Bumi, tahun 2120. Di sebuah kota kecil, tepatnya sebuah gang belakang distrik F. Lahirlah seorang anak laki-laki , bernama Arlean yang berarti "Janji". Kedua orang tuanya, merupakan seorang petualang peringkat (E+), bertugas untuk membantu kerajaan dalam menghabisi binatang-binatang buas dan moster yang menyerang ke wilayah kerajaan.
Dunia ini memiliki sejarah baru, yaitu. Adanya gelombang energi yang tidak diketahui menimpa bumi kita. Perluasan wilayah bumi dengan tiba-tiba, yang semula berkisar 1x (510.072.000 km²) menjadi 1.000x lipat luasnya.
Monster-monster perlahan muncul, beserta. Dengan adanya kekuatan sihir dan sistem, Arlean yang seorang anak kecil, bercita-cita menjadi petualang tingkat teratas, seperti kedua orangtuanya. Mampukah dia mencapai mimpinya? Ataukah malah sebaliknya... kegagalan yang tragis! ("Cerita ini, merupakan kisah dari seseorang yang jauh dan sangat berharga bagiku" by; Florina).
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon AI. htiar, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
(04) Peperangan [2]
Setelah peperangan gelombang pertama, banyak orang-orang yang meratapi kesedihan terhadap beberapa anggota keluarga nya dan saudaranya. Tidak luput juga, dengan orang-orang yang sedih atas kerusakan yang dibuat oleh monster terhadap rumah-rumah mereka.
--__ (Pintu Masuk Gerbang, Di Sisi Tenda Perawatan)
Kaelen yang dirinya bersimbah darah. Akibat banyaknya luka-luka serangan monster, berhasil selamat. Meskipun begitu, lukanya cukup parah. Yaitu terdapat cedera di bagian inti mananya, dokter yang melihat hal ini langsung membawanya ke tempat tenda perawatan dan memberinya pengobatan tubuh, serta menyuruh untuk jangan terlalu banyak bergerak.
... ___ (Seorang istri yang mencari suaminya)
Elara, yang kala itu berada di tempat penampungan evakuasi, saat monster-monster menembus perlindungan. Mendengar bahwa, pertarungan sengit telah terjadi. Tiada harapan yang dia nantikan, kecuali suaminya yang selamat.
Elara : "Bayiku.. Semoga ayahmu selamat yaa.." Berkata dengan memeluk bayinya, sembari menangis sedih.
_(Setelah beberapa saat)..
Elara yang mendekap bayinya dengan penuh kelembutan dan kesedihan, mendengar bahwa pertarungan gelombang pertama telah berakhir.
Pintu gerbang evakuasi, yang semula ditutup rapat. Tiba-tiba dibuka, dengan pelan-pelan... (Srrkka... bbreem..brr).
Prajurit Penjaga Kota : "Semuanya!! Kita telah berhasil memenangkan pertarungan pertama kita, melawan gelombang monster. Keluarlah, sekarang kalian aman".
Mendengar hal itu, orang-orang berlari keluar untuk mencari sanak keluarga mereka. Elara pun, yang mendengar hal itu juga. Bergegas mencari suaminya. Hal yang dia pikirkan pertama adalah, mencari disekitar gerbang timur. Memerhatikan dengan seksama, untuk melihat dimana suaminya.
Elara bertanya kepada orang sekitar sembari membawa bayinya.
Elara : "Pak Penjaga, dimanakah saya bisa menemukan suami saya? Namanya Kaelen, dia orangnya tinggi, wajah nya tampan. Dan memiliki bekas luka kecil di alisnya". Ujar Elara dengan sedih, setelah dia tidak melihat lagi orang-orang yang terluka, yang dibawa pergi ke tenda kesehatan.
Penjaga : "Ibu? Apakah ibu, istri teman saya? Kale pernah bercerita tentang ibu, dikala waktu istirahat saat itu. Dia berbicara tentang istrinya dan bayinya." Ujarnya, memberitahu dengan singkat.
-"Saya melihat Kaelen yang bersimbah darah tadi, dibawa ke ruangan perawatan, silahkan langsung menuju tenda di sana". Berkata dengan menunjukkan arah tenda perawatan yang kaelen tempati.
Elara pun menjawab.
Elara : "Terimakasih pak penjaga". Berterimakasih sambil membungkukkan sedikit badannya ke depan.
Elara pun bergegas, menemui suaminya. Menuju tenda sederhana, yang dipasangkan secara singkat dan sederhana. Elara yang masuk ke tenda yang terbuka, melihat orang-orang bersedih. Meskipun begitu ia tetap bergegas menuju tempat tidur perawatan suaminya.
Kaelen, yang saat itu, sempat membuka matanya. Melihat istrinya datang menemuinya, dengan bayi kecilnya.
Kaelen (Ayah) : "Elara?" berkata dengan lemah
Elara, yang melihat kaelen, langsung bergegas. menuju tempat tidur perawatan nya, dan memegang tangannya sambil menangis.
Elara (Ibu) : "Iya ini aku... Kenapa kamu sampai luka separah ini?" Terisak dengan air matanya. Jatuh mengalir ke pipi imut bayinya.
Kaelen : "Sudah-sudah tidak perlu menangis, aku tidak apa-apa. Hanya sedikit luka saja, haha..". Berkata dengan senyum dan sedikit ketawa yang menggembirakan.
-"Luka seperti ini, akan cepat sembuh. Kamu jangan menangis terisak begitu, nanti anak kita bangun bagaimana?" Senyum sembari melihat bayi lucu tersebut yang sedang tidur.
Elara mendengar hal itu pun, berhenti menangis. Dia berada disana untuk beberapa waktu, menemani suaminya. Hingga mendengar berita dari seorang penyihir...
---___
(Pesan Terkait Evakuasi)
Penyihir bertopi, layaknya penyihir sungguhan. Salah satu orang yang dari menara sihir, utusan Archmage [Karion], berdiri di tembok kota timur, zona menengah. Memegang artefak penguatan gelombang suara.
Penyihir circle (4) tipe angin, menggunakan kekuatan [Great Whisper]: "Semuanya, berita dari sang Archmage tiba. Semua orang, yang tidak lagi memiliki kemampuan untuk bertarung, akan dievakuasi ke kerajaan [Eldoria] di tepi barat kerajaan kita".
-"Semua proses evakuasi, akan dilakukan dengan 2 batch kelompok, kelompok pertama akan dikirim awal bulan ini, untuk kelompok terakhir. Menunggu kapal berikutnya, yang akan datang 2 bulan setelahnya. Kami akan memproses kelompok pertama, dengan orang-orang dari zona pusat dan sebagian zona menengah, untuk batch terakhir. Nantinya akan diisi, oleh para sisa-sisa orang-orang zona menengah dan orang-orang zona pinggiran, sekian dari saya". Berkata dengan keras, agar bisa didengar oleh semua orang. Setelahnya...
---___ (...)
Pengiriman kelompok pertama pun dimulai, dengan diisi oleh orang-orang zona pusat dan zona menengah. Waktu pun berlalu.... Sekitar 2 bulan setelahnya.
___---
(Di Tempat Retakan Dimensi) . . .
Yang diperkirakan akan muncul setelah 3 bulan lebih. Ternyata, tidak sesuai dengan apa yang orang-orang [Prediktor] perkirakan. Monster-monster yang semula tidak menyerang dalam 2 bulan pun, langsung berubah ganas. Dengan menyerbu ke kerajaan, langit pun menjadi merah. Tanpa angin, tanpa hujan.
Goncangan terjadi di seisi kerajaan, hampir membuat semuanya berantakan. Seperti patung pahlawan di tengah jalan, yang hampir roboh dan jatuh hancur berkeping-keping.
Aura mengerikan, terasa oleh semua petualang-petualang disana. Pemimpin Monster yang selama ini, bersemayam di retakan dimensi. Pun turun, memperlihatkan sosoknya yang gelap, bertanduk dan bersayap. Orang-orang yang melihatnya pun ketakutan, mereka melihat sosoknya yang tinggi, berukuran 828 meter (2.717 kaki) menutupi awan stratus.
Monster-monster yang selama ini, masih bisa dilawan. Tiba-tiba semua yang mereka ketahui menjadi nihil, monster-monster mengalami peningkatan berkat pemimpin monster tersebut yang turun ke bumi. Yang melalui retakan dimensi tersebut.
. .. ---___ (...)
(Di Tembok Zona Pusat)
Sang raja yang berdiri di tembok kota bertanya ke jenderalnya [Sebas].Terkait monster besar yang tiba-tiba muncul dari retakan dimensi.
Raja Thedrick : "Sebas, menurutmu. Jika aku melawan monster itu, berapa persen kemungkinan aku menang?" Ujarnya dengan penuh keraguan.
Sebas pun menjawab, sembari mengingat kekuatan sahabatnya ini. Yang berpetualang dahulu kala.
Sebas : "Jika kita bisa melukainya, dengan meriam [Hyper Bombardment], saya yakin. Dengan kekuatan penuh anda, 60%~70%".
-"Tetapi, jika monster itu, tidak dapat mendapat kerusakan besar setelah kita menggunakan kartu AS kita....". Berpikir dengan berhati-hati dan menatapnya dengan sedih.
-"Jika anda beruntung, 10%~20%. Jika tidak, anda akan meninggal dalam pertarungan melawan monster tersebut Rajaku". Ujarnya, setelah berkata dengan memikirkannya dengan matang.
Raja Thedrick, yang mendengar hal ini. Matanya tidak bergetar, badannya tidak bergoyah. Dirinya tetap berdiri dengan posisi tegak. Memakai baju pelindung terbaiknya, yang dilengkapi dengan teknologi [Nano Atom]. Menatap ke depan, tepat kepada monster besar tersebut.
Berkata lagi sang Raja, kepada sahabatnya.
"Jika aku meninggal, setelah bertarung dengannya. Pergilah kamu, pergi. Dan larilah menuju tempat kerajaan yang aman menurutmu. Di perjalanan, jika kamu melihat penduduk kesulitan menghadapi halangan monster. Selamatkan mereka, para penduduk, yang terjebak dalam serangan monster di saat mereka kabur di perjalanan."
Sebelum sebas berkata untuk menolak hal tersebut, sang Raja berkata.
"Ini adalah [Perintah] tidak ada penolakan". ujarnya, sambil berkata dengan tegas.
Sebas yang mendengar hal itu, berkaca-kaca matanya. Sedih, dia tahu. Bahwa ini adalah perpisahan terakhirnya dengan sahabatnya satu-satunya. Setelah penolong nya yang lalu, meninggalkan nya juga dari dunia ini.
Raja Thedrick : "Sampaikanlah pada orang-orang kita dan anak-anak ku." ...
-Thedrick, pelayan kalian. Tidak pernah membenci kalian." Mengungkapkan perasaan nya terhadap rakyatnya untuk terakhir kalinya.
Perkataan terakhirnya untuk sababatnya.
-"Sebas, aku hanya dapat menahannya selama 10~30 menit. Tergantung faktor-faktor yang aku ketahui, jika ada suatu faktor-faktor yang tidak aku ketahui atau variabel lain. Bergegaslah melindungi rakyat, karena aku hanya dapat menahannya selama 5~10 menit saja dan juga, Sebas. Kamu adalah sahabat terbaik yang pernah kumiliki setelah saudaraku [Edrick]." Tersenyum dengan tipis sembari melihat ke arah depan, melihat para monster-monster yang sedang menyerbu ke kerajaannya.
---___
---___(Serbuan Demi Serbuan Datang) . . . .
Pertarungan panjang pun dimulai, antara para monster dan petualang yang ingin melindungi wilayah nya dan keluarganya. Ada orang-orang yang lari setelah melihat hal ini, yaitu orang-orang yang putus asa terhadap kejadian-kejadian yang berlangsung datang tanpa tanda-tanda.
Banyak orang yang saling berebutan untuk kabur ke wilayah barat, ada orang-orang yang membunuh di tengah kesempitan kecil. Ada orang-orang yang mencari kesempatan dengan masuk ke rumah-rumah bangsawan, menginjak orang-orang yang sedang terjatuh karena berlari. Semua suasana menjadi kacau, karena kehadiran 1 makhluk yang besar. Yaitu makhluk yang membawa bencana.
_____---
Bisakah, sang [Raja] menahan monster tersebut. Sembari memberi waktu untuk rakyat nya kabur, ataukah malah sebaliknya?
Bagaimana nasib si kecil [Arlean], yang masih dalam gendongan ibunya, apakah akan selamat? Atau bagaimana dengan kedua orangtuanya, bisakah mereka sampai dengan selamat menuju ke kerajaan [Eldoria] yang sangat kuat, sembari menghadapi rintangan-rintangan ditengah jalan, untuk kabur?
-(Nantikan Cerita Selanjutnya) -
_____
{Bersambung : Ch (04) Peperangan (3) / {Akhir}} > [Next]
aku udah like dan komen ya kak, jangan lupa balasannya di ceritaku🙃✨🙏
semangat terus nulisnya✨😁
jangan lupa mampir buat like dan komen di cerita ku ya kak🥺🙏
mampir juga ya ../Coffee//Coffee/