Alea Abraham adalah seorang janda berumur 27 tahun. Setelah bercerai dia memutuskan untuk pergi dari kota itu dan menjadi seorang guru di sebuah SMA. Akan tetapi dia harus menghadapi kejahilan dan perhatian murid nya yang bernama Steven Austin.
Steven Austin adalah remaja berumur 18 tahun. Anak dari pemilik perusahaan terbesar di salah satu bagian negara Amerika Serikat. Tetapi sikap nya selalu membuat onar dan kerusuhan. Kenakalan remaja yang seperti pada umum nya. Hingga semua nilai pelajaran nya tidak pernah bagus.
Alea sebagai wali kelas tentu menginginkan yang terbaik untuk murid nya. Apalagi seorang pewaris terkenal seperti steven. Hingga dia memutuskan untuk memberikan les Privat sehabis pulang sekolah karena menurut alea steven punya otak yang cerdas.
Hingga lama2 karena sering bersama menumbuhkan benih2 cinta diantara guru dan murid itu. Perhatian dan ketulusan Steven bisa membuat Alea jatuh cinta lagi. Akankah cinta mereka bisa bersatu dengan kendala usia yang terpaut jauh dan status sosial yang sangat berbeda?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Navizaa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Family
Happy Reading 🤗
Rebeca sedang berada diperjalanan menuju Olympia. Setelah dihubungi oleh Richard bahwa Carrol telah kembali, perasaan yang membuncah bahagia dia rasakan sekarang.
"Marco bisakah kamu cepat sedikit!" seru Rebeca pada sang supir.
"Iya Nyonya," jawab Marco menambah kecepatan.
Setelah menempuh perjalanan 1 jam 30 menit akhirnya mereka sampai didepan Mansion Albert. Rebeca segera keluar dari dalam mobil dan berlari masuk.
Dengan langkah tergesa dia menaiki tangga dan menuju pintu kamar kakek Albert.
Pintu tidak tertutup sempurna, langsung saja Rebeca membuka pintu dan pemandangan pertama adalah dia melihat wajah wanita yang sangat dia rindukan.
Sedangkan dari dalam kamar semua mata lansung melihatnya. Richard tersenyum mengetahui istrinya telah sampai Mansion.
"Carrol .... " ucap Rebeca belinang airmata.
Mommy Carrol yang masih setia duduk disisi ranjang Alea pun langsung berdiri menghampiri saudarinya itu.
"Rebeca" lirih Carrol.
Rebeca yang masih tidak bisa bergerak karena saking kagetnya melihat wajah saudarinya itu hanya bisa menangis.
Carrol langsung memeluknya erat. Dia juga begitu merindukan sang adik yang usianya 5 tahun dibawahnya itu.
"Kenapa kamu semakin cantik?" celetuk Carrol mencairkan suasana.
Hiks, hiks .... Rebeca masih saja menangis didalam pelukan sang kakak. Rebeca ingat pelukan yang selalu membuatnya tenang ini. disaat keterpurukan dalam hidupnya yang ditinggal sang Mama Angelica selamanya.
"Ssttt maafkan aku ya, karena selama ini telah meninggalkan mu, tapi sekarang aku janji tidak akan pernah pergi lagi, kita akan selalu bersama menjaga Daddy," Bisik Carrol ditelinga sang adik sambil mengelus rambutnya.
"Kamu jahat Carrol, hiks. Kamu jahat!!!" Rebeca berucap.
Semua orang yang melihat itu hanya bisa diam.
"Hai putri-putriku, aku juga ingin dipeluk," Seru kakek Albert.
Rebeca dan Carrol lalu menatap sang Daddy, Carrol membimbing Rebeca untuk berjalan. Setelah itu Dua putri Albert itu memeluk sang Ayah dengan diselingi derai air mata.
Pemandangan yang mengharukan, keluarga kecil itu sudah berkumpul lagi, isak tangis bahagia mewarnai adegan itu.
Senangnya, sudah seperti cerita novel yang happy ending, eits tapi ini belum end ya.
Tinggal cucu satunya Kevin yang masih belum tahu semua ini.
Steven dan Richard saling memandang dan tersenyum, mereka rasa sang Mama pasti akan bisa merestui hubungan Steven dengan Alea.
"Siapa yang terbaring diranjang kakek?" tanya Rebeca penasaran karena melihat Alea yang masih pingsan itu.
"Rebeca, dia putriku Alea. Wanita yang selama ini kamu benci," ucap Carrol yang membuat Rebeca menutup kedua mulutnya tidak percaya.
"A ... apa??? jangan bilang kalau wanita itu adalah keponakanku?" ucap Rebeca masih shock.
Carrol mengangguk, sedangkan semua orang menatap Rebeca dengan tatapan yang sulit diartikan.
"Aku ingin menikahi Alea Ma, restuilah kami," Steven yang sedari tadi menggegam tangan Alea melepaskannya dan berjalan menuju Mamanya.
"Tidak, ini tidak mungkin. Dia adalah sepupumu Steven." ucap Rebeca masih tidak terima.
"Tapi bukankah kita hanya sepupu dari saudara sambung? jadi aku boleh menikahi Alea ma?"
Steven telah mendengar semua cerita dari Richard, tanpa ada yang ditutupi lagi.
Rebeca terkesiap mendengar ucapan sang putra, apa dia sudah melupakan bahwa dia adalah putri tiri dari Albert. Selama ini dia selalu mendapatkan kasih sayang yang berlimpah dari ayah sambungnya itu.
Rebeca terdiam, masih tidak percaya dengan situasi ini, banyak kejutan didalamnya dimana Carrol yang masih hidup dan Alea yang merupakan putri Carrol, kekasih sekaligus sepupu Steven.
"Aku tetap tidak setuju," ucap Rebeca datar.
"Ma, kakek telah menyetujuinya, kenapa Mama masih keras kepala sekali. Meskipun tanpa restu Mama aku akan tetap menikah dengan Alea," ucap Steven emosi karena sikap Mamanya.
Steven kembali ke sisi ranjang dimana Alea masih belum membuka matanya. Dia menggenggam erat tangan kekasih nya itu.
Mengajaknya bicara dan menciumi punggung tangan Alea, tidak ada lelahnya dia ingin bersatu dengan Alea di ikatan pernikahan.
Tidak peduli Mamanya yang masih membenci Alea, atau karena status mereka yang saudara. Tapi bukankah semua sudah jelas bahwa mereka bukan saudara kandung.
Rebeca terlahir dari benih sang Papa yang telah mencampakan dan meninggalkan begitu saja Rebeca kecil bersama Angelica sang nenek.
Sampai tuan Albert menolongnya dengan menikahi Mommynya, karena saat itu Angel bekerja mengasuh Carrol kecil.
Biarlah, Steven tidak peduli lagi. Yang penting kakek dan Papanya sudah memberi restu.
Carrol mengelus lengan Rebeca membuat Rebeca menoleh kearahnya. Mereka berdua saling tersenyum. Membuat Richard menaikan sebelah alis menatap sang istri dan kakak iparnya seperti sedang merencanakan sesuatu.
Albert hanya tersenyum menyimak tingkah para putri-nya dan cucu nya yang sedang ngambek.
********
1 jam berikutnya ...
Alea telah siuman dari pinsan-nya, membuat Steven sangat senang.
"Sayang kenapa kamu menangis? sstt jangan menangis lagi, karena sebentar lagi kita akan menikah," Ucap Steven yang membuat Alea melongo.
"Menikah ... ?"
"Iya kita akan segera menikah, menjadi keluarga yang bahagia, membesarkan anak-anak kita bersama," Steven mencium kening Alea.
"Ehemm," Rebeca berdehem.
"Nyo ... nya Rebeca!" Alea terkejut melihat kehadiran wanita itu.
Steven melengos tidak suka kehadiran Mama-nya yang mengganggu momen saja.
"Apakah kamu benar-benar mencintai Steven, Alea Abraham?" tanya Rebeca dengan wajah datar.
Alea tentu saja masih merasa takut, apalagi dengan status mereka yang ternyata adalah sepupu. Ah iya, Alea belum mengetahui semuanya.
Alea menunduk meneteskan air matanya kembali.
"Aku tidak akan menikah dengan Steven, tenang saja Nyonya Rebeca, mungkin kita memang tidak berjodoh. Hiks .... dia adalah sepupuku, mana mungkin aku menikah dengan nya meskipun aku sangat mencintainya,"
Semua orang melotot mendengar penuturan Alea, lalu kemudian sepersekian detik semua yang ada diruangan itu tertawa. Apalagi Rebeca yang langsung memeluk Alea erat.
Membuat Alea bingung dengan keadaan ini.
"Menikahlah dengan putraku Steven, dan jadikan keluarga ini mempunyai keturunan Benecdit, sang cicit dari Kakek Albert Benecdit agar mempunyai keturunan dan penerus yang sebenarnya, dan juga keturunan Austin karena Steven adalah cucu satu-satunya dari keluarga Austin" ucap Rebeca panjang lebar di telinga Alea.
"Apa aku sedang bermimpi?" Alea bingung
"Tidak sayang, kamu dan Steven hanya saudara tiri, jadi kalian bisa menikah," Ucap Rebeca melepas pelukannya.
Dia menangkup wajah Alea, tersenyum memandang wajah keponakan sekaligus calon menantunya itu.
"Maafkan aku selama ini yang telah menyakitimu, membencimu dengan alasan yang sungguh konyol, aku tidak ingat siapa diriku dan dari mana berasal, Kakek mu Albert banyak memberikan kasih sayangnya, suamiku Richard juga memberi banyak cinta, sampai aku lupa dan mempemasalahkan derajat dan status. Padahal kita semua sama di mata tuhan, Steven dan Alea maafkan Mama ya nak,?" Rebeca menangis tersedu menyesali perbuatannya yang dulu.
Steven pun memeluk 2 wanita yang sangat dicintainya ini.
Sungguh indah pemandangan keluarga yang sudah bersatu. Ternyata keputusan Carrol untuk kembali mempunyai dampak yang lebih besar.
******
Sebulan setelah kejadian itu, Albert sungguh merasa bahagia. Apalagi dia telah bertemu dengan Kevin cucu laki-lakinya itu. Wajah dan perawakannya sangat mirip dengan Albert muda.
Kevin mempunyai wajah yang menurun dari sang kakek Albert, sedangkan Alea mirip dengan sang Dady nya yaitu David Abraham.
Sedangkan Steven bersama Alea sedang memilih baju pengantin. Rencananya sebulan dari sekarang acara pernikahan akan digelar.
Alea keluar dari ruang ganti dan memperlihatkan kepada Steven tentang gaun pilihannya.
"Bagaimana kalau yang ini Steve?" tanya Alea.
Steven menatap calon nya itu tidak berkedip.
"Steve, bagaimana?" Tanya Alea lagi.
"Sepertinya itu terlalu terbuka dan sexy sayang , ganti yang lebih tertutup" jawab Steven.
"Apa aku tidak salah dengar, bukankah dia suka kalau aku memakai pakaian terbuka dan sexy," gerutu Alea yang masih didengar oleh Steven.
"Apa yang kamu bilang tadi sayang, kamu hanya boleh sexy didepanku saja, kalau di depan banyak orang itu tidak boleh?" Steven mendekat memeluk pinggang Alea.
"Ah, baiklah aku akan menggantinya," ucap Alea yang melihat tatapan mesum dari Steven.
Setelah beberapa saat Alea masuk ruang ganti dan dibantu oleh pegawai butik untuk mengganti gaun Alea. Dia melihat sebuah hiasan untuk rambut dimeja rias, lalu Alea mengambil dan memakianya.
Mengoleskan sedikit lipstik merah dibibirnya.
"Perfect"
Alea keluar kemudian menghampiri Steven yang duduk disofa ruang tunggu.
"Lihatlah Steve, gaun ini sangat sederhana dan lebih tertutup, bagaimana?" Tanya Alea yang ikut duduk disofa dengan berpose seperti model.
"Sayang kenapa aku jadi ingin menerkam-mu, pakai baju apapun kamu selalu terlihat sexy," ucap Steven berpindah duduk disamping Alea dan langsung mencium bibir merahnya.
"Awas Steven .... !!! GAUNKU ... !!"
Bersambung .....
**Part sekarang lumayan panjang lah, setelah ini bingung mau bikin cepat ending atau masih ada konflik lagi??🤔🤔
Dukung terus Author ya, dengan Like komen dan bunga yang banyak😍😍**