Reinkarnasi Pendekar Phoenix

" Mr. James "

Aaron tidak bisa menyembunyikan rasa keterkejutannya saat melihat orang yang menahan serangannya adalah Mr. James.

" Aaron, apa yang kamu lakukan " tanyanya dengan tenang, walaupun dirinya sangat terkejut saat mendapati murid yang selama ini tidak bisa melakukan sihir, dapat dengan mudah mengalahkan seseorang yang memiliki bakat diatas rata-rata.

" Mr. James aku hanya membela diri " ucapnya sambil menundukan kepalanya, sekilas jika dirinya merasa bersalah saat melihat Daniel dalam keadaan yang terluka cukup parah.

" Aku mengerti, sebaiknya kau kembali ke kelas karena pelajaran sudah dimulai, biar Mr. James yang membawa Daniel keruang kesehatan "

Aaron hanya menganggukan kepalanya tanda mengerti, sebelum kemudian dia mengambil tas miliknya dan berjalan kearah kelas.

Namun sebelum itu ia singgal ke toilet untuk membersihkan diri, setelah itu barulah Aaron melangkahkan kakinya kearah kelas.

Sesampainya disana, seorang wanita paru baya menatap kearah Aaron, " Mr. Alfajri kenapa anda telat "

" Maaf miss, tadi saya di suruh untuk menemui Mr. James di ruanganya " ucapnya berbohong.

Aaron kemudian di suruh duduk di kursinya, setelah itu pelajaran pun kembali berlanjut.

Kring...Kring...

Bel istirahatpun berbunyi, seluruh siswa dan siswi di kelas Aaron segera berhamburan keluar, termasuk dengan Aaron.

Di depan kelas, Starla dan Aldy sudah menunggunya dan mengajaknya ke kantin Academy.

Seperti biasa sesampainya disana ketiganya menjadi pusat perhatian, tidak sedikit yang mencaci Aaron karena tak pantas berjalan bersama Starla dan Aldy.

" Sudahlah Ron, hiraukan saja " ucap Aldy dengan santai

" Aaron, kemana selama ini kau menghilang " tanya Starla yang sejak tadi membuatnya penasaran ingin mengetahuinya.

" Apa kau tau? bahkan media sampai meliput kehilanganmu " sambung Aldy dengan sedikit antusias.

Aldy mengatakan jika Tuan Alfajri, Ayah dari Aaron sampai mengerahkan sebagian kekuatan militer yang dimiliki oleh Kota Seribu Petir untuk mencari keberadaannya.

Bahkan satu minggu penuh seluruh media membicarakan kehilangannya, Aaron yang baru mendengar hal itu sedikit terkejut, karena sebelumnya kedua orang tuanya tak menyinggung soal itu.

" Oh ya Ron, apa kau akan mengikuti Turnamen Antar Academy "

Semenjak menghilangnya Aaron, Academy terus berjalan sebagaimana mestinya, walaupun sebagian siswa siswi mengeluh karena kehadiran ratusan prajurit yang berkeliling di sekitar Academy.

Namun pihak sekolah tidak bisa berbuat apa-apa, tidak sedikit guru-guru yang ikut membantu mencari keberadaan Aaron, atas permintaan Tuan Alfajri.

Beberapa hari yang lalu, kepala sekolah mengumumkan jika 3 bulan dari sekarang akan diadakan Turnamen Antar Academy, namun karena hanya 100 peserta yang di perbolehkan ikut, pihak Academy pun memutuskan untuk mengadakan pertandingan antar siswa.

Satu minggu dari pengumuman tersebut, pertandingan akan di selenggarakan.

Aaron yang mendengar itu terdiam sesaat sebelum kemudian bangkit dari kursinya, " Ron, kau mau kemanah " tanya Starla.

" Aku ingin mengikuti pertandingan tersebut, bukankah jika kita memenangkan pertandingan itu akan berkesempatan mengikuti Turnamen Antar Academy " tanya Aaron.

" Apa kau yakin "

" Iyah aku yakin, aku berencara pindah dari Academy Perisai dan masuk ke Academy Element yang berada di ibu kota "

Sotak saja hal itu membuat Starla dan Aldy terkejut, jelas keduanya mengetahui jika Academy Element adalah salah satu dari 5 Academy terbaik di Benua Element.

Bahkan diantara ke 5 nya, diyakini Academy Element lah yang paling kuat.

Jika seseorang ingin memasuki Academy Element harus melewati seleksi yang sangat ketat, Academy Element juga di kenal tidak pernah menerima sogokan dari orang - orang yang ingin memasuki Academy itu tanpa mengikuti ujian tes.

Namun ada cara yang mudah untuk memasuki Academy Element tanpa mengikuti tes, yaitu mereka harus masuk dalam rank 20 besar saat Turnamen Antar Academy di laksanakan.

Tidak sedikit dari mereka yang masuk dalam rank 20 besar berpindah sekolah ke Academy Element.

" Tenang saja, aku akan berusaha sebaik mungkin " ucap Aaron yang melihat raut ke khawatiran dari kedua sahabatnya itu.

" Jika itu keputusanmu baiklah, kami juga akan mengikutimu " kata Starla yang mengejutkan Aaron dan Aldy.

" Apa yang kau katakan Starla..." bisik Aldy pelan.

" Aku mengetahui jika kau menyukainya, tapi..bukankah ini terlalu berlebihan " lanjutnya lagi.

Sebelumnya Aldy memeng sudah mengetahui jika Starla memiliki perasaan khusus kepada Aaron, namun karena Aaron adalah manusia paling tidak peka, jadi dia tak menyadari perasaan sahabat cantiknya itu.

" Diamlah, aku sudah berjanji akan selalu berada disisinya " jawabnya.

Aaron yang menyadari jika kedua sahabatnya itu sedang saling berbisik mengerutkan dahinya, sebelum kemudian dirinya kembali berjalan menuju ruang pendaftaran.

Starla dan Aldy yang melihat itu segera mengikutinya, sesampainya disana ketiganya segera mengisi kertas formulir yang menyatakan jika mereka akan mengikuti Pertarungan Antar Siswa.

Setelah selesai mereka berjalan kearah kelas Aaron untuk mengantarnya sampai di depan kelas, Starla dan Aldy langsung menjadi pusat perhatian siswa dan siswi Kelas Warrior.

" Starla gadis tercantik di Academy Perisai, sepertinya julukan tersebut bukan omong kosong "

" Lihatlah, Aldy si Pangeran Ice , sungguh pria yang sangat tampan "

" Kenapa mereka mau berteman dengan Aaron si manusia sampah itu? Apa karena dia anak dari Tuan Alfajri "

Mendengar kalimat yang terakhir tersebut membuat Starla dan Aldy menjadi sangat geram, keduanya kemudian menatap seorang gadis yang baru saja mengatakan hal itu.

Menyadari jika perkataannya terdengan oleh mereka, langsung saja gadis tersebut menundukan kepalanya, tubuhnya sedikit bergetar saat melihat tatapan tajam dari Starla dan Aldy.

" Sudahlah, sebaiknya kalian pergi dari sini, karena sebentar lagi pelajaran akan segera dimulai "

" Hey B*tch, jika bukan karena Aaron sudah ku rusak wajahmu yang tidak seberapa itu " kata Starla sambil menujuk kearah gadis yang semakin ketakutan tersebut.