NovelToon NovelToon
Harem Putri Bunga

Harem Putri Bunga

Status: sedang berlangsung
Genre:Dunia Lain / Fantasi Wanita / Cinta Istana/Kuno
Popularitas:4.4k
Nilai: 5
Nama Author: rozh

Sering di-bully, hingga dikirim ke ruangan seorang dosen yang dikenal aneh, dia masuk ke dalam sebuah dunia lain. Dia menjadi seorang putri dari selir keturunan rakyat biasa, putri yang akan mati muda. Bagaimana dia bertahan hidup di kehidupan barunya, agar tidak lagi dipandang hina dan dibully seperti kehidupan sebelumnya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon rozh, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 15. Singkong Liar.

Hari-hari baik terus berlalu, musim semi hampir habis, beberapa orang sudah mulai berlomba membeli makanan, harganya bahkan sangat tinggi dari hari-hari biasa.

Beberapa hari lalu, Jack, Putri dan Deana dari hutan, mereka hanya 2 hari di sana, fokus memetik sayuran, lalu menjual dengan harga tinggi di pasar, hingga bisa membeli beberapa permata Essen sebagai tambahan persiapan untuk musim gugur dan salju.

"Na, na tu na!" Putri menunjuk segerombolan besar orang serba berpakaian putih panjang melewati jalan utama menuju istana utama.

"Itu sepertinya para pendeta dan ksatria suci, Kak," ucap Jack. Deana mengangguk.

"Ci? Na pat na!" Putri menarik tangan Deana.

"Tidak bisa Putri, jika tidak ada jadwal temu atau janji temu, kita tidak bisa mendekati rombongan itu. Pendeta dan ksatria suci adalah bangsawan tinggi nan terhormat."

"Ndral, ku, Jon?" Putri menatap Deana.

"Hm, putri juga terhormat, namun kita tak ada kekuasaan, ibarat cangkang saja keras, jika di remuk kita hancur, jadi tidak begitu berharga walau wajib di hormati." Deana menatap lesu. "Jendral dan Jonkolin lebih mulia dan bangsawan dari mereka, tetapi mereka berdua bisa dekat dengan kita karena perintah kaisar, dan perintah itu hanya sebatas kewajiban karena putri keturunan raja, seperti bantuan yang kita terima selama ini untuk bertahan hidup."

"Pi, na .... " Putri merunduk sedih, lalu memeluk Deana.

"Tidak apa-apa, nanti kita bisa bertemu mereka." Mereka bertiga pun segera berlalu pergi dari sana.

Tak terasa, musim semi telah berakhir, kini telah masuk musim gugur. Deana mendapatkan kiriman banyak gandum, sayuran kering dan daging kering, beberapa permata energi dari kediaman Ibunya secara diam-diam. Ditambah bantuan dana konsumsi wajib yang diberikan istana untuk keturunan raja pada musim gugur.

Keranjang besar Deana penuh sampai sesak, bahkan masih banyak sisa. "Tuan Muda Jack. Anda harus menjaga Yang Mulia Putri, waspada dan jangan buka pintu sampai saya kembali."

"Baik, Kak."

Deana mengantar barang-barang terlebih dahulu sendirian ke hutan, bahan makanan untuk jatah mereka selama musim gugur. Perjalan pulang pergi menempuh kurang lebih waktu tiga jam-an ke hutan. Hingga saat dia kembali hari sudah siang.

Saat dia sampai kembali, dia melihat putri dari selir ke-68 mengetuk-ngetuk pintu kediaman sang putri.

"Siang, ada apa Tuan Putri. Ada yang bisa saya bantu?" Deana muncul dengan sigap.

"Huh, tidak ada. Ibunda saya hanya memberikan ini untuk adik, agar dia tidak mencuri dan kelaparan di musim gugur. Dimana dia? Saya sudah cukup lama di sini mengetuk pintu, dia masih hidup 'kan? Musim gugur baru saja terjadi dua hari?" Putri kecil yang berumur lima tahun itu berkata ketus.

"Yang Mulia Putri sedang tertidur, makanya saya berkeliling di sekitar kediaman untuk mencari sayuran liar," jawab Deana yang memang membawa sayuran liar dari kebun di hutan.

"Kasihan sekali. Ini terimalah. Bukannya beberapa hari lalu sudah ada pembagian dana konsumsi dari kantor pemerintah kerajaan untuk biaya putri?" Dia meminta para bawahan dan pelayannya memberikan beberapa keranjang berisi sayuran, bunga hidup dan ada daging kering.

"Terimakasih banyak yang Mulia Putri. Anda sungguh berhati luas dan berbudi pekerti luhur."

Gadis kecil berumur lima tahun itu terlihat bangga saat dipuji Deana. "Itu karena kita tetangga, lagian dulu selir ke-69 adalah pelayan kepercayaan Ibunda saya juga, saya juga sudah menganggap Putri Laeouya seperti adik sendiri, namun kesal kalau dia suka mencuri."

"Maaf, maafkan kami Yang Mulia Putri."

"Ya, saya sudah memaafkan. Jangan mencuri lagi. Baik-baiklah hidup dan bertahanlah di musim gugur dan salju. Aku akan kembali."

Setelah kepergian putri dari selir ke-68, Deana mengetuk pintu, Jack segera membuka pintu. "Maaf Kak, kami tadi bersembunyi, mengingat pesan Kakak tidak boleh membuka pintu jika ada yang datang," jelas Jack.

"Iya, itu baik. Untung saja yang datang  Putri Arunika," balas Deana. "Beliau cukup baik, walau suka marah dan sering menghukum aku jika ketahuan mencuri, tapi setiap musim gugur datang, selalu memberikan bantuan, tahun lalu juga." Deana menyusun hadiah pemberian putri itu ke dalam gerobak besarnya.

"Ka ik, kah na?" Putri tersenyum dengan memainkan mata.

"Hah? Putri ingin menikahi putri Arunika? Itu tidak bisa, dia perempuan dan Anda satu ayah." Deana melotot.

"Lir?"

"Tidak, mau selir, mau terdaftar, atau tidak terdaftar, tidak. Jangan berpikir untuk menikahi Putri Arunika, apalagi dengan Patrem Binye!"

"Yik na, tu ti Na!"

"Putri Arunika memang baik, tapi tidak bisa memanfaatkan dia dengan cara menjadikan selir. Cukup berteman saja, jika dia tidak berniat membunuh Anda, namun siapa yang tahu hari kedepannya, anda tetap harus hati-hati dan waspada."

"Cepat kemasi semua barang yang tersisa, kita harus segera pergi dari kediaman ini, sebelum para perampok dan yang lainnya datang, Tuan Muda Jack!"

"Baik Kak." Jack dan Deana sibuk memasukkan semua barang-barang penting yang tersisa di dalam gerobak besar sampai menggunung tinggi, barang-barang itu diikat dengan akar agar kokoh dan tak terjatuh di jalan menuju kediaman di hutan.

Semua pintu dan lainnya dikediaman di tutup rapat oleh Deana, lalu pergi ke hutan meninggalkan kediaman yang telah kosong, hanya ada barang-barang yang tak berharga di sana.

"Ini jauh lebih berat dari yang tadi, berat sekali, padahal sudah saya buat roda tambahan empat lagi agar mudah di dorong! Aah!" Deana kelelahan, tenaganya terkuras, padahal sudah dibantu menarik dari depan oleh Jack, hanya saja tenaga bocah laki-laki itu kecil.

Kali ini perjalanan mereka jauh lebih lama, bahkan hampir gelap saat sampai di kediaman.

Di musim gugur ini, Deana cukup bebas berkeliaran di hutan, karena gak ada hewan ganas apalagi monster berbahaya. Dia bisa terus mengumpulkan banyak kayu bersama Jack.

"Kak, ini apa, berwarna putih dan sedikit harum?" Jack menunjukkan sesuatu saat memasang jebakan di dalam tanah. Sementara Putri tengah tertidur di bawah pohon kayu yang sudah mulai rontok daunnya.

"Ini singkong liar. Kita bisa menjadikan singkong ini makanan!" Deana tampak tersenyum senang.

"Kenapa bentuknya seperti kayu lapuk?" Jack menatap singkong liar itu.

"Singkong ada beberapa macam, Tuan Muda Jack pernah melihat di pasar daun singkong di jual?" Deana bertanya.

"Pernah, bentuknya seperti jari, ada yang jari gemuk dan jari panjang, jari-jari daun itu ada yang berwarna putih dan ada yang berwarna merah," jawab Jack.

"Nah, itu singkong yang sudah dibudidayakan, daun dan singkongnya bisa langsung di makan dan dimasak, berbeda dengan singkong liar atau singkong hutan ini. Dia tidak bisa langsung di makan, dia beracun."

"Beracun?"

"Ya, beracun, namun saya bisa mengolahnya menjadi tidak beracun, saat ujian kekaisaran bertahan di dalam hutan selama dua bulan penuh, saya telah mencobanya. Jadi, ayo kumpulkan singkong liar ini untuk cadangan makanan kita," ajak Deana.

"Baik, Kak!"

1
Cindy
lanjut kak
Cindy
lanjut
Cindy
lanjut kak
Lina Hibanika
penasaran dengan kelanjutannya,, jangan lama-lama up nya ya author yg baik hati 🤗😉
Rozh: Oke. terimakasih sudah membaca cerita sederhana aku kak🌹🙏🏻
total 1 replies
Lina Hibanika
ceritanya seru
Lina Hibanika
beuh ngaku koki kelas satu,, ga taunya sungguh mengecewakan 😒
Cindy
lanjut kak
Cindy
lanjut
Cindy
lanjut kak
Cindy
lanjut
Cindy
lanjut kak
Rozh: Oke. terimakasih sudah membaca cerita sederhana saya ya🌹🙏🏻 semoga suka dan selalu menarik, up nya setiap sore atau malam ya🌹
total 1 replies
Cindy
lanjut
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!