NovelToon NovelToon
Cinta Seorang Penyanyi Klub Malam

Cinta Seorang Penyanyi Klub Malam

Status: sedang berlangsung
Genre:Dikelilingi wanita cantik / CEO / Duniahiburan / Cinta pada Pandangan Pertama / Cinta Seiring Waktu
Popularitas:415
Nilai: 5
Nama Author: Elis Hasibuan

Julia Hart, seorang wanita 28 tahun terpaksa bekerja menjadi penyanyi di sebuah klub malam. Demi menghidupi ibunya yang sakit - sakitan. Serta harus menyekolahkan dua orang adiknya yang masih sekolah.

Setidaknya semua berjalan normal. Julia berusaha menjalani harinya dengan baik. Ia juga mengabaikan tatapan sinis penuh penilaian buruk, dari setiap orang yang menghujat pekerjaannya sebagai penyanyi klub malam.

Tapi kehadiran seorang lelaki berwajah malaikat nan polos, berhasil memasuki hidupnya. Namun sayang, Julia tertipu oleh lelaki yang ternyata seorang playboy dan suka mempermainkan hati wanita.

Mampukah Julia mempertahankan cintanya untuk lelaki itu?

Apakah lelaki itu memiliki perasaan yang sama, atau hanya ingin mempermainkan dan mencampakkannya seperti wanita murahan?

Ataukah memang takdir akan berpihak pada Julia dengan mendapatkan kebahagiaannya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Elis Hasibuan, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Matthew Burmann

'Brak!'

"Kakek!"

Suara yang terdengar panik, dengan nafas yang ngos - ngosan itu terdengar jelas. Seorang lelaki muda berperawakan dewasa memasuki ruangan VVIP di rumah sakit itu.

Matthew Burmann.

Seorang lelaki dan CEO Perusahaan Burmann Corp. Berusia 33 tahun. Memiliki mata setajam elang yang bisa menembus segala rahasia yang di sembunyikan seseorang. Insting tajam dan otaknya yang jenius selalu menjadi perbincangan di kalangan pengusaha.

Banyak pebisnis yang menghormati dan mengagumi setiap keputusan yang ia buat. Ia dijuluki bertangan besi. Tidak mentolerir sebuah kesalahan. Dimanapun ia berada ia selalu menjadi perbincangan. Baik kalangan lelkai maupun pria.

JIka ia disegani oleh para lelaki karena otak tajamnya. Lain halnya dengan para wanita yang menatapnya dengan penuh minat. Kemanapun Matthew Burmann pergi, ia selalu menjadi incaran para wanita. Berharap jika sang CEO itu akan melirik mereka. Dan menjadikan mereka sebagai wanitanya.

Sisi negatif seorang Matthew karena ia sering bergonta ganti wanita. Semudah ia mengganti pakaiannya kapanpun ia inginkan. Dan yang lebih mencengangkan lagi adalah saat para wanita itu bukannya ilfeel dengan kelakuan Matthew. Mereka malah semakin tertantang dan semakin gigih untuk menaklukkan seorang Matthew Burmann.

"Kakekmu sudah mati!"

Sebuah suara dari lelaki yang duduk di atas brankar menyambut seruan Matthew. Tidak terpengaruh melihat kecemasan yang ditunjukkan oleh sang cucu.

"Sepertinya malaikat maut masih enggan untuk menjemputmu." Tak kalah pedas sebuah jawaban menghampiri seruan pertama.

"Cucu laknat!"

Michael Burmann berseru dengan wajah merah padam melihat cucunya dengan kesal. Ia mendelik melihat Matt yang melangkah dengan santai menuju brankarnya.

"Setelah 3 hari! Baru kamu datang menemui kakekmu ini?" Ia kembali menyerukan kekesalannya yang ia tahan selama beberapa hari ini.

"Aku bekerja kakek." Matt sedikit terkekeh melihat lelaki tua yang ia sayangi itu.

Satu - satunya anggota keluarganya yang tersisa. Dan lelaki itulah yang mendidiknya hingga menjadi CEO yang sukses di usia mudanya. Lelaki tua itu mengambil peran orang tuanya yang telah berpulang saat ia masih berumur 8 tahun. Begitu kedua orangtuanya meninggal dalam sebuah kecelakaan, ia langsung diasuh oleh kakeknya Michael Burmann.

Sebagai pewaris satu - satunya, ia begitu di manjakan oleh sang kakek. Apapun yang ia inginkan akan di berikan oleh kakeknya. Bahkan ia tidak pernah di marahi jika melakukan sebuah kesalahan. Semua karena ia begitu di sayangi sebagai keluarga satu - satunya.

Setidaknya itulah yang Michael pikirkan selama ini. Sebelum Matt semakin tidak tertolong. Dengan kelakuannya yang suka bergonta ganti wanita. Michael sangat pusing dengan tingkah cucunya itu. Padahal ia dan anaknya bukanlah lelaki yang suka mempermainkan wanita.

Sering sekali MIchael ingin memarahi cucunya karena itu. Tapi ia tidak kuasa jika memikirkan kisah sedih cucunya itu sejak kecil. Ia beranggapan jika Matt melakukan itu karena ia sibuk mencari kehangatan dan kenyamanan, yang ia inginkan dari para wanita itu.

Tapi makin kesini ia mulai merasa jika cucunya itu semakin tidak terarah. Ia sudah semakin tua. Ia takut meninggalkan Matt sendirian di dunia ini. Ia berharap akan ada wanita yang bisa mencairkan hati cucunya yang beku itu.

Jika Matt sudah menikah dan memiliki keluarga kecilnya. Michael tidak akan mengeluh lagi jika malaikat maut menjemputnya. karena ia tahu jika Matt memiliki orang yang menyayangi dan menguatkannya nanti.

Namun lihatlah di usia 33 tahun, Matt bahkan belum berpikir untuk menikah. Dan itu semakin membuat kepalanya merasa pusing. Ia sampai harus di rawat di rumah sakit karena itu. Tapi cucunya baru datang mengunjungi setelah 3 hari.

Sungguh cucu laknat bukan?

"Bekerja dengan menggoyangkan tubuhmu di atas tubuh seorang wanita entah berantah?" Michael semakin sinis melihat senyuman tengil Matt.

"Itu juga bekerja kakek. paling tidak aku harus melatih keahlianku. Bagaimana jika aku tidak mahir untuk memuaskan istriku nanti?" Matt menyambut ucapan di luar nalar itu.

"JIka seperti itu, bukankah aku tidak akan bisa memberikanmu cicit seperti keinginanmu?" Dengan sedikit kekehan, ia duduk di sebuah kursi yang ada di dekat brankar kakeknya.

"Tidak akan wanita baik yang mau denganmu, jika kelakuanmu minus seperti itu." Michael memutar bola matanya malas.

"Tidak perlu wanita baik. Hanya perlu menunjuk salah satu wanita untuk mengandung pewarisku bukan?" Matt kembali bersuara.

"Aku tidak akan merestuimu. Dan aku menyumbangkan semua hartaku ke yayasan sosial jika kamu melakukan itu." Michael menatap Matt semakin tajam.

"Jangan. AKu akan menurutimu mencari wanita baik, agar semua harta itu jatuh ke tanganku." Matt terlihat meyakinkan.

"Rasanya aku malah semakin sakit karena meladeni semua ocehanmu." Michael menghela nafas dan memejamkan mata sebentar.

"Aku akan memanggil dokter." Matt berniat berdiri.

Namun langkahnya tertahan melihat tangan keriput kakeknya yang menahan tangannya. Ia tersenyum kecil melihat tatapan sendu itu yang terpancar dari mata tua itu.

"Jangan melihatku dengan sorot menyedihkan itu. Kamu tidak akan meninggalkanku." Matt menepuk jemari kakeknya.

"Kamu akan hidup hingga berusia 100 tahun. Jangan terlihat menyedihkan seperti itu." Ia kembali bersuara, masih dengan seulas senyuman kecil.

"Keinginan terakhirku sebelum malaikat maut menjemputku. Aku ingin melihatmu menikah dan memiliki anak." Michael menatap cucunya dengan sorot yang dalam.

"Tadi aku menabrak seorang wanita saat mencari ruanganmu. Apa perlu aku menariknya kemari dan menikahinya sekarang juga?" Dengan sebelah alis yang di naikkan, ia melirik Micahel dengan jahil.

"Tidak peduli kamu menemukannya di mana. Tapi pastikan ia wanita yang tulus padamu. Bukan hanya wanita yang menginginkan nama dan kekayaanmu." Michael mengingatkan.

"Apakah masih ada wanita yang tulus jaman sekarang?" Matt kadang di buat takjub dengan pemikiran kakeknya itu.

Sejauh ini semua wanita yang mendekat padanya memiliki niat terselubung. Dengan harapan bisa menaklukkannya. Hal yang membuat Matt merasa muak. Dan melampiaskannya dengan memperlakukan mereka dengan jahat.

"Akan ada wanita tulus yang datang padamu nanti. Dan kakek berharap, saat itu kamu bisa melihat ketulusan itu. Tidak melakukan kesalahan dan memperlakukannya dengan buruk." Michael berharap yang terbaik untuk Matt.

"Aku akan mengenalinya kakek. Kamu tahu kan, jika cucumu ini sudah sangat berpengalaman melihat kepribadian seorang wanita." Matthew kembali terkekeh dan meyakinkan Michael.

"Yah. Aku berharap kamu tidak akan salah nanti." Michael menimpali.

Mereka berdua berbincang di ruangan itu. Dengan Matt yang menemani Michael sebelum ia bertolak untuk bekerja ke kantornya. Hatinya terasa jauh lebih tenang melihat kakeknya itu sudah jauh lebih baik.

Sungguh, ia tidak kehilangan lelaki tua yang sangat menyayanginya itu.

.........................

1
partini
kamu kan terkejut Matt si obral Otonng😂😂😂😂😂
Elis Hasibuan: 🫢🫢🫢🫢🫢
total 1 replies
partini
tenang kek Casanova mau gonta ganti seribu wanita ga bakal kena penyakit ,,nanti dapat pawang yg ori masih segel ga gila harta pokok lovely doply
Alyanceyoumee: Assalamualaikum.
Kaka, Jika ada waktu luang, boleh coba baca karya ku yang berjudul "Parting Smile" ya, siapa tau Kaka suka.
insyaallah seru ko... xixi
di tunggu ya ☺️🙏
total 1 replies
partini
Hana
partini
sinopsisnya mengsedihhhh dan terluka hemmmm banyak bawang ini
jadi strong woman Thor
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!