum cuka🤣🤣🤣kmrn aja cuek skrg mulai bucin nih🤣🤣
Imas Fatimah
dengan bersandiwara akan ketahuan perasaan masing masing...😀
Imas Fatimah
aku suka aku suka
sahabat pena
bibir yu xiao udah ga perjaka lagi wkwkwk 🤣🤣🤣
Mineaa
Yu Xiao tidak suci lagi......😂
Mineaa
Ayooo Ego......
pergi jauh jauh.....
jangan menempel sama mereka berdua.....
Imas Fatimah
tahan aja Yjn Xiao biar lebih lama dekatnya😀
Kusii Yaati
mungkin posisi mu dengan pria penghibur itu terlalu intim yu Xiao,jadi salah paham deh wan yurui sama kamu 😂
sahabat pena
tarik ulur.. 🤣🤣🤣nanti giliran wan rui di nikahin laki-laki lain nangis bombay.. 🤣🤣🤣begitu lah si kutub
sahabat pena
ayo kak up lg💪💪
Kusii Yaati
yang sabar ARui cinta butuh pengorbanan, apapun hasilnya nanti setidaknya berada di dekat orang yang kita cintai sudah lebih dari cukup walau hanya sebentar 🥺🤧
sahabat pena
skrg ini cinta bertepuk sebelah tangan.. atau ibarat bagaikan punduk merindukan bulan.. awas panglima klo nona muda sdh pergi jgn nyesel yeah.. biar seimbang kasih ingetan panglima itu tentang kehidupan sblmnya thor.. kasian sama MC nya berjuang sendiri 😭😭😭😭
Intan Aprilia Rahmawati
next dong kk jangan berhenti
Sri wulandari: Benter kk, Di kotaku pati sedang ada demo besar. Fokus jadi terbelah. Udah ada bab yang tersedia lupa saya up😁🙏
total 1 replies
Kusii Yaati
heh ilalang nggak semua wanita mudah di bodohi ya😡...enak aja buktinya suami ku yang ngejar ngejar aq duluan, emang nyonya Zhi aja yg bodoh mau di peralat sama lelaki model kamu😤... dasar buaya burik 😒
Kusii Yaati
lanjut Thor 😁
Kusii Yaati
tak bisa ku bayangkan gimana perasaan wan yurui bisa melihatnya tapi tak bisa memeluknya 😭
Kusii Yaati
yang sabar A Rui badai pasti berlalu 🥺 pengorbanan mu untuk keluarga mu akan berbuah manis 🤧
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!