Warung sate milik Pak Parmin selalu ramai pengunjung, setiap yang makan di sini selalu saja kembali karena ketagihan akan rasa nya.
namun semakin ramai maka semakin banyak juga yang menyebarkan kabar tidak sedap, konon kata nya mereka pakai pesugihan sehingga dagangan laris manis.
pesugihan apa yang mereka anut?
Apa kah mereka memang memiliki pesugihan?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon novita jungkook, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 11. Curiga yang tambah besar
"Joko yang dapat darah kenyal itu saat makan sate!" Arka bicara langsung dengan Purnama.
"Dia beli nya bareng dengan aku sih malam itu, tapi kita tidak ada apa apa pas makan nya ya." Arya menatap Kakak nya.
"Ini agak rumit, dia mampu menyembunyikan atau memang dia tidak pakai apa apa." lirih Purnama.
Jujur saja mereka sekarang belum bisa pasti mau menunjuk arah mana perjalanan hidup Pak Min, apa mungkin dia memang pakai pelaris atau ada seseorang yang sedang iri pada nya, sebab kadang kala rasa iri ini mampu membuat gelap mata sehingga melakukan berbagai macam cara untuk mencelakai lawan nya.
Takut nya nanti ketika mereka sudah fokus dengan Pak Min dan yakin kalau itu semua memang ulah dia mencari pesugihan, malah ada pelaku lain yang tertawa karena mereka sudah salah sangka seperti ini. jadi memang belum jelas apa yang sudah terjadi, semua harus di lakukan secara teliti dan tanpa emosi.
Nah emosi ini yang kadang kala tidak bisa di cegah datang nya, dia selalu datang terdepan dan membuat masalah masalah lain. sudah lah ada masalah malah ketambahan pula dengan rasa emosi, maka pecah lah sudah amarah yang tidak bisa di tahan, yang ada keributan terjadi sehingga lawan merasa senang dan puas.
"Mulai besok malam aku tidak akan mau lagi kerja dengan Jalak!" Aksara datang dan langsung marah marah.
Yang di rumah jadi melongo karena belum tau apa yang sedang terjadi, kenapa tiba tiba saja pulang tugas langsung naik darah, tapi kalau Purnama paham karena dia tadi sudah melihat juga Jalak yang di landa rasa emosi. pasti mereka ribut soal itu, susah kalau pikiran beda beda.
"Jangan terlalu menyudutkan Jalak, lagi pula dia kan memang kerja." Arini membela kekasih nya.
"Kau bela lah kekasih mu itu, coba tanya dengan semua member di sini siapa yang tahan kerja dengan dia!" kesal Aksara.
"Tentu saja tidak ada yang cocok karena kalian semua memang beda, Jalak kerja serius dan kalian kerja bercanda!" geram Arini tidak mau kalah.
"Maksud mu kerja kami tidak benar?" Aksara mendatangi Arini.
"Kenapa memang nya bila ku katakan itu? kau tidak suka, mari hadapi aku!" Arini menantang Aksara yang ada di hadapan nya.
"Ini masalah nya bukan cuma pesugihan saja, dia mampu membuat pikiran kalian selalu di landa emosi." seru Purnama menatap mereka satu persatu.
Member nya semua langsung menoleh setelah mendengar ucapan Ratu nya, apa benar memang pikiran mereka sudah di kuasai oleh sesuatu yang tidak bisa mereka lihat. pantas saja semua nya memang sangat emosi berat, pantang ada satu ucapan yang menyakiti hati, semua akan langsung naik darah.
Purnama menarik nafas berat karena ini bukan cuma kerja manusia saja, ada iblis lain yang bersembunyi di balik dalang dan dia lah yang sudah meracuni pikiran semua member sehingga mudah sekali naik darah. mungkin saja dia lakukan semua itu untuk peringatan, agar agensi milik Purnama tidak perlu ikut campur.
"Mama mau ate." Zaden datang saat semua sedang tegang.
"Mau sate, Nak?" tanya Purnama pada putra nya yang sudah berusia dua tahun lebih.
"Zaden mau keluar sama Papa, Mama mau ikut atau ada pesan?" Zidan tersenyum yang bisa membuat hati Purnama teduh.
"Kan sudah malam, mau cari sate kemana lagi?" tanya Purnama pelan.
"Tempat nya Uda Jhon sampai malam kok, Zaden mau nya yang di sana." jawab Zidan.
"Ya sudah hati hati, aku sedang banyak kerjaan jadi tidak ikut." ujar Purnama.
"Oke, nanti Mas belikan makanan manis ya." Zidan segera menghidupkan mobil.
Purnama melambaikan tangan nya dengan senyum merekah, jujur saja dia memang tidak dekat dengan Zaden sang putra. sebab sudah ada perjanjian diri nya dan juga Zidan untuk menghindari kejadian seperti dulu lagi, pokok nya Zaden hanya manusia biasa saja yang tidak akan pernah tau hal ghaib.
"Ayo lanjut, jadi apa yang Jalak lakukan itu tidak sepenuh nya salah." Purnama menatap semua member.
"Kau membela nya karena kau sama dengan dia, mudah emosi." celetuk Aksara.
"Kau pikir dirimu tidak?!" Arini menyambar lagi.
"Tenang dulu lah, kalau tidak ku cakar mulut kalian satu persatu!" ancam Nana karena dia mau mendengarkan Purnama.
"Tau tuh Arini." Aksara merengut kesal.
"Mulut mu juga, akan ku robek mulut mu itu!" sentak Nana dengan emosi tinggi.
"Ada baik nya kita cari tau dulu dengan benar, mungkin saja yang di muntah kan Joko hanya lah sesuatu yang tidak berarti." Arka ikut buka suara.
"Pesugihan jenis apa itu kalau dia memang punya pesugihan ya?" gumam Nilam masih agak heran.
"Ku rasa ini sesuatu yang di masukan kedalam sate atau kuah nya! siapa yang mau kerumah Pak Min?" Purnama menatap semua member nya.
"Akan ku urus soal itu, lagi pula aku ada yang mau ku pastikan tentang sesuatu." Arka langsung mengajukan diri.
"Arka, kamu jangan terlalu masuk dalam urusan ini karena istri mu sedang hamil juga." nasehat Arya.
"Tidak apa apa kok, Bintari sudah punya kemampuan dan ada Kendal juga." Arka yakin dengan keputusan ini.
"Baik lah, mulai besok selidiki rumah dia dan lihat apa saja yang dia lakukan." tegas Purnama.
Arka mengangguk karena dia ada kepentingan lain juga maka nya dia mau mengambil tugas ini, sebab dia mau melihat apa kepandaian nya Seruni. kalau di ajak begitu maka sudah pasti dia akan bergerak juga, selama ini kan Seruni diam di rumah jaga toko.
"Jangan mudah emosi dan jangan bertengkar!" Purnama menatap semua nya.
"Assalamualaikum." Aji pulang kerumah dan mereka sedang rapat.
"Walaikum sallam, kenapa kau sendirian?" Nana menatap Aji yang cuma sendiri saja.
"Tadi ada ada sedikit perdebatan di antara kami, jadi memutuskan untuk pulang masing masing." jawab Aji.
"Sam dan Jalak juga bertengkar?" Arini langsung mendekat.
"Ya memang mereka yang bertengkar, aku kapok sekali menengahi mereka kalau lagi ribut." Aji mengusap wajah nya kasar.
"Kemana mereka sekarang, apa malah ribut pula?" cemas Nana.
"Aku akan keluar sebentar, akan ku cari Jalak." pamit Arini segera terbang dengan kafan hitam nya.
"Aku juga." Nana pun meloncat dan hilang dalam kegelapan malam.
Aji yang masih bercerita apa yang sebenar nya sudah terjadi, keributan yang mereka lakukan tadi dan bagai mana emosi nya Jalak. semua yang ada di sana kebanyakan membela Sam, mereka kesal karena Jalak memang terlalu emosian apa bila sedang mengurus sesuatu.
Selamat pagi besty, jangan lupa like dan komen kalian semua ya sayang ku.
masih berguna jg mantan ketua itu
stock bumbunya hilang pasti besok pa min libur jualannya.....alesannya lagi kurang enak badan.....padahal lagi mau cari darah buat bumbunya...
siap2 aja pasti bakalan ada yang kecelakaan nih....
ancamannya bener2 membuktikan kalo Sam dan Arini di tangan asu baung..
harus hati2 bertindak karna, asu baung mengintai para member bahkan sang rtau dan pengeran ular...
semua pergerakan mereka selalu di awasi oleh asu baung....
apa ya kelemahan asu baung....
sampai2 Purnama malas berhadaoan dengan musuh bebuyutannya itu....
apa benar kalo Ular kalah sama anjing.......
waah ketuanya asu mungkin yg udah cium seruni kali ya🤔