NovelToon NovelToon
Cinta Dalam Hidupku

Cinta Dalam Hidupku

Status: sedang berlangsung
Genre:One Night Stand / Aliansi Pernikahan / Diam-Diam Cinta / Cinta pada Pandangan Pertama / Mengubah Takdir / Istri ideal
Popularitas:1.8k
Nilai: 5
Nama Author: Desty Cynthia

Karena pengaruh obat, Atharya sampai menjadikan gadis desa sebagai pelampiasan nafsunya. Tanpa di sadari dia telah menghancurkan masa depan seorang gadis cantik, yaitu Hulya Ramadhani.
Akan kah Hulya ihklas menerima ini semua? Apakah Atharya akan bertanggung jawab?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Desty Cynthia, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Salah Paham

Subuh subuh Hulya sudah berlari ke kamar mandi, dia memuntahkan semua isi perutnya, Athar langsung menyusul istrinya dan memijat tengkuk lehernya.

"Mas jangan disini aku_hueeeekkkk hueeekkk."

Athar terus memijat istrinya dia juga khawatir sekali, dia membersihkan bekas muntahan istrinya dan mengganti bajunya.

Hulya di gendong ke kasur, lalu Athar menghubungi kakaknya, yaitu Alana. "Iya kak cepet ya kak."

Athar naik lagi ke kasur dan memijat kepala istrinya dia cemas melihat istrinya yang pucat pasi "Bentar lagi kak Alana kesini, kamu pasti kecapean kemarin sayang."

Hulya tak menjawab bibirnya lemah sekali, matanya kunang kunang dan pusing sekali. Tak lama Alana datang ke kamar mereka, dia langsung memeriksa Hulya.

"Gimana kak?"

Setelah Alana memeriksa adik iparnya, ternyata Hulya hamil. "Wajarlah namanya hamil muda." Jawab Alana santai.

Hulya dan Athar tercengang "Hamil? Istriku hamil kak?"

"Iya nanti besok Hulya bisa USG di rumah sakit."

Hulya mengangguk cepat, ada perasaan bahagia mendapati dirinya hamil, begitu pun Athar dia langsung memeluk istrinya.

"Alhamdulillah kamu hamil sayang, sehat sehat yaa anak papah." Ucap Athar sambil mencium perut sang istri.

"Terima kasih ya kak." Hulya dan Alana juga berpelukan hangat.

"Sama sama sayang, nanti kita cek yah usia kandungan kamu, nanti kakak kasih vitamin juga, pokoknya kamu jangan capek capek, suruh suami kamu aja." Alana langsung mendelik ke adiknya.

"Hahahah tenang aja kak, aman."

-

-

Alana dan suaminya ke bawah menuju restorant. Mikayla anaknya sedari tadi sudah dibawa oleh papih Al ke bawah.

"Pagi cucu omah sayang." Ucap tante Syla, adik dari omah Winda. "Pagi omah." Jawab Alana ramah.

"Oh iya Athar sama istrinya mana?" Tanya omah Winda.

"Ehm Alana jadi lupa kan. Jadi Alana ada kabar gembira, Alhamdulillah Hulya hamil, sekarang lagi istirahat dikamarnya. Jadi kayaknya Hulya enggak bisa nyusul kesini, Alana tadi habis periksa Hulya." Jawab Alana panjang lebar.

"Alhamdulillah." Semua anggota keluarga menyambut kabar baik itu, terutama mamih dan papih, juga orang tua Hulya.

"Kita akan jadi nenek kakek, pak. Ibu mau ke kamar Hulya, pak ayo pak." Ucap bu Annisa.

"Ayo bu, saya juga mau." Mamih Aleesya langsung menarik bu Annisa.

Anggota yang lainnya sarapan dulu, nanti mungkin akan menyusul satu persatu.

-

-

TOK TOK TOK

Athar dengan cepat membuka pintu kamarnya ternyata orang tuanya juga mertuanya

"Minggir mamih mau ketemu menantu mamih." Mamih Aleesya langsung ke dalam bersama bu Annisa.

"Ck...anak sendiri terlupakan." Athar mendengus sebal.

Dia mengikuti mamih dan mertuanya ke dalam kamar "Nak gimana keadaan kamu sekarang?" Tanya bu Annisa.

"Alhamdulillah agak mendingan bu, masih pusing sama mual sedikit." Ucap Hulya lemah.

"Harus banyak istirahat yah, namanya hamil muda begitu sayang, mamih juga dulu sama." Ucap mamih Aleesya.

Ketiga wanita itu mengobrol dikasur, Athar merasa terabaikan dia pamit dulu keluar menyusul keluarga lainnya. Namun ketika di lorong hotel, dia bertubrukan dengan Maira.

BRUK

"Aduh maaf mbak_Maira?"

"Eugh...kak? Maaf ya kak aku buru buru mau pulang."

"Eum iya hati hati." Ucap Atharya datar.

Namun Maira balik lagi menghampiri Athar dan menarik tangannya, Athar refleks berbalik badan, disitu Maira langsung memeluk Athar erat.

"Mai, jangan seperti ini, aku sudah menikah." Athar berusaha melepaskan pelukan Maira, dia takut ada salah satu anggota keluarganya yang melihatnya dan salah paham.

Dan benar saja, Hulya, mertuanya dan mamihnya tiba tiba ada disana. Ketiga wanita itu berniat menyusul Athar ke bawah, namun mereka mendapatkan pemandangan yang mengagetkan.

"Aaawww sakit kak." Maira meringis karena dorongan Athar ke tembok.

Athar terpaksa mendorong Maira agak sedikit keras. Air mata Hulya sudah jatuh, dia pun pergi dari sana. Athar langsung mengejar istrinya.

"Astaga Hulya! Ibu susul Athar sama Hulya, saya mau bicara dengan Maira." Ucap mamih Aleesya.

"Sini Maira, tante mau bicara." Mamih Aleesya langsung menarik tangan Maira dari sana. Sementara bu Annisa mengejar Hulya dan Athar.

-

-

-

"Sayang buka pintunya! Dengarkan aku dulu, sayang."

Athar terus menggedor pintu kamar mandi, Hulya menangis sesegukan di dalam bathub, baru saja dia bahagia atas kehamilannya, tapi suaminya malah berpelukan dengan wanita lain.

"Kalau kamu enggak mau buka, aku dobrak yah!"

Bu Annisa baru datang ke kamar Athar, namun beliau tak mau ikut campur, akhirnya bu Anisa keluar lagi. Dia akan menunggu diluar saja.

"Mas pergi aja sana, mas masih cinta kan sama dia?" Teriak Hulya dari dalam.

"Demi Tuhan! Mas cintanya sama kamu sayang. Hulya ayo buka, aku dob_"

CEKLEK

"Aku mau pulang kerumah ibu." Hulya bergegas ke lemari baju dan memasukan baju ke dalam koper.

Athar merasa kesal dia pun membuang semua baju istrinya, dan itu membuat Hulya ciut. Dia menunduk dan sedikit bergetar, tangannya meremas ujung bajunya.

"Bisa dengerin aku dulu?" Ucap Athar dengan suara sedikit meninggi.

Hulya mengangguk tanpa melihat ke wajah suaminya. Ini pertama kalinya Athar sedikit membentak dirinya. Jujur saja Hulya takut sekali. Athar mencoba meredakan emosinya, dia memeluk istrinya dulu.

Lalu Athar membawa istrinya duduk di kasur, dan membelai wajah sang istri.

"Maafin aku ya sayang, tapi bisa kan dengerin penjelasan aku dulu? Kamu udah mau jadi ibu, kita udah menikah, tidak semua masalah diselesaikan dengan pergi, mengerti kan maksud mas?" Ucap Athar lembut.

"Ii-iya mas." Hulya sudah berlinang air mata sejak tadi.

Athar memeluk istrinya erat dan mencium ubun ubun sang istri "Aku sudah mencintaimu Hulya, entah sejak kapan aku mencintaimu. Aku enggak pernah kepikiran menghianati kamu, aku bahagia sama kamu, tadi itu aku_" Athar menjelaskan pertemuannya dengan Maira tadi.

Hulya sekarang sudah berani mendongakan kepalanya menatap suaminya "Aku minta maaf mas, aku udah kayak anak kecil. Aku juga mencintai mas Athar. Aku takut mas akan meninggalkan ku." Lirih Hulya.

"Tidak akan pernah! Kamu ditakdirkan untukku Hulya. Meskipun diawal aku yang duluan merusakmu."

"Mas, jangan lihat aku seperti itu terus." Lirih Hulya. Dia tak mau dianggap korban pemerkos*an. Baginya sekarang kehidupannya bersama Athar sudah bahagia.

"Maafin mas yah sayang. Jangan nangis lagi nanti cantiknya hilang, nanti sore kita ke dokter yah. Papah udah gak sabar lihat anak kita." Ucap Athar sembari mencium perut istrinya.

Tangan Hulya terulur mengelus rambut suaminya, dia tersenyum bahagia. Sekarang diperutnya sudah ada malaikat kecil yang akan menemani hari harinya.

-

Sementara di restorant mamih Aleesya menceritakan kejadian tadi. "Nanti papih hubungi Ethan, mamih tenang aja. Hulya dan Athar akan baik baik saja."

"Semoga ya pih. Mamih kasihan sama Hulya."

"Tenang aja mih, nanti biar papih yang bicara dengan Ethan."

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!