Valeria Isabella, wanita cantik yang di khianati oleh kekasihnya dengan sebuah perselingkuhan.
ria, wanita cantik dan kaya. sayangnya dia kalah dengan wanita ketiga yang hadir di hubungan nya dan arlo jasper. entah di mana kelebihan wanita itu sehingga arlo lebih memilih wanita itu dari pada ria.
karena tidak ingin terlihat menyedihkan dan ingin membuat arlo menyesal dan cemburu. ria mengikuti sebuah idel konyol yang muncul di benaknya. dia meminta bosnya Arlo untuk menikahinya.
bagaimana kisah Selanjutnya ? akankah bos nya Arlo mau menikahi ria? atau akankah Arlo menyesal?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Clarissa19, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 6_ menjalankan misi
Semua barang yang ria perlukan sudah siap, sekarang tinggal menjalankan misi saja. ria sudah mengatur rencananya dengan baik dan dia yakin pasti berhasil.
Mobil Valeria berhenti di depan gerbang berwarna hitam yang menjulang tinggi. Tidak lama gerbang terbuka dan keluar seorang satpam lalu mengetuk kaca mobil Valeria.
Valeria membuka kaca mobilnya agar dapat berbicara dengan satpam tersebut. " apa nyonya Cahya silas ada di rumah?"
" anda siapa yang nona? apa anda sudah membuat janji?" tanya satpam
" saya Valeria Isabella, putri dari tuan atticus. orang tua saya dan nyonya Cahya berhubungan baik, dan saya kesini karena di mintai oleh orang tua saya untuk menyampaikan sesuatu hal yang penting " ujar Valeria yang tentunya berbohong.
" baik nona Valeria, silahkan masuk" ujar satpam tersebut mempersilahkan valeria untuk masuk.
Mereka tentu tahu siapa keluarga atticus. Mereka juga tahu jika atticus dan Silas memiliki hubungan yang baik. Karena itu mereka percaya begitu saja sama Valeria.
Valeria kembali menjalankan mobilnya memasuki gerbang tersebut. Mobil silver miliknya berhenti di depan rumah besar tersebut. Valeria keluar dari mobil lalu memberikan kunci mobilnya pada supir yang berdiri disana untuk memindahkan mobilnya ke tempat yang seharusnya.
Valeria menekan bel rumah. Lalu tidak lama pintu terbuka dan terlihat seorang wanita paruh baya menyambut kedatangan nya.
" saya ingin bertemu nyonya Cahya, ada hal penting yang perlu saya sampaikan" ujar Valeria dengan nada bicara yang elegan dan berwibawa.
" baik nona, silahkan masuk"
Valeria berjalan memasuki rumah yang ukuran nya tidak jauh beda dengan rumah orang tuanya. sama sama luas dan mewah. Jadi hal itu tidak akan membuat nya tercengang dan terkagum kagum.
" silahkan duduk nona, saya akan memanggil nyonya Cahya"
Valeria hanya mengangguk saja. Dia duduk di sofa panjang menunggu kehadiran Cahya. Jujur saja saat ini Valeria merasa deg degan. Bagaimana jika Cahya tidak mempercayai nya dan malah meminta nya untuk memeriksa ke dokter dan di temani oleh Cahya. bisa mati dia karena malu.
Setelah cukup lama menunggu, akhirnya Cahya muncul. Valeria Lansung berdiri begitu melihat cahya berjalan ke arahnya.
" ria? Anak nya Dani dan Vani, right? " tanya Cahya.
Valeria mengangguk sambil tersenyum manis" benar Tante " Jawab nya.
Cahya tersenyum lalu mereka berpelukan dan ber cipika cipiki, setelah itu mereka kembali duduk.
seorang wanita paruh baya datang membawakan minuman dan cemilan. Setelah itu wanita tersebut segera pergi.
" tumben sekali kamu main kerumah, ada hal penting apa? Apa orang tua mu yang meminta?" tanya Cahya.
Sumpah! Valeria sangat deg degan sekarang. Dia jadi berfikir apa dia harus melakukan rencananya ini atau dia batalkan sekarang? Tapi sepertinya dia harus melakukan nya, ini satu satunya cara.
" sebenarnya ini tidak ada kaitannya dengan orang tua saya, Tante. tapi ini terkait aku dan putra anda, Felix" ujar Valeria sedikit gugup.
" felix? kalian akrab? " tanya Cahya" ada apa dengan Felix?" lanjut Cahya penasaran.
setahu Cahya Felix dan Valeria tidak akrab, mungkin tidak saling kenal karena Felix tidak pernah ikut serta saat keluarga mereka mengadakan pertemuan.
" sebenarnya tidak akrab banget tan, tapi sekedar kenal saja" ujar Valeria " sebenarnya saya juga tidak ingin melakukan ini, tapi ini semua sudah terjadi"
" apa yang sudah terjadi?" tanya Cahya semakin binggung. perasaan nya mulai tidak enak.
" begini Tante, aku dan Felix pernah minum bersama di club bar. dan kami mabuk hingga kehilangan kesadaran. Saat itu kami berdua sama sama mabuk dan tanpa kami sadari malam itu kami melakukan hal yang tidak seharusnya kami lakukan"
" malam itu adalah malam yang paling buruk untuk aku, Tante. Kesucian aku di ambil oleh pria yang tidak ingin bertanggung jawab"
Valeria mulai berakting, jangan ragukan kemampuan aktingnya yang sangat jago. Bahkan Valeria dapat dengan mudah menangis, seperti saat ini.
" felix menyuruh aku untuk melupakan kejadian malam itu dan jangan pernah mengungkit kejadian itu. aku pun sudah setuju karena Felix benar benar tidak ingin aku membahas nya "
Valeria menghapus air matanya yang membasahi pipinya, dia menatap Cahya dengan tatapan menyedihkan seolah dia benar benar korban.
" tapi sesuatu yang tidak di kami inginkan terjadi, aku hamil Tante. Aku sudah menemui Felix dan meminta tanggung jawab dari dia, tapi dia malah menyuruh ku menggugurkan kandungan ini. dia tidak menginginkan anak ini"
Valeria mulai terisak, dia terus menghapus air matanya yang terus keluar. Valeria menunduk menutupi wajahnya dengan kedua telapak tangan. Bahunya Bergetar menandakan dia sedang menangis.
Cahya shock mendengar hal tersebut. felix putra yang dia banggakan dan dia rawat dia didik dengan baik ternyata melakukan hal yang kejam seperti ini.
" apa kamu punya bukti?" tanya Cahya.
Mau bagaimana pun dia harus melihat bukti terlebih dulu. Putra nya tampan dan kaya, banyak wanita yang ingin memiliki putra nya itu dengan berbagai cara. Cahya tentu tidak ingin anaknya di tipu. meskipun Valeria berasal dari keluarga yang baik baik.
" punya Tante" jawab Valeria lalu mengambil sebuah map dari tasnya dan memberikan pada Cahya.
Cahya mengambil nya lalu membuka map tersebut dan melihat tespek serta USG yang ada di sana.
" apa kamu punya bukti jika ini benar benar cucu saya?" tanya Cahya.
" Tante tidak percaya pada ku? Aku bahkan selalu di awasi oleh anak buah papa ku, tapi karena malam itu aku pergi bersama Felix jadi papa ku mempercayai Felix dan membebaskan kami" ujar Valeria terlihat kecewa karena tidak di percayai.
" aku punya foto yang aku ambil secara diam diam saat Felix tidur. tapi aku tidak yakin apa aku membawa nya atau tidak" ujar Valeria lalu membuka tasnya berpura pura mencari foto " ini dia"
Valeria mengambil foto tersebut lalu menunjukkan pada Cahya. Namun saat Cahya ingin mengambil nya Valeria kembali menarik foto tersebut " ini foto yang sangat memalukan Tante, kami telanjang disini. Aku malu jika Tante memerhatikan nya terlalu lama" alibinya.
padahal aslinya dia takut ketahuan jika Cahya terlalu memerhatikan nya secara teliti. Valeria kembali menangis " tidak ada yang mempercayai ku, Felix tidak mau tanggung jawab. Tante tidak percaya pada ku, aku takut orang tua ku akan membunuh ku jika tahu aku hamil tanpa suami"
Cahya merasa bersalah, dia berpindah tempat duduk ke samping Valeria lalu mengusap punggung Valeria" maafkan Tante, bukanya Tante tidak percaya. Tante hanya ingin melihat bukti saja " ujar Cahya" nanti Tante akan berbicara dengan orang tua mu"
" jangan Tante " ujar Valeria" jangan beri tahu orang tua saya tentang ini. Jika keluarga Tante ingin bertanggung jawab maka datanglah ke rumah secara baik baik tanpa menceritakan hal ini kepada orang tua ku. Aku takut mereka akan menyudutkan kami berdua, dan juga mereka pasti akan sangat kecewa pada ku"
" baiklah, Tante mengerti " jawab Cahya