NovelToon NovelToon
Not Young Papa

Not Young Papa

Status: sedang berlangsung
Genre:Identitas Tersembunyi / Mafia
Popularitas:68.8k
Nilai: 5
Nama Author: Phopo Nira

Bukannya mendapat ucapan selamat dan pujian, karena telah berhasil menyelesaikan study nya. Kayvaran Cano Xavier malah langsung diberikan misi penting oleh papahnya untuk menyelesaikan masalah di salah satu cabang perusahaan yang ada di Negara X, lebih tepatnya Kota Xennor. Akan tetapi, ini bukan masalah bisnis melainkan persaingan wilayah dengan beberapa klan mafia yang ada di sana.

Namun, bukan itu letak permasalahan utamanya untuk Kay. Melainkan sang adik Axelion Cano Xavier yang masih berusia 8 tahun yang diam-diam menyelinap naik ke pesawat yang akan mengantarnya ke Kota Xennor tanpa diketahui oleh siapapun. Kay menyadari keberadaan sang adik saat pesawat sudah hampir setengah perjalanan.

“Eeeh … orang utusan Tuan Luca ternyata Papah muda! Lihat, anaknya menggemaskan sekali!”


Setibanya di perusahaan dia malah dikira sebagai karyawan biasa dan bahkan dibilang Papah muda karena Axel memanggilnya Papa?

Apakah Kay bisa menyelesaikan misinya sembari menjaga sang adik?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Phopo Nira, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 05. Dikira Papah Muda

“Tentu saja boleh, meski Mamah dan Papah harus merasa kesepian di sini. Namun, asalkan kalian bersenang-senang di sana. Kami tidak masalah!”

Bukan Ashlyn yang menjawab, tetapi Luca yang langsung memberikan ijinnya. Meskipun detik itu juga dia harus mendapatkan tatapan tajam dari sang istri tercintanya. Kay ingin melayangkan protesnya, tetapi tidak bisa melihat mobil musuh kembali mendekat hingga dia terpaksa harus mengurus mereka lebih dulu.

“Yeah, … Papah memang yang terbaik! Kalau begitu sudah dulu ‘yah! Axel juga mau ikut bermain dengan mereka!”

Lain halnya dengan Axel yang berseru penuh semangat setelah mendapatkan ijin secara langsung untuk tetap tinggal bersama sang Kakak dan juga kedua Pamannya. Axel bahkan langsung mematikan video call tersebut secara sepihak. Tanpa peduli kalau sang Papah yang harus menghadapi kemarahan mamahnya karena memberinya ijin.

“Lihat? Kenapa kau memberinya ijin begitu saja? Bukankah Kay kau kirim ke sana untuk membantumu bekerja? Bagaimana kalau Axel malah membuat masalah di sana dan semakin mengacaukan pekerjaan Kay?” cecar Ashlyn mengeluarkan aura istri tak terkalahkan, sehingga jurus menaklukkan suami seketika aktif saat itu juga.

“Sayang, biarkan saja! Kau tidak lihat wajahnya yang sangat bahagia dan senang di sana. Lagipula ada Matt dan Max yang akan membantu Kay di sana,” bujuk Luca.

“Baiklah, tapi hanya satu minggu saja! Jika dalam satu minggu Axel tidak kembali, maka aku sendiri yang akan menjemputnya meskipun tanpa dirimu,” ujar Ashlyn yang terpaksa harus mengalah kali ini. Karena memang benar Axel terlihat sangat senang dan bahagia saat video tadi berlangsung.

...****************...

Kembali beralih pada Kay dan lainnya, dimana musuh terus berdatangan seolah tiada habisnya. Kay dan Matt bahkan sudah berulang kali mengisi peluru untuk senjatanya, tetapi musuh terus bermunculan di setiap tikungan yang mereka lewati.

Max sendiri berusaha memilih jalan lebih dekat dengan markas mereka sembari menghindari setiap serangan musuh. Kay dan Matt kini benar-benar fokus dengan serangan mereka sampai tidak menyadari Axel sudah selesai melakukan video call dengan mamahnya dan kini sudah meraih salah satu senjata yang tersedia belakang kursinya.

Senjata bernama Rocket–Propelled Grenade atau yang disingkat RPG jenis 28 yang merupakan senjata proyektil peledak portable. Dengan sudah payah Axel mengambil senjata itu, lalu memeriksa isi granat di dalamnya sebelum dia menurunkan kaca mobil disamping dan mulai membidik target.

Kay, Matt dan Max masih belum menyadari apa yang sedang Axel lakukan sampai ketiganya dikejutkan dengan suara menyaring disusul ledakan besar pada salah satu mobil musuh yang masih mengikuti mereka.

Duarr … Blarrr ….

“Axel kau ….” Kay menatap adiknya tak percaya, begitu juga Max dan Matt sekilas.

“Hehehee … Kata Papah dan Mamah aku boleh ikut bermain dengan kalian,” ujar Axel dengan senyum polos di wajahnya.

“Siapa yang mengajarimu menggunakan senjata seperti itu?” tanya Matt, sembari pandangannya fokus pada sekitarnya.

“Paman Levi yang mengajariku! Bahkan masih banyak senjata lain yang dia ajarkan padaku,” jawab Axel dengan wajah polosnya.

“Astaga, bocah psikopat itu! Pantas saja kedua anak perempuannya menuruni semua kegilaannya,” ujar Max yang tidak kaget lagi jika yang mengajarinya Levi.

“Sudah ‘lah, setidaknya dia bisa membantu kita sekarang!”

Matt tidak terlalu mempermasalahkan, karena sudah terbiasa melihat keturunan Xavier yang masih kecil sudah disuguhi berbagai senjata dan juga jurus bela diri.

...****************...

Berkat adanya bantuan dari Axel, musuh akhirnya bisa berhasil dihentikan sebelum mereka tiba di markas rahasia. Begitu turun dari mobil, bisa mereka lihat banyaknya bekas tembakan di seluruh body mobil tersebut. Beruntung Max dan Matt sudah melakukan banyak modifikasi mobil tersebut, karena sudah memperkirakan penyerangan seperti ini akan terjadi lagi.

“Ayo, masuk kalian berdua istirahat dulu saja untuk malam ini. Besok kita akan mulai membahas misinya,” ujar Max sembari menunjukkan kamar yang akan ditempati oleh Kay dan juga adiknya.

“Aku dan bocah ini satu kamar?” tanya Kay tidak terima.

“Setidaknya itu akan lebih aman untuk kita semua, Kay! Kau sudah merasakan sendiri bagaimana situasinya di sini, bukan? Bahkan laporan yang diberikan Papahmu tidak ada setengahnya dari kebenaran yang kita temukan di sini,” ujar Matt sedikit menjelaskan.

“Hmm, baiklah! Sialnya, aku tidak bisa mengirim bocah ini secepatnya untuk kembali.” Kay hanya bisa pasrah.

“Besok pagi, kita akan langsung ke perusahaan untuk membahas sekaligus memeriksa situasinya di sana. Lalu kau bisa melihat semua informasi yang kami berhasil kumpulkan selama dua hari di sini.” Max lalu menyerahkan setumpuk berkas kepada Kay.

“Banyak sekali!” Kay sebenarnya sudah sangat lelah, tetapi dia tidak mungkin ikut bertarung tanpa mengetahui apapun, bukan?

“Baca dan pelajari saja pelan-pelan! Untuk sementara waktu kita tidak boleh bersinggungan langsung dengan mereka, tetapi mencari sebanyak mungkin informasi yang dibutuhkan,” ujar Matt yang tidak ingin bertindak gegabah ketika mereka sedang dikelilingi oleh musuh.

“Emm, baiklah! Kalian juga beristirahatlah!” Kay hanya pasrah, dia pikir misinya tidak akan separah ini rupanya malah sebaliknya.

Matt dan Max keluar dari kamar itu, meninggalkan Kay bersama dengan adiknya yang sudah mulai membuka dan membaca setiap berkas yang Max berikan tadi.

Kay pun ikut mendekati adiknya sembari memberikan peringatan, “Ingat, jangan membuat masalah lagi selama di sini! Atau aku akan mengirimmu kembali ke Papah dan Mamah menggunakan pesawat jet tempur!”

“Ck, kakak seharusnya bersyukur dan berterima kasih padaku. Jika bukan karena kegeniusan ku tadi, mana mungkin kita bisa cepat lolos dari mereka,” balas Axel dengan penuh rasa bangga pada dirinya sendiri.

“Cih, sombong sekali kau jadi bocah! Sudah, mandi dulu sana setelah itu langsung tidur, Untuk apa kau ikut mempelajari semua ini,” ujar Kay menanggap remeh adiknya itu.

Axel tidak memperdulikannya lagi, dia memilih fokus membaca semua informasi itu. Hingga Kay tidak bisa berbuat apapun lagi selain pasrah membiarkan adiknya berlaku sesuka hatinya. Sampai keduanya tertidur dengan berkas informasi yang masih berserakan di atas ranjang mereka.

...****************...

Pagi pertama di Kota Xennor, Kay dan Axel disambut dengan sarapan sederhana buatan pelayan yang bekerja di sana. Kemudian, jadwal mereka selanjutnya adalah menuju perusahaan cabang ASHLU X-Group untuk mencari dan mengumpulkan informasi lainnya yang dibutuhkan.

Tentu saja kabar tentang kehadiran orang yang diutus Luca sudah tersebar pada seluruh karyawan di sana. Hinga kini mereka berdiri di depan perusahaan menyambut sang sosok yang akan menjadi pahlawan untuk mereka kedepannya.

“Selamat datang di cabang perusahaan ASHLU X-Group, Tuan!”

“Eeeh … orang utusan Tuan Luca ternyata Papah muda! Lihat, anaknya menggemaskan sekali!” Bisik-bisik karyawan mulai terdengar.

Bersambung ….

1
Ratna Sumaroh
axel menuruti kemauan Spencer sekalian cari celah noh dan mengulur waktu buat kay datang
@pry😛
dispenser ni kok yah gk nydr... nyw dy dlm bhy🤣
Mulaini
Axel tembak balik aja tuh si Spencer hehehe...
Susi Bule
waduh dispenser mau nguji Axel ya secara tak langsung 🤣🤣
Susi Bule
waduh permainan apa nih di ajak sama dispenser 🤣🤣
Susi Bule
🤣🤣wah dispenser yakin nih buat Axel jadi tawanan malah dirimu berakhir tragis nantinya sudah membawa si jenius masuk sarangmu 🤣secara tidak langsung dirimu sudah membocorkan keberdaaanmu dan anak buah mu ke pada keluarga Xavier 🤣🤭
Susi Bule
busyeeeeeeet kalian mencari masalah telah menculik Zhia Queennya dewa kematian kalian culik juga 🤣🤣 dispenser siap siap lah dirimu dan anak buah mu di kubur di kota Xennor ini oleh Rayden Xavier juga anak serta menantu juga cucunya Xavier 🤣🤣
Susi Bule
nah sekarang Axlyn yang salah paham nih 🤣kasihan tu guru dan murid yang di hukum sama Lucy 🤣😭
Susi Bule
akhirnya Queen Xavier bertemu yang namanya Axlyn yang tidak sengaja jadi musibah untuk keluarga Xavier 🤣🤣
Susi Bule
🤣🤣🤣kasihan Levi dan Noah babak belur jadi Samsat nya Lucy 🤣🤣
Desyi Alawiyah
Bersambung lagi... ah nanggung sih Kak 🤣

Aku yakin sih, Axel pasti ada rencana lain, agar terhindar dari permainan yang dilakukan Spencer itu... 👍
Susi Bule
waduh nih hukuman untuk pembuat onar apa ya dari Queen Xavier 🤣🤣
Axlyn tidak salah dirimu minta bantuan sama keluarga Xavier untuk menyelamatkan kakakmu Sherin yang akhirnya berjodoh dengan Noah 🤣🤭
Desyi Alawiyah
Spencer kamu ngga sadar yah, Axel sedang mempermainkan kamu...

Kamu jangan macam-macam sama anggota keluarga Xavier, kalo mereka udah ngamuk, kamu dan para anak buahmu bakal hancur...
Jemiiima__: Halo sahabat pembaca ✨
‎Aku baru merilis cerita terbaru berjudul BUKAN BERONDONG BIASA
‎Semua ini tentang Lucyana yang pernah disakiti, dihancurkan, dan ditinggalkan.
‎Tapi muncul seseorang dengan segala spontanitas dan ketulusannya.
‎Apakah Lucy berani jatuh cinta lagi? Kali ini pada seorang Sadewa yang jauh lebih muda darinya.
‎Mampir, ya… siapa tahu kamu ikut jatuh hati pada perjalanan mereka.
‎Dukung dengan like ❤️ & komentar 🤗, karena setiap dukunganmu berarti sekali buatku. Terimakasih💕
total 1 replies
Desyi Alawiyah
Cie, Ashlyn khawatir sama calon menantunya 😅
Susi Bule
busyeeeeeeet apa ada rencana di balik ini oleh Lucia melepaskan Angela dan Charles atau mungkin karena ingin menghukum pembuat masalah dalam keluarga Xavier 🤣🤣🤣
Susi Bule
🤣🤣🤣ngakak aku Thor akhirnya Queen Xavier sampai di hadapan mereka berdua.siapa yang berani melawan seorang Lucia saat ini yang lagi marah hingga sampai ubun ubun karena kakak kesayangannya sudah luka luka karena ulah suami dan murid suaminya sendiri🤣🤣🤣
Susi Bule
🤣🤣🤣 somplak lah kalian berdua Noah dan Levi makanya Jang dok tau jadi orang sekarang takutkan diamuk sama Queen Xavier 🤣🤣🤣waduh kakak Axlyn jadi tawanan dispenser 🤣🤣
Rani R.i
ayuk Axel tunjukan kemampuan mu,,buat mereka kalah telak dari mu...dan semoga cepat bantuan dtg...semoga semua orang2 Xavier dtg,,trobos ajaa semua nya....dan jika menang nanti,,semua pejabat dan presiden kota xennor singkir kan saja dari kota itu...
Setiya Wulandari
tunjukkan kepintaran mu axel buat sí Spencer Tau kalau kepintaran jauh lebih unggul dari otot💪💪
nyaks 💜
jgn mau cil...
kau sedang di uji 😅😅
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!