VOLETTA yang sering di panggil VIOLET, seorang gadis yatim piatu yang hidup sebatang kara, dia di angkat oleh keluarga Romanov keluarga nomor satu di kota Bore.
Dan sejak saat itu kehidupan Violet menjadi lebih baik, apa lagi saat putra bungsu keluarga Romanov, LUCANE ROMANOV mengambil alih keluarga Romanov, Violet semakin membuat semua orang iri dengan kehidupannya, karna Lucane selalu memprioritaskan Violet.
Tapi itu semua berubah saat Violet sengaja ingin mencelakai wanita yang di cintai oleh Lucane, karna hasutan dari musuh wanita itu, Lucane perlahan menunjukkan sisi iblisnya di depan Violet, pria itu menghukum Violet dengan menyiksanya di ruang bawah tanah.
Dan saat Violet menghembuskan nafas terkahirnya, dia berjanji jika ada kehidupan kedua dia tidak akan lagi mengusik kehidupan Lucane dan wanita pujaan hatinya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Zakiya el Fahira, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 4
''Haisss,,''
Jayden mendesah melihat jaketnya kotor terkena tumpahan sup.
Mahasiswi itu buru buru meminta maaf dengan panik, karna tak sengaja menubruk dan mengotori jaket Jayden dengan sup yang di bawanya.
''Maaf, maaf, aku tidak sengaja''
''Lain kali jangan hanya fokus pada makanan saja'' ketus Jayden kesal.
''Sekali lagi aku minta maaf, aku siap untuk ganti rugi''
Jayden menaikkan alisnya mendengar perkataan mahasiswi di depannya, yang sama sekali tidak berani menatap ke arah Jayden, bahkan Jayden sampai tidak bisa melihat jelas sosok mahasiswi yang menabraknya kaena terus menunduk.
Lalu dengan secepat kilat Jayden melepas jaketnya, lalu dia sodorkan pada mahasiswi itu. ''Nih, cuci sampai bersih'' perintahnya.
Mahasiswi itu langsung mengambil jaket Jayden. ''Baik, aku akan mencucinya'' ucapnya dan buru buru pergi.
''Tunggu!''
Mahasiswi itu langsung menghentikan langkahnya, jantungnya berdetak tidak karuan saat Jayden mendekat dan berhenti di depannya.
''Kamu pergi begitu saja, apa kamu sudah tahu nanti jaket ini harus kamu kembalikan pada siapa?'' ucap Jayden.
Mahasiswi itu seketika merutuki kebodohannya, benar juga dia tidak tahu siapa yang dia tabrak barusan, jadi mahasiswi itu memberanikan diri mengangkat kepalanya, dan seketika tatapannya bertemu dengan tatapan tajam milik Jayden.
Jayden sedikit tersihir oleh mata polos mahasiswi di depannya, menurutnya meskipun wanita di depannya tidak secantik Violet, tapi wajah teduhnya mampu membuatnya merasa tertarik.
''Ingat, pemilik jaket ini namanya Jayden'' ucap Jayden dan berlalu pergi mengambil makan siang untuk Violet.
Mahasiswi itu juga menganggukkan kepalanya dan berlalu pergi meninggalkan kantin.
Sedangkan dari meja di sudut pojok kantin, Violet hanya diam saja menyaksikan interaksi Jayden dengan mahasiswi itu.
"Jadi ini awal pertemuan mereka" batin Violet.
''Vio''
Violet menoleh saat Kenan memanggilnya. ''Ada apa Kak?''
''Sepertinya kakakmu jatuh hati sama mahasiswi itu'' ujar Kenan.
''Terus?''
''Kamu tidak khawatir gitu?'' tanya Kenan.
''Memangnya apa yang harus aku hawatirkan?, bagus dong kalau akhirnya ada wanita yang bisa membuat Kak Jayden tertarik'' sahut Violet.
''Aku jauh lebih khawatir, kalau tidak ada wanita satupun yang membuat Kaka Jayden tertarik'' ungkap Violet.
''Memangnya kenapa?'' tanya Dante.
Violet memajukan tubuhnya, lalu bicara dengan pelan. ''Aku takut Kak Jayden, gay''
Seketika tawa Dante dan Kenan pecah, mendengar pikiran aneh Violet tentang Jayden, begitu juga dengan Violet dia juga ikut tertawa.
Ha ha ha ha
Ha ha ha ha
Ha ha ha ha
''Apa yang sedang kalian tertawakan?''
Tawa Violet, Dante dan Kenan seketika berhenti, mendapati Jayden yang tiba tiba sudah berdiri di samping mereka.
''He he he, tidak ada Kak, hanya membahas tentang kekasih Kak Dante yang seantero kota'' ucap Violet berkilah dengan mengulum senyum.
Jayden hanya ber oh ria, dia percaya begitu saja dengan apa yang di katakan oleh Violet.
''Ini, makanlah'' Jayden meletakkan piring yang berisikan menu makan siang dan juga air putih di depan Violet.
''Terimakasih, Kak''
''Sama sama'' balas Jayden lalu duduk kembali ke kursi yang semula ia duduki.
Sore hari Jayden duduk di kursi taman universitas sendirian, untuk menunggu Violet yang sedang menemui dosennya.
Ceklek
Violet yang baru keluar dari ruangan dosennya celingukan mencari keberadaan Jayden, dan ternyata dia melihat Jayden duduk di kursi taman sendirian, lalu dia pergi menghampirinya.
Saat jaraknya dengan Jayden sudah tinggal selangkah lagi, dia baru menyadari kalau ternyata Jayden sedang memperhatikan mahasiswi yang sedang duduk di bawah pohon.
''Ternyata sedang memperhatikan Luna'' lirih Violet.
Dan akhirnya Violet memilih bersandar pada tiang yang ada di belakang Jayden, sembari membalas pesan dari Lucane, yang menanyakan kapan dirinya pulang dari universitas.
Lima belas menit telah berlalu, melihat Luna sudah tidak terlihat dari pandangannya, Jayden baru tersadar kalau Violet belum juga mencarinya, sedangkan hari sudah hampir gelap, lalu dia buru buru bangkit untuk mencari Violet, takut Violet tidak tahu kalau dirinya menunggunya di sini.
''Vio''
Jayden terkejut saat membalikkan badannya, Violet sudah berdiri di depannya.
''Vi,Vio sejak kapan kamu di sini?'' tanya Jayden gugup.
Violet pura pura tidak tahu, kalau Jayden sedang gugup, mungkin Jayden takut ketahuan kalau sedang memperhatikan Luna.
''Barusan'' jawab Violet berbohong.
Dan benar saja Violet melihat expresi lega di wajah Jayden, dan itu membuatnya merasa geli, kenapa harus takut pikirnya.
''Ayo pulang Kak, Paman sudah menunggu'' ajak Violet yang di angguki oleh Jayden.
Lalu keduanya berjalan menuju ke parkiran.
Di parkiran Jayden dan Violet segera masuk ke dalam mobil sport warna hitam milik Jayden, lalu Jayden melajukan mobilnya meninggalkan Universitas Hanuga.
Tak jauh dari parkiran, Luna sejak tadi memperhatikan dua orang yang naik mobil sport hitam yang sudah meninggalkan universitas.
''Luna, kamu sedang memperhatikan apa?'' tanya salah satu teman yang kenal dengan Luna.
''Kamu tahu tidak?, siapa laki laki dan perempuan yang barusan pergi dengan mobil sport hitam?'' tanya Luna yang sangat penasaran, dan kebetulan teman Luna sudah lama kuliah di universitas Hanuga, bahkan Luna nekat kuliah di sini karna ada temannya ini, yang kebetulan dari kota yang sama.
''Oh, mereka cucu cucu keluarga Romanov, keluarga paling berpengaruh di kota Bore ini'' jelas teman Luna.
Luna menganggukkan kepalanya, dia juga tahu tentang keluarga Romanov, karna Ayahnya sering sekali menceritakan kejayaan keluraga itu.
''Kenapa kamu tiba tiba tanya tentang mereka?''
tanya teman Luna.
''Tadi aku tidak sengaja mengotori jaket pria itu, jadi aku bertanggung jawab untuk mencucinya'' jawab Luna. "Sebenarnya bukan hanya itu, tadi aku juga tahu, kalau pria itu terus memperhatikanku saat aku menggambar di taman" batin Luna.
Teman Luna langsung terkejut mendengar perkataan Luna. "Benarkah?!" dan Luna menganggukkan kepalanya.
"Wah, Lun, kamu benar benar satu satunya wanita di universitas ini yang paling beruntung" ujar Teman Luna dengan kegirangan.
Luna mengerutkan dahinya. "Maksud kamu?"
"Gini ya Lun, aku kasih tahu nama pria itu Jayden, nah si Jayden ini menjadi pria yang sangat di kagumi oleh hampir seluruh mahasiswi di sini, selain dia tampan dia juga salah satu mahasiswa dengan iq tertinggi, dan yang menjadi nilai plusnya dia itu cucu dari keluarga Romanov dan Giorgio, siapa coba yang tidak tergila gila sama Jayden, tapi sayangnya dia orangnya sangat dingin, tidak banyak bicara, kecuali dengan perempuan tadi Violet, jadi para mahasiswi hanya bisa menganguminya tanpa berani mendekatinya, sedangkan kamu bisa dengan mudah memegang jaket dia, itu salah satu impian wanita di universitas ini, Lun" teman Luna menjelaskan panjang lebar dengan penuh semangat.
"Impian yang aneh" gumam Luna terkekeh kecil.
"Ih, Lun, kamu kok biasa saja sih?" tanya Teman Luna.
"Terus aku harus gimana?, loncat loncat gitu" tanya Luna balik.
"Ya tidak gitu juga, ah sudahlah, ayo pulang"
" Iya "
Lalu mereka pulang dari universitas dengan menggunakan taksi.
kl cma d anggap ponakan mh ga mngkn posesif ky gt,boro2 pnya pcar tmnn aja ga bleh....kira2,kluarganya ngsih rstu ga y???
tp biarin aja lh....msa mreka sbuk sndri,trs vio ga bleh pnya tmn yg lain....kn pst dia ksepian.....
btw,tmenan aja sm alex....biar pmanmu kluar tanduknya..../Facepalm//Facepalm//Facepalm/
glirn ga ssuai hrpan,tnggal nangis dehhh..../Facepalm//Facepalm//Facepalm/
apakh lucane bkln jth cnta sm raisa????
apalgi kk'nya kn emng niat bgt mnjdohkn mreka....