NovelToon NovelToon
Bukan Kutukan

Bukan Kutukan

Status: tamat
Genre:Tamat / Poligami / CEO / Cinta Seiring Waktu / Romansa
Popularitas:1.9M
Nilai: 4.7
Nama Author: santi.santi

Viola merasa di tipu dan dikhianati oleh pria yang sangat dicintainya. Menyuruh Viola kuliah hingga keluar negeri hanyalah alibi saja untuk menjauhkan Viola dari pria itu karena tidak suka terus di ikuti oleh Viola.
Hingga 8 tahun kemudian Viola kembali untuk menagih janji, tapi ternyata Pria itu sudah menikah dengan wanita lain.

"Aku bersumpah atas namamu, Erland Sebastian. Kalian berdua tidak akan pernah bahagia dalam pernikahan kalian tanpa hadirnya seorang anak"
~ Viola ~

Benar saja setelah 3 tahun menikah, Erland belum juga di berikan momongan.

"Mau apa lo kesini??" ~ Viola ~

"Aku mau minta anak dari kamu" ~ Erland ~

Apa yang akan terjadi selanjutnya pada Viola yang sudah amat membenci Erland??

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon santi.santi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

6. Perdebatan di pagi pertama

Sejak di dalam mobil tadi, Erland terus terdiam, bahkan tak jarang mengabaikan Sarah yang mengajaknya bicara. Sampai saat ini di kamar pengantin mereka pun sama. Erland masih diam terkadang tertangkap Sarah sedang melamun.

"Mas, kamu masih mikirin adiknya Vino ya?? Ini malam pengantin kita loh. Nggak bisa ya di lupain dulu??"

Erland merasa bersalah pada Sarah. Malam ini harusnya menjadi malam paling indah bagi mereka berdua. Tapi pikiran Erland justru tertuju pada Vio yang belum sadarkan diri di rumah sakit.

"Maaf sayang"

Erland mengusap pipi lembut milik Sarah, wanita berusia tiga puluh tahun itu terlihat cantik dengan piyama tipis berwarna hitam yang di pakainya saat ini.

"Tidak papa Mas" Sarah mulai mengusap lembut dada Erland yang tertutup baju tidurnya.

Sarah mulai mendekat, secara terang-terangan mengajak Erland untuk melakukan malam perta mereka. Erland mulai terbuai, dia menerima begitu saja sentuhan-sentuhan dari Sarah. Hingga bibir mereka susah mulai menyatu.

Tangan Sarah yang aktif itu semakin tak bisa diam. Satu persatu kancing piyama Erland sudah di lepas oleh Sarah, hingga saat sarah ingin meloloskannya dari tubuh Erland, tiba-tiba Erland menjauhkan wajahnya dari Sarah.

"Kenapa Mas??"

"Sarah, Aku minta maaf. Bisa kita lakukan ini lain kali. Badanku rasanya remuk sekali" Sarah tak bisa menyembunyikan kekecewaannya. Tapi mau bagaimana lagi kalau salah satu dari mereka tidak menginginkan malam yang seharusnya panas itu.

"Ya sudah, sekarang kita tidur aja" Sarah membaringkan tubuhnya di samping Erland.

Erland juga ikut berbaring bersama istrinya. Tanpa kata lagi Erland langsung memejamkan matanya. Dia tidak tau kenapa dia tidak bisa mengontrol tubuhnya dan pikirannya sendiri.

Saat Sarah mulai menciumnya tadi, Erland justru terbayang wajah Viola. Tapi saat itu Erland masih bisa mengendalikan tubuhnya, tapi saat Sarah ingin melepaskan bajunya, Erland sudah benar-benar tidak sanggup karena saat Erland memejamkan matanya justru wajah Viola yang ada di hadapannya.

"Apa yang terjadi padaku sebenarnya??" Batin Erland terus memejamkan matanya.

*

*

*

Paginya...

"Kamu mau pergi kemana Mas??" Sarah heran kenapa suaminya pagi-pagi begini sidah rapi. Padahal ini masih jadwalnya cuti karena pernikahan mereka kemarin.

"Mau ke rumah sakit sebentar" Jujur Erland pada istrinya itu.

"Ke rumah sakit?? Mau lihat Vio lagi??" Wajah Sarah redup seketika.

"Iya, aku nggak tenang sebelum dia benar-benar sadar. Aku merasa bersalah terutama sama Vino"

Erland tidak menyembunyikan apa yang dia rasakan dari Sarah. Meski Erland tidak sadar jika perasaannya itu membuat Sarah kesal.

"Mas, sebenarnya aku cukup kaget dengan kedatangan wanita itu kemarin. Aku sama sekali tidak tau tentang dia selama ini. Apalagi yang membuat aku syok adalah, kamu pernah berjanji ingin menikahinya. Tidakkah orang lain menganggap ku sebagai perebut calon suami orang??" Sarah mengeluarkan isi hatinya yang sejak kemarin dipendamnya.

"Sarah, kamu sudah dengar sendiri kan penjelasan ku kemarin. Aku sama sekali tidak mencintainya"

"Iya memang benar kamu mengatakan seperti itu. Tapi nyatanya, sejak semalam pikiranmu terus tertuju padanya. Sekarang juga kamu ingin menemuinya kan??"

Pagi pertama pasangan pengantin yang seharusnya masih hangat-hangatnya justru di isi perdebatan dari keduanya.

"Lalu aku harus bagaimana Sarah?? Kamu tau sendiri kan hubungan keluargaku dan keluarga Vino bagaimana?? Mereka adalah orang yang berjasa besar bagi keluargaku Sarah. Bahkan Papinya Vino mau menginvestasikan uangnya demi mendukung perusahaan ku yang masih terbilang kecil ini. Aku tidak mungkin diam saja ketika putri satu-satunya keluarga itu jadi begini gara-gara ulahku. Coba katakan, aku harus bagaimana Sarah??" Erland masih berusaha menahan agar suaranya tak meninggi pada wanita yang dicintainya itu.

Dulunya Ayah Erland adalah seorang buruh di sebuah pabrik. Tapi entah bagaimana kejadiannya, tiba-tiba Ayah Erland menjadi salah satu tersangka penggelapan uang dari pabrik tempatnya bekerja.

Kebetulan salah satu investor di pabrik itu adalah Papinya Vio. Saat itulah mereka bertemu dan betapa terkejutnya mereka berdua adalah sahabat sejak di bangku sekolah.

Kemudian Ayah Erland meminta bantuan pada Dito untuk menyelidiki kasus itu, dan membuktikan jika Ayah Erland tidak bersalah.

Setelah kasus itu selesai, Dito membawa Ayah Erland untuk bekerja bersamanya. Sejak itu hubungan keluarga mereka menjadi semakin dekat dan kebetulannya lagi adalah, ternyata Vino adalah sahabat Erland di SMA.

Namun beberapa tahun setelah itu, Ayah Erland meninggal karena sakit. Saat itu Erland yang baru saja lulus kuliah harus menjadi tulang punggung keluarganya. Menanggung biaya sekolah kedua adiknya.

Itulah salah satu alasan kenapa Erland tidak mau menerima Vio saat itu. Karena keluarga mereka yang berbeda. Erland juga tidak ingin memikirkan masalah asmara saat itu karena harus bekerja keras untuk menanggung biaya hidup keluarganya.

Erland yang di berikan otak yabg pintar, dengan IPK tertinggi di kampusnya, berusaha membangun usahanya sendiri dari nol. Berlahan tapi pasti usahanya semakin berkembang. Pasarannya juga sangat bagus, namun karena masih perusahaan kecil jadi tidak bisa optimal dalam operasionalnya. Hingga Dito ingin mambantu Erland tapi tanpa merendahkan semua usahanya, dengan cara menyuruh Erland untuk mengirimkan proposal ke perusahaannya. Mulai dari situ, perusahaan Erland berkembang pesat meski belum sebesar perusahaan yang kini dipimpin oleh Vino.

"Terserah apa yang ingin kamu lakukan Mas, tapi aku minta sama kamu, jangan kecewakan aku. Jangan sampai kamu mengkhianati pernikahan kita yang baru kemarin itu" Akhirnya Sarah mengalah pada perasaannya sendiri.

"Ayo turun, jangan sampai Ibu dengar kita berdebat pagi-pagi begini"

Hari ini memang mereka masih menginap di rumah Gendis. Rencananya setelah satu minggu baru mereka akan menempati rumah baru mereka yang masih dalam tahap finishing.

Mereka berdua berjalan beriringan menuju meja makan yang sudah ada Gendis dan kedua adik Erland, Endah dan Edgar.

"Ibu, Erland mau ke rumah sakit sebentar" Sebelum ibunya bertanya, Erland sudah mengatakannya terlebih dahulu karena terlihat jelas jika Gendis melihat penampilan Erland yang sudah rapi.

"Kakak mau jenguk Kak Vio??" Erland Bersuara yang hanya diangguki Erland.

Sementara Endah masih enggan melihat Kakaknya itu. Endah marah karena selama ini Erland sudah menyembunyikan alasan Viola pergi selama itu.

"Kasih kabar kalau Viola sudah sadar ya Er" Pesan Gendis.

"Iya Bu"

Meski kesal karena ibu mertuanya juga tidak melarang Erland pergi, tapi Sarah masih bisa menahannya. Mereka semua akhirnya sarapan dalam keheningan.

*

*

*

*

*

Dengan memakai baju khusus untuk masuk ke dalam ruang ICU, tak lupa masker dan penutup kepalanya Erland sudah berdiri di sisi Viola yang terbaring tak berdaya itu.

Tapi belum sempat Erland duduk di kursi yang berada di samping Viola, salah satu alat yang digunakan Viola berbunyi dengan sangat cepar.

"DOKTER!!"

To be continued..

1
Noviendah Sitohang SmileVoice
Luar biasa
Esin naufal
ya ampun ternyata...
Ina sari Sari
Kecewa
Ina sari Sari
Buruk
#ayu.kurniaa_
.
Kasmiwati P Yusuf
suka sm vio..g ska d tindas,g sombong
Kasmiwati P Yusuf
tor aku jg kembang kempit perut naa baca novel kmu..gerem kesel sm 2 itu org blm si sarah nya..hadehhh..
santi.santi: thank youu udah mau baca mampir😘
total 1 replies
Shyfa Andira Rahmi
jangan2....vino jodohnya beca x yahh😁😁✌️
Shyfa Andira Rahmi
wkwkwwk...trnyata ini karma buat c,radian hebat kamu thor👏👏👏
Shyfa Andira Rahmi
dejavu...
Shyfa Andira Rahmi
yappp....
bisa....bisa ...
emansipasi wanita anggap aja😁😁
Shyfa Andira Rahmi
curiga teh nya dikasih apa gtuu...🤔🤔
Shyfa Andira Rahmi
bukan seperti, tapi emang kamu BODOHHH
Shyfa Andira Rahmi
diiihhh drama ....
Shyfa Andira Rahmi
kenapa ngga dari dulu, ya elahh...
Shyfa Andira Rahmi
alaaahhh emang dasarnya ngga bisa hamil yg ngga akan bisa hamil sampe kapan pun...pake alesan ngga bisa mengandung lagi segala🤦🤦
Shyfa Andira Rahmi
ini dokter mulutnya udah dijejelin uang kayanya🤣🤣🤣
mana bisa keguguran hamil juga ngga....
Shyfa Andira Rahmi
waahhh ternyata gambaran poligami itu seperti ini yaa kurang labihnya...sungguh mengerikan😬😬😬
Reader
yaa krn tokoh utama Vio, jd kita didorong simpati thd BuMer ngeselin seolah ga paham agama dan takdir
Firgi Septia
drama apa lagi ini
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!