NovelToon NovelToon
"Perpindahan Jiwa" Mafia Queen X Gadis Cupu

"Perpindahan Jiwa" Mafia Queen X Gadis Cupu

Status: sedang berlangsung
Genre:Mafia / Reinkarnasi
Popularitas:35.5k
Nilai: 5
Nama Author: PrinsesAna

Kisah menakjubkan tentang perpindahan Jiwa seorang Ratu Mafia ke dalam Tubuh seorang Gadis Cupu yang diabaikan dan direndahkan oleh keluarganya.
Gadis Cupu itu terus-menerus dianggap tidak berarti oleh keluarganya.

Namun semua hinaan dan pandangan meremehkan itu tak pernah mampu mematahkan semangat nya.

Penuh Drama yang menegangkan, mari ikuti Perjalanan Hidup Mafia Queen X Gadis Cupu!

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon PrinsesAna, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

35

Ara duduk sendirian di rooftop sekolah, wajahnya terlihat kesal. Ia berbicara sendiri, meluapkan emosinya.

"Sial! Dengan gampangnya bilang maaf. Apa mereka nggak tahu gimana menderitanya aku selama ini? Belum lagi, selama aku ada di tubuh ini, mereka malah lebih percaya sama orang lain daripada anak sendiri. Sekarang kena batunya, baru deh minta maaf. Hah, tuh kadal buntung satu, pede banget! Ogah deh aku suka sama cowok model kayak dia," gerutunya, mengarahkan kemarahan pada keluarga Anderson.

Tiba-tiba, ponsel Ara bergetar. Nama Bang Darren muncul di layar.

"Iya, kenapa, Bang?" tanya Ara setelah mengangkat telepon.

"Kamu di mana? Ada yang mau kita bahas," ujar Darren di seberang.

"Aku di rooftop, Bang," jawab Ara singkat.

"Ya sudah, tunggu di situ," balas Darren sebelum menutup telepon.

Tak lama kemudian, Darren muncul bersama Kenzo, ditemani oleh teman-teman Ara lainnya.

"Kita nyariin lo dari tadi, eh, malah enak-enakan duduk di sini," kata Jessika dengan nada protes.

"Iya, tuh. Si Nabila sama Lucas sampai nyariin lo ke belakang sekolah," tambah Azka.

Ara mengabaikan komentar mereka dan langsung bertanya ke Darren, "Kenapa, Bang?"

"Kenapa kamu biarin dia kabur? Kamu lupa, dia tahu identitas kamu," ujar Darren dengan nada serius.

"Biarin aja, Bang. Kalau nggak gini, dalang dari semua ini nggak bakal berani nunjukin dirinya. Vania itu cuma umpan. Kita lihat aja apa rencana mereka selanjutnya. Lagipula, mereka kan selalu diawasi. Abang ngerti kan maksud Ara? Tapi tenang aja, mereka nggak bakal langsung percaya sama omongan Vania. Yang mereka tahu, aku ini cuma gadis cupu," jelas Ara dengan tenang.

Darren menghela napas panjang. "Apa itu nggak bahaya, Dek? Kami nggak mau kamu kenapa-kenapa nanti," ucap Kenzo, menunjukkan kekhawatirannya.

"Tenang aja, Bang. Ini satu-satunya cara," jawab Ara meyakinkan.

"Huff... ya sudah. Tapi kamu tetap harus hati-hati, ya," kata Darren akhirnya menyerah.

"Iya, Bang," sahut Ara.

"Oh iya, tadi kenapa Bang Arka nggak kelihatan, ya? Kok cuma Arga?" tanya Ara, menyadari ketidakhadiran Arka.

"Sejak kebusukan si jalang itu kebongkar, Arka langsung pergi. Gue lihat dia nggak balik lagi, dan katanya dia juga nggak pulang ke rumah. Nggak ada yang tahu dia ke mana," jawab Lucas, memberikan sedikit info yang ia tahu.

"Ke mana ya dia?" gumam Ara, yang masih terdengar oleh mereka semua.

"Kenapa lo mikirin dia, Ra? Bukannya dia juga benci sama lo?" ucap Jessika.

"Mungkin Lucas sendiri tahu. Selama ini Arka cuma diam, nggak pernah ngomong atau kasar sama gue. Dia cuma diam... Gue juga tahu, dia nggak pernah benci sama gue. Tapi diam-diam, dia selalu jaga gue. Gue juga nggak tahu kenapa dia begitu," jawab Ara, menyadari perhatian Arka selama ini.

"Gue rasa dia ngerasa bersalah dan takut lo nggak maafin, makanya dia pergi, Ra," ucap Lucas.

"Gue rasa juga begitu. Bang, suruh orang buat cari Bang Arka, ya," pinta Ara kepada Darren.

"Oke," jawab Darren sambil segera menelepon seseorang untuk mencari Arka.

Sementara itu, Vania telah berhasil dibawa kabur oleh seseorang.

"Permisi, Tuan. Kami berhasil membawa wanita itu," ucap seorang pria.

"Bagus. Bawa dia ke kamar dan panggil dokter untuk merawatnya," perintah pria yang dipanggil Tuan itu.

"Baik, Tuan," jawab pria tersebut, lalu membawa Vania ke salah satu kamar.

"Lihat, betapa mudahnya mengalahkan kalian. Tunggu saja kehancuran kalian," ucap pria itu sambil tersenyum jahat.

"Tok, tok, tok," terdengar suara ketukan pintu.

"Permisi, Tuan. Ada Nyonya Mira ingin bertemu," ucap penjaga dari luar.

"Suruh dia masuk," jawab pria itu. Penjaga pun segera keluar dan membawa Mira masuk.

"Apa benar Tuan sudah menyelamatkan putri saya?" tanya Mira.

"Sudah. Antar dia ke kamar putrinya," ucap pria itu kepada penjaga.

"Terima kasih, Tuan," ucap Mira.

"Iya. Kau pasti tahu apa rencana selanjutnya. Dan ingat, jangan membuat kekacauan," ujar pria itu memperingatkan.

"Baik, Tuan. Saya berjanji tidak akan membuat kekacauan," jawab Mira.

"Sudah, bawa dia ke kamar putrinya," ucap pria itu, mengisyaratkan Mira untuk pergi.

Mira pun diantar menuju salah satu kamar oleh penjaga. Sesampainya di sana, dokter baru saja selesai memeriksa kondisi Vania.

"Bagaimana dengan putri saya, Dok?" tanya Mira.

"Putri Ibu sudah baik-baik saja. Semua luka sudah saya obati. Tapi sepertinya putri Ibu baru saja mengalami pelecehan oleh beberapa orang. Area kewanitaannya mengalami lecet, tapi syukurnya tidak terlalu parah. Hanya butuh pemulihan saja," jelas dokter wanita itu.

"Baik, Dok. Terima kasih," ucap Mira.

"Sama-sama, Bu. Saya permisi dulu," ucap dokter sambil segera meninggalkan ruangan.

Mira berjalan mendekati keranjang tempat Vania tertidur. Pandangannya tertuju pada luka-luka sayatan yang memenuhi wajah putrinya. Dengan hati-hati, Mira membuka selimut yang menutupi tubuh Vania, dan ia semakin terkejut melihat banyaknya luka sayatan di tubuh anaknya.

"Apa yang mereka lakukan pada putriku? Maafkan Mama, Nak. Kamu harus menderita seperti ini. Tapi tidak akan lama lagi, Sayang. Kita akan membalas semuanya," ucap Mira seraya membelai wajah Vania penuh kasih.

Sementara itu, Ara yang baru saja pulang sekolah bersiap untuk pindah ke mansion baru yang sudah ia beli.

"Gimana, jadi pindah hari ini, Ra?" tanya Jessika saat mereka sedang duduk di markas.

"Jadi," jawab Ara singkat.

"Ya udah, kita bakal bantuin lo. Sekalian lihat rumah baru lo, Ra," ucap Manda.

"Oke," jawab Ara sambil tersenyum. Mereka pun segera bersiap menuju mansion baru milik Ara. Sesampainya di sana, teman-teman Ara tertegun melihat betapa besar dan megahnya mansion tersebut, kecuali Risa, Darren, dan Kenzo yang terlihat biasa saja.

"Gila, besar banget rumah lo, Ra!" pekik Manda dengan heboh.

"Iya, lo tinggal sendiri di mansion segede ini?" timpal Jessika tak percaya.

"Orang kaya mah bebas," ujar Lucas santai.

"Lo yakin tinggal sendiri di sini, Ra?" tanya Azka dengan nada ragu.

"Gak apa-apa kok. Kan kalian semua bakal sering ke sini," jawab Ara sambil tersenyum, lalu segera masuk ke dalam rumahnya diikuti oleh teman-temannya. Begitu masuk, mereka kembali dibuat takjub dengan interior mansion yang begitu mewah.

"Wow, bakal betah banget nih gue kalau sering ke sini, Ra. Boleh ya gue sering main ke sini?" ucap Nabila sambil mengagumi setiap sudut rumah.

"Ikutin gue," ujar Ara. Mereka pun mengikuti Ara menuju lantai dua mansion tersebut.

"Nih, kamar lo," ucap Ara kepada Nabila sambil mendekatkan wajah Nabila ke sensor pintu kamar. Begitu sensor mengenali wajah Nabila, pintu kamar terbuka otomatis. Teman-temannya kembali dibuat kagum dengan kecanggihan teknologi di mansion Ara.

"Wah, daebak! Keren banget, Ra!" seru Manda dengan semangat.

"Kalau rumah lo secanggih ini, gue juga mau pindah ke sini," ucap Lucas sambil tertawa.

"Hahaha, gue setuju banget sama lo," timpal Azka, diikuti tawa dari El.

"Udah, yuk. Ikutin gue," ujar Ara lagi. Ia pun menunjukkan kamar-kamar teman-temannya satu per satu, lengkap dengan pengaturan sensor wajah masing-masing. Teman-temannya semakin terpukau dengan mansion yang luar biasa itu.

Ara dan para sahabatnya masih sibuk menjelajahi mansion baru milik Ara yang dipenuhi berbagai alat canggih. Setelah selesai, mereka semua duduk di ruang tamu sambil menunggu pesanan makanan datang.

Ponsel Darren bergetar. "Drrtt, drrtt... hmm," gumam Darren sambil menerima telepon. "Kami sudah menemukan Den Arka, Tuan. Sekarang dia tinggal di apartemen XXX," lapor orang suruhan Darren. "Hmmm, awasi terus," jawab Darren singkat sebelum memutuskan sambungan telepon.

"Kenapa, Bang?" tanya Ara penasaran. "Abangmu sudah ketemu, dan ini alamat apartemennya," ujar Darren sambil menunjukkan alamat yang diberikan oleh anak buahnya. "Syukurlah! Habis makan kita ke sana, ya Bang," kata Ara dengan wajah bahagia. "Kita ikut juga, ya Ra," ujar Lucas, yang langsung disetujui oleh semuanya. "Oke. Gue juga mau jujur kalau sebenarnya gue bukan Ara. Semoga dia bisa menerima gue," ucap Ara penuh harap. "Iya, semoga aja," jawab Jessika mendukung.

Tak lama kemudian, makanan yang mereka pesan tiba. Mereka segera makan dan bersiap-siap menuju alamat Arka. Tidak butuh waktu lama, mereka sampai di apartemen Arka yang berada di lantai tujuh.

"Ini unit Den Arka, Queen," ujar Mafios kepada Ara. "Hmmm," jawab Ara singkat sambil mengangguk, lalu menekan bel apartemen. "Ting tong... ting tong..."

"Siapa ya? Ah, mungkin makanan yang gue pesan," gumam Arka sambil berjalan menuju pintu. Namun, saat pintu terbuka, Arka terkejut melihat Ara dan teman-temannya berdiri di sana. "A-Ara..." ucap Arka dengan suara terbata-bata. "Boleh kami masuk?" tanya Ara. Arka hanya mengangguk pelan, mempersilakan mereka masuk. Mereka pun duduk di sofa yang ada di ruang tamu.

"Kenapa menghilang?" tanya Ara sambil menatap Arka yang menunduk. Arka mengangkat kepalanya perlahan dan menatap Ara. "Abang malu, Ra. Selama ini abang cuma diam saat semua orang menyakitimu. Abang minta maaf, Ra. Abang nggak pernah belain kamu. Maafin abang, Ra. Abang benar-benar menyesal. Abang pergi dan nggak nemuin kamu karena abang nggak mau kamu semakin marah sama abang," ucap Arka dengan suara bergetar dan mata berkaca-kaca.

"Abang jangan bohong lagi. Ara tahu selama ini abang juga jagain Ara. Ara nggak marah dan Ara nggak benci sama abang. Ara cuma kecewa karena abang sering diam, dan Ara pikir abang nggak sayang sama Ara lagi... hiks, hiks," jawab Ara sambil terisak.

Mendengar itu, Arka segera bangkit dan memeluk tubuh Ara erat.

"Nggak, Dek. Abang sayang sama kamu. Nggak mungkin abang nggak sayang sama adik kecil abang. Maafin abang, Princess. Abang janji mulai sekarang nggak akan diam lagi kalau ada yang nyakitin kamu. Maafin abang, Princess," ucap Arka sambil memeluk Ara. Air matanya pun jatuh tak tertahan.

"Iya, Abang... Ara maafin Abang," ucap Ara sambil memeluk Arka dengan erat. Para sahabat Ara pun terharu melihat momen tersebut. Setelah lebih tenang, Ara melepaskan pelukannya.

"Udah, Princess. Abang nggak boleh nangis lagi, oke?" ucap Arka sambil menghapus jejak air mata di pipi Ara. Ara mengangguk dan tersenyum kecil.

"Apakah aku harus jujur sekarang? Bahwa aku bukan Ara yang asli, melainkan hanya jiwa asing yang menempati tubuh ini," batin Ara sambil menatap Arka, yang sedang tersenyum kepadanya.

1
Tania Chelshe
ralat kak tulisan ny itu "Daddy" bkn "Deddy" dia itu pakai a bkn e ya kak selanjutnya klo bisa di ganti biar enk liat ny tapi ini hanya sekedar saran ya
@Mita🥰
💪💪💪💪💪💪 lanjut thor
@Mita🥰
ooo ternyata Sofiana buka ibu kandung kembar dan Ara
Sulati Cus
konspirasi yh teramat kejam hbs melahirkan mlh di habisi definisi pria apa klu kek gini😡
@Mita🥰
syukur in tuh 2 bapak🤣🤣🤣
@Mita🥰
pas baca kisah Risa que mewek .....terharu sedih tapi pas baca tingkah si trio gak ketawa sendiri gak jadi sedih 🤭🤭
Deyana: hilang sedih nya ya🤭🤭
total 1 replies
@Mita🥰
Alhamdulillah arka kembali
@Mita🥰
ah nanggung ris ...gak sekalian dor itu kaki Ajeng 🤣🤣🤣
Deyana: harap bersabar oke🤭
total 1 replies
Miss Queen
Cuma mau ingetin siap2 aja buku atau akun ini hilang dari bumi,bye!
Miss Queen
plagiat karya sendiri apa orang lain nih thor apa di fiZOOO UDAH GAK DAPAT hasil ya? karena rekomendasi wkwkwk aneh
Deyana: untuk apa saya meladeni hal seperti ini, dan juga saya menggenal dekat penulis yg kamu maksud di platfom sebelah,penulis itu saja tidak masalah menggenai hal ini, lalu kamu kenapa menjadi kan masalah seakan akan cerita kamu yg di plagiat oleh orang
total 6 replies
Miss Queen
Ini penulis asli fizO sengaja pindahin kesini apa plagiat? udah siap buku di baned nt kak? baiklah aku ada nomor editor siap2 buku ini dk baned
Miss Queen: bedakan apanya yg harus dibedakan bab pertama kedua blurb mirip woiiix masih ngelak. aku gak mau kor koar nunggu pihak noveltoon ja hide. udah kulaporin
total 2 replies
@Mita🥰
lanjut
Deyana: baik kakak😊
total 1 replies
Titah😍
biasa ank angkat gk tau diri 😄
Deyana: hihihi, bener ya kak, ga tau diri nama nya🤭
total 1 replies
@Mita🥰
lagi thor
Sulati Cus
sepertinya bunda palsu si arabela, apa mungkin mereka kembar🤔
Deyana: cus lanjut baca kak, biar tau oke🤭
total 1 replies
Yogi Prakoso
novel ini pernah ku baca sampe tamat deh di platform sebelah ini nanti ketauan sama ara kalo bunda nya ini bukan bunda kandung ara Arga sama arka seinget ku Elmira ini bukan nama asli yg jadi bunda ny ara yg sekarang ini di platform sebelah ya apa author nya sama??
Miss Queen: Iyappp mirip sama novel fizooooooo, barusan kubaca plek ketiplekkk siap2novel ini hilang yaaa. aku dah ss ke editor
total 2 replies
kriwil
iblis 2 betina saja belum jetangkep udah bikin cerita tambah satau ibu nya jadi iblis
Aljannah Wardah
mantab
Deyana: terima kasih
total 1 replies
Murni Dewita
👣👣👣👣
Lala Kusumah
lanjuuuuuuuuut
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!