NovelToon NovelToon
Mandala Yin Yang

Mandala Yin Yang

Status: sedang berlangsung
Genre:Action / Fantasi Timur / Romansa / Penyelamat
Popularitas:7.6k
Nilai: 5
Nama Author: Tian Xuan

Che Tian, seorang Saint terkuat di alam dewa, kecewa ketika kekasihnya, Yuechan, direbut oleh Taiqing, penguasa alam dewa yang dipilih oleh Leluhur Dao. Merasa dihina, Che Tian menantang Taiqing dan dihukum, diturunkan ke bumi untuk mencari kekuatan yang lebih besar. Dengan senjata sakti, Mandala Yin Yang dan Kipas Yin Yang, Che Tian membangun kekuatan baru dan mengumpulkan murid-murid yang setia. Dalam perjalanannya, ia menghadapi pengkhianatan dan rahasia alam semesta, sambil memilih apakah akan membalas dendam atau membawa keseimbangan yang lebih besar bagi dunia.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Tian Xuan, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 5: Sejenak di Desa

Setelah beberapa lama mereka berpelukan, Ling Yihan akhirnya melepaskan pelukan itu, menyadari betapa dalam perasaan yang mengalir dalam dirinya. Hatinya penuh dengan rasa syukur yang tak terucapkan. Namun, saat ia hendak berlutut di hadapan Che Tian sebagai tanda terima kasih, langkahnya dihentikan dengan cepat.

"Apa yang kamu lakukan?" tanya Che Tian, suaranya tenang namun tegas.

"Aku… aku ingin berterima kasih pada Tuan atas apa yang telah Tuan lakukan untukku dan istriku. Sebagai tanda terima kasih, izinkan aku berlutut di hadapan Tuan," kata Ling Yihan, rasa hormat yang mendalam terlihat jelas di wajahnya.

Namun, Che Tian hanya tersenyum dan menggelengkan kepala. "Aku tidak membutuhkan persembahan seperti itu. Apa yang kuinginkan hanya satu—jadilah muridku." Suaranya tegas, namun ada kelembutan yang terselip di dalamnya.

Ling Yihan terdiam sejenak, namun akhirnya senyum kebahagiaan muncul di wajahnya. "Jika itu yang Tuan inginkan, aku akan menjadi murid Tuan. Terima kasih, Guru." Ia menyebut Che Tian dengan panggilan yang baru, mengungkapkan rasa hormatnya yang tulus.

Ling Yihan kemudian menoleh pada istrinya, "Ini adalah orang yang membangkitkanmu, Guru kita. Terima kasihlah padanya."

Istri Ling Yihan, yang masih sedikit bingung namun sangat bersyukur, menatap Che Tian dengan penuh hormat. Dengan gerakan yang anggun, ia membungkuk dan berkata dengan suara lembut, "Terima kasih, Guru. Aku tidak tahu bagaimana aku bisa membalas kebaikanmu."

Che Tian hanya tersenyum mendengar ucapan terima kasih itu. "Tidak perlu berterima kasih, ini adalah jalan yang harus kita jalani. Teruslah maju dan hidup dengan penuh kebahagiaan." Ia membalas dengan sikap yang penuh bijaksana.

Namun, setelah itu, Che Tian berdiri perlahan dan mengangkat tubuhnya, tanda bahwa ia ingin pergi. "Aku harus melanjutkan perjalananku. Banyak yang harus ku cari dan banyak murid yang harus kutemui," katanya, matanya mulai terlihat mengarah pada tujuan berikutnya.

Namun, tiba-tiba, Ling Yihan dan Ling'er menghentikannya, mendekat dengan penuh permohonan. "Tunggu, Guru. Sebentar saja," kata Ling Yihan, suaranya penuh harap.

Che Tian menatap mereka dengan sedikit ragu. "Apa yang kalian inginkan?"

Ling Yihan dan Ling'er saling bertukar pandang, lalu Ling'er dengan penuh semangat berkata, "Tinggallah bersama kami sebentar. Kami belum sempat berbincang lebih lama dengan Guru."

Meskipun awalnya Che Tian tidak terlalu tertarik untuk menunda perjalanannya, namun melihat betapa tulusnya permohonan mereka, apalagi dengan cara Ling'er yang bersikap seperti anak kecil yang ingin memberi sesuatu, ia akhirnya mengangguk setuju. "Baiklah, aku akan tinggal sebentar."

Dengan itu, Ling Yihan dengan penuh semangat mengajak Che Tian. "Ikutlah bersama kami ke rumah kami, Guru. Kami sudah menyiapkan sesuatu."

Che Tian, yang masih sedikit bingung, bertanya, "Di mana rumah kalian? Bukankah ini rumah kalian?" matanya menyapu sekitar rumah kayu tempat mereka berada.

Ling'er tersenyum lembut. "Tidak, rumah kami ada di desa ini, tidak jauh dari sini."

Che Tian mengangguk, dan mereka bertiga kemudian berjalan bersama menuju desa tersebut. Sepanjang perjalanan, mereka berbincang-bincang ringan, dan Che Tian merasa ada kedamaian yang mengalir dalam percakapan mereka. Sesuatu yang sudah lama tidak dirasakannya.

Namun, sebelum mereka tiba di desa, Che Tian berhenti sejenak dan bertanya dengan serius, "Apa yang harus kita lakukan dengan bayi ini?" Ia menunjuk ke arah bayi perempuan yang masih tertidur dalam pelukan Ling'er. "Bayi ini adalah bagian dari usaha yang kalian lakukan untuk membangkitkan istrimu, bukan?"

Ling'er menatap bayi itu dengan penuh kasih. "Aku akan merawatnya. Mungkin ia akan tumbuh dengan kebahagiaan, meskipun ia bukan anak kandungku." Ia memandang Ling Yihan, berharap suaminya setuju. "Aku ingin kami merawatnya seperti anak kami sendiri."

Ling Yihan mengangguk setuju. "Jika itu yang kamu inginkan, aku setuju. Mari kita rawat dia bersama."

Ling'er tersenyum bahagia dan menggendong bayi itu dengan penuh cinta. Setelah itu, mereka bertiga melanjutkan perjalanan menuju desa.

Ketika mereka sampai di desa, Che Tian tercengang melihat rumah yang sederhana namun penuh kehangatan. Rumah itu tampak alami, dengan nuansa yang menyatu dengan alam. Sesuatu yang jauh berbeda dengan kehidupannya yang keras dan penuh kekuatan.

Ling Yihan mengajak Che Tian masuk ke dalam. "Ini rumah kami. Tidak mewah, tetapi nyaman."

Di dalam, Ling Yihan dan Ling'er mulai mempersiapkan makan malam bersama. Che Tian, yang merasa canggung, hanya duduk dan mengamati. Hatinya terasa hangat melihat keduanya bekerja sama. Ada sesuatu yang damai dalam kehangatan keluarga mereka.

"Perempuan yang beruntung," bisik Che Tian dalam hatinya, matanya menatap Ling'er dengan rasa kagum. "Kau bisa membuat seorang pembunuh yang penuh dendam ini cair, luluh begitu saja."

Saat Ling'er menyelesaikan masakan, ia tiba-tiba mendekati Che Tian dengan bayi itu di pelukannya. "Guru, bisakah kau memegang bayi ini sejenak? Kami akan segera selesai."

Che Tian mengangguk setuju, namun saat pertama kali menggendong bayi itu, ia merasa sangat canggung. Bayi itu begitu kecil dan rapuh. Ia menatap wajah bayi perempuan itu dengan tatapan melotot, karena belum pernah menggendong bayi sebelumnya.

Tiba-tiba, bayi itu mulai menangis, dan Che Tian terkejut. "Kenapa?" gumamnya dengan kebingungannya.

Ling Yihan yang melihat itu segera berlari mendekat, mengambil bayi itu dari tangan Che Tian, lalu berkata sambil tertawa. "Guru, apakah kau tidak punya istri? Bukankah kau tahu bayi akan menangis jika melihat muka yang menyeramkan seperti itu?"

Che Tian sedikit tersinggung, meskipun ia merasa sedikit malu. "Aku baru pertama kali menggendong bayi." Namun, ia menyadari bahwa Ling Yihan benar, ia harus lebih berhati-hati.

Setelah itu, mereka duduk bersama di meja makan. Ling Yihan dan Ling'er mulai makan dengan gembira, sementara Che Tian masih menggendong bayi itu, mencoba belajar bagaimana cara menyuapi bayi tersebut dengan hati-hati.

Suasana yang sederhana namun penuh kasih itu memberikan kedamaian bagi Che Tian. Dalam hati, ia menyadari bahwa dunia ini memiliki banyak hal yang tak terduga, dan terkadang, hal-hal kecil seperti ini yang mengubah segalanya.

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!