"Aku bukan siapa-siapa, aku hanyalah manusia biasa yang menginginkan kebebasan, tapi...
Ketika keluarga dan orang-orang yang aku sayangi di sakiti, maka aku akan menjelma menjadi dewa kematian!"
"Kau berani menghina ku? Mungkin aku akan diam....
Tapi jika kau berani menghina keluargaku, maka kau akan berakhir di lautan darah!"
Season 1 =
Night King: My Life Journey
Season 2 =
Night King: The God Of Death
Jangan lupa dukungannya ya...
IG= @zhie_n15
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Valheinz Z.H, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Ch-06. Bendera tengkorak petir?
Lin Feng kemudian duduk di atas tempat tidurnya, lalu mencoba menghubungi Luo Ning dengan menggunakan kekuatan jiwanya, tapi sayangnya tidak bisa, karena seperti ada sesuatu yang menghalangi kekuatan jiwanya agar tidak terhubung dengan Luo Ning, ia bahkan sudah mencoba berkali-kali, tapi hasilnya tetap sama saja. Setelah itu, Lin Feng mencoba untuk bermeditasi agar pikirannya bisa tenang, tapi juga tidak bisa, karena sekarang pikirannya benar-benar sangat kacau.
Pada akhirnya, Lin Feng memanggil ketiga bawahannya untuk datang ke kamarnya, karena ia ingin mengobrol dengan mereka bertiga untuk menghilangkan rasa bosannya. "Huise, Lang Diyu, Yin Ouyang, datang ke kamarku sekarang!" ucap Lin Feng.
"Kami di sini tuan!" jawab mereka bertiga yang langsung muncul di dalam kamar Lin Feng.
"Besok aku ingin kalian bertiga menyelidiki istana dewa petir, tapi ingatlah hanya menyelidiki dan jangan buat masalah" ucap Lin Feng.
"Baik tuan!" jawab mereka bertiga serempak.
"Huise, ada yang ingin aku tanyakan padamu" ucap Lin Feng.
"Silahkan tuan!" jawab Huise.
"Sekuat apa dewa petir?" tanya Lin Feng.
"Aku sendiri juga tidak tahu tuan, tapi yang jelas dia sangat kuat, meski tuan telah menguasai kekuatan petir surga sampai tahap sempurna, tapi kekuatan tuan masih belum bisa dibandingkan dengan dewa petir, karena tingkat kultivasi tuan masih sangat rendah" jawab Huise.
"Kalau begitu aku harus meningkatkan kekuatanku lagi agar bisa membunuhnya, tapi untuk saat ini, tujuan kita yang paling utama adalah menyelamatkan Luo Ning, bagaimanapun caranya" ucap Lin Feng.
"Baik tuan!" jawab ketiga bawahannya serempak, kemudian mereka bertiga kembali ke kamarnya masing-masing.
Keesokan harinya.
Sesuai dengan yang sudah direncanakan, hari ini Huise, Lang Diyu dan Yin Ouyang pergi menyelidiki istana kerajaan dewa petir, sedangkan Lin Feng memilih untuk berjalan-jalan di kota kerajaan tersebut, sembari mencari informasi tentang kerajaan dewa petir, serta mencari tempat makan untuk mengisi perutnya yang sudah mulai keroncongan.
Cukup lama Lin Feng berjalan menyusuri jalanan kota tersebut, hingga akhirnya dia menemukan tempat makan yang membuatnya merasa penasaran, pasalnya tempat makan itu terlihat sangat sederhana, padahal bangunan disekitarnya sangatlah besar dan megah, oleh karena itulah Lin Feng merasa sedikit tertarik untuk makan ditempat tersebut.
"Tidak ada salahnya jika aku mencoba makan di sana" gumam Lin Feng, kemudian menghampiri tempat makan tersebut.
Tidak lama kemudian, datang seseorang menghampiri dan menghentikan langkah kaki Lin Feng, ia juga melarang Lin Feng untuk datang ke tempat makan tersebut. "Tuan, sepertinya kau baru di sini, jadi aku sarankan sebaiknya kau makan di tempat lain saja, karena tempat itu sangat tidak bersih, makanannya juga tidak enak" ucap pria tersebut.
"Terima kasih atas peringatannya, tuan. Tapi aku akan tetap makan di sana" ujar Lin Feng, kemudian melanjutkan langkah kakinya.
"Cihh, kau akan menyesal karena tidak mendengarkan perkataanku!" ujar pria tersebut.
Lin Feng tidak menghiraukan perkataan pria itu, ia tetap melanjutkan langkah kakinya hingga sampai di tempat makan tersebut, Lin Feng kemudian membuka pintu tempat makan itu dan langsung masuk ke dalam, tapi ia benar-benar terkejut ketika melihat pemandangan di depannya saat ini, karena seluruh tempat itu dipenuhi oleh orang-orang yang terlihat sangat tidak bersahabat serta memiliki aura membunuh yang sangat besar.
"Hei bocah! Jika kau ingin masuk, maka masuk saja dan segera tutup pintu itu!" ujar salah seorang pengunjung pada Lin Feng.
"..." Lin Feng tidak menjawab perkataan pria tersebut, ia kemudian masuk dan menutup pintu tempat makan itu, lalu duduk di salah satu meja yang kosong di sana.
"Sepertinya memang ada yang aneh disini, seluruh tempat ini dipenuhi oleh aura membunuh yang kuat, tapi kenapa tidak menyebar sampai keluar bangunan? Bahkan sebelum masuk kesini, aku tidak merasakan apapun" gumam Lin Feng.
"Pelayan, bawakan aku makanan dan minuman terbaik di tempat ini!" ujar Lin Feng.
Sambil menunggu pesanannya datang, Lin Feng memilih untuk menyelidiki tempat tersebut dengan menggunakan bayangannya, meski sangat ingin menyelidiki tempat itu secara langsung, tapi hal itu sangat tidak mungkin untuk dilakukan, karena pandangan semua orang yang ada di sana tertuju padanya, seolah-olah mereka semua sedang mengawasi dirinya, bahkan tatapan mereka bisa menunjukan kalau mereka tidak senang dengan kehadiran Lin Feng di sana.
Tidak hanya itu saja, bahkan ada beberapa orang yang langsung mengarahkan aura membunuh mereka pada Lin Feng dan bermaksud untuk menakut-nakutinya, tapi sayangnya, Lin Feng malah tidak menghiraukannya, karena memang ia sudah tidak asing lagi dengan yang namanya aura membunuh, bahkan aura miliknya jauh lebih mengerikan dibandingkan dengan aura membunuh mereka semua yang ada di sana.
"Ingin menakut-nakuti ku dengan aura seperti ini? Dasar amatir" ucap Lin Feng dalam hatinya.
Di sudut ruangan.
Bayangan hitam bergerak dengan cepat dari satu bayangan ke bayangan yang lain, melewati para pengunjung tempat makan tersebut tanpa diketahui oleh mereka, hingga akhirnya ia sampai di sebuah ruangan yang cukup besar dan langsung masuk kedalamnya, ketika bayangan hitam itu masuk, Lin Feng yang sedang duduk di salah satu meja ditempat itu, langsung bisa melihat dengan jelas apa saja isi dari ruangan tersebut.
"Tengkorak petir? Apa maksudnya itu?" gumam Lin Feng ketika ia melihat sebuah bendera hitam dengan lambang tengkorak dan petir ditengah-tengahnya .
"Hei bocah! Darimana kau tahu nama markas ini?" tanya pria yang duduk di belakang Lin Feng.
Lin Feng sedikit terkejut ketika mendengar perkataan pria yang duduk dibelakangnya, ia benar-benar tidak menyangka jika pria itu masih bisa mendengar suaranya, padahal ia sudah berbicara dengan sangat pelan dan jarak antara mereka berdua cukup jauh. Meskipun begitu, Lin Feng masih mencoba untuk tetap tenang dan tidak terlalu menghiraukan pria tersebut, lagipula ia masih harus fokus mencaritahu apa saja yang ada di dalam ruangan itu.
Karena perkataannya tidak dihiraukan oleh Lin Feng, pria yang tadi berbicara malah menjadi kesal, ia kemudian berdiri dari tempat duduknya dan langsung menghampiri Lin Feng dan langsung menggebrak mejanya sampai hancur. "Jawab pertanyaan ku atau kau akan aku hancurkan seperti meja ini!" ucap pria besar tersebut.
Lin Feng menghela nafas panjang sambil menggelengkan kepalanya, lalu sesaat kemudian...
Dhuaaar!
Ledakan yang cukup besar tiba-tiba terjadi dan membuat orang-orang yang ada di sana kaget, mereka benar-benar bingung dan tidak tahu apa yang telah terjadi, bahkan mereka juga tidak tahu asal dari ledakan tersebut, tapi yang lebih anehnya lagi adalah, pria besar yang sebelumnya mengebrak meja, sekarang malah tersungkur dilantai, sementara Lin Feng malah berdiri dengan santainya di atas tubuh pria tersebut.
"Aku tidak suka diganggu saat makan" ucap Lin Feng.