NovelToon NovelToon
Suamiku Om-Om Galak

Suamiku Om-Om Galak

Status: tamat
Genre:Tamat / Contest / Cintapertama / Perjodohan / Nikahmuda / Cintamanis
Popularitas:14M
Nilai: 4.9
Nama Author: Kolom langit

Belum kering luka hatinya setelah kehilangan kedua orangtuanya dalam waktu berdekatan, Baby Aurora, seorang gadis remaja berusia 19tahun harus dihadapkan pada perjodohan dengan pria yang sama sekali tidak disukainya.

Galak, kasar dan pemarah, itulah sosok Damar Bimasakti di mata Baby.

Sedangkan dalam pandangan Damar, Baby hanyalah barang mentah di mana ia akan keracunan jika memakannya.

Akankah dua karakter yang bagai air dan minyak ini menyatu?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Kolom langit, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Dance With My Father

Hari itu adalah akhir pekan. Damar dan Bunda Yasmin baru saja tiba di sebuah studio tempat berlangsungnya konser musik dimana Baby akan ambil bagian dalam acara tersebut. Damar berjalan di belakang bundanya sambil memperhatikan keadaan di dalam studio yang telah dipadati oleh ribuan penonton dari berbagai kalangan. Laki-laki itu berdecak heran, hanya untuk mendekatkannya dengan Baby, Bunda Yasmin sampai rela berdesakan saat memasuki gedung besar itu.

“Sejak kapan Bunda suka nonton konser?” tanya Damar sesaat setelah duduk di kursi.

“Sejak hari ini. Bunda tidak mau ketinggalan nonton calon menantu bunda.” Beruntung Bunda Yasmin sempat memesan tiket VIP beberapa hari sebelumnya, sehingga mendapat tempat di bagian depan.

“Idih!” Damar membuang muka malas. “Mulai lagi deh Bunda.”

“Makanya bunda ajak kamu kemari. Biar kamu bisa lihat sisi lain dari Baby.”

Bunda Yasmin melirik ke arah kursi pemain orkestra. Pandangannya berkeliling, mencoba mencari sosok Baby di antara puluhan pemain orkestra yang duduk di sisi panggung. Senyum bahagia terlihat di wajahnya saat wanita paruh baya itu menemukan Baby—yang tampak cantik dengan gaun berwarna hitam.

“Damar, coba lihat, itu Baby,” ucap Bunda Yasmin sambil menunjuk ke arah Baby. Damar mengikuti kemana arah yang ditunjuk sang bunda. “Baby cantik ya, Mar?”

“Biasa aja, Bun. Tetap dekil,” jawab Damar asal.

“Awas jatuh cinta!”

“Sama Bambang?”

Bunda Yasmin memutar bola matanya, kemudian mencubit gemas lengan anaknya. “Baby, Damar!”

“Iya, Baby!” ujarnya malas. Namun, walau merasa enggan, entah mengapa sesuatu seperti menariknya untuk melirik ke depan sana. Tidak bisa dipungkiri bahwa malam itu Baby tampak cukup manis dengan gaun hitam. Rambut yang biasanya dikuncir, malam itu tergerai indah. Juga dengan make up natural di wajahnya, yang membuatnya terlihat menggemaskan.

“Berkedip, Damar!” Bunda Yasmin menggoda, kala mendapati Damar terus melirik Baby.

“Apaan sih, Bun! Lagian ngapain si Bambang ikutan konser seperti ini. Paling dia cuma bisa bikin jelek penampilan temannya. Dilihat dari kelakuannya, dia tidak punya bakat seni. Apalagi di bidang musik.”

“Kamu itu menilai Baby negatif terus. Aneh kamu, Damar.”

“Bunda juga terus memuji Baby. Apa lebihnya, coba?”

Bunda Yasmin tersenyum, sambil terus memperhatikan Baby yang sudah mulai memainkan biolanya mengiringi seorang penyanyi. Walaupun sepertinya gadis itu tidak menyadari keberadaan Damar dan Bunda Yasmin di sana.

“Baby itu sama seperti ayahnya. Dia punya jiwa sosial yang tinggi. Kamu tahu, ini konser musik amal. Baby tampil di sini tanpa dibayar,” ucap Bunda Rinda membuat Damar terdiam.

Ternyata si Bambang baik juga. Rela capek-capek main di sini tanpa dibayar. Tadinya aku pikir dia tampil di sini untuk cari uang ganti rugi kamera. Dalam batin Damar.

“Terus ayahnya Bambang kemana, Bun?”

“Ayahnya Baby tewas dalam kecelakaan mobil beberapa bulan lalu.” Bunda Yasmin mendekatkan bibirnya ke telinga Damar, lalu berbisik. “Baby itu anaknya Irawan Rahardi.”

Mata Damar membulat penuh mendengar nama yang baru saja disebut oleh Bunda Yasmin. Seakan tak percaya, laki-laki itu belum sanggup mengeluarkan sepatah kata pun. Ia tahu betul siapa pemilik nama yang baru saja disebut oleh bundanya itu.

“Jangan bercanda, Bun—”

“Siapa yang bercanda. Kamu tidak lihat foto Baby sama ayahnya di rumahnya?”

“Lihat, Bun. Tapi tidak sempat memperhatikan.” Damar mengusap wajahnya. Karena terpaku kepada potret wajah polos seorang gadis kecil berusia lima tahun, ia sampai tidak memperhatikan sosok lain yang berada dalam satu bingkai yang sama. “Tapi rumah Irawan Rahardi kan bukan di rumah yang sekarang ditempati Bambang sama ibunya, Bun. Aku kan ikut meliput di rumah duka hari itu.”

“Memang bukan. Ayahnya Baby itu menyembunyikan informasi mengenai keluarganya dari masyarakat. Kamu tahu kan, spekulasi yang beredar di tentang kepergian ayahnya Baby?”

Damar menjawab dengan anggukan. Ia tahu resiko apa yang akan dihadapi oleh seorang pejuang hak yang mungkin bisa saja menjadi korban kejahatan orang berkepentingan. Nyawa adalah taruhannya. Sebab itulah ayah Baby menutup rapat kehidupan pribadinya agar tidak tersentuh media. Damar sendiri sangat mengagumi sosok Irawan Rahardi yang disebut bundanya adalah ayah Baby.

Sekarang aku mengerti kenapa kemarin si Bambang ikutan demo. Batin Damar.

“Oh ya, Bun … Kenapa Bu Rinda tidak kemari?”

“Bu Rinda kan nonton di tv.”

“Lah itu bisa nonton di tv. Kenapa kita harus repot-repot kemari? Kan bisa nonton di rumah. Enak, tidak berdesakan seperti tadi. Bisa sambil makan lagi.”

Bunda Yasmin berdecak. Sejak tadi Damar terus mendebatnya. “Bunda sengaja kemari biar kamu bisa lihat Baby dari dekat. Kurang afdhol kalau di tv. Siapa tahu, cinta tumbuh di konser amal.”

Mendengar ucapan bundanya, Damar hanya garuk-garuk kepala. Rasanya Damar akan sangat bahagia jika saja Bunda Yasmin setuju dengan hubungannya dengan Tria. Namun, semua itu hanyalah keinginan yang tidak akan pernah terwujud. Sebab Bunda Yasmin tidak pernah menyukai Tria.

Acara terus berlanjut. Konser amal malam itu diramaikan dengan penampilan beberapa artis ibu kota. Jika Bunda Yasmin begitu antusias, berbeda hal nya dengan Damar yang terlihat biasa-biasa saja.

Seorang pemandu acara berdiri di tengah panggung menyapa ribuan penonton yang memadati studio. Penampilan penutup akan diisi oleh Baby yang akan membawakan sebuah lagu dengan biolanya. Damar termangu saat menatap Baby naik ke tengah panggung. Seorang gadis muda yang baginya sangat pecicilan dan tidak sopan, malam itu berhasil menyita perhatiannya.

Alunan merdu biola mulai terdengar menggema ke setiap sudut ruangan. Baby tampil memukau dengan membawakan sebuah lagu berjudul ‘Dance With My Father’—sebuah lagu yang ia persembahkan untuk mendiang ayahnya—yang berhasil menyihir penonton. Seketika ruangan yang tadinya riuh oleh sorakan perlahan mulai senyap. Yang terdengar hanyalah alunan biola yang dimainkan oleh Baby. Bahkan banyak di antaranya menitikkan air mata, termasuk Bunda Yasmin. Sehingga damar segera menyandarkan sang bunda di bahunya.

Damar mengusap cairan yang menggenang di ujung matanya. Menyembunyikan agar Bunda Yasmin tidak melihat.

Dasar Bambang! Bisa juga bikin orang nangis berjamaah, gerutu Damar dalam hati.

Tepuk tangan meriah menggema sesaat setelah Baby selesai dengan lagu indahnya. Damar pun tersadar dari lamunannya.

🌼🌼🌼🌼

“Mar, kita temui baby dulu, ya … Bunda mau peluk sebentar.”

Damar hanya menjawab dengan anggukan kepala. Kemudian berjalan mengekor di belakang Bunda Yasmin. Baby terlihat terkejut saat menyadari Bunda Yasmin dan Damar sedang berjalan ke arahnya.

“Bunda …” Tangan Baby terulur hendak mencium punggung tangan wanita itu. “Bunda ada di sini sejak tadi?”

“Iya, Sayang. Bunda dikasih tau ibu kamu beberapa hari lalu kalau kamu akan tampil di konser amal. Makanya bunda belain pesan tiket dari beberapa hari sebelumnya.” Bunda Yasmin menyenggol lengan Damar. “Baby tadi keren ya, Mar?”

“Apanya, Bun? Biasa aja tuh,” ucap Damar dingin. Padahal dalam hati mengakui begitu terhanyut oleh alunan biola yang dibawakan Baby.

Baby melirik Damar sekilas, kemudian menunduk. Ia tampak tidak nyaman dengan tatapan Damar yang sangat datar seperti biasanya.

Menyadari sikap Damar yang selalu ketus kepada Baby, Bunda Yasmin pun mengusap puncak kepala gadis manis itu. “Jangan dengarkan Damar, Nak! Dia itu kayak pohon pisang, punya jantung tapi tidak punya hati.”

“Bun …!” Damar melirik bundanya seolah tak terima.

“Apa?” balas Bunda Yasmin seraya memelototkan mata.

Damar membuang muka dengan malas ke arah kursi penonton. Pandangannya menangkap seorang gadis yang sangat ia kenali sedang duduk di kursi penonton bagian tengah dan terlihat cukup mesra dengan seorang pria.

“Tria?”

🌼🌼🌼🌼🌼

Gak minta vote, kasih aja vote nya buat author favorit kalian. Akoh minta jempol dan komen doank.

Makasih sudah bersedia membaca. Semoga terhibur dengan tulisan acakadul ini. 🤗🤗

1
Inooy
cerita nya betul2 seru,,dr sedih smp kluar air mata..tegang bikin hati dag dig dug d tambah ke-absurd-an Damar 👍👍👍
biarpun bab nya pendek tp cerita nya g bikin nanggung..cerita tetap berkaitan dgn apik, biasa nya klo bab pendek cerita suka kluar jalur dn suka loncat2 g jelas..d sini g ada loncat cerita tanpa bisa d mengerti aq, smua nya terkonsep..
skalipun d sini ada tokoh dr cerita lain tp aq bisa menikmati nya tanpa hrs membaca cerita sebelum nya..benar2 cantik nih cerita, qta g d bikin emosi tingkat dewa, g ada pelakor2an..pokok nya mantaaaap 👍👍👍👍..dn d sini tdk menceritakan seorang CEO kaya raya yg punya kuasa at seorang dokter kaya raya, tp d sini menceritakan seorang jurnalis yg memperjuangkan keadilan..benar2 lain dr pada yg lain!!!

TOP deh bwt ka CHICHA..makasih ka cerita nya, aq benar2 menikmati nya...🙏❤️🤌⚘️⚘️⚘️⚘️⚘️⚘️⚘️⚘️⚘️⚘️
Inooy
akhir nya selesai jg kisah Bambang dn Markonah 🤣🤣🤣🤣
Inooy
beneran otak nya Damar udh ngegeser niih, tp bikin ngakak lho celetukan nya...🤣🤣🤣🤣🤣
Inooy
maklum bun otak nya Damar udh lama geser jd g bakalan berubah2..🤣
Inooy
iih Damar segitu udh punya anak jg tetep aj k Baby manggil nya Bambang..gimana nanti klo anak mu udh pinter ngomong trus ikut2an kamu manggil mama nya BAMBANG?! 🤦‍♀️🤦‍♀️🤦‍♀️
Inooy
iya nih bun, Damar klo ngomong suka sembarang..mana ada bayi dlm kandungan bisa nyakitin mama nya??
emg Damar suka asal niiih,,kaya nya ngegeser tuh otak nya gara2 liat Baby kesakitan mo ngelahirin..😅
Inooy
huahahaha kamu tuh Maar..Mar, g k ibu nya g k anak nya yg blm mo lahir tetep aj ngomong nya kaya begitu ajaah.....
Inooy
iiih s Damar bisa2nya ngejailin aj Embun yg lg sedih...
Inooy
huahahahaha kena deeeh Embun d prank ma Damar 🤣🤣🤣🤣🤣
Inooy
aq curiga nih ma bunda, jangan2 bunda nya Damar bkn orang sembarangan niiih...🤔
Inooy
hihihi aq lupa lg nih ma om botak 🤭🤭
Inooy
waduh knapa jd Embun terlibat jg...?
jangan jangaaaaaan,,ooh tidaaak!!!!! 🙈🙈
Inooy
makin tegaaaaang..🙈
Inooy
untung kamu dengar smua kebenaran nya Mar, ternyata Ryu g 100% salah..dia melakukan itu demi kamu Mar, biar kamu g terjatuh k lubang kesalahan..dn Ryu jg udh curiga dgn Tria krn banyak data2 rahasia perusahaan papi nya yg bocor...
ternyata Tria yg kamu agung2kan ternyata g lebih dr wanita murahan dn licik!!!
Inooy
jd tegang niiih.....
Inooy
kluar deeh bar bar nyaaaa 🤣🤣🤣
kamu salah mencari lawan Tria, Baby ini kan biasa demo jd g bakalan takut melawan kamu..😅
Inooy
eng..ing...eeeeng,,siap2 bom meledak Damaaaarr!!!
Inooy
oooh Ryu hati mu benar2 baik dn tulus, sesakit apapun perlakuan Damar k kamu..kamu terima dgn ikhlas asalkan Baby mendapatkan orang yg tepat,,yg bisa melindungi nya dn bisa memberikan kebahagiaan..dn Damar orang yg bisa memberikan smua nya walaupun lewat perjodohan yg udh d atur ma orangtua nya Baby..
dn kamu Ryu,,kamu orang yg benar2 amanah memegang janji..👍😍
Inooy
ternyata Tria hanya memanfaatkan kebucinan Damar demi sebuah data....
Inooy
ooohh Ryu napa kamu lakukan ituuu???
ternyata kamu lakukan hal2 yg bikin Damar emosi tingkat dewa tuh agar Damar menjauhi Tria???
knapa g terus terang aj Ry,,kasian liat nya kamu d hajar habis2an ma Damar dn d jauhi Damar....🥺
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!