NovelToon NovelToon
SKIZOPRENIA PARANOID

SKIZOPRENIA PARANOID

Status: sedang berlangsung
Genre:Romantis / Hamil di luar nikah / Cerai / Wanita Karir / Keluarga / Slice of Life
Popularitas:1k
Nilai: 5
Nama Author: Aurora79

Setelah 19 tahun dirawat di sebuah RUMAH SAKIT JIWA, Avram Everglass yang mengidap Deviasi Seksual dan Berkepribadian Ganda melarikan diri dari sana untuk mencari Alceena Eugene.

Pelariannya itu dipicu oleh sebuah tayangan sinetron yang dibintangi oleh Amalthea Estrial, anak perempuan Alceena yang memiliki wajah sama persis dengan ibunya. Avram mengira jika Amalthea itu adalah Alceena.

Kepanikan memuncak, ketika terjadi "Tiga Pembunuhan Berantai" yang dilakukan oleh seseorang yang Sakit Jiwa!...

Apakah Avram yang melakukan itu?

Ataukah ada Pembunuh lainnya yang menjadi "Bayangan" Avram?

Apakah hubungan Devilia dengan Avram dan Alceena Eugene?

Penasaran gak? Baca kisahnya di sini, Gaess...❤

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Aurora79, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

°A.E-04 : Rumah Peristirahatan

...----------------...

"Pa.... Pulang yuk Pa! Thea kan banyak kerjaan di Jakarta..." rengek Amalthea kepada Carvey.

Hampir setiap hari, sejak mereka tiba di rumah peristirahatan itu, Amalthea selalu merengek minta pulang.

"Kerjaan apa, hm?... Main internet? Atau...., main sinetron? Memangnya sudah ada kontrak baru?" tanya Carvey sambil tersenyum pahit.

"Aaah, Papa! Papa bercanda terus, ihhh!" ujar Amalthea sambil memukul Carvey dengan manja.

"Lebih keras mukulnya! Kebetulan lengan Papa lagi pegal dari kemarin..." ujar Carvey sambil menyodorkan lengannya.

"Isssh! Papa minta dipijat terus sich! Bayar dong!" ujar Amalthea sambil mengerucutkan bibirnya, kesal.

"Masa minta dipijat sama anak sendiri harus bayar?" ujar Carvey dengan nada bercanda.

"Hufft! Iya deh, iya... Tapi Papa janji, besok kita pulang ya?" jawab Amalthea mengalah.

"Hm... Tapi Thea tanya sama Mama dulu..." jawab Carvey sambil menikmati pijitan Amalthea di lengannya.

"Huuuuu!!... Mama pasti enggak bakal mau, Pa! Mama kan paling betah ngumpet di sini!" ujar Amalthea sambil memukul lengan Carvey dengan gemas.

Carvey tidak menimpali perkataan Amalthea tentang Alceena. Sudah pasti akan terjadi perang ketiga nanti malam, jika Alceena mendengarnya.

"Hm... Pijat terus! Yang keras sedikit, Thea! Punya anak sudah besar, masa gak bisa Papa suruh-suruh? Percuma dikasih makan!" ujar Carvey tersenyum sambil mencubit pipi Amalthea yang gemoy.

"Aaaah, Papa!!!" teriak Amalthea sambil mencubit kesal tangan Carvey.

'Arrrggghhhh...'

Carvey berteriak antara rasa sakit dan geli.

"Kenapa malah dicubit, sih?! Papa minta kamu untuk memijat, bukan mencubit! Jahat kamu, ya! Awas aja, mulai besok uang jajan kamu akan Papa kurangi!" ujar Carvey sambil meringis.

"Papa!... Serius issshh! Ajak Mama pulang besok ya, Pa?" ujar Amalthea sambil bergelayut manja di lengan Carvey.

"Kenapa bukan kamu saja yang ajak Mama pulang, hm? Kan kamu yang mau pulang?!" ujar Carvey sambil menahan tawanya.

"Kalau Papa yang ajak Mama pulang, Mama pasti mau..." jawab Amalthea.

"Diih, belum tentu sih!... Nanti Mama malah mengira Papa punya simpanan di Jakarta, karena buru-buru ngajak pulang Mama! Kamu gak mau lihat Mama dan Papa bertengkar, kan?" ujar Carvey menyanggah perkataan Amalthea.

"Tau ah! Papa bercanda terus, ih! Mana pernah Mama dan Papa bertengkar? Setiap hari juga mesra-mesraan gitu juga..." ujar Amalthea kesal.

"Siapa bilang?... Setiap membahas soal kamu, Papa dan Mama pasti akan bertengkar!" ujar Carvey sambil mengulum senyumnya.

"Iya juga, sih! Kayanya Mama memang Alergi banget sama Thea!" jawab Amalthea dengan wajah cemberut.

"Bukan alergi... Kamu dan Mama itu berada di kutub listrik yang sama, jadi selalu tolak-menolak! Padahal aslinya kalian itu saling menyayangi, benar kan?" ujar Carvey menjelaskan.

"Bukan karena berebut untuk menarik kutub listrik Papa?" tanya Amalthea dengan wajah yang masih cemberut.

"......"

Sebelum Carvey sempat menjawabnya, terdengar suara deru mesin motor besar yang memekakkan telinga.

'BRUUUM.... BRUUUM.... BRUUUM....'

Suara mesin motor itu meraung-raung di depan gerbang.

'TIN....TIN...TIN...'

Suara klaksonnya menodai keheningan suasana pegunungan dan asap knalpot motor tersebut membuat polusi udara di sekitarnya.

'BRUUK.... TAP.... TAP.... TAP....'

Amalthea sudah melompat dari sofa, sebelum Carvey sempat menggerutu kesal. Dia berlari-lari ke bawah dengan wajah yang sumringah. Hampir saja dia bertabrakan dengan Alceena yang sedang bergegas naik ke atas.

"Ada orang di depan, Carv! Naik motor!" ujar Alceena cemas.

"Itu si pangeran berkuda besi-nya Thea..." jawab Carvey sambil menghela nafas panjang.

Wajah Alceena yang melukiskan kecemasan sebelumnya, langsung berubah menjadi.masam.

"Dia berani menyusul kesini?" tanya Alceena.

"Dia bukan tipe pemuda yang mudah ditakut-takuti! Di satu sisi, aku suka tipe anak muda yang pantang menyerah seperti itu. Tapi di sisi lain...." jawab Carvey terjeda.

"Kamu takut kehilangan anak kesayanganmu itu, kan?" sambung Alceena sinis.

"Ya... Dan aku tidak suka jika ada orang yang mengganggu waktuku bersama keluarga, siapa pun dia!" ujar Carvey kesal.

"Kalau begitu, tunggu apa lagi?! Usir dia!!" seru Alceena emosi.

"Lalu apa?... Membuat Amalthea sedih?" jawab Carvey datar.

"Tapi.sekarang waktunya Amalthea berkumpul dengan orangtuanya, Carv! Jika waktu saat ini diambil juga, kapan kita punya waktu berkumpul dengan anak kita?!" seru Alceena drngan wajah frustasi.

Tidak lama kemudian, Amalthea masuk bersama seorang pemuda tampan drngan perawakan tubuh yang tinggi dan atletis.

"Selamat siang, Om, Tante...." sapa Claus Gildas sopan.

Baik wajah maupun tutur katanya, sama sekali tidak menampilkan rasa takut dan canggung.

Dia terlihat begitu yakin akan dirinya sendiri. Sangat pandai mengusai keadaan, sampai Carvey merasa kagum terhadapnya.

"Pantas saja Thea tergila-gila kepadanya, anak ini memang punya sesuatu!" monolog Carvey dalam hati.

"Claus kesini jemput Thea, Pa.. Boleh gak, Thea pergi sekarang?" tanya Amalthea kepada Carvey.

Karena tidak ada jawaban, Amalthea menoleh ke arah Mamanya dengan segan.

"Boleh ya, Ma?" tanya Amalthea kepada Alceena.

"TIDAK!" jawab Alceena dengan tegas.

"Hari ini kamu harus di sini, berkumpul bersama orangtuamu! Papa sudah khusus mengambil cuti, supaya kita dapat menikmati liburan ini bersama-sama!" sambung Alceena menjelaskan.

"Tapi Thea sudah bosan di sini, Ma! Mama tidak bisa mengurung Thea terus di sini!!" ujar Amalthea kesal.

"Mama tidak ingin mendengar bantahan, Thea!! Intinya kamu tidak boleh pergi! Titik gak pake koma!!" jawab Alceena tegas.

Dengan langkah tegas, Alceena berlalu pergi meninggalkan mereka di sana.

"Aarrrgh! Pa, gimana dong nih?" tanya Amalthea kepada Papanya.

Carvey menghela nafasnya dengan berat.

"Haaaah!... Kamu sudah dengar perintah Mama..." jawab Carvey dengan wajah murung.

"Tapi Mama juga tidak bisa begitu dong, Pa! Mama gak bisa menahan Thea di sini!" protes Amalthea antara marah dan kecewa.

"Mama itu hanya ingin kita berkumpul bersama-sama, Thea... Seperti dulu..." jawab Carvey sabar.

"Tapi Thea sudah bukan anak kecil lagi, Pa!" bantah Amalthea sengit.

"Thea sudah punya dunia Thea sendiri! Mama gak boleh egois begitu, yang mau memiliki anaknya seorang diri seperti dulu!" seru Amalthea marah.

"Jangan pernah mencela Mama-mu di depan Papa, Thea!" tegur Carvey tegas.

"Papa tidak ingin berdebat lagi, dan kamu tidak boleh pergi!" peringat Carvey kepada Amalthea dengan tegas.

Kadang Carvey suka berfikir, apakah salah dia memanjakan Amalthea?

"Huuuuuu!!!.... Papa jahat!" teriak Amalthea emosi.

Amalthea menghentakkan kakinya dengan kesal, lalu dia memutar tubuhnya dan berlari.keluar.

Dengan wajah tenang, Claus mengangguk sopan ke arah Carvey. Lalu dia berbalik hendak berlalu untuk mengejar Amalthea.

"Lain kali jangan datang kemari, jika tidak.diundang! Kamu merusak suasana liburan keluarga kami!" ujar Carvey datar kepada Claus.

Claus Gildas menoleh dengan tenang. Raut wajahnya sama sekali tidak ada perubahan.

"Baik, Om..."

"......."

...----------------...

1
Iind
Baru lanjut baca kak,🥰🥰
Aurora79: Thank you chayonk...🙏🌹😘
total 1 replies
ica
semangat berkarya!!!
mari terus saling mendukung untuk seterusnya 😚🤭🙏
ica: sama-sama sayang😉
Aurora79: Yaaah...! Thank you kak Ica...🙏😘
total 2 replies
𝕻𝖔𝖈𝖎𝕻𝖆𝖓
Hai ka? mau gabung gc Bcm di sn kita belajar nulis bareng dan kak senior jg
caranya follow akun ak dl ya.
thank you
Aurora79: Follback ya kak...
Aurora79: Maksudnya bagaimana kak?
total 2 replies
Dylan_Write
Halo, aku mampir nih. Saling support ya kita😁
Awal udah seru tapi aku ga bisa sering baca karena banyak kesibukan juga:(
Tetap semangat nulis yaaa!
Aurora79: Terima kasih supportnya, kk...😊🙏🍻
total 1 replies
®️ED 🔱HITE
waduh tenggelam dong indonesia sama pentol korek api😁
Aurora79: Terima.kasih sudah mampir kak... 🙏🍻🌹
Aurora79: Hahahahahaha... Namanya juga pembicaraan orang2 stress kak😂😂😂
total 2 replies
®️ED 🔱HITE
ada yg gila gegara gagal di pilkada ga ya?
Aurora79: Enggak kak... Aku masukin yang gila karena kehidupan sehari2nya aja. biar gampang nemuin idenya...😁😁😁
total 1 replies
®️ED 🔱HITE
chapter awal aku dah suka. penulisannya rapih.
Aurora79: Terima kasih kk...🙏🍻
total 1 replies
EMBER/FIGHT
Hormat saya pada senior /Smirk/
Aurora79: Kk salah... Aku bukan senior kak, tapi junior...😂😂😂.

Salam kenal kk...🙏🍻
total 1 replies
Aurora79
Arlingga Ve Mustafa🇮🇩🇹🇷
semangat utk karya barunya,,, 💪💪💪
Arlingga Ve Mustafa🇮🇩🇹🇷: 🫣🫣🫣🫣🫣
Aurora79: Tuh kan, ada cerita di APK yng lain gak jnfo2 sama akuuu.... Kak Ega, jahat issshh...😭😭😭
total 6 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!