NovelToon NovelToon
Babysitting genius

Babysitting genius

Status: tamat
Genre:Tamat / Duda / Anak Genius / Ibu Pengganti / Pengantin Pengganti
Popularitas:954.4k
Nilai: 4.8
Nama Author: ilmara

Novel ini udah revisinya kalau masih ada kesalahan kata harap maklum🤗

Bismillahirohmanirohim.

Jihan gadis yang sudah dikhianati oleh sahabat sekaligus orang yang sangat dia cintai di hari-hari yang masih berduka di keluarganya.
Bahkan setelah pernikahan sahabat dan mantanya, Jihan sering mendapatkan sindiran dari orang-orang sekitar.
Sampai dia memutuskan pergi dari kampungnya untuk mecari kerja di kota.
Siapa sangka dia akan bertemu dengan seorang anak perempuan jenius yang akan dia asuh.

penasaran sama ceritanya yuk kepoin kisah Jihan, hanya di Noveltoon!

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon ilmara, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

#Daftar sekolah

Pagi hari sudah menyapa.

Nafisa sudah rapi menggunakan pakaian yang dipilih oleh Jihan, sedari bangun tidur bocah itu terus saja mengembangkan senyumnya, sampai membuat Jihan merasa heran sendiri.

Tapi Jihan tidak ada keberanian untuk bertanya pada sang anak asuh. Semalam Jihan benar-benar menepati janjinya pada Nafisa, jika dia akan menemani gadis mungil itu tertidur.

"Nafisa, mbak Jihan bersih-bersih dulu ya, kamu tunggu di sini atau mau ke bawah?"

Nafisa masih sibuk bersama kucing kesayangannya. "Nafisa mau main sama Caca mbak, sambil nunggu mbak Jihan selesai mandi."

Jihan mengiyakan saja apa yang Nafisa mau.

"Tapi tidak boleh main kotor lagi ya, Nafisa ingatkan apa yang ayah katakan semalam." Tutur Jihan lembut.

"Ya mbak Nafisa ingat kok."

"Yasudah ayo mbak antar ke tempat Caca." Jihan menggandeng tangan Nafisa.

Melihat tanganya digenggam oleh Jihan membuat Nafisa mengembangkan senyumnya, kala dia melirik tanganya dan mbak Jihan saling bertatu, senang sekali rasanya Nafisa.

Seperti ini Nafisa merasa dilindungi oleh seorang Bunda. Mengharapkan ayahnya tentu saja tidak mungkin bagi Nafisa.

Sejak pertama kali ayahnya membawa Elsa ke rumah ini dan memperkenalkan perempuan itu sebagai calon bunda Nafisa, membuat bocah cilik Nafisa langsung memasang dinding pembatas pada ayahnya.

Padahal dulu Nafisa sangat dekat dengan sang ayah, tapi sejak hari itu Nafisa selalu berbicara dingin pada Radit.

Bukan tanpa alasan Nafisa menolak Elsa, pertama, dia menolak Elsa karena pakaian perempuan itu sangat tidak sopan di mata Nafisa.

Nafisa risih jika melihat perempuan yang berpakaian seksi, Nafisa tidak terbiasa. Di rumah kak Ayu dan neneknya selalu mengenakan pakaian yang menutup seluruh aurat mereka.

Nafisa gadis kecil, walaupun di rumah tidak mengenakan jilbab, tapi dia selalu menggunakan baju yang sopan. Dia bahkan tak memilik baju yang terbuka sedikitpun di lemari pakaiannya.

Nafisa dan Jihan baru saja sampai lantai bawah, Baru saja mereka menginjakkan kaki di lantai bawah sudah mendengar teriakan seorang dipagi hari.

"Good morning everyone." teriak Ayu baru saja keluar kamar.

"Sis Ayu noisy!" (Kak Ayu berisik) kesal Nafisa, dia tak kalah berteriak juga akhirnya.

Ayu terkekeh sambil mendekati keponakannya itu, tak lupa dia mencubit gemas pipi Nafisa, membuat Nafisa semakin sebal saja.

"Iss, kak Ayu!"

"Heheheh, abisnya kamu gemesin sih."

Jihan tersenyum melihat kedekatan Nafisa dan Ayu, walaupun tak jarang keduanya akan perang mulut.

"Nafisa main sama kak Ayu dulu ya, mbak Jihan akan bersih-bersih."

"Iya mbak, mbak Jihan mandi saja, biar kak Ayu yang anter Nafisa bermain dengan Caca." sahutnya.

Lalu Jihan pergi dari sana, saat akan ke kamarnya Jihan tidak sengaja berpapasan dengan Radit. Jihan langsung menundukkan kepalanya sopan pada Radit.

Apalagi Jihan merasa Radit sedang menatap dirinya tajam. Tak tahu apa begitu hanya perasaannya saja atau benar Radit sedang menatap dirinya tajam.

Setajam pisau yang bisa membelah-belah apapun, hingga menjadi bentuk yang tak teratur sama sekali.

Jihan cepat-cepat pergi dari hadapan Radit, sungguh lebih baik dia tak bertemu dengan ayah Nafisa, dari pada harus merasa dirinya seperti terus diintimidasi oleh Radit.

Jihan sudah tak telihat lagi di sana.

"Pagi sayang." Sapa Radit mendekat pada Nafisa.

"Pagi." Jawab Nafisa singkat.

Ayu acuh saja, dia sudah biasa melihat Nafisa acuh pada kakaknya. "Ayo kita ke ruang makan, tidak suah menemui Caca sekarang, nanti saja kalau sudah selesai sarapan." Ujar Ayu.

"Tidak mau kak Ayu, Nafisa mau menunggu mbak Jihan." Ucap Nafisa.

Ayu tersenyum mendengar penuturan Nafisa, seperti Nafisa sudah menerima keberadaan Jihan disampingnya.

Radit malah menghembuskan nafas kasar, dia merasa benar-benar tidak dianggap oleh anaknya sendiri.

'Ya Allah.' keluh Radit.

Hampir 6 bulan Nafisa selalu bersikap dingin dan acuh padanya. Tentu saja membuat Radit sangat tak suka diacuhkan seperti ini.

"Kak Ayu, Nafisa mau ketempat Caca sebentar." Nafisa melesat pergi dari hadapan Radit dan Ayu.

Setelah kepergian Nafisa, gadis berseragam putih abu-abu itu menatap sang kakak iba, tapi semua ini memang salah Radit.

"Sampai kapan? Sampai kapan mas Radit mau melihat Nafisa selalu bersikap acuh pada kamu mas."

"Tau tidak! jika seperti ini mas Radit sekaan memposisikan Nafisa sebagai orang yang mas Radit pertimbangkan rasa sayangnya, Mas Radit jadi terkesan tidak menyayangi Nafisa."

Setelah mengeluarkan semua unek-uneknya Ayu melengos pergi, kesal sekali dia pada kakaknya itu.

Tak lama mereka semua sudah selesai sarapan, seperti yang sudah direncakan oleh Radit semalam jika hari ini dia akan mendaftarkan Nafisa sekolah.

"Nek Nafisa berangkat dulu." Pamitnya.

"Iya sayang." Nenek Rifa mencium pipi cucunya.

Jihan dan Nafisa diantar oleh Radit, karena memang Radit yang memilihkan tempat Nafisa sekolah.

Tadinya Radit ingin mengajak Elsa untuk menemani Nafisa mendaftar sekolah, tapi Radit berpikir lagi pasti Nafisa tidak mau bersama Elsa.

Mereka sudah di dalam mobil.

"Mbak Jihan." Panggil Nafisa memecahkan keheningan di dalam mobil.

"Iya kenapa?"

"Mbak Jihan, kalau Nafisa sudah sekolah mbak Jihan mau menunggu Nafisa di sekolah sampai Nafisa pulang."

Jihan tersenyum. "Tentu saja Nafisa, sudah tugas mbak Jihan."

Jihan dan Nafisa duduk di kursi belakang, karena Nafisa yang meminta, jadi Radit tak bisa menghalanginya.

Radit masih teringat kata-kata adiknya tadi pagi, di kepalanya sekarang.

Hanya ada suara Jihan dan Nafisa di dalam mobil, diam-diam sedari tadi Radit memperhatikan interaksi keduanya.

Tak lama mobil yang dikendarai Radit berhenti disebuah sekolah elit. Jihan sampai menganggak tak percaya. Sekolahnya bagus sekali.

Jihan ikut masuk bersama Nafisa dan Radit, bagaimanapun juga nanti Jihan yang akan mengurus sekolah Nafisa.

Radit melakukan pendaftaran sesuai prosedur yang sudah ada.

"Nafisa besok sudah bisa muali sekolah, semua peralatan sekolahnya ada disini." Ucap wanita paruh baya.

Dia menyerahkan 2 paperbag yang berisi semua perlengkapan sekolah Nafisa.

"Terima kasih banyak bu, kami permisi." Ucap Radit formal.

"Sama-sama pak Radit."

Mereka bertiga sudah keluar dari kantor sekolah. Baru saja Radit akan mengambil mobilnya dia mendengar suara seorang memanggil dirinya.

"Radit." Teriak seorang perempuan..

"Elsa." Gumunnya.

'Kenapa dia ada disini.' batin Radit, padahal niatnya dia ingin menghabiskan waktu bersama putrinya.

Elsa sudah berada di hadapan mereka, entah apa yang membuat Elsa menatap tak suka pada Jihan.

"Elsa kamu disini juga?"

"Iya, kalian sedang apa disini?"

"Aku mendaftarkan Nafisa sekolah." Jawab Radit.

"Benarkah? kenapa tidak bilang, biar aku menemani kalian." Ucap Elsa, dia tersenyum pada Nafisa.

Namun Nafisa melengos begitu saja.

'Anak ini.' batin Elsa menatap kesal Nafisa.

"Ayo mbak Jihan kita pergi, kita naik taksi saja, disini kita tidak penting!" ketus Nafisa.

Nafisa menarik paksa tangan Jihan, gadis itu menatap tidak enak pada Radit maupun Elsa.

Nyes! Rasanya hati Radit begitu sakit merasa diabaikan oleh anak sendiri.

1
Santy
Disini ku mulai binggung!

Adik ayqh ny di panggil kk
Ria Lita
nafisa kelewatan JD sebel dgn nafisa
v3r4
Bagus ceritanya👍🏻👍🏻👍🏻👍🏻👍🏻👍🏻
Ilmara: makasih kak❤
total 1 replies
@Intan.PS_Army🐨💜
jujur baca novel ini aku inget mantan yang selingkuh sama ponakan sendiri bahkan sampai dia hamil dan Alhamdulillah nya aku mengetahui ini sebelum sah jadi istri nya
Ilmara: semangat selalu kak ❤, tapi Alhamdulillah Allah memperlihatkan semuanya sebelum sah!
total 1 replies
Hadijah Nadia
👍👍👍👍👍Luar biasa
Anonymous
keren
Suharti Soemardjo
Banyak pelajaran berharga
Gusmeiniar decy
Luar biasa
Fadhil
yaaa dit,piye tooo yooo
Fadhil
tooor tunjukan perselingkuhan Elsa doong
Fadhil
terus sayangi nafisah dan arahkan kejalaan yang lurus karena biar pun nafisah cerdas dia tetap anak -anak
Mei Mei
Luar biasa
Fadhil
bongkar tooor bahwa elsa cewek yang ggak bener
Fadhil
semangat yaa jihan
My atee
Luar biasa
Yani
Udah baca ceritanya bagus
Yani
Cerita yang bagus seru happy Ending 👍👍👍❤❤
Yani
Bahagia srlalu keluarga kecil Radit dan Jihan ❤❤❤😘😘😘
Yani
Aamiin...🤲
Yani
Waw...bayinya kembar
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!