NovelToon NovelToon
Ketika Dunia Kita Berbeda

Ketika Dunia Kita Berbeda

Status: sedang berlangsung
Genre:CEO / Cinta pada Pandangan Pertama / Cinta Seiring Waktu
Popularitas:569
Nilai: 5
Nama Author: nangka123

Pertemuan Andre dan fanda terjadi tanpa di rencanakan,dia hati yang berbeda dunia perlahan saling mendekat.tapi semakin dekat, semakin banyak hal yang harus mereka hadapi.perbedaan, restu orang tua,dan rasa takut kehilangan.mampukah Andre dan fanda melewati ini?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon nangka123, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB 12:masih cinta

Tubuhnya kaku, langkahnya terhenti.

Di sisi lain, Fanda yang baru masuk ke aula juga menoleh sekilas. Matanya membesar, jantungnya serasa berhenti berdetak.

“Andre…?!”

Suasana pesta mendadak terasa hening. Semua musik dan tawa seolah menghilang, menyisakan hanya dua pasang mata yang terikat oleh masa lalu.

Dewi, yang berdiri di samping Andre, menatap heran melihat perubahan ekspresi di wajah pria itu.

“Kak Andre, ada apa?” tanyanya bingung.

Sementara itu, Stevan menggenggam tangan Fanda tanpa menyadari badai yang berkecamuk di hatinya.

Fanda menunduk cepat, berusaha menahan air mata. Ia tidak menyangka akan bertemu pria yang selama ini dirindukan, di tempat dan waktu seperti ini.

Ayah Dewi naik ke panggung memberi sambutan, tapi hati Fanda dan Andre tidak lagi di sana. Keduanya larut dalam perang batin masing-masing.

Andre (dalam hati): “Benar… itu Fanda. Dia terlihat begitu anggun. Tapi dia datang bersama Stevan. Kenapa hatiku sesakit ini melihat mereka? Aku tak sanggup menatap kedekatan itu. Sudahlah, Andre. Kalian sudah tak ada hubungan apa-apa lagi.”

Fanda (dalam hati): “Kenapa, Tuhan? Kenapa aku harus melihatnya lagi… saat aku baru saja belajar membuka hati untuk Stevan?”

Air mata menetes di pipi Fanda. Ia buru-buru mengusapnya, tapi Stevan melihatnya.

“Fanda, kamu kenapa?” tanyanya cemas.

Fanda menggeleng, memaksakan senyum. “Tidak apa-apa… cuma terharu.”

Stevan mengangguk, meski hatinya mulai bertanya-tanya.

Dari kejauhan, Andre melihat butiran air mata itu. Dadanya serasa diremas.

“Dia menangis… apakah karena aku?”

Malam terus berlanjut. Setelah sambutan, para tamu dipersilakan menikmati jamuan. Dewi menarik Andre ke meja hidangan, tapi pandangan Andre terus mencari sosok Fanda. Sementara Fanda sendiri berusaha menghindari tatapan Andre, namun setiap kali ia menoleh, mata mereka selalu bertemu.

Hatinya bergetar hebat. Ia ingin berlari menghampiri, memeluknya, mengatakan betapa ia merindukannya. Tapi genggaman tangan Stevan membuatnya ragu.

Air matanya kembali jatuh, kali ini lebih deras. Musik pesta terus berbunyi, tamu-tamu masih bercengkerama, namun di hati Fanda hanya ada Andre.

Ia menarik napas panjang, lalu perlahan melepaskan genggaman tangan Stevan.

“Fanda? Kamu mau ke mana?” tanya Stevan heran.

Fanda tersenyum tipis.

“Aku… cuma mau ambil minum dulu.”

Stevan mengangguk, tak menaruh curiga, membiarkannya pergi.

Langkah Fanda berat, tapi ia mantap berjalan ke arah sudut aula, tempat Andre berdiri bersama Dewi. Dadanya berdegup kencang, seolah setiap langkah membuatnya semakin sulit bernapas.

“Mas Andre…” suaranya keluar pelan.

Andre yang sedang menunduk spontan mengangkat wajah. Matanya melebar, ia tidak salah dengar, itu suara yang sudah lama dirindukannya.

“Fanda…?” katanya terkejut.

Dewi menoleh bingung.

“Kalian saling kenal?”

Fanda menelan ludah, matanya mulai berkaca-kaca.

“Iya, aku kenal baik dengan Mas Andre.”

Andre diam, tak bisa berkata-kata.

“Mas Andre, ikut aku sebentar.” Ia menarik lengan Andre dan membawanya menuju halaman depan rumah.

“Kenapa kamu pergi tanpa kabar, Mas? Kamu tahu aku mencarimu ke mana-mana? Aku hampir gila karena kehilanganmu!”

Andre menunduk, menutup matanya rapat, jemarinya mengepal kuat.

“Fanda… aku tidak ingin kamu melawan orang tuamu hanya demi pria miskin seperti aku. Kamu pantas dapat yang lebih baik. Banyak pria di luar sana yang akan mencintaimu. Kamu pantas bahagia.”

Air mata Fanda jatuh, tak mampu ia tahan lagi.

“Kamu pikir aku bahagia tanpa kamu? Kamu salah, Mas. Setiap hari aku berdoa supaya bisa bertemu kamu lagi. Dan sekarang aku sadar, hatiku masih sama. Aku masih sayang kamu.”

Dewi yang diam-diam mengikuti mereka dari belakang tertegun. Air matanya jatuh tanpa bisa ia cegah. Selama ini ia percaya Andre mulai membuka hati untuknya, ternyata ia salah.

Dadanya sesak, tapi semakin lama ia bersembunyi, semakin pedih rasanya. Akhirnya, dengan keberanian yang tersisa, Dewi muncul di hadapan mereka.

“Dewi…” suara Andre tercekat. Wajahnya pucat. Sedangkan Fanda buru-buru mengusap air matanya.

Dewi berusaha tersenyum, meski bibirnya bergetar.

“Jadi… selama ini Mas Andre masih mencinta...?” Dewi tidak bisa melanjutkan perkataannya

Andre menunduk, tak sanggup menatapnya. Fanda hanya terdiam.

Dewi tertawa kecil, tapi air matanya tetap mengalir.

“Aku ini bodoh sekali, ya? Selama ini aku pikir Mas Andre mulai menyukaiku. Ternyata hatimu tidak pernah benar-benar ada untukku.”

“Dewi, maafkan aku…”

“Jangan, Kak. Jangan minta maaf. Perasaan itu tidak bisa dipaksa. Sekarang aku tahu… aku hanya orang ketiga di antara kalian.”

Dewi langsung berlari meninggalkan mereka dan masuk ke kamarnya tanpa memperhatikan orang-orang di sekitarnya.

Tak lama kemudian, langkah sepatu terdengar mendekat. Stevan muncul dengan wajah penuh tanya.

“Apa yang terjadi di sini? Kalian saling mengenal?” tanyanya dengan nada heran.

Fanda mencoba menenangkan diri, lalu menjawab pelan,

“Iya… kami saling mengenal, Stevan. Dialah pria yang selalu aku ceritakan kepadamu… yang sulit aku lupakan.”

Stevan tertegun. Tatapannya langsung beralih ke Andre, matanya memancarkan campuran kaget dan kecewa.

“Jadi… dia orangnya?” suaranya serak.

Fanda mengangguk pelan. Stevan menarik napas panjang, wajahnya semakin tegang.

“Lalu aku ini apa buatmu, Fanda? Hanya pelarian? Hanya tempat untuk sembunyikan luka masa lalu?”

Fanda menahan tangisnya, suaranya pecah.

“Tidak, Stevan. Aku tidak pernah main-main denganmu. Kamu orang yang baik, tulus, dan aku sangat menghargai itu. Tapi… hatiku tidak bisa berdusta.”

“Jadi… hatimu masih untuk dia?” tanyanya lirih, menunjuk ke arah Andre.

Andre buru-buru berkata,

“Pak Stevan, jangan salahkan Fanda. Semua ini salahku. Aku yang datang lagi ke hidupnya, walau tanpa sengaja. Kalau aku pergi sekarang, semuanya akan kembali baik-baik saja.”

Fanda menoleh cepat, suaranya parau. “Jangan bilang begitu, Mas! Aku sudah cukup kehilanganmu sekali… aku tidak mau kehilanganmu lagi!”

Fanda mengusap air matanya, lalu menatap Stevan dengan suara lirih tapi tegas.

“Stevan… maafkan aku. Kamu sudah begitu tulus mencintaiku, tapi hatiku… hatiku hanya untuk Mas Andre. Aku tidak bisa terus menipu diriku sendiri, dan aku tidak mau lagi menipu perasaanmu. Aku… akan kembali bersama Andre.”

Suasana mendadak hening. Andre menatap Fanda dengan mata melebar, hatinya campur aduk antara bahagia dan takut. Sementara Stevan berdiri dengan wajah sedih, matanya berair, tapi ia berusaha keras menahannya.

“Fanda…” suaranya berat. Ia mencoba tersenyum, tapi senyum itu palsu.

“Jadi semua usahaku selama ini… hanya untuk menyembuhkan luka yang ternyata tidak pernah sembuh?”

Fanda menunduk, air matanya jatuh lagi. “Kamu bukan pelarian, Stevan. Kamu orang baik yang Tuhan kirim di saat aku terpuruk. Tapi aku tak bisa membohongi hatiku… aku masih mencintai dia.”

Stevan menghela napas dalam-dalam, menatap Fanda dan Andre bergantian.

“Aku kecewa… tapi aku tidak bisa mengubah perasaan kalian. Jika itu keputusanmu, Fanda… aku hanya bisa mundur.”

Mereka berdua hanya bisa menatap kepergian Stevan yang perlahan menjauh… meninggalkan cinta yang tak sempat utuh.

1
Nurqaireen Zayani
Menarik perhatian.
nangka123: trimakasih 🙏
total 1 replies
pine
Jangan berhenti menulis, thor! Suka banget sama style kamu!
nangka123: siap kak🙏
total 1 replies
Rena Ryuuguu
Ceritanya sangat menghibur, thor. Ayo terus berkarya!
nangka123: siap kakk,,🙏
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!