NovelToon NovelToon
Dinikahi Suami Kembaranku

Dinikahi Suami Kembaranku

Status: sedang berlangsung
Genre:Beda Usia / Dosen / Selingkuh / Dijodohkan Orang Tua / Pengantin Pengganti
Popularitas:40.9k
Nilai: 5
Nama Author: Misstie

Syima dan Syama adalah kembar identik dengan kepribadian yang bertolak belakang. Syama feminim, sementara Syima dikenal sebagai gadis tomboy yang suka melanggar aturan dan kurang berprestasi akademik.

Hari pernikahan berubah menjadi mimpi buruk, saat Syama tiba-tiba menghilang, meninggalkan surat permintaan maaf. Resepsi mewah yang sudah dipersiapkan dan mengundang pejabat negara termasuk presiden, membuat keluarga kedua belah pihak panik. Demi menjaga nama baik, orang tua memutuskan Devanka menikahi Syima sebagai penggantinya.

Syima yang awalnya menolak akhirnya luluh melihat karena kasihan pada kedua orang tuanya. Pernikahan pun dilaksanakan, Devan dan Syima menjalani pernikahan yang sebenarnya.

Namun tiba-tiba Syama kembali dengan membawa sebuah alasan kenapa dia pergi dan kini Syama meminta Devanka kembali padanya.

Apa yang dilakukan Syima dalam mempertahankan rumah tangganya? Atau ia akan kembali mengalah pada kembarannya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Misstie, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Mereka harus tahu

Cafe yang terletak di jalan kecil dekat kampus sudah menjadi tempat favorit Syama dan Devanka untuk bertemu selama hampir dua tahun. Tempatnya tidak terlalu ramai, pojok-pojoknya cukup privat, dan yang paling penting, jarang ada mahasiswa atau dosen lain yang datang ke sini.

Syama duduk di meja sudut sambil memainkan jari-jarinya dengan gelisah. Jam menunjukkan pukul 12.15, dan Devanka belum juga datang. Padahal biasanya pria itu selalu tepat waktu, bahkan sering lebih cepat dari jadwal yang mereka sepakati.

 "Maaf terlambat, sayang."

 Suara bass yang familiar itu membuat Syama menoleh ke arah pintu masuk. Devanka berjalan menghampirinya dengan langkah cepat, wajahnya tampak sedikit lelah tapi mata masih memancarkan kehangatan ketika melihat Syama.

 "Tadi ada rapat mendadak dengan dekan," ujar Devanka sambil duduk di hadapan Syama dan langsung meraih tangannya. "Kamu sudah pesan?"

 "Belum. Aku nunggu kamu dulu." Syama tersenyum, tapi Devanka yang sudah mengenalnya dengan baik bisa melihat ada kegelisahan di balik senyuman itu.

 "Ada apa, cinta? Kamu kelihatannya cemas banget daritadi pagi," tanya Devanka sambil mengelus punggung tangan Syama dengan lembut.

 Syama menarik napas dalam-dalam. "Mas, ada yang harus aku kasih tahu soal salah satu mahasiswa bimbinganmu nanti."

"Mahasiswa bimbingan?" Devanka menaikkan alis. "Memangnya kamu tahu aku dipilih jadi dosen wali?"

 "Pak Hendra tadi bilang, dan salah satu mahasiswimu nanti... adikku. Syima."

 Devanka terdiam sejenak, matanya melebar dengan ekspresi terkejut. "Syima? Adik kembaranmu itu?"

 "Iya." Syama mengangguk pelan. "Dan aku belum pernah cerita tentang Mas ke dia. Atau ke keluargaku."

Keheningan menggantung di antara mereka. Devanka melepaskan genggamannya dari tangan Syama dan bersandar ke kursi dengan ekspresi yang sulit dibaca.

"Syama..." suara Devanka terdengar pelan tapi ada nada kecewa di sana. "Kita sudah hampir dua tahun bersama. Kenapa kamu masih menyembunyikan hubungan kita?"

"Bukan menyembunyikan, Mas..." bantah Syama cepat. "Tapi aku cuma... belum siap. Kamu tahu kan situasi keluargaku. Papa itu orang tua yang kolot, dia pasti akan banyak menanyakan ini-itu. Apalagi kamu jauh lebih tua dari aku."

"Sepuluh tahun. Masih banyak yang memiliki hubungan dengan jarak yang lebih jauh. Aku sudah punya pekerjaan tetap, dan siap menikahimu." Devanka menatap mata kekasihnya dengan serius. "Aku berharap kamu pun siap untuk membawa hubungan ini ke jenjang yang lebih serius, sayang."

Syama merasakan dadanya sesak. Topik pernikahan sudah beberapa kali Devanka singgung, dan biasanya dia selalu berhasil mengalihkan pembicaraan. Bukan karena dia tidak mencintai Devanka, tapi karena dia takut dengan reaksi keluarganya.

"Mas, aku ingin menikah sama kamu. Sungguh. Tapi—"

 "Tapi kamu malu punya pacar yang lebih tua? Atau kamu sudah tak mencintaiku?" potong Devanka dengan nada sedikit pahit.

 "Bukan itu!" Syama menggenggam tangan Devanka dengan erat. "Jangan bilang begitu. Aku mencintamu, Mas. Cuma... situasinya memang rumit. Kalau kamu kenal ayahku, kamu pasti ngerti."

 "Rumit gimana, Syama?" Devanka membalas genggaman tangannya. "Atau jangan-jangan kamu sebenarnya belum yakin sama perasaanmu sendiri?"

Pertanyaan itu seperti tamparan bagi Syama. Dia menatap mata Devanka yang penuh dengan keraguan dan sedikit luka. Pria yang dicintainya itu memang berhak merasa kecewa. Sudah dua tahun mereka bersama, tapi hubungan mereka masih saja berstatus "rahasia". Dan benar apa yang dikatakan Devanka, dia memang masih sedikit ragu untuk memulai masa depan bersama Devanka.

"Aku yakin, Mas. Aku sangat yakin sama perasaanku." Syama menarik napas dalam. "Baiklah. Aku akan menceritakan semua ke keluargaku tentang kamu. Tapi... bisa nggak kamu sabar sedikit lagi? Setelah situasi dengan Syima reda. Kamu tahu kan gimana adikku. Dia itu impulsif, kalau dia sampai tahu duluan—"

"Memangnya kenapa kalau dia tahu duluan?" Devanka memotong dengan nada yang mulai naik. "Apa masalahnya kalau adikmu tahu kamu punya pacar?"

 Syama terdiam. Bagaimana cara menjelaskan bahwa selama ini dia merasa hidup dalam ekspektasi yang sangat tinggi dari keluarganya? Bahwa dia takut kalau hubungannya dengan Devanka malah akan memperburuk situasi Syima di mata orangtua mereka?

"Sayang, tolong jelaskan biar aku ngerti. Apalagi aku nanti akan lebih sering ketemu dia, menurut laporan yang aku terima adikmu itu sedikit bermasalah dengan nilai akademisnya."

 "Nah itu alasannya, Bapak dan Syima selalu bertengkar soal nilai akademis Syima. Aku... aku takut Papa akan membandingkan kami lagi." Syama berbisik pelan. "Kamu tahu kan, selama ini Syima selalu dibanding-bandingin sama aku. Kalau Bapak tahu aku punya pacar yang dosen, sementara Syima masih berantakan akademiknya, dia pasti akan makin keras sama Syima."

Devanka menatap kekasihnya dengan ekspresi yang mulai melunak. "Jadi kamu menyembunyikan hubungan kita untuk melindungi adikmu?"

Syama mengangguk. "Salah satunya, iya. Aku tak mau hubunganku dengan Syima semakin buruk. Dan juga karena aku capek menghadapi pertengkaran di rumah."

"Aku ngerti. Tapi bisa kan kamu pelan-pelan menjelaskan semuanya sama keluarga?" Devanka menggenggam kedua tangan Syama. "Aku serius sama kamu. Aku mau menikahimu. Dan untuk itu, aku harus kenal dengan keluargamu."

Syama merasakan air matanya mulai berkaca-kaca. Dia tahu Devanka benar. Mereka tidak bisa terus-terusan menjalani hubungan sembunyi-sembunyi seperti ini. Tapi bayangan wajah Ahmad yang marah dan Syima yang merasa dikhianati olehnya membuatnya sangat takut.

"Mas... Lalu gimana nanti kalau Syima tahu tentang hubungan kita? Apalagi kamu bakal jadi pembimbingnya."

"Sayang, lihat aku." Devanka mengangkat dagu kekasihnya hingga mata mereka bertemu. "Aku janji akan profesional menghadapi Syima sebagai dosen walinya. Aku nggak akan mencampuradukkan urusan pribadi dengan profesional. Dan tentang keluargamu... aku siap menghadapi apapun reaksi mereka."

"Kamu yakin, Mas?"

"Sangat yakin." Devanka tersenyum hangat. "Aku mencintai kamu, Syama. Dan aku mau semua orang tahu kalau kamu adalah wanita yang akan jadi istriku."

Syama tidak bisa menahan air matanya lagi. Dia merasakan campur aduk perasaan—lega, takut, bahagia, dan cemas bercampur jadi satu. Devanka benar-benar serius dengan hubungan mereka.

"Baiklah," bisik Syama akhirnya. "Aku akan mencoba cerita sama keluargaku. Tapi... bisa nggak kita tunggu sampai situasi akademik Syima membaik dulu? Aku nggak mau Bapak tambah stress karena masalah dua anaknya sekaligus."

 Devanka menghela napas, tapi kemudian mengangguk. "Okay. Tapi maksimal tiga bulan, ya. Setelah itu, aku akan datang ke rumahmu dan melamarmu secara resmi."

"Tiga bulan?" Syama tergagap.

"Iya. Aku sudah menunggu hampir dua tahun. Cukup lama untuk sebuah kepastian." Devanka menatap Syama dengan tegas tapi penuh kasih. "Aku mau kita menikah tahun ini, Sayang. Aku sudah siap membangun keluarga denganmu. Dan perlu kamu tahu, rumah kita sudah siap dihuni. Perabotan yang kamu pilih minggu lalu sudah sampai disana."

 Syama merasakan jantungnya berdebar kencang. Menikah. Kata itu terdengar indah sekaligus menakutkan di telinganya. Dan rumah, itu pun hal yang membuatnya bahagia, karena mereka berdua telah memilih rumah impian sesuai selera dan kebutuhan mereka berdua.

"Baiklah," bisiknya akhirnya. "Tiga bulan."

Devanka tersenyum lebar dan mencium punggung tangan Syama dengan lembut. "Terima kasih, sayang. Aku janji akan membuatmu bahagia."

1
Ibvundazaky Ibundazaky
lanjut thorr👍👍
muznah jenong
lanjut Thor 👍💗💗💗
sherly poerwaningsih
apa syama salah satu korban kasus satria ya
muznah jenong
kejutan apa lagi ini Thor...
muznah jenong
bodoh amat dgn penyakit syama .... Devan terlalu ikut campur.... biarkan urusan orang tuanya.... lanjut Thor 👍👍👍🙏🙏🙏
Linda Wulandari
seagresip apapun wanita lain jika suami ga ngerespon ya ga bkl ad clh buat plakor masuk dlm rmh tangga kta tpi klw suaminya ga tegas sma di hti nya msh ad rsa iba ke mantan ya itu artinya devan msh ad rsa ke syama. berkali kli di bohongin skt tau 🤭🤭 se bodoh bodoh nya istri klw di bohongin mlu psti ad rsa kcwa
Linda Wulandari: tampilin orng baru dong yg buat devan cemburu buat devan tegas jga ama sikap ke syama. giliran syima dpt perhatian dri orng lain yg buat devan cemburu trkadang istri klw dah bnr bnr kcwa sma suami bukan mikirin cinta yg ad cmn mikirin status ank biar pnya bpa
total 1 replies
Maemanah
lanjut thor ♥️♥️♥️👍👍👍
muznah jenong
Devan gak bisa. dipercaya.terlalu lemah.....💗💗💗
muznah jenong
lanjut Thor 👍👍👍💗💗💗
Maemanah: semangat thor...💪💪💪♥️♥️♥️
total 1 replies
Maemanah
semangat thor 👍👍💪💪💪. lanjut ♥️♥️♥️♥️
muznah jenong
bagus syima biar tau rasa syama.... bibit PELAKOR... lanjut 👍👍👍👍💗💗💗💗
Maemanah
tinggalin aja...laki2 plinplan...semangat thor 💪💪💪🙏🙏🙏♥️♥️♥️
Fitri
pergi jauh itu yang terbaik
dwi ka
Setuju bgt, mendingan syima devan cerai aja.. Tu ortunya syama jg gak bisa nasehatin anaknya apa biar gak kyk jalang ?!
najiiss jijik bgt liat syama!!
sherly poerwaningsih
sad ending dong buat syima/Cry/
sherly poerwaningsih
berarti bakalan nikah sm shama ya thor devankanya
Natasya
👍
muznah jenong
aduh Thor sedih banget /Sob//Sob//Sob/👍👍👍👍💗💗💗
Maemanah
jangan di maafkan lagi syma ....biar menjadi pelajaran utk devan...lanjut 👍👍👍♥️♥️♥️
Maemanah
devan..itu memang pantas kau dapatkan ...beri Dia pelajaran sampai dia ingat walau dlm kehidupannya yg akan datang...lanjut 🙏🙏♥️♥️👍👍
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!