Grace Li selalu mencintai Ethan dalam diam. Tak pernah berani berharap, sampai takdir mempertemukan mereka dalam sebuah pernikahan yang terpaksa harus mereka jalani.
Sayangnya, meski Grace Li adalah istri sah, hatinya bukanlah tjuan cinta sang suami. Semua kasih sayang lelaki itu justru tertuju pada adiknya.
Namun, bukankah waktu bisa mengubah segalanya? Akankah pernikahan tanpa cinta ini prlahan melahirkan rasa yang tulus?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nita, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
MEMASAKMU
Grace melirik, merasa sedang diperhatikan dia pun menutup pintu kamarnya. "Ok ini hanya selama 10 hari, anggap saja satu atap dengan kuman. Ada tapi tidak terlihat!"
Ethan menggeret kopernya masuk ke kamarnya. Dia tidak keberatan jika selama 10 hari kedepan akan mendapat tatapan masam dari Grace. Yang dia tahu, hatinya merasa senang bisa sedekat ini lagi dengan Grace.
Pada saat ini asisten Sutradara memanggil senua para kontestan dan yang lainnya. "Ok, saatnya kita menaklukan para penonton, jadi ini yang harus kita lakukan!"
Kosep acara pun dibahas, “Nah, nanti kalian masing-masing akan mendapatkan satu asisten, mereka yang akan membantu kalian di dalam melewati sepuluh hari kedepan!”
“Max, Kau ikut dengan Cathy dan Carl!”
“Cheryl, kau ikut dengan Lisa dan Andy !
Sean langsung maju meski belum disebut oleh asisten Sutradara, “Dan, aku ikut dengan Grace!” katanya tanpa menyebut nama Ethan.
Ethan langsung saja merangkul Grace seraya berkata, “Ikut Grace dan Aku!”
Sean memasang wajah geregetan, rasa-rasanya dia ingin melahap pria di depannya itu lalu memuntahkannya sejauh mungkin. Masing-masing asisten pun berdiri di pasangan yang diharapkan bisa CLBK kembali.
Asisten Sutradara pun berkata kembali, “Nah, nanti tiap masing-masing asisten akan mendampingi penuh ketika pengambilan adegan diluar.
Cheryl yang berdiri berdekatan dengan Sean, langsung saja berkata, “Ada Grace, jadi aku bisa tenang. Kak Grace selalu punya cara untuk menaklukan dunia luar!” Puji Cheryl si Model Manja yang waktu itu kemping bersama.
Sean memutar bola matanya lagi, “Kenapa dia selalu ada di mana-mana sih!” kata kesal Sean dalam hati.
“Nah, adegan resmi pertama adalah. Para pria pergi berbelanja ke supermarket. Sedangkan para wanita menunggu, dan memasaknya nanti.
“Apakah boleh membawa asisten?” tanya Ethan.
“Bagaimana menurutmu pak sutradara?” tanya si asisten sutradara.
“Eum…!” pikir si sutradara, tapi malah Ethan yang menjawab, “Perlu tentu sangat perlu!” katanya sambil merangkul Sean dengan sedikit tersenyum licik.
Dalam hati Sean, dia merasa baru saja disapa oleh firasat buruk. Akhirnya sutradara memutuskan mereka boleh membawa asisten. Mereka pun masuk kedalam mobil. Asisten masing-masing yang mengendari mobil.
Sean melajukan mobil, Sepanjang perjalanan, Sean terus sibuk dengan ponselnya, menerima telepon, membalas pesan teks. Atau menelepon Nathan untuk memastikan pekerjaan tetap berjalan dengan baik.
Telinga Sean merasa pengang, sepanjang perjalanan mendengar suara Ethan. Tidak bisa mendengarkan musik dari radio. Melihat jalanan sedikit sengang dia pun sedikit bermanuver ke kiri. Sehingga membuat Ethan terkejut, dan tak sengaja wajahnya tertempel di kaca mobil sesaat.
“Kau ini baru belajar menyetir ya!” kata kesal Ethan sambil memandang sedikit marah kepada Sean.
“Ok. Kita sudah sampai!” ayo kita turun.
Ethan memicingkan matanya. Dia pun turun. Berjalan di depan Sean. Lalu memgambil dua troli dorong berukuran besar. “Kita pakai ini saja!” katanya sambil menyerahkan dua troli besar itu.
Sean memegang troli itu, masing-masing di satu tangan. Mereka memasuk area perbelanjaan dimulai dari yang kering, lalu ke area sayuran, perdagingan.
Tidak membutuhkan waktu lama dua troli besar tadi sudah terisi penuh.
Sean menatap Ethan dengan tatapan tidak suka seraya berkata, “Apa ini mau tinggal selamanya, mengapa banyak sekali belanjanya, aku hitung-hitung, kau baru saja belanja stock untuk satu bulan lebih!”
Ethan tidak menjawab, dia pun mendongak ke rak bagian atas. “Itu… aku mau itu, ambilkan!” katanya kepada sean.
“Hah, cornflake!” imbuh Sean seraya berkata lagi, “Kenapa harus yang diatas, itu… yang dibawa juga ada!”
“Yang diatas saja.lebih enak!” kata Nathan seraya memberi tanda kepada Sean agar mengambilnya.
“Ah sungguh sial, dia sedang mengerjaiku. Apanya yang beda. Mereka sama, kotak pun sama!” batin kesal Sean.
Cornflake yang Ethan mau ada di rak paling atas yang cukup tinggi. “Menjauhlah sedikit!” kata Sean kepada Ethan seraya berjalan mundur.
Mengukur jarak sesaat. Sedikit menghentakan sepati kets di kaki, lalu dia mulai memasang kuda-kuda sebelum berlari, “1…2…3!” hitungnya dalam hati, dan segera berlari lalu melompat tinggi seraya mengambil 1 kotak Cornflake itu. Ethan terpaku melihat Sean yang sesaat tadi seperti berubah menjai spiderman, melompat keatas dengan lincah.
“Nah ini, sudah kuambilkan!”
“Ini sudah terlalu banyak!” kata Sean lagi sambil mendorong troli belanjaan mereka yang sudah penuh menuju ke kasir.
Di kasir Carl dan Andy telah mengantri lebih dulu. Kedua itu pria itu ada yang mengernyitkan alis ada juga yang menaikan alisnya ketika melihat betapa banyaknya belanjaan yang Sean bawa.
Max dan Cheryl juga sama terkejutnya. “Hei kau ini belanja sebanyak ini, memangnya tidak menghitung hari?” tanya Si Model Manja kepada Sean.
“Mungkin dia mau menggemukan badannya!” imbuh Sean sambil menunjuk Sean yang sedang memegang kotak cornflake.
Pembayaran pun selesai dilakukan, Yang lain sudah lebih dulu pulang, sementara Sean dan Ethan baru selesai memasukan dan menata barang belanjaan mereka. Tanpa banyak kata, Sean masuk ke dalam mobil lalu segera melajukan.
Di Villa utama, nampak hanya Grace yang masih menunggu di depan teras. Sementara pasangan yang lain sudah terlihat kompak, memasak bersama di dapur utama Villa.
“Haduh kemana mereka ini, mengapa lama sekali!” kata Grace pelan sambil menatap mencari tanda-tanda kedatangan mobil Ethan.
Setelah melihat. Grace langsung saja menuruni tangga teras, “kenapa kalian lama sekali?”
Sean dengan wajah kesal turun dari mobil, berjalan kea rah bagasi mobil. “Lihat saja, dia baru saha memindahkan supermarket ke mobil ini!”
“Hah!” kata Grace terkejut, lalu memandangi Ethan yang wajahnya terlihat datar biasa saja, dalam hatinya sedang berkatam “Siapa suruh tadi dia sudah membuatku mencium kaca jendela mobil!”
Grace segera mengeluarkan kotak yang bisa dia pegang, dan membawa masuk ke dapur utama. Yang lainnya sudah setengah jalan. Sementara dia baru saja membawa bahan makanan.
“Apanya yang kompak, pasti kalah di voting pertama ini!” kata Grace dalam hati yang benar-benar menganggap serius permainan ini.
“jadi kita mau masak apa?” tanya Ethan sambil menggulung lengan kemejanya.
“Memasakmu!” Jawan Sean kesal.
Grace sudah tidak mau menjadi wasit lagi kali ini, langsung fokus “Mana struk belanjanya?” pinta Grace.
Ethan langsung memberikannya. Dengan cepat, grace membaca apa yang telah dia beli. “Berikan aku dada ayam tanpa tulang, udang kupas, telur!” pintanya,
Sean langsung bergerak mencari, dia membuka kotak belanja satu persatu. Ethan yang melihatnya tentu saja tidak mau kalah, Dia juga langsung membawa kotak belanja yang masih ada di mobil. Lalu Ethan meletakan dua kotak terakhir. Grace langsung berkata kepadanya, “Kau carikan Wortel, kacang polong, daun bawang!”
Grace juga langsung membuka kotak yang lain untuk mencari perbumbuan. Kecap asin , Kecap ikan, Minyak wijen, Garam dan merica dan Minyak goreng.
Dengan bersamaan tanpa dikomandoi mereka langsung meletakan bahan-bahan yang tadi Grace pinta. “Ok Sekarang apa?” tanya Ethan kepada Grace.
Ethan..kalau kamu mau Grace berarti kamu harus buang si Sarah..jangan jadi orang serakah
udah Sean..kamu sama Cheryl saja 🤭
ethan cinta tapi masih kerantai sarah...
nania suka adiknya,disukai kakaknya...ibunya nathan yg menang,,,😂😂