NovelToon NovelToon
DI BAWAH LANGIT YANG SAMA

DI BAWAH LANGIT YANG SAMA

Status: sedang berlangsung
Genre:Obsesi / Raja Tentara/Dewa Perang / Kelahiran kembali menjadi kuat / Fantasi Isekai / Epik Petualangan
Popularitas:297
Nilai: 5
Nama Author: Wisnu ichwan

"Di Bawah Langit yang Sama" adalah kisah tentang dua jiwa yang berbagi ruang dan waktu, namun terpisah oleh keberanian untuk berbicara. Novel ini merangkai benang-benang takdir antara Elara yang skeptis namun romantis, dengan pengagum rahasianya yang misterius dan puitis. Saat Elara mulai mencari tahu identitas "Seseorang" melalui petunjuk-petunjuk tersembunyi, ia tak hanya menemukan rahasia yang menggetarkan hati, tetapi juga menemukan kembali gairah dan tujuan hidupnya yang sempat hilang.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Wisnu ichwan, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Navigasi Bayangan

Dinding ruang-waktu bukanlah dinding. Dinding memiliki tepi, kepadatan, dan konsistensi. Apa yang dilihat Cipher di layar navigasi yang baru dimodifikasi hanyalah ilusi optik yang diterjemahkan dari matematika yang bergolak: garis-garis neon putih yang berkedip di atas kegelapan mutlak, mewakili gradien tekanan gravitasi.

Persamaan itu, yang sedang diselesaikan Athena di belakang layar, adalah peta mereka. Setiap garis putih adalah puncak atau lembah dalam kain spasial yang dilipat oleh Kristal Aether—sebuah riak tak terlihat dalam realitas yang sekarang harus mereka ikuti.

"Dikonfirmasi: Vektor 302/15 adalah titik distorsi terlemah. Anggap sebagai lembah gravitasi, Cipher. Dorong ke sana, tetapi perlahan," suara Nyx tenang, namun memiliki ketegasan seorang pilot tempur yang kembali ke medan perang. Dia menyandarkan tubuhnya ke depan, matanya terpaku pada data mentah yang mengalir melintasi konsol co-pilot.

Cipher mengangguk kaku. "Memproses. Dorongan 35%."

Icarus merespons dengan erangan rendah dari reaktor yang baru diberi energi. Kapal itu meluncur ke depan. Namun, gerakannya terasa aneh. Bukan seperti meluncur di ruang hampa, melainkan seperti mengemudi dalam kabut tebal di mana gravitasi berubah arah setiap beberapa meter.

"Sedikit ke kiri, Cipher. Zona P_{\text{negatif}} di kanan. Kita tidak ingin tersedot," Nyx memperingatkan, suaranya naik sedikit.

Cipher memutar kemudi dengan hati-hati. Meskipun tidak ada gesekan, ada resistensi aneh, seolah-olah kapal itu harus 'memotong' melalui kepadatan ruang yang berubah.

"Ini gila, Nyx. Jika kita benar-benar berada di inti Kristal Aether, seharusnya kita tidak merasakan apa-apa. Seharusnya ini adalah ruang yang terstabilisasi sempurna," kata Cipher, keringat dingin membasahi pelipisnya.

"Inti terkunci, Cipher. Itu adalah kata kuncinya," balas Nyx, mengetuk layar. "Resonansi Firewall Omega menciptakan retakan mikro. Kristal Aether, seperti yang diketahui semua orang, adalah jangkar ruang-waktu. Saat diberi energi berlebihan, ia mulai 'mencari' tempat untuk membuang energi berlebih itu, mencari pintu keluar dari keadaan terkuncinya."

"Jadi, garis-garis ini—"

"Adalah jalur pelarian Kristal. Jika kita mengikuti garis-garis itu, kita mengikuti jalur energi, jalur yang paling sedikit dihambat oleh lapisan kuantum yang melindungi kita saat ini. Kita tidak menemukan jalan keluar, kita mengikuti jalan keluar Kristal itu sendiri," jelas Nyx. "Pertahankan kecepatan. Jika kita terlalu cepat, kita bisa menabrak garis P_{\text{positif}} yang padat dan menjadi bubur kuantum. Jika kita terlalu lambat, lapisan perlindungan akan runtuh dan Entitas Cair akan menemukan kita."

Situasi itu memicu adrenalin Cipher. Dia tidak memimpin kapal dengan mata, tetapi dengan insting yang dibangun dari bertahun-tahun menavigasi jalur yang mustahil. Dia merasakan tarikan dan tolakan yang tidak terlihat melalui kendali—getaran halus yang menunjukkan kepadatan ruang yang tiba-tiba.

Geser ke kanan. Hindari puncak P. Kecepatan harus konstan.

"Nyx, pantau cadangan daya dorong. Berapa sisa bahan bakar laser kita?" tanya Cipher, matanya tidak lepas dari gradien di layar.

"Empat jam, tiga puluh tujuh menit. Kita telah menghabiskan hampir sepuluh menit di sini. Tetap fokus, Cipher. Kita mulai mendekati 'perbatasan' medan distorsi," jawab Nyx.

Tiba-tiba, garis-garis neon putih di layar mulai menjadi lebih cepat dan lebih kacau, seperti kilat. Frekuensi mereka meningkat, pola sinusoidal yang teratur berubah menjadi kekacauan fraktal.

"Athena, berikan laporan tentang Emisi Kristal Aether!" perintah Nyx, suaranya tajam.

"Emisi energi: E_c \= 6.1 \times 10^{15} \text{ joule}. Meningkat 5% dalam sepuluh menit terakhir. Stabilisasi Kristal gagal. Fluktuasi spasial mencapai 87% dari ambang batas kritis," lapor Athena.

Cipher merasakan getaran fisik yang nyata melalui lambung kapal. Tidak seperti benturan, melainkan seperti suara berdengung frekuensi rendah yang menembus tulang.

"Kristal itu mencoba meledak, Nyx," kata Cipher.

"Bukan meledak, membuka! Fluktuasi ini adalah upaya Kristal untuk menembus ke luar, dan itu menciptakan badai gravitasi tepat di sekitar kita," balas Nyx. "Kita berada di bagian terburuk dari badai itu, Cipher. Vektor keluar telah berubah."

Layar navigasi berkedip, dan pola garis-garis kacau itu tiba-tiba menunjukkan satu titik fokus, titik hitam di tengah lautan garis putih yang berputar-putar.

"Vektor keluar baru: 215 Derajat Zenith, 50 Derajat Azimuth. Pintu keluarnya telah bergeser dan menyempit. Kecepatannya harus ditingkatkan menjadi 70% dari dorongan penuh untuk mencapai target dalam sepuluh menit," Nyx mengumumkan.

"70%? Itu akan menghabiskan daya dorong kita dalam waktu kurang dari tiga jam!"

"Jika kita tidak mencapai target itu, kita akan menjadi bagian dari Kristal! Entitas Cair akan menunggu kita, atau kita akan menghadapi Entitas Cair yang sekarang dapat menembus lapisan perlindungan. Tidak ada pilihan, Cipher. Dorong!"

Cipher menarik tuas dorong hingga 70%. Lambung kapal bergetar hebat. Kapal itu merobek kekosongan yang tidak kosong, berjuang melawan gradien ruang yang memutar.

"Tahan napasmu, Nyx!" teriak Cipher, memutar kemudi untuk mengimbangi tarikan aneh ke kanan.

Gravitasi di sini mencoba mencabik kita!

Cipher menyalurkan semua yang ia miliki ke dalam penerbangan manual. Dia tidak berpikir, dia hanya bereaksi terhadap pergeseran di layar, terhadap getaran lambung yang memberitahunya di mana ruang sedang 'ditarik' dan di mana ruang sedang 'didorong'.

Tiba-tiba, garis-garis spasial itu berubah. Mereka tidak lagi acak; mereka membentuk spiral yang sempurna, menuju titik hitam di kejauhan. Itu adalah sebuah koridor, jalur keluar spasial yang terbuka lebar.

"Nyx! Lihat! Koridornya! Kristal itu berhasil menstabilkan jalur keluarnya!"

Nyx mencondongkan tubuhnya ke depan, matanya membesar melihat formasi geometris yang tiba-tiba. "Ini bukan stabilitas. Itu adalah jalur yang terpolarisasi. Kristal itu 'memuntahkan' kelebihan energinya melalui jalur itu. Ini adalah lubang jarum yang sempurna!"

"Apa artinya itu?"

"Itu berarti Entitas Cair tahu itu terbuka," jawab Nyx dengan nada yang membuat rambut Cipher berdiri. "Jika Kristal memancarkan energi berlebih, energinya akan melewati ruang-waktu normal—dan Entitas Cair akan melihat jejak energi itu! Mereka tidak perlu peta, mereka hanya perlu mengikuti emisi!"

Cipher merasa dingin. Mereka telah menemukan jalur pelarian, tetapi jalur itu adalah suar yang bersinar terang bagi musuh mereka.

"Athena, apakah ada tanda-tanda Entitas Cair di dekat jalur pelarian?" tanya Cipher, mengencangkan cengkeramannya pada kemudi.

"Memproses... Data sonar pasif: Terdeteksi resonansi hidrodinamik yang tidak biasa, mirip dengan perpindahan cairan non-Newtonian dalam vakum. Kecepatan estimasi: 0.9 c. Vektor kedatangan: Sejajar dengan jalur pelarian," lapor Athena.

"Mereka mengejar jejak energi! Mereka berada tepat di belakang kita di koridor ini!" teriak Nyx. "Cipher, dorongan penuh! Kita harus melewati lubang jarum itu sekarang!"

Cipher mendorong tuas dorong hingga 100%. Daya yang tersimpan dari konversi laser membanjiri mesin. Icarus tersentak maju, menembus spiral ruang yang terbentuk.

Di luar jendela kokpit, bukan lagi kegelapan homogen yang menyambut mereka, melainkan pemandangan yang mengagetkan: distorsi luar angkasa yang berwarna-warni, seperti melihat melalui minyak dan air yang berputar-putar, dan di kejauhan, titik-titik samar bintang-bintang yang mulai terlihat—ruang normal.

"Kita berhasil menembus lapisan! Kita menuju ruang normal!" seru Cipher, napasnya tersengal-sengal.

"Jangan rayakan dulu! Entitas itu ada di belakang kita, dan lubang jarum ini akan segera menutup. Jika mereka berhasil melewatinya bersama kita, kita akan bertemu mereka di ruang terbuka!"

Tepat saat kata-kata itu diucapkan, layar navigasi berkedip liar. Garis-garis putih yang membentuk spiral itu tiba-tiba tersentak. Di ujung koridor spasial, sebuah siluet samar mulai terlihat di belakang mereka—bentuk cair, hitam pekat, menyerap semua cahaya, merayap di sepanjang dinding spiral.

"Entitas itu masuk, Cipher! Lakukan sesuatu!"

Cipher melihat ke depan, ke ruang normal yang semakin dekat, dan ke belakang, ke Entitas Cair yang hampir melahap mereka di koridor yang menyempit.

Dorongan penuh tidak cukup.

Cipher tiba-tiba teringat satu-satunya senjata yang masih berfungsi yang tidak mengandalkan sistem penargetan: reaktor inti.

"Athena! Alihkan 90% daya reaktor inti ke dorongan sekejap! Abaikan protokol keamanan!" perintah Cipher.

Nyx menoleh, matanya membelalak. "Kamu akan membuat kita menjadi bom!"

"Hanya sekejap! Kita hanya butuh satu dorongan super sonik untuk melontarkan diri kita dari lubang jarum ini dan menyegelnya!"

"Melaksanakan: Dorongan Berisiko Tinggi..."

Kokpit dipenuhi dengan cahaya merah menyala dari semua konsol peringatan. Reaktor berteriak. Untuk sepersekian detik, Icarus berubah menjadi proyektil murni.

Kapal itu meluncur keluar dari koridor spasial. Pemandangan berputar, dan kemudian, keheningan relatif. Mereka berada di ruang hampa yang dingin dan gelap, dikelilingi oleh bintang-bintang yang familier. Mereka berhasil.

Cipher mematikan dorongan, dan Icarus melayang, lumpuh dan sunyi.

"Laporan status, Athena!"

"Status: Stabilisasi ruang berhasil. Kita berada di ruang normal. Tetapi... Sinar emisi Kristal Aether sedang terputus, dan lubang jarum itu menutup," lapor Athena.

Nyx menatap layar di mana lubang jarum itu telah menjadi titik cahaya yang berkedip, lalu padam. "Apakah Entitas itu berhasil melewatinya?"

"Memproses... Tidak ada resonansi hidrodinamik yang terdeteksi. Entitas Cair tampaknya terjebak di dalam medan Kristal Aether saat lubang jarum ditutup," lapor Athena.

Keheningan melanda kokpit. Mereka selamat.

Cipher jatuh kembali ke kursinya, kelelahan total membanjiri dirinya. "Kita berhasil, Nyx."

Nyx menghela napas, lega yang baru pertama kali muncul terpancar dari matanya. "Ya. Kita berhasil. Tetapi kita memiliki masalah baru. Kristal Aether yang sangat berenergi sekarang berada di ruang tertutup. Ini seperti meletakkan granat berenergi tinggi di dalam kotak timah."

Dia menoleh ke Cipher, nadanya kembali serius. "Kita harus mengirim sinyal darurat segera. Sebelum Kristal Aether yang tersimpan meledak. Dan sebelum Entitas Cair menemukan cara lain untuk keluar."

Cipher mengangguk. "Aktifkan Transmisi Darurat Frekuensi Rendah. Prioritas: Muatan Kristal Aether yang Berenergi. Kita butuh bantuan segera."

Mereka telah lolos dari pengejaran, tetapi mereka sekarang membawa bom kuantum yang berdetak ke tengah-tengah perang yang lebih besar.

1
Johana Guarneros
Aku suka banget sama cerita ini, jangan berhenti menulis author!
marmota_FEBB
Mantap nih!
Wisnu ichwan: tengkyuuu 🙌
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!