Luna Alexandra, gadis cantik berumur 20 tahun, seorang Mahasiswi semester 5 di Universitas XX.
Putri dari Wyman Alexander seorang pengusaha restoran yang sukses.
Ia tidak menyangka ayahnya meminta izin untuk menikah lagi setelah 10 tahun hidup menyendiri sepenigggal ibunya.
Apakah Luna mengizinkan Ayahnya untuk menikah lagi? Lalu siapa wanita yang ingin dinikahinya? bagaimana pula dengan kehidupan cinta Luna?
ikuti kisahnya.....
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Syauqi Namaria, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 6
Setelah dari bandara Luna langsung berangkat ke kampus menggunakan mobil, ketika tiba di parkiran dan keluar dari mobil ia menjadi pusat perhatian teman-temannya.
“Tumben banget nih biasanya juga pake motor kalau ke kampus sekarang gaya bawa mobil cuy” celetuk temannya.
Luna menyeringai mendengar temannya bicara, kemudian menjulurkan lidahnya keluar “bleeeee” ejek Luna.
“Liat Cheryl nggak?” tanya Luna kepada temannya.
“Noh bestie lo ada di kelas lagi tiduran” sahut temannya.
“Makasih ya”. Luna kemudian berjalan menuju kelasnya yang tidak jauh dari parkiran, saat masuk ke kelas ia melihat Cheryl tengah duduk sambil menelungkupkan kepalanya di atas meja.
“Cher…Cher…” pangil Luna.
Cheryl mendongakkan kepalanya dan melihat Luna yang duduk disampingnya. Ia menggeliat meregangkan tubunya yang kebas “kepala gue pegel banget abis tiduran di atas meja” ucapnya.
“Begadang lagi?” tanya Luna.
“Gue nggak bisa tidur semalem mamah sama papah berantem lagi, ntar malem gue nginep di rumah lo ya, ortu lo juga kan lagi ke luar negeri sekalian nemenin lo gitu” pinta Cheryl.
“Boleh-boleh” sahut Luna senang. “Akhirnya gue nggak cuma tinggal berdua sama Mas Saga” batinnya.
Drrrrrt…drrrrrt…
Terdengar suara dering ponsel dari dalam tas Cheryl. Ia mengambilnya dan menjawab telepon yang ternyata dari mamahnya.
“Halo mah” jawab Cheryl.
“Cher ntar habis kuliah langsung pulang ke rumah yah, ngak usah mampir kemana-mana” pinta mamah Cheryl dari sebrang telepon.
Cheryl terdiam sejenak ia teringat kembali pertengkaran orang tuanya tadi malam.
“Iya mah” jawabnya singkat, kemudian menutup teleponnya.
Cheryl menatap Luna setelah menutup telepon, ia menghela nafas “kayaknya gue nggak jadi nginep di tempat lo” ungkap Cheryl kecewa.
“Emangnya kenapa?” tanya Luna.
“Mamah nyuruh gue pulang” sahutnya.
Luna hanya mengangguk mendengar jawaban sahabatnya itu.
Setelah kuliah selesai mereka pulang ke rumah masing-masing, Luna sedikit kecewa karena Cheryl tidak jadi menginap di rumahnya. Pukul 16.00 sore Luna tiba di rumah ia langsung memasukkan mobilnya ke garasi.
“Baru pulang Non” sapa bik Idah yang sedang menyapu.
“Iya bik” jawabnya sembari berjalan naik ke lantai atas menuju kamarnya. Kemudian ia merebahkan tubuhnya di atas ranjang dan tertidur.
Di kantor Saga.
Terlihat Saga yang sedang duduk di kursi kebesarannya sembari memeriksa dokumen yang ada di hadapannya.
Tok Tok Tok
Terdengar suara ketukan dari luar, Tommy membuka pintu dan melangkah masuk ke dalam dan berjalan mendekati meja kerja bosnya.
“Tuan ini dokumen yang anda minta” ucap Tommy sembari menyerahkan dokumen ke pada bosnya.
“Makasih Tom” sahut Saga yang sedang serius memeriksa dokumen di depannya.
“Oh iya tolong undur jadwal pertemuan dengan Perusahaan IT Corporation” ucap Saga.
“Tapi Tuan pertemuan besok sangat penting untuk membahas kerja sama” sahut Tommy.
“Aku tahu Tom, tapi sebaiknya kita tinjau kembali mengenai kerja sama dengan IT Corporation aku dengar perusahaan itu bermasalah” ungkap Saga tegas.
“Baik Tuan” Tommy kemudian meninggalkan ruangan kerja bosnya.
Pukul 20.00 Saga pulang ke rumah keluarga Wyman dengan membawa koper, ia sudah mempersiapkan keperluannya selama menginap di rumah Luna.
Ting tong ting tong
Terdengar suara bel, bik Idah yang sedang mempersiapkan makan malam kemudian berjalan ke ruang depan untuk membuka pintu.
“Eh Mas Saga, silahkan masuk Mas” bik Idah mempersilahkan Saga masuk, kemudian ia menunjukkan kamar yang akan di tempati Saga selama ia menginap di rumah Luna.
“Luna dimana bik?” tanya Saga.
“Non Luna ada di kamarnya Mas, setelah pulang kuliah tadi Non Luna belum keluar dari kamarnya mungkin dia ketiduran, bibik mau bangunin dia buat makan malam” ujar bik Idah sembari tangannya menunjuk ke arah kamar Luna.
“Biar aku aja bik yang bangunin” pinta Saga.
“Baik kalau begitu, saya permisi dulu Mas” bik Idah pergi meninggalkan Saga dan melanjutkan kembali pekerjaanya.
Saga kemudian berjalan ke kamar Luna yang ternyata pintunya tidak di kunci, ia masuk ke dalam mendekat ke ranjang dan menatap Luna yang sedang tidur.
Saga mengusap kepala Luna dan membuat gadis cantik itu terbangun karena sentuhan tangannya yang lembut.
“Kamu ngapain di kamar aku” tanya Luna yang terkejut melihat Saga yang sudah berada di kamarnya.
Saga menyeringai melihat Luna yang ketakutan ‘’bangunin kamu buat makan malam” jawabnya lembut.
“Keluar nggak” teriak Luna. Bukannya keluar Saga malah berbaring di atas ranjang yang membuat Luna merasa risih dan tidak nyaman.
Saga tersenyum melihat tingkah Luna “nggak usah risih gitu, kita kan juga pernah tidur satu ranjang” goda Saga.
“Iiih apaan sih” Luna beranjak dari ranjang dan berjalan keluar dari kamarnya menuju ruang makan, diikuti Saga dari belakang.