Akibat suami yang sering berkumpul dengan circle pertemanan yang belum menikah membuat Nayla khawatir jika suaminya itu terbawa pengaruh buruk.
Namun apa jadinya jika ia ikut berkumpul dengan teman suaminya itu dan salah satu dari mereka tertarik dengannya?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Wind Rahma, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Cowok Keren
Nayla keluar dari kamar mandi dan berjalan menghampiri suaminya yang tidur di sofa.
"Dari sejak kapan ya dia pindah?" pikir Nayla.
"Perasaan tadi jam lima subuh masih di tempat tidur."
Kedua mata Nayla tertuju pada benda pipih milik suaminya yang tergeletak di atas meja. Kedua matanya memicing, merasa ada sesuatu yang mencurigakan. Ia lambaikan tangannya di depan wajah sang suami untuk memastikan jika pria itu benar-benar tertidur. Barulah ia ambil HP tersebut guna mengecek isi chat nya.
Kedua matanya lalu tampak seperti orang yang memikirkan sesuatu.
"Tidak ada apa-apa di sini. Tidak ada chat masuk maupun keluar."
Nayla meletakan kembali ponselnya di tempat semula. Ia berjalan ke arah lemari besar guna mengganti pakaian.
Rega membuka matanya sedikit dan menghembuskan napas lega perlahan. Ia sangat bersyukur sekali lantaran Nayla tidak curiga sedikitpun. Ia kembali pura-pura tidur saat wanita itu berjalan ke arah ranjang tempat tidur usai mengambil pakaian ganti.
Ting ..
Suara notifikasi membelah keheningan sekaligus menciptakan ketegangan bagi Rega maupun Nayla. Rega tegang sebab khawatir jika suara notifikasi pesan masuk itu berasal dari ponselnya. Dan yang paling ia khawatirkan adalah pesan Billa maupun Ryan yang masuk. Namun ia berusaha untuk tetap tenang lantaran tidak ingin Nayla sampai curiga jika ia pura-pura tidur.
Nayla sendiri bergegas mengambil ponsel suaminya dan mengecek notifikasi pesan masuk di hp suaminya. Ketegangan Rega kian menjadi begitu mendengar ponselnya di sambar oleh sang istri. Suasana yang cukup dingin berubah memanas.
Sedetik kemudian ia mendengar ponselnya kembali di letakan oleh istrinya. Ia jadi penasaran, siapa yang mengirimkan pesan tersebut.
Terdengar suara pintu kamarnya di buka kemudian di tutup. Menandakan jika Nayla keluar dari kamar. Ia diam untuk beberapa detik memastikan jika Nayla benar-benar keluar dan tidak akan kembali ke kamar.
Ia bergegas bangun dan mengecek pesan masuk barusan. Ia mendapati sebuah pesan berupa SMS dari operator.
"Hhhhh ..." Rega mengelus dada di sertai dengan hembusan napas lega.
"Aku pikir Bilbil atau Ryan yang kirim chat."
Rega melempar ponselnya ke atas meja dan berniat untuk melanjutkan waktu tidurnya yang sempat terpotong.
Mungkin di ponsel milik orang lain, notifikasi pesan SMS dan Whatsapp berbeda, tapi tidak dengan ponsel Rega.
Sementara di dapur, Nayla hendak membuat sarapan. Semalam ia melewatkan makan malamnya lantaran saking kesalnya menunggu Rega.
Perhatiannya seketika tersita pada dua cangkir bekas kopi tadi malam yang belum sempat ia cuci karena harus berdebat dengan Rega. Ia jadi teringat akan Ryan, teman suaminya itu.
Seketika sudut bibirnya terangkat membentuk sebuah senyum kecil.
"Kenapa aku baru tahu ya, kalau Rega punya teman seganteng dan sekeren Ryan," pikir wanita itu seraya menyandarkan pinggangnya di pantry.
"Tinggi, putih, keren. Dia sangat menarik," puji Nayla tanpa sadar.
Ia mengingat bagaimana semalam Ryan memuji dirinya cantik.
Tapi kemudian ia berdecak. "Ck, tapi pastinya pria modelan dia banyak pacarnya. Tidak mungkin lah dia lajang."
Nayla terdengar menghembuskan napas sedikit kasar. Lagipula ia sudah punya suami yang tidak kalah keren. Tapi akhir-akhir ini Rega tampak begitu menyebalkan. Dia selalu saja membuat ia harus marah-marah akan ulahnya, tapi dia tidak mau di salahkan dan malah membela diri.
_Bersambung_
Lebih parah temen yg udah punya istri 🤔