Dalam perjalanan pulang dari kantor Sheryl tiba-tiba bertemu dengan cinta monyetnya waktu SMA yang pernah membuatnya patah hati, tapi ternyata dia sudah punya anak. Akankah cinta itu tumbuh lagi setelah 10 tahun berlalu?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon housewife, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Saling melupakan
Lain Sheryl lain pula Bimo. Sesudah urusan ijazahnya selesai Bimo menunggu Ane di depan kelas IPA di lantai 2. Ane pun langsung keluar kelas begitu melihat Bimo.
"Eh Bim.", sapa Ane tersenyum.
"Kebetulan aku... pingin ketemu kamu, ada yang mau aku omongin.", tambah Ane.
"Oh..., iya aku juga ,kamu silakan ngomong duluan", kata Bimo.
""Bimo...umm... kita udahan aja ya, kayaknya kita lebih cocok berteman deh, toh setelah lulus kita bakalan pisah juga karena kita harus memilih jalan hidup masing-masing. Maaf kalo selama ini aku jarang ada waktu buat kita berdua, aku yakin kamu pasti juga jenuh, punya pacar tapi kayak nggak punya pacar. Maaf juga kalau sebenarnya waktu aku dengar kamu udah nggak punya ibu aku merasa iba sama kamu. Aku pikir dengan aku nerima kamu jadi pacar aku... aku bisa menghibur kamu, aku pikir aku bisa jadi tempat curhat kamu. Tapi setelah kita jadian ternyata aku ngga tahu bagaimana harus bersikap sama kamu. Jangankan jadi tempat curhat malahan aku jadi canggung sama kamu. Aku dari sesudah kamu sakit mau ngomong begini ke kamu tapi aku ga berani, aku takut kamu marah dan jadi benci sama aku. Sekali lagi maafin aku ya Bim." ,ucap Ane menyesal.
"Ngga ada yang perlu dimaafin An, kamu bener kita cocoknya jadi temen aja. Aku yang udah merusak pertemanan kita, aku yang nembak kamu tanpa pertimbangan cuma karena kamu baik, padahal baik kan ngga harus jadi pacar juga. Aku juga masih belajar dewasa An. Aku mulai sadar antara aku sama kamu emang ngga ada chemistry, jadi ini bukan salah kamu.", kata Bimo.
"Makasih ya Bim kamu ngga marah sama aku.", ucap Ane.
"Aku yang harusnya berterimakasih kamu suka bantuin aku bikin PR hehe..", ucap Bimo.
"Aku seneng kok bisa bantu kamu, mudah-mudahan apa yang jadi cita-cita kamu bisa terwujud ya Bim.", ucap Ane mendo'akan.
"Aamiin, kamu juga An, semoga jadi orang sukses ya.", balas Bimo mendo'akan.
"Aamiin, bye Bimo sampai ketemu lagi....", ucap Ane.
"Bye..." sahut Bimo.
***
Sesudah urusan dengan Ane selesai Bimo turun ke bawah, dia mencari-cari Sheryl. Lalu dia melihat Irene yang sudah mau pulang.
"Ren!", seru Bimo.
"Oi, apa Bim?", tanya Irene.
"Sheryl mana?" tanya Bimo
"Udah pulang duluan tadi abis pamitan sama guru-guru, terus sama yang lainnya juga." jawab Irene.
"Kok sama aku ngga pamitan sih?", protes Bimo.
"Lah kamunya aja yang dari tadi nggak kelihatan.",
jawab Irene.
"Sheryl ga... nanyain aku?", tanya Bimo ragu.
"Ngga tuh", jawab Irene santai tapi menatap curiga pada Bimo.
"Kamu suka ya sama Sheryl?", goda Irene.
"Nggaklah, ngaco kamu. Udah sana pulang, bye!", ucap Bimo sambil berlalu.
"Emang aku mau pulang,huu! Dasar Bimo", ucap Irene.
Bimo di jemput oleh supirnya. Dia pun masuk ke mobilnya. Di dalam mobil Bimo membatin.
'Aku suka sama Sheryl? nggak mungkin. Memang sih belakangan ini aku merasa nyaman didekat Sheryl, walaupun dia suka ngambek kalau aku jahil ke dia tapi dia tetap baik sama aku. Apa itu berarti aku punya perasaan sama dia? Entahlah yang jelas sekarang aku merasa agak kecewa nggak bisa ketemu dia di hari terakhir ke sekolah ini. Mana aku nggak pernah nanya-nanya nomer HPnya tapi denger-denger dia belum boleh punya HP, yang ada HP orang tuanya. Ngga ah aku ga berani nelepon. Udahlah ngapain juga aku jadi pusing mikirin Sheryl, dianya juga belum tentu mikirin aku. Andaikan kita saling suka juga paling-paling seperti yang orang-orang bilang.... ya, cinta monyet. Rasa suka sesaat yang bakal hilang seiring waktu.'
***
"Sheryl dan Bimo pun menjalani kehidupan mereka masing-masing. Sheryl melanjutkan kuliah di jurusan swasta di Jakarta, sedangkan Bimo kuliah di Bandung. Kesibukannya mampu membantunya melupakan patah hatinya terhadap Bimo.
Sheryl bekerja keras menyelesaikan kuliahnya dengan membantu orang tuanya dalam mencari penghasilan tambahan untuk biaya kuliahnya. Anton Papa Sheryl bekerja sebagai staf administrasi di sebuah perusahaan makanan. Sedangkan Lulu mamanya Sheryl membuka usaha snack box di rumahnya yang diberi label Snack Box Lulu. Sheryl yang bertugas mengantar orderan ke pelanggan. Berkat kerja keras mereka Sheryl pun mampu menyelesaikan kuliahnya tanpa perlu hutang sana sini. Sheryl lulus dengan nilai yang memuaskan.
Tapi seperti kebanyakan para sarjana lainnya, mendapatkan pekerjaan itu tidaklah mudah. Sheryl pun tidak mau hanya berpangku tangan. Selama mengisi waktu menganggurnya dia membantu mamanya mengantarkan orderan dan sibuk mempromosikan usaha mamanya melalui beberapa platform medsos.
Hingga pada suatu hari mamanya mendapat orderan Snack untuk sebuah acara arisan keluarga dari pelanggan barunya yang melihat promo snack box melalui medsos.
Pagi itu Sheryl pun memanaskan mesin motornya bersiap untuk pergi ke alamat yang di tuju yaitu Jalan Kesejahteraan. Begitu dia memasuki jalan itu, dilihatnya rumah-rumah elit yang berjajar di sana.
'Hm.. sesuai namanya jl.kesejahteraan sepertinya penghuninya orang-orang sejahtera.' gumam Sheryl dalam hati.
Sheryl pun mencari alamat yang di tuju. Setelah ketemu dia langsung menyerahkan pesanan dan langsung pulang begitu menerima bayaran.
Hari masih pagi, hangatnya sinar matahari terasa sampai ke hati apa lagi pagi-pagi sudah dapat cuan, terbayar sudah lelah setelah bergadang bersama mama membuat Snack box. Sheryl menjalankan sepeda motornya dengan santai sambil menikmati pemandangan asri di kawasan jl.kesejahteraan. Di sana juga terdapat joging track dikelilingi taman cantik yang sedang terlihat sepi hanya ada beberapa orang yang sedang joging. Ketika sedang asyik berkendara santai tiba tiba di pinggir jalan Sheryl melihat sebuah benda. Sheryl menepikan sepeda motornya untuk memastikannya.Ternyata benda itu sebuah ponsel yang terjatuh. Sheryl melihat sekeliling tapi tidak ada orang dan beberapa orang yang joging tadi pun sudah tidak ada.
'Duh punya siapa ini ya? sepertinya HP mahal nih.' batin Sheryl.
Lalu Sheryl mengintip ke dalam chasing HP itu, dan benar saja di bagian belakang HP itu ada sebuah logo berupa gambar buah kesemek.
'Wah bener ini sih HP iplone terbaru, mungkin ini punya warga sini. Ya sudahlah karena tidak ada orang jadi HP ini ku amankan dulu.'
Lalu Sheryl melanjutkan perjalanan pulang dengan membawa ponsel itu.
Setibanya di rumah mama dan papanya sedang sarapan.
"Ayo Sher sini sarapan dulu." ajak Lulu.
"Iya mah. Oh iya ini uangnya mah." Kata Sheryl sambil menyerahkan uang bayaran Snack tadi ke mamanya. Lalu Sheryl pun sarapan.
Setelah selesai sarapan Sheryl masuk ke kamarnya untuk beristirahat. Dia mengantuk karena semalaman dia tidak tidur. Dia mengeluarkan isi tasnya dan melihat kembali HP iplone tadi ,ternyata batere HP itu hampir habis dia pun mengisi daya HP itu dengan charger yang pas soketnya dan dia pun tertidur.
Setelah kira-kira setengah jam dia tertidur tiba-tiba HP itu berdering. Sheryl terbangun dan meraba-raba tasnya lalu dilihatnya yang berdering bukan HPnya melainkan HP yang sedang di charge tadi Sheryl pun segera menjawab panggilan tersebut.
"Halo.",terdengar seperti suara bapak-bapak di sana.
"Ya Halo assalammu'alaikum", jawab Sheryl.
"Wa'alaikumsalam, maaf ini siapa ya kok bisa HP ini ada di anda?" tanya bapak-bapak tersebut.
"Saya tadi nemu HP ini di pinggir jalan dekat joging track, karena sepi orang jadi saya amankan dulu bersama saya, sengaja HP ini saya charge supaya bisa dihubungi karena tadi lowbat." jelas Sheryl.
"Maaf ya mbak bisa tidak, anda antar ke alamat saya sekarang, karena ada data-data penting di HP itu dan disini tidak ada yang bisa saya suruh karena asisten saya sedang libur."
"Oh iya boleh, kasih aja saya nama dan alamat Bapak." jawab Sheryl.
"Jl.Kesejahteraan no.10 dengan Bapak Rendi." ucap bapak-bapak tersebut.
Sheryl pun meluncur kembali ke jalan itu dengan sepeda motornya.
...----------------...
