NovelToon NovelToon
SANG PENJAGA

SANG PENJAGA

Status: sedang berlangsung
Genre:Pelakor / CEO / Persahabatan / Duda / Romansa / Dendam Kesumat
Popularitas:93.9k
Nilai: 5
Nama Author: Sopaatta

S2
Ketika dua hati menyatuh, gelombang cinta mengalir menyirami dan menghiasi hati.
Ini adalah kisah Raymond dan Nathania yang menemukan cinta sesungguhnya, setelah dikhianati. Mereka berjuang dan menjaga yang dimiliki dari orang-orang yang hendak memisahkan..

Ikuti kisahnya di Novel ini: "SANG PENJAGA "

Karya ini didedikasikan untuk yang selalu mendukungku berkarya. Tetaplah sehat dan bahagia di mana pun berada. 🙏🏻❤️ U 🤗

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Sopaatta, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 35. SP

...~•Happy Reading•~...

Tanpa menunggu, Raymond melepaskan dress yang dikenakan Nathania, hingga meluncur mulus ke kaki. Tiba-tiba Nathania merasakan tubuhnya melayang dalam gendongan Raymond yang tinggi dan kuat.

Jantungnya berdegup kuat menatap Raymond saat medarat di atas tempat tidur beralaskan bed cover lembut dan wangi.

Nathania menahan tawa melihat Raymond meletakan jari di bibir, karena dia hampir menjerit. "Ssssttt... Didengar Bibi." Bisik Raymond. Nathania menahan senyum dan menutup mata menikmati sentuhan tangan Raymond.

Setelah melewati lekukan dan tikungan, gunung dan lembah, tiba-tiba Raymond berhenti dan melihat wajah Nathania. Dia menghembuskan nafas kuat dan membaringkan tubuh berkeringat di samping Nathania yang sedang memejamkan mata.

Raymond menarik selimut menutupi tubuh Nathania dan mencium keningnya yang berkeringat. "Berbaring saja. Aku keluar ambil minuman." Bisik Raymond, lalu turun dari tempat tidur. Dia merapikan selimut di tubuh Nathania dan mengusap kepalanya berulang kali.

Jantungnya berpacu tidak teratur saat mengambil pakaiannya yang terletak di lantai dan mengenakan dengan cepat.

Tanpa melihat Nathania, dia segera keluar kamar. Dia tidak ke dapur untuk mengambil minuman, tapi menuju teras rumah.

Sambil memegang belakang kepala dengan kedua tangan, dia duduk di tangga teras sambil menunduk untuk menenangkan dadanya yang seakan mau meledak.

Tidak tahan duduk di tangga teras, Raymond berdiri dan berjalan di halaman beratapkan langit yang bertaburan bintang. Panas tubuh menghalau udara malam yang dingin menusuk kulit.

Sambil mengusap wajah dengan kedua tangan, dia menengadah ke langit. 'Oh, Lord. Aku pernah memilih berdasarkan pandangan mata dan nafsu. Tapi sekarang Kau berikan gadis suci padaku. Kini aku tahu, Kau mengampuni dan mengasihiku.' Raymond membatin dengan mata berembun, karena menerima anugrah yang tidak terbayangkan.

Luapan emosi, rasa syukur dan bahagia hampir meledakan dadanya. Dia terus berjalan di halaman untuk menenangkan hati dan detak jantungnya. 'Terima kasih untuk kasih sayang-Mu padaku. Tolong mampukan aku untuk menjaga pemberian-Mu ini.'

Raymond terus memandang ke langit malam. Bintang terus bertambah, seakan memberikan selamat dan semangat padanya.

Beberapa saat Raymond tetap berdiri dan menaikkan rasa syukur, hingga hatinya tenang. Ketika sudah lama meninggalkan Nathania, dia berbalik masuk ke rumah dan langsung menuju ruang makan.

Dia mengisi air untuk minum dan membawa segelas besar ke kamar. Ketika membuka pintu, dia terkejut melihat Nathania masih dalam posisi yang sama. Hanya matanya terbuka sambil melihat ke arah pintu.

"Mari, minum ini." Raymond memberikan gelas ke tangan Nathania yang terus melihatnya. Setelah minum, Raymond naik ke atas tempat tidur dan berbaring di samping Nathania yang kembali berbaring.

"Perut Parei sakit?" Nathania bertanya dengan rasa khawatir yang kental, karena Raymond tiba-tiba menghentikan aktivitas mereka tanpa berkata apa pun.

"Agak. Kita pelan-pelan saja, ya." Ucap Raymond sambil memeluk Nathania dan mengusap punggungnya, agar tidak khawatir.

Nathania tidak menjawab, tapi balik memeluk Raymond dengan perasaan tidak bisa digambarkan. Dia menyusupkan kepala ke dada Raymond yang bidang dan sudah tidak tertutup kemeja.

~*

Ke esokan pagi ; Nathania terbangun dan merasakan sekujur tubuhnya seakan tidak bertenaga. Dia tertegun melihat Raymond sedang tidur pulas di sampingnya. Hatinya penuh rasa syukur, bangun pagi bisa melihat orang yang dicintainya.

Sejenak dia memandang wajah tampan dan baik hati telah menjadi suaminya. Kemudian dia turun perlahan dan merai pakaian yang berserakan di lantai.

Dia memakai pakain tanpa menimbulkan suara, lalu merapikan selimut untuk menutupi pundak Raymond yang telan^jang, tanpa berani menyentuh.

Kemudian dia keluar menuju kamarnya untuk mandi. Agar suara air dari kamar mandi orang tuanya tidak membangunkan Raymond

Setelah mandi, Nathania berjalan cepat ke ruang makan . "Pagi, Bi." Nathania menyapa Bibi Sena dengan wajah memerah, ingat yang dikatakan Raymond. 'Jangan sampai Bibi mendengar kita.'

Bibi senyum penuh arti melihat wajah Nathania merona. "Pagi, Non. Mau sarapan sekarang?"

"Tidak Bi. Saya hanya mau minum air hangat dan kalau ada roti, mau makan sedikit." Nathania terpaksa meminta roti, karena sangat lapar. Dia mau mengisi perut sebelum memikirkan sarapan yang pantas buat Raymond.

Setelah makan sedikit roti dan minum air hangat, Nathania tetap duduk di ruang makan untuk berbicara dengan Bibi Sena. "Non, tadi malam ada tinggal nasi cukup banyak. Apa kita bikin nasi goreng saja? Nanti pelengkapnya Non pikirkan. Sayang kalau dibuang." Bibi Sena memberikan saran.

"Boleh, Bi. Kalau Pak Ray tidak bisa makan, masih ada roti, kan?"

"Masih ada Non." Nathania segera memeriksa kulkas untuk melihat lauk yang cocok untuk teman nasi goreng.

Setelah menemukan yang cocok, Nathania membiarkan Bibi Sena dan Rara yang siapkan sarapan. Dia kembali ke ruang makan untuk menyiapkan perangkat makan untuknya dan Raymond, sembari menghabiskan roti.

"Pagi." Sapa Raymond sambil mencium kepala Nathania yang sedang duduk menunggu sambil mempertimbangkan untuk membangunkan Raymond atau dibiarkan bangun sendiri.

"Pagi, Parei." Jawab Nathania tanpa menengok, karena wajahnya memerah merasakan ciuman dan sentuhan tangan Raymond di bahunya.

Raymond mengetok meja di depan Nathania, karena melihat pipinya memerah, malu. "Tolong berikan sarapan. Energiku hampir habis." Raymond bercanda untuk menarik perhatian Nathania.

Nathania tersenyum dan segera ke dapur untuk berbicara dengan Bibi. Tidak lama kemudian, Nathania masuk sambil membawa teko minuman. Disusul oleh Bibi Sena dan Rara membawa sarapan.

"Terima kasih, Bibi." Raymond bersyukur disajikan menu sarapan lengkap, karena sangat lapar.

"Kita sarapan dulu, baru bicara. Sepertinya, energi bicaraku ikut menipis." Raymond kembali bercanda, karena Nathania menghindar melihatnya.

Masa pendekatan mereka sangat singkat. Tidak bisa dikatakan pacaran, karena hubungan mereka antara formal dan non formal. Sehingga setelah melakukan yang intim dan pribadi, Nathania masih malu padanya.

~*

Setelah sarapan, Raymond masih duduk dan menikmati suasana yang sangat berbeda. Sarapan ditemani istri di meja makan. Kehidupan keluarga baru yang sangat disyukuri dan dinikmati.

"Hari ini mau jalan-jalan ke mana?" Raymond memulai percakapan.

"Parei mau ke mana?" Nathania balik bertanya, karena tidak punya rencana. Dan dia menyadari Raymond sedang coba mencairkan suasana setelah malam pertama.

"Belum punya rencana mau ke mana. Kalau tahu akan keluar, tadi malam tidak minta sopir pulang dengan Muel." Raymond jadi ingat sopirnya yang ikut Samuel pulang ke Jakarta.

"Begini, Parei." Ucapan Nathania membuat Raymond tertawa.

"Teruskan saja." Raymond minta Nathania teruskan, walau sudah bisa tebak yang mau dikatakan.

"Hari ini kita santai di rumah saja." Usulan Nathania menimbulkan rasa iseng Raymond untuk mengganggunya.

"Ok. Setuju. Kita santai hari ini di rumah. Tapi aku tidak menjamin kita akan bersantai." Ucap Raymond sambil berdiri dan mencium kepala Nathania yang terdiam.

Nathania jadi tersenyum, karena mengerti maksud Raymond. Dia jadi berdiri dengan wajah memerah, ingat yang mereka lakukan sepanjang malam.

...~_~...

...~▪︎○♡○▪︎~...

1
Arieee
mantappppppp parei👍👍👍👍👍👍👍👍👍👍👍
🍁𝐒𝐄𝐌𝐄𝐒𝐓𝐀 ❣️
𝐲𝐞𝐬𝐬 𝐚𝐤𝐡𝐢𝐫𝐧𝐲𝐚, 𝐛𝐚𝐠𝐮𝐬 𝐦𝐚𝐬 𝐑𝐚𝐲𝐦𝐨𝐧𝐝 𝐛𝐢𝐥𝐚𝐧𝐠 𝐛𝐞𝐠𝐢𝐭𝐮 𝐬𝐚𝐦𝐚 𝐯𝐚𝐧𝐢𝐚 "𝐜𝐚𝐫𝐢𝐥𝐚𝐡 𝐩𝐫𝐢𝐚 𝐲𝐚𝐧𝐠 𝐥𝐚𝐣𝐚𝐧𝐠 𝐯𝐚𝐧𝐢𝐚, 𝐣𝐚𝐧𝐠𝐚𝐧 𝐣𝐚𝐝𝐢 𝐩𝐞𝐥𝐚𝐤𝐨𝐫.. " 𝐝𝐞𝐧𝐠𝐞𝐫𝐢𝐧 𝐭𝐮𝐡 𝐦𝐚𝐬 𝐑𝐚𝐲𝐦𝐨𝐧𝐝 𝐛𝐞𝐠𝐢𝐭𝐮..
𝐢𝐭𝐮 𝐛𝐞𝐫𝐚𝐫𝐭𝐢 𝐦𝐚𝐬 𝐑𝐚𝐲𝐦𝐨𝐧𝐝 𝐧𝐠𝐠𝐚 𝐬𝐮𝐤𝐚 𝐬𝐚𝐦𝐚. 𝐤𝐚𝐦𝐮 𝐯𝐚𝐧𝐢𝐚.. 𝐦𝐚𝐬 𝐑𝐚𝐲 𝐭𝐮𝐡 𝐝𝐞𝐦𝐞𝐧 𝐲𝐚𝐧𝐠 𝐛𝐞𝐧𝐢𝐧𝐠 𝐛𝐞𝐧𝐢𝐧𝐠 𝐤𝐚𝐲𝐚 𝐭𝐡𝐚𝐧𝐢𝐚❣️
🍁HER❣️💋🅃🅁🄸🄿🄻🄴'🅁👻ᴸᴷ
bgaimana vania, maaf, kami gak bisa kirim obat. di tempat kami apotik lagi tutup. semoga masih kuat tahan sakitnya. 🙊 babang ray kalau sudah marah cereeemm 🙈
🍁Heny❣️💋🅃🅁🄸🄿🄻🄴'🅁👻ᴸᴷ
manclep banget kata kata Pak Raymond. klu ak jadi Vania bakalan masuk kelubang spitank dan tidak kluar lagi ❣️
🍁Heny❣️💋🅃🅁🄸🄿🄻🄴'🅁👻ᴸᴷ
jangan kepedeaan lah. siapa" aja di boom Ray🤣🤣❣️
🍁𝐘𝐖❣️💋🅃🅁🄸🄿🄻🄴'🅁👻ᴸᴷ
Nh gini, biar tau rasa, itu si Vania 👍👍👍
Mundri Astuti
wiihhh kerennn babang Ray...beuhhhh langsung sikat si Kunti jangan kasih celah
Dew666
🍎🍎🍎🍎
🍁𝚄mma❣️💋🅃🅁🄸🄿🄻🄴'🅁👻ᴸᴷ
Bagus Reymond langsung skakmatt tuh sih ulat bulu yg kurang kerjaan, sudah diingatkan masih saja ngeyel
🍁αℓєα❣️💋🅃🅁🄸🄿🄻🄴'🅁👻ᴸᴷ
kePDan sklia Vania diajak meet up sm Ray🤣pdhl mau dimarahin loe Van,jgn ke GR an dlu kalee🏃‍♀🏃‍♀
Rahmawati
dikira Rey minta ketemu mau kangen kangenan hahaah, siap siap aja km vania di kasih ultimatum sm Rey, berani beraninya menemui thania ke warung
💟노르 아스마💟
Hah!!!
Habis ikam Vania ae ...hadang aja ikam!!!
🤣🤣🤣🤣
Arieee
ditelpon aja begitu ehhhhh sadar sinyal nya si Ray bukan buat u tapi pedeeeee banget si vania😡😡😡😡😡😡
🍁🧡⃟ᴍᴜᷟғᷰᴀᷟɴᷴᴅʏ❣️ѕ⍣⃝✰
wah siapa tuh detektif yang mengikuti rey🤔
☠ ❤️⃟Wᵃf🍾⃝ͩ ᷞᴛͧʀᷡɪͣ𝗚ˢ⍣⃟ₛ🤎♨️
woyyyy Vania asal kau tau saja Raymond teleeee luu bukan mau ngajak yang aneh aneh dasar ular betina dudul 😏 kau siap siap saja di labrak Raymond nanti kau karena tahu perbuatan tak patutmu datang menemui Thania bicara yang tidak 2 tentang Raymond hufttt
Dew666
💎🍭
🍁Dita️💋🅃🅁🄸🄿🄻🄴'🅁👻ᴸᴷ
wow.. kejutan apa nih ngga sabar.. semut gatal lagi kegirangan ditelepon Raymond.. ngga tau aja vania.. bakalan dapat apa hadiah dr Raymond..
🍁Dita️💋🅃🅁🄸🄿🄻🄴'🅁👻ᴸᴷ
akhirnya ketahuan juga ulet bulu datang ke rumah nathania.. tunggu tanggal mainnya vania.. pasti kamu kaget Raymond tau kelakuan mu..
Mundri Astuti
woww apa yg mau dibuat Ray nih, bawa sam Ray, biar enak ngga ada fitnah"an
🍁HER❣️💋🅃🅁🄸🄿🄻🄴'🅁👻ᴸᴷ
jadi gak sabar tunggu semut gatal ditendang babang ray. tunggu saja vania 😡
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!