Semenjak sekolah malam diberlakukan, banyak murid yang hilang secara misterius. Semua orang mengira kalau menghilangnya para murid itu karena kuntilanak penghuni pohon beringin belakang sekolah.
Zara sendiri sebagai anak indigo, tahu kalau menghilangnya murid-murid itu bukan karena hantu.
Lalu siapa yang benar? Rumor itu atau Zara?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Desau, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Chapter 34 - Semakin Terkuak
Kening Zara mengernyit. "Tiba-tiba sekali lo tertarik. Bolehkah gue tahu alasannya?" tanyanya.
"Mungkin karena gue lihat lo kerasukan kemarin. Dan gue yakin sosok yang merasuki lo itu hantu Ita," sahut Reza.
"Kenapa lo berpikir begitu?"
"Karena pertama kali gue lihat lo kerasukan pas keluar dari toilet. Kan lo pernah bilang kalau hantu Ita itu yang menghuni toilet?"
"Lo benar. Tapi saat kerasukan itu, sebenarnya gue mendapat penglihatan tentang masa lalu Ita."
"Benarkah?" Reza tampak tertarik. Kepalanya jadi semakin condong mendekati Zara.
Zara lantas menceritakan bagaimana cara Ita meninggal. Ia bahkan juga memberitahu Reza tentang Adi Prayudha.
Reza terdiam sambil mengepalkan kedua tangannya. Seolah dia berusaha menahan amarah.
"Kelakuan Adi dan teman-temannya emang bikin naik pitam. Dan sampai sekarang, mereka masih bisa hidup tenang di luar sana," ucap Zara.
"Orang seperti mereka pasti akan dapat balasannya, Ra. Mereka akan dapat karmanya," ujar Reza. "Lo mau ikut gue nggak? Gue mau kasih tahu lo sesuatu," lanjutnya.
"Kemana? Lo kan bisa kasih tahu di sini," tanggap Zara.
"Nggak bisa, Ra. Karena ini berkaitan dengan suatu tempat. Kalau lo bersedia, kita pergi sekarang," ujar Reza sembari berdiri
"Ya udah kalau gitu. Gue ambil jaket sama tas dulu." Zara masuk ke rumah sebentar untuk bersiap. Setelah siap, dia segera pergi bersama Reza.
Di sisi lain, Lukman sekarang sedang berada di kantor bersama tim investigasi. Dia baru saja mendapatkan data mengenai teman-teman Adi Prayudha yang lain.
Selain Arif, Lukman menemukan data terkait, Dion, Bagus, Wanda, Fitria dan Yuli. Pupil mata Lukman membesar saat mengetahui fakta mengejutkan. Dimana ternyata Max adalah putra dari Yuli.
"Ada fakta lain tentang Pak Arif. Arif bukan nama aslinya. Dia merubah nama saat kelas dua SMA. Pak Arif sebenarnya adalah Bagus," imbuh Romy.
"Bagus! Sekarang kasus ini mulai mengalami kemajuan. Sedikit lagi kita akan menemukan pelakunya," sahut Lukman antusias. Dia lalu mencoba menghubungkan data terkait teman-teman Adi Prayudha dengan korban pembunuh berantai yang juga sedang dirinya selidiki.
"Gila! Aku menemukan sesuatu lagi!" seru Lukman.
"Apa?!" Romy lantas penasaran. Hal serupa juga dirasakan Indah dan Kemal, rekan kerja Lukman lainnya.
"Dua mayat terakhir adalah anak dari dua teman Adi Prayudha!" ungkap Lukman.
"Mayat terakhir yang ditemukan lelaki bukan?" Kemal memastikan.
"Ya... Dan dia adalah putranya Wanda. Dan yang sebelumnya adalah putri dari Fitria," jelas Lukman.
"Tapi bagaimana dengan korban-korban yang lain? Apa tidak ada kaitannya sama sekali?" tanya Indah.
"Aku rasa tidak. Aku sudah mencarinya berkali-kali. Bisa dibilang gadis-gadis yang dipilih itu hanya random. Sepertinya ada dua pembunuh di sini. Pembunuh kedua, sengaja meniru pembunuh pertana untuk menyembunyikan jejaknya," terang Romy panjang lebar.
Sementara sejak tadi Lukman terdiam. Ia fokus mencari tahu seseorang yang sebenarnya sudah lama membuatnya. Yaitu Reza.
Saat mencari tahu identitas Reza, Lukman dibuat semakin curiga. Karena dari data yang ditemukan dia merupakan lelaki yang sudah lama menetap di desa. Namun pindah ke kota untuk melanjutkan sekolah di SMA Gemilang.
Lukman terus mencari jejak mencurigakan dari Reza. Ia sebenarnya ingin memastikan. Dari semua informasi yang dia dapat, Lukman baru menyadari ada sebuah alamat yang menjawab kecurigaannya.
"Tunggu dulu. Bukankah ini alamat rumah Ita?" gumam Lukman.
Pihak kepolisian berhasil menguak data² kasus pembunuhan berencana yg menewaskan beberapa orang berkaitan dengan pembunuh hantu Ita.
Motif pelaku pembunuhan dari hasil pemeriksaan, pelaku melakukan tindakan itu dikarenakan dendam dan sakit hati terhadap salah seorang korban yaitu Juwita Kumala murid SMA Gemilang...🕵🏻♂️🕵🏻♂️🕵🏻♂️
Ada sesuatu maksud yang tampak, maka ada sesuatu maksud yang lain yang tersembunyi.
Peribahasa umumnya kan "Ada Udang Di Balik Rempeyek".....😅😂😜
Tak ada bedanya dengan manusia, makhluk gaib ternyata juga memiliki gairah dan bisa naksir alias jatuh cinta kepada kita yang masih hidup.
Yang lebih menyeramkan, karena tidak bisa memiliki manusia seutuhnya, makhluk gaib yang jahat akan melakukan berbagai cara supaya tidak ada yang bisa mendekati orang yang mereka sukai.
Bahkan sampai menjauhkan orang tersebut dari lawan jenisnya, termasuk jodohnya...🤭🤧