NovelToon NovelToon
Vira Legend Of The Tree

Vira Legend Of The Tree

Status: sedang berlangsung
Genre:Fantasi Isekai
Popularitas:775
Nilai: 5
Nama Author: Sofiatun anjani

Vira, seorang anak perempuan yang polos dan cantik selalu dikurung oleh ayahnya untuk menghasilkan uang dengan menjual tubuhnya.
Hingga suatu malam itu Vira mendapatkan pelanggan yang sangat berbeda dan cukup unik, berbicara lembut padanya dan bahkan memakaikan baju untuknya.
Namun, Vira tidak menduga bahwa pertemuannya itu justru mengubah nasibnya di masa depan nanti.
Siapakah sebenarnya laki-laki itu? dan takdir nasib apa yang tengah menunggunya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Sofiatun anjani, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 4

Keesokan harinya Vira terbangun dari tidurnya semalam yang sangat nyenyak, ia bahkan tidak pernah tahu bahwa seperti inilah bagaimana orang tidur di malam hari, ia bahkan sempat menguap pagi ini, dan itu untuk yang pertama kalinya.

Dan rasanya...

Melegakan...

Eli yang baru datang ke kamar Vira pun ikut senang Vira sudah bangun.

"Baguslah kalau sudah bangun, saya memasak sarapan untuk semuanya, anda bisa keluar dan makan" ucap Eli sembari mengambil aromaterapi yang sudah habis di bawah ranjang untuk di ganti.

"Apa tidur anda nyenyak semalam?" tanya Eli melihat raut wajah Vira yang lebih baik dari kemarin.

Vira pun mengangguk pelan sebagai jawaban.

"Syukurlah kalau begitu, aromaterapinya pasti bekerja dengan baik" ucapnya sambil tersenyum pada Vira.

"Aku sudah menyiapkan baju ganti untuk anda, itu pakaian saya yang dulu, anda bisa memakainya" ucap Eli memberikan sepaket pakaian pada Vira.

Namun yang di beri justru hanya diam sambil meremas selimut yang masih menutupi kakinya.

Melihat hal itu Eli pun bermaksud bertanya. Namun, tiba-tiba datang para peri kecil dengan terburu-buru mengepakkan sayap mereka menghampiri Vira dan memeluk wajah dan tangannya dengan sayang, seakan mereka berkata 'kami sangat merindukanmu'

Dan diikuti oleh Sen yang muncul dari balik pintu dengan nafas tersengal.

"Sen ada apa? Kenapa kelelahan seperti itu?" tanya Eli bingung.

"Di sini kalian rupanya. Maaf Eli, saya bermaksud untuk mengumpulkan kayu bakar dari hutan dengan bantuan mereka, tapi mereka justru lari begitu saja kemari" ucap Sen masih dengan deru nafas yang belum normal.

Eli pun melihat hal itu, bagaimana para peri kecil itu sangat menyukai Vira, mereka bahkan mendandani Vira dengan beberapa kerlip debu peri di wajahnya. Benar-benar sangat menggemaskan.

***

Di meja makan, mereka pun berkumpul untuk sarapan. Elsen yang sudah menunggu lama di sana pun akhirnya bisa berseru senang karena yang ia tunggu sudah datang.

"Hore!!... Hari ini Elsen sarapan bersama!!" seru Elsen antusias melihat Sen, Vira, dan ibunya datang bersama.

"Bisakah kalian duduk diam dan biarkan Vira makan sarapannya?" pinta Sen melihat betapa sulitnya Vira untuk makan dengan di kelilingi peri-peri itu yang masih tidak mau melepaskan pelukan mereka di wajah dan tangan Vira.

Mendengar perintah dari Sen yang adalah tuan mereka, para peri itu pun langsung menatap tajam dan mengeluarkan suara seperti marah, lalu kembali memeluk Vira dengan posesif, dan karena yang di peluk pun tidak merasa keberatan membuat mereka tidak berhenti menyalurkan kasih sayang mereka.

"Sudahlah Sen... Anda tahu sendiri para peri itu makhluk yang pendendam. Dan sepertinya mereka sudah menemukan tuan baru mereka" ucap Eli melihat Sen yang hanya pasrah, menyadari hal itu juga.

Peri adalah makhluk pelayan, mereka akan melayani siapa saja yang mereka suka, tidak ada paksaan dan mereka akan melayani dengan tulus dan penuh kasih. Orang yang mereka layani pun tidak selalu orang yang sama, mereka hanya suka dengan orang yang punya aura positif dan akan berpindah tuan jika menemukan tuan yang lebih baik.

Dan bisa di bilang... Mereka itu makhluk yang tidak setia pada tuannya. Walaupun mereka juga sebenarnya bisa setia hanya pada satu tuan yang membuat mereka nyaman dan punya aura positif yang penuh cinta dan kasih, mereka tidak akan berpaling bahkan sampai tuannya meninggal sekalipun.

"Waaahh... Peri-peri kecil itu sangat menyukai kakak! Mereka pasti sudah menemukan tuan baru mereka!" ucap Elsen senang bisa melihat peri-peri itu secara langsung memilih tuan mereka.

"Ya, itu benar mereka sangat menyukai anda" ucap Eli menimpali.

Walaupun tidak mengerti apa yang terjadi, dan bagaimana bisa ada peri sungguhan di sini, tapi melihat mereka memeluknya dengan lembut membuatnya sangat tenang dan damai.

Dan saat tiba-tiba para peri-peri kecil itu mencium pipinya secara bersamaan, Vira merasakan sesuatu yang hangat mengalir dari pipinya terus turun ke seluruh tubuhnya, terutama di dadanya yang seperti ada matahari terbit dari sana, membuat Vira merasa sangat nyaman.

Bahkan Sen, Elsen, dan juga Sen pun ikut terkejut dengan apa yang terjadi, karena baru pertama kali mereka melihat proses penyatuan peri pelayan pada tuan yang akan mereka layani seumur hidup mereka.

Vira pun membuka matanya dan mendapati sebuah liontin berbentuk lingkaran dengan empat sisi yang seperti tempat untuk sesuatu yang kosong, warnanya emas dan berkilau indah di bawah pantulan cahaya matahari.

Para peri-peri itu pun terbang menuju liontin itu dan berubah menjadi berlian dengan empat warna yang berbeda di setiap tempatnya.

Vira pun semakin terkejut dengan apa yang terjadi, bagaimana bisa para peri itu menjadi berlian untuk liontinnya yang bahkan ia tidak tahu dari mana.

"Waow! Aku baru saja melihat penyatuan yang sangat menakjubkan!" seru Elsen mengagumi Vira dan liontinnya.

"Selamat Vira, mereka sekarang milik anda, atau bisa dibilang mereka lah yang telah memilih anda" ucap Sen memberi selamat pada Vira yang juga masih tidak mengerti apapun.

"Saya akan menjelaskannya pada anda setelah sarapan, makanlah dulu, anda belum makan apapun sejak datang ke sini"

"Nah... Silahkan Vira cicipi yang satu ini, saya membuatnya khusus untuk anda" ucap Eli sambil mengambilkan beberapa lauk ke piring Vira.

"Iya kak, kakak harus coba masakan ibu! Masakan ibuku adalah yang paling enak di desa ini! Tidak ada yang bisa mengalahkannya dalam memasak!" ujar Elsen terus memuji ibunya.

"Iya iya Elsen... Kau juga harus makan yang banyak ya agar bisa tumbuh tinggi seperti paman Sen"

"Ya! Elsen pasti bisa tumbuh tinggi seperti paman! Lihat saja Elsen akan melampaui tinggi paman!"

Eli pun hanya tertawa melihat tingkah putrinya itu sangat mengidolakan paman Sennya.

"Ya ya... Jagoan kecil, cepat habiskan makananmu sebelum paman yang akan makan semuanya"

Dan meja makan pun di penuhi oleh canda dan tawa, yang tidak pernah Vira alami, ia bahkan tidak tahu seperti inilah sebuah keluarga makan di meja makan yang sama.

Vira tidak pernah tahu itu...

***

1
Helen Dorty
Gak bisa berhenti!
Lan Yumi
Boss banget deh thor, jangan lupa terus semangat nulis ya!
Naruto Uzumaki
Baca ini sambil minum teh hangat, perfect combo ❤️
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!