NovelToon NovelToon
Suamiku Pelindungku

Suamiku Pelindungku

Status: tamat
Genre:Romantis / Pernikahan Kilat / Pengawal / Tamat
Popularitas:10.4M
Nilai: 5
Nama Author: Shan Syeera

Tidak pernah terbayangkan sebelumnya oleh
seorang Evanindhia Sashikirana..bahwa pengkhianatan yang di lakukan oleh kekasih nya bersama adiknya sendiri telah memaksa dirinya
untuk menjauh dari hingar bingar kehidupan
glamor kota metropolitan.

Dia memutuskan untuk mengisolasi dirinya ke
sebuah kota kecil yang ternyata keadaan di dalam
nya sangat lah di luar dugaan. Kehidupan liar dan
ekstrim harus dia lalui di sana yang bahkan tidak
pernah terlintas sedikitpun kalau dia akan masuk
dan mengalaminya sendiri.

Dia adalah seorang gadis kota dengan segala
pesona luar biasa yang di milikinya hingga di
setiap kemunculannya akan langsung menyihir
dan membius mata semua orang yang selama
hidupnya belum pernah melihat mahluk cantik
seperti dirinya.

Bagaimanakah Kiran akan dapat menjalani
kehidupan liar nya di kota kecil yang tidak di
kenal nya sama sekali.? Akankah dia menyesali
semua keputusan nya yang telah membawa
dirinya ke dalam kesulitan.??


** Ambilah hikmah yang terkandung di balik
setiap peristiwa **

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Shan Syeera, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

5. Di Paksa Menikah

 

**********

 

Dengan menatap ragu-ragu kearah pengawal

nya Kiran kembali merebahkan tubuhnya di

atas tempat tidur. Dia terpaksa meraih selimut

untuk menutupi tubuh bagian bawahnya yang

terbuka. Tubuhnya di miringkan ke arah dinding

kamar membelakangi pengawalnya itu yang

duduk setengah jongkok di dekat pintu.

Tatapan pria itu tampak terfokus pada gerakan

Kiran yang masih saja gelisah. Saat ini Kiran

memang masih merasakan resah walau rasa

takut karena suara burung hantu sudah hilang.

Tidak tahu kenapa hatinya tetap saja merasa

tidak nyaman.

"Kenapa belum tidur Nona.? saya di sini untuk menjaga anda.!"

Ucap pria itu membuat gerakan Kiran terhenti.

Aneh memang, kenapa dia jadi kepikiran pria pengawalnya itu terus yang terpaksa harus

berdiam diri untuk mengawasinya dengan cara

duduk seperti itu, tentunya sangat tidak nyaman.

Lah, tapi kenapa dia harus peduli pada pria itu.?

Bodo amat.! toh itu kan memang tugasnya.!

Tapi kok hatinya semakin bertambah gelisah.

Mata pria itu tampak tidak lepas dari sosok Nona

nya yang terus saja bergerak tidak beraturan. Dia

mengernyitkan alisnya. Kedua tangan bertumpu

di lututnya, rambutnya yang berantakan jatuh di

wajahnya yang kini sedikit memerah saat melihat

selimut yang di pakai Kiran jatuh melorot ke

bawah karena gerakannya hingga paha putih berkilaunya sedikit terekspos. Ingin sekali dia

bergerak untuk membenarkan letak selimut itu

tapi takut menimbulkan kesalahpahaman.

Tidak tahan dengan rasa gelisah nya, gadis itu

kini membalikan badan kearah sebaliknya,

matanya langsung bersirobos tatap dengan

mata pria pengawalnya. Keduanya saling pandang dalam diam, ada desiran halus yang kini mulai merambat menjalari aliran darah keduanya.

Dalam diamnya tanpa sadar Kiran mengamati

wajah pria itu. Kalau di lihat dengan seksama

pria itu memiliki bentuk wajah yang sangat

sempurna di semua bagian. Dia terlihat sangat

istimewa dan berbeda. Namun semua itu seolah lenyap dan tersembunyi di balik sikapnya yang

dingin, sedikit liar serta penampilan urakannya.

Apakah pria ini bisa di andalkan olehnya.? apa

dia bisa di percaya.? mengingat tampilan nya

yang sangat meragukan itu.!

"Tidurlah Nona..saya tidak akan macam-macam.

Anda harus istirahat sekarang.!"

Kembali ucap pria itu dengan suara beratnya

seolah mengerti apa yang sedang di pikirkan

oleh Kiran. Wajah gadis itu tampak langsung

bersemu merah. Dia kembali menarik selimut,

kali ini mencapai dadanya.

"Siapa namamu.? aku berhak tahu bukan.?"

Pria itu tampak mengernyitkan alisnya, Kiran

menatapnya menuntut jawaban.

"Panggil saja saya Agra Nona.."

"Agraa.., apa itu nama aslimu.?"

Pria itu yang mengenalkan diri bernama Agra

tampak tersenyum kecil.

"Tentu saja itu nama asli saya Nona..!"

Kiran tersenyum kecut, dia mencoba membenahi

posisi badannya supaya lebih nyaman.

"Kalau kau ngantuk.. tidur saja di sini.!"

Gumam Kiran dengan pelan sambil kemudian

memejamkan matanya karena rasa kantuk kini

mulai menyerangnya setelah dia merasa puas menatap wajah pengawalnya itu yang masih

setia memperhatikannya.

Tidak lama akhirnya Kiran benar-benar terlelap

dalam tidur lelahnya. Pria tadi beranjak dari

duduknya, melangkah ke arah tempat tidur.

Dia berdiri menatap lekat wajah cantik Kiran

yang kini ada di di hadapannya. Perlahan dia berjongkok, tangannya bergerak merapihkan

anak rambut yang jatuh di wajah mulus gadis

itu. Di pandangnya tiada henti wajah itu seolah

sedang mengukir nya di dasar hati. Hatinya

saat ini begitu bergejolak, berbagai perasaan

kini berkecamuk memenuhi dadanya.

Dia menarik napas panjang, kemudian membuka

jaket kulit yang di pakainya, lalu di selimutkan

ke tubuh bagian atas Kiran yang tampaknya

mulai merasakan kedinginan. Gadis itu terlihat

bergerak perlahan, tanpa sadar merapatkan jaket tersebut hingga dia terlihat nyaman dalam tidurnya.

Pengawal itu kembali ke posisinya semula,duduk berselonjor kaki, melipat kedua tangan di depan

dada bidang nya yang kini hanya terbungkus kaos hitam tipis rapat di kulit hingga tubuhnya yang

gagah terlihat jelas tanpa bisa di sembunyikan.

Pria itu mulai memejamkan matanya, tidak lama kemudian dia pun ikut terlelap.

------ ------

Pagi menjelang...

Suasana di luar kamar tiba-tiba saja terdengar

gaduh dan riuh. Ada suara perdebatan seru yang semakin lama semakin terdengar ramai.

Kiran dan Agra tersentak bangun dari tidurnya.

Mereka tampak saling pandang bingung.

"Cepat buka pintu kamar ini..!"

"Maaf Pak, tapi kami harus menjaga privasi

setiap tamu yang datang.!"

"Hei.. mereka itu bukan pasangan suami istri.!

ini sudah melanggar norma dan adat yang ada

di tempat kita !"

"Tapi mereka adalah tamu kami.!"

"Jangan banyak alasan, cepat kita dobrak saja

pintunya kalau tidak di buka baik-baik !"

Itulah sebagian perdebatan yang tertangkap

oleh pendengaran Agra. Dengan cepat dia

mengenali situasi kemudian segera beranjak

dari duduknya, menghampiri Kiran yang baru

saja turun dari tempat tidur dengan wajah di

penuhi rasa tidak nyaman.Tanpa basa basi Agra segera menarik tangan Kiran di suruh masuk

kedalam kamar mandi.

"Cepat ganti pakaianmu, pakai jaketnya, jangan

lupa pakai masker juga..!"

Titah Agra membuat Kiran gelagapan saat

pengawalnya itu menyodorkan semua barang

yang tadi di sebutkan nya.

"Tapi..apa yang terjadi.?"

"Jangan banyak tanya, lakukan saja apa yang

tadi saya perintahkan.!"

Titah Agra membuat Kiran mendengus kesal,

dia segera menutup pintu kamar mandi.

Beberapa saat kemudian pintu kamar di buka

paksa dari luar. Agra melihat di luar kamar sudah banyak orang yang langsung menatap kearah nya dengan sorot mata penuh penghakiman.

Tapi kebanyakan dari mereka malah terkesima

saat melihat dirinya yang saat ini masih berpenampilan seksi tanpa jaket nya.

"Ohh..Gusti Allah..kok ada ya manusia cakepnya

kayak gini.!"

"Oalah..orang kota rupanya dia, pantas saja dia

tidak tahu aturan daerah sini..!"

Itulah sebagian percakapan yang terdengar di

antara orang-orang itu . Dua orang yang terlihat

sebagai aparat tampak menghampiri Agra yang

masih berdiri tenang, berjaga di depan pintu

kamar mandi.

"Maaf Tuan, kami harap anda ikut kami ke kantor.

Kita selesaikan semua ini di kantor.!"

"Ada apa ini sebenarnya.?"

Tanya Agra dengan suara bariton nya membuat

para petugas itu terdiam sesaat saling pandang.

"Sebaiknya kita bicarakan baik-baik di kantor

Tuan, kami akan menjelaskan semuanya."

Jawab salah seorang petugas itu seraya melirik

kearah pintu kamar mandi di mana Kiran baru

saja keluar. Dia tampak terkejut bukan main

melihat keberadaan orang-orang asing itu.

Agra menarik tangan Kiran agar dia berdiri di

belakang nya, tapi Kiran tampaknya penasaran

dengan semua kejanggalan yang terjadi.

"Ada apa ini.? kenapa kalian masuk ke kamar

ini tanpa izin.?!"

Tanya Kiran dengan suara sedikit menekan

sambil menatap orang-orang itu satu persatu.

"Maaf Nona, kalian berdua harus ikut kami ke

kantor desa, kalian sudah melanggar adat dan

tradisi di tempat kami dengan menginap di satu

kamar tanpa ikatan pernikahan.!"

"Apa ?? ta-tapi..kami tidak melakukan apapun.!

kami sedang di perjalanan, kami hanya butuh

tempat untuk beristirahat, itu saja kok.!"

Sergah Kiran tidak terima. Beberapa orang

tampak memaksa maju ingin menyeret Kiran.

"Kalian bisa mengatakan semuanya di kantor,

ayo ikut kami.!"

"Jangan ada yang coba-coba menyentuh nya.!"

Suara berat Agra membuat semua orang terdiam

membeku di tempat. Tatapan pria itu tampak

sudah sedingin salju. Dia segera menggenggam

tangan Kiran, di tariknya ke belakang.

"Kami akan ikut kalian.! kita selesaikan semua

nya di kantor kalian.!"

Tegas Agra membuat Kiran membulatkan

matanya tidak setuju. Dia menatap geram

kearah Agra dengan sorot mata tidak terima.

"Apa kau sudah gila.?"

Desisnya dengan kekesalan yang memuncak.

"Kita lihat saja dulu, apa maunya mereka.!"

Kilah Agra santai, Kiran mendengus kesal

seraya menepis genggaman tangan Agra, tapi

pria itu kembali memegang nya dengan kuat.

"Baiklah..kalau begitu kalian berdua ikut kami.!"

Putus salah satu petugas sambil menatap tajam

kedua orang yang masih berdebat itu. Kemudian

melangkah keluar dari kamar di ikuti oleh yang

lainnya. Orang-orang yang ada di luar tampak

menatap penuh rasa penasaran kearah dua

orang yang kena gerebek itu. Mereka kembali

sibuk kasak kusuk mencoba berasumsi tentang

hubungan kedua sejoli itu.

Mau tidak mau akhirnya Kiran dan Agra ikut

pergi ke kantor wilayah daerah tersebut.

------ -----

"Kalian berdua terpaksa harus kami nikahkan

sekarang juga, di tempat ini..!"

"Apa..?? menikah..??"

Bagai tersambar petir di siang bolong, Kiran

langsung syok begitu mendengar ucapan

kepala desa. Sedangkan Agra tampak hanya

bisa terdiam dengan wajah yang semakin

dingin. Kenapa jadi begini ??

"Benar..karena kalian sudah melanggar batas

norma dan tradisi di tempat kami..!"

"Bukankah saya sudah menjelaskan semuanya

tadi, apa itu kurang jelas Pak kepala desa.?"

Debat Kiran masih tidak terima. Apa-apaan ini?

Dia yakin dirinya saat ini sedang bermimpi.!

Bagaimana bisa dia terpaksa harus menikah

dengan laki-laki pengawalnya itu.! Ohh Tuhan..

apa ini, ini tidak mungkin terjadi.!

"Maaf Nona, apapun alasan kalian kami tidak

akan bisa mentolerir kesalahan yang sudah

kalian lakukan, karena ini sama saja sebagai

penghinaan terhadap adat dan budaya kami.!"

"Ohh ya Tuhan.. harus bagaimana lagi kami

memberi penjelasan pada kalian.!"

Kiran kehabisan kata-kata, dia melirik kearah

Agra yang terlihat sedang berdiri melakukan

panggilan telepon. Kekesalan kini berpuncak

pada pria itu, semua ini gara-gara orang itu.!

Kenapa dia harus memaksanya untuk nginep

di tempat ini.! jadinya seperti ini kan.?

Uuhh..dasar pengawal sialan.!

Kiran mengomeli Agra tiada henti dalam hatinya

seraya meremas kuat jemari tangannya.

"Kami beri waktu dua jam pada kalian untuk mempersiapkan diri sembari menunggu Pak

penghulu menyiapkan segala sesuatunya.!"

Ujar Kepala desa memutuskan. Kiran menutup

wajahnya penuh rasa tidak percaya.

"Untuk Nona Kiran silahkan anda hubungi ayah

anda terlebih dahulu untuk meminta izin pada

beliau. Kalau beliau tidak bisa datang maka

kami akan menyediakan wali hakim di sini."

Kembali ucap Pak kepala desa. Kiran hanya

bisa mengangguk, kemudian dia meraih ponsel

nya untuk segera menghubungi Tuan Zein.

"Saya sudah menghubungi ayah anda Nona.

Beliau menyerahkan semuanya pada aturan

adat yang ada di tempat ini..!"

Ucap Agra tiba-tiba saat Kiran masih mencoba

menghubungi nomor ayahnya. Kiran kembali

mendudukkan dirinya dengan lemas.

Bagaimana ini ? Apakah semua mimpi buruk

ini benar-benar harus terjadi.? dia datang ke

kota ini bermaksud untuk menghindari masalah,

tapi kenapa malah tersandung masalah yang

lebih besar lagi. Menikah gitu loh ! ini bukanlah

hal sepele.!

Dan.. akhirnya tidak ada pilihan lain lagi buat

mereka berdua. Mereka ada di tempat asing

dan tidak bisa melawan aturan yang ada.!

Pak penghulu sudah siap, para saksi juga sudah

siap, di tambah para warga sekitar yang semakin

lama semakin banyak saja yang datang untuk menyaksikan pernikahan dadakan ini karena ini

merupakan suatu hal yang sangat sensitif bagi masyarakat di daerah ini.

Mereka semua sudah berkumpul dan berkerumun

di sekitar balai desa. Kiran terpaksa harus nurut

apa kata ibu-ibu di sana untuk berganti pakaian

yang sedikit lebih formal. Dia masuk ke sebuah

ruangan yang ada di dalam balai desa itu untuk

berganti pakaian di iringi tatapan tidak nyaman

yang terlihat dari sorot mata Agra.

Sementara Agra hanya merangkap kaos yang di

pakainya dengan kemeja pas body supaya sedikit

lebih resmi. Meski begitu tetap saja pesona nya

yang luar biasa dan istimewa dapat membius

semua mata wanita yang ada di tempat itu tanpa terkecuali. Tampaknya mereka memang belum

pernah melihat pria seperti Agra.

Namun kesan urakan dan serampangan tetap di perlihatkan oleh pria berekspresi datar itu. Tapi

justru karena hal itulah para gadis yang berada di

tempat itu semakin terjerat oleh pesona nya yang berbeda itu. Kesan bad boy yang sangat unik dan

menggemaskan.!

Di luar ruangan para wanita sedang heboh dengan

calon mempelai pria, lain hal nya di ruang khusus

tempat Kiran bersiap. Saat ini beberapa ibu-ibu

sedang ternganga melihat penampakkan asli dari

gadis yang kena hukum adat itu. Mereka semua

bengong melihat eloknya rupa gadis kota itu. !

Padahal gadis itu tidak tersentuh make up sedikit

pun, benar-benar natural. Tapi kecantikan nya

sudah begitu berkilau dan memukau, ibu-ibu itu

seakan baru melihat seorang bidadari.!

 

**********

 

TBC.....

1
Ismu Srifah
hah Hany istri hanya jadi pelampiasan saja, keterlaluan kamu nathan
Ismu Srifah
kasian junior puasa dulu ya
Nuryati Yati
👍👍
Nuryati Yati
ceritanya bagus dan menarik 👍
Lentera Senja
bagus banget, imajinasi penulis luar biasa, rekomeneded 👍
Lentera Senja
Dari novel karya Authornya karakter ceweknya aku suka sama Sherin, bener2 tangguh, gak menye2.
Anonymous
/Good//Good//Good//Good//Good//Good/
Jati Rianingsih
keren
Wirda Wati
masih ada thort karyamu yg terbaru
Nur Aini
betul 5 karya semua sempurna,syg sekali penulis smpk sekrg blm ada karya baru, kami sangat menunggu karya2 yg bagus kyk gini
Lentera Senja: Iya bener, semua karya nya gak ada yg gagal. Kemana perginya penulis ini. Author plis comeback ☺️
total 1 replies
Nur Aini
baca udah 2x tetep mewek
Momy Haikal
dari semua cerita author cuma kisah agra kiran dan Devan Sherin yg paling aku suka dn dibaca berulang-ulang
Momy Haikal
kisah agra dan kiran.dev dn Sherin adalah novel yg kubaca lebih dr 5 kali sakin menarik nya dn tidak menemukan novel lain yg se Bagus ini ceritanya
Momy Haikal
ayahnya agra cuma mau memastikan apakah cinta dn keteguhan agra sm seperti dirinya ketika mencintai ibunya dulu
Yuniafida
Cerita seperti ini hanya ada dinovel😃
Yuniafida
Sdh membaca sampai tamat, tp aku baca ulang lg karna bagus
Sri Mulyati
visualnya tambah seru
Sri Mulyati: saya sudah baca 3kali tidak bosan
total 1 replies
Jwt..ar
kembali kesini lgi,🤭🤭
shofia lee
gantenya hoshi kyak apa ya...jepang indo 🤔🤔🤔🤔
Dhia Syarafana
karya syan sheera semuanya gk kaleng-kaleng
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!