NovelToon NovelToon
Terperangkap Di Pelukan Ketua Suku Harimau

Terperangkap Di Pelukan Ketua Suku Harimau

Status: sedang berlangsung
Genre:Time Travel / Sistem / Penyeberangan Dunia Lain / Peradaban Antar Bintang / Fantasi Wanita / Transmigrasi
Popularitas:5.9k
Nilai: 5
Nama Author: Azida21

"Sejak kamu datang... aku tidak bisa tidur tanpa mencium bau tubuhmu."

Yuna, dokter 26 tahun yang belum pernah merasakan cinta, mendadak terlempar ke dunia asing bernama Beastia—tempat makhluk setengah binatang hidup.

Di sana, ia dianggap sebagai jiwa suci karena tak bisa berubah wujud, dan dijodohkan dengan Ravahn, kepala suku harimau yang dingin dan kejam.

Misinya sederhana: temukan cinta sejati, atau terjebak selamanya.
Tapi siapa sangka... pria buas itu justru kecanduan aroma tubuhnya.

Temukan semua jawabannya hanya disini 👇

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Azida21, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 26 :Operasi Menjatuhkan Yuna Gagal Total

Tok tok!

Suara pintu diketuk membuat Yuna dan Ravahn saling berpandangan.

"Siapa?" tanya Yuna penasaran.

Ravahn hanya mengangkat bahu, tanda ia tidak tahu.

"Ini saya, Ketua. Gundra," terdengar suara dari luar.

Yuna memutar bola mata dengan malas. "Kenapa harus sekarang sih," gerutunya kesal, sebab mereka baru saja bersiap untuk makan.

"Masuklah," ucap Ravahn, lalu berdiri dari tikar.

Dari luar masuklah Gundra bersama putrinya, Flora.

"Duduklah," kata Ravahn sebagai tuan rumah.

"Maaf, Ketua. Sepertinya kami datang di waktu yang tidak tepat," ucap Gundra, sadar telah mengganggu.

Ravahn hanya mengangguk singkat. "Tidak apa-apa."

"Kalau begitu kami bisa pulang dulu, Ketua. Nanti datang lagi setelah Anda selesai makan malam," ujar Flora dengan sikap anggun.

"Benar, Ketua. Kalau tidak keberatan, biarlah kami pulang dulu," timpal Gundra mendukung putrinya.

"Tidak perlu," jawab Ravahn singkat.

Ia kemudian menoleh ke arah Yuna. "Yuna."

Yuna menatap Ravahn dengan wajah kesal.

"Kemarilah," perintahnya.

Meski enggan, Yuna tetap menghampiri Ravahn.

"Duduk," ujar Ravahn, menunjuk tempat di sebelahnya.

"Selamat malam, Nona Yuna," sapa Flora ramah, dengan sikap anggun yang dibuat-buat.

Yuna hanya meliriknya sekilas lalu mengangguk tanpa berkata apa-apa.

"Putriku bilang Ketua menyuruhku datang. Apa itu benar?" tanya Gundra membuka percakapan.

Ravahn mengangguk.

"Apa putriku membuat masalah, Ketua?" lanjut Gundra, was-was.

"Tidak," jawab Ravahn singkat.

Gundra tersenyum lega. "Syukurlah. Flora memang nakal dan manja, saya takut ia merepotkan orang lain."

"Lalu, ada apa Ketua memanggil saya?"

Ravahn menarik napas sebelum berbicara. "Flora sudah masuk usia layak untuk mendapatkan pasangan. Kau harus segera menjodohkannya dengan pejantan suku harimau yang telah siap menikah."

Gundra seketika gelisah. Jika Flora dijodohkan, maka kesempatan merebut Ravahn dari Yuna akan hilang.

"Apakah ini tidak terlalu tergesa-gesa, Ketua? Putriku sangat manja. Saya khawatir tidak ada pejantan yang tahan," ucap Gundra berusaha menolak halus.

"Sikap manja bukan alasan. Ia bisa belajar menyesuaikan diri dengan pasangannya," bantah Ravahn, tegas.

"Jangan marah, Ketua. Ayahku hanya khawatir padaku," bela Flora, memasang wajah bakti.

"Ketua, bisakah waktunya diundur dulu? Sampai Flora merasa yakin untuk memilih pasangan?" pinta Gundra mencoba bernegosiasi.

Flora ikut menimpali, "Apa yang ayah katakan benar, Ketua. Lagi pula, sejak kecil orang-orang menyebutku calon pasangan Ketua. Karena itu tidak ada pejantan yang berani mendekatiku. Aku butuh waktu untuk mencari pasangan yang tepat." Kalimatnya seolah menyindir Yuna.

Yuna melotot, merasa tersinggung.

"Oh, jadi kau mau bilang aku merebut calon tunanganmu?" ucap Yuna, nadanya sudah meninggi.

Flora cepat menepis. "Sama sekali tidak, Nona. Tolong jangan salah paham."

Yuna tertawa sinis. "Salah paham, katanya."

Ravahn segera menenangkan. "Tenanglah."

Yuna menggulung lengan nya emosi."Huh,tenang katamu? Dia jelas menyindirku!" Yuna semakin kesal.

"Aku tahu. Biar aku yang menyelesaikannya," ucap Ravahn datar.

Yuna meliriknya sinis. "Baiklah. Aku ingin lihat bagaimana kau mengatasinya," gumamnya dalam hati.

Ravahn kembali menatap Gundra dan Flora.

"Ketua, tolong jangan marahi Nona Yuna. Ia tidak bersalah. Justru Flora yang mengungkit masa lalu," ujar Flora dengan wajah pura-pura sedih.

Yuna menahan tawa sinis. "Dasar ratu drama," gumamnya pelan.

"Sudahlah. Yuna bukan orang yang perhitungan," ucap Ravahn menengahi. "Soal perjodohan Flora, itu urusan kalian. Aku tidak akan ikut campur."

"Terima kasih, Ketua," ujar Gundra lega.

Ravahn hanya mengangguk.

Lalu ia menambahkan, "Besok malam, persiapkan pernikahan untukku dan Yuna. Panggil tetua dari gunung untuk menjadi saksi."

Wajah Gundra seketika menegang. "Maaf, Ketua. Bukankah ini terlalu tergesa-gesa?"

Ravahn menatapnya datar. "Apanya yang tergesa-gesa? Yuna adalah tunanganku. Aku bisa menikah kapan saja, dan kamu tidak berhak melarangku."

"Ayahku tidak bermaksud menyinggung, Ketua. Ia hanya merasa waktunya terlalu cepat," Flora mencoba membela.

"Aku sudah tinggal dua hari bersama Yuna. Tidak mungkin aku menunda pernikahan," tegas Ravahn.

Dalam hati, alasan sebenarnya karena ia tidak mau terlalu lama tidur di luar kamar.

Yuna hanya terdiam, pikirannya kacau.

"Menikah besok? Apa aku sudah siap?" gumamnya dalam hati.

******

“Makanan apa ini?” tanya Flora heran, matanya berbinar karena baru pertama kali melihat hidangan yang Yuna masak.

Ravahn tidak punya pilihan selain menawari Gundra dan Flora makan malam di rumahnya. Untung saja Yuna memasak daging dalam jumlah banyak, sehingga cukup untuk mereka berempat.

Yuna melirik Flora dengan malas. “Ini namanya rusa katsu,” jawabnya datar.

Flora mengernyit, mencoba menirukan. “Ka… kashu?”

“Namanya katsu, bukan kashu,” jelas Yuna dengan nada jengkel.

Flora buru-buru menunduk, wajahnya tampak dibuat-buat seolah menyesal. “Maaf kalau Flora menyinggung Nona. Aku memang belum pernah melihat makanan seperti ini.”

Yuna memutar bola matanya, lalu menatap Flora dingin. “Berhenti berakting dan makan saja,” suruhnya sambil menunjuk ke arah piring.

Gundra terkekeh pelan. “Sepertinya Nona Yuna mudah sekali emosi.”

Tatapan Yuna langsung beralih padanya. “Aku memang mudah emosi, apalagi dengan orang-orang menyebalkan macam kalian berdua,” ucapnya penuh penekanan.

Gundra terkekeh canggung, lalu mengangkat tangannya. “Aku hanya bercanda saja, Nona. Tidak ada maksud lain.”

Ravahn yang sejak tadi diam akhirnya angkat bicara. Suaranya tegas, bahkan membuat udara seketika menegang. “Makanlah dengan tenang. Jangan mengganggu pasanganku.”

Sekejap suasana menjadi hening. Gundra dan Flora langsung menunduk, tak berani lagi banyak bicara, lalu mulai fokus pada makanan yang terhidang.

Ketiganya memperhatikan cara Yuna makan. Hidangan itu benar-benar asing bagi suku harimau. Yuna dengan tenang menyelipkan potongan daging rusa katsu ke dalam saus raspberry yang ia buat, lalu memasukkannya ke mulut. Melihat itu, Ravahn, Gundra, dan Flora pun menirunya.

Suapan pertama masuk ke mulut Ravahn, dan matanya langsung berbinar. Senyum tipis muncul di bibirnya. Dalam hati ia memuji, makanan ini jauh lebih lezat dari yang pernah ia bayangkan.

Gundra dan Flora pun terkejut. Ekspresi mereka berubah takjub, seolah tidak percaya daging rusa bisa menjadi selembut dan senikmat itu.

“Nona, bagaimana cara kamu memasak daging ini sampai terasa sangat enak?” tanya Gundra penasaran.

Tatapan Yuna berpindah ke arahnya. Kali ini suaranya terdengar biasa saja. “Ini hanya daging rusa yang aku iris tipis, lalu digoreng dengan tepung,” jelasnya sederhana.

“Wah… aku baru tahu kalau tepung bisa membuat makanan jadi seenak ini,” ujar Gundra kagum.

“Belum pernah ada makanan seperti ini di suku harimau. Dari mana Nona Yuna belajar resep makanan ini?” Flora ikut angkat suara, tak bisa menyembunyikan rasa penasarannya.

Yuna sempat terdiam, lalu menjawab singkat, “Dari duniaku.”

Ucapan itu membuat Ravahn menoleh cepat. “Kamu… mengingat dari mana kamu berasal?” tanyanya serius.

Yuna menatap mata Ravahn lekat-lekat, lalu mengangguk pelan.

“Lalu Nona berasal dari dunia mana?” Flora kembali bertanya, suaranya terdengar hati-hati.

Yuna berpikir sejenak, mencari kata yang paling mudah dipahami. “Dunia manusia,” ucapnya akhirnya.

“Manusia?” Gundra menimpali cepat. “Seperti apa bentuknya?”

Yuna merasakan semua tatapan tertuju padanya. Ia menarik napas sebelum menjawab, “Manusia bentuknya sama seperti kalian, hanya saja manusia tidak bisa berubah menjadi binatang apa pun.”

Ruangan mendadak hening. Gundra tampak mengerutkan kening, Flora menatapnya penuh selidik, dan Ravahn hanya diam sambil menatap Yuna dalam-dalam.

*

*

*

Nyebelin banget deh ini anak sama bapaknya 😤. Kayak kompak banget berusaha bikin Yuna kelihatan jelek di depan Ravahn. Berani-beraninya coba-coba begitu ya 🙄. Usaha kalian jelas nekat, tapi lucu juga sih kalau dipikir-pikir 🤭.

Lanjut nggak nih ceritanya? Jangan lupa komen, kasih like ❤️, dan tulis ulasan biar aku makin semangat nulisnya ya ✨😊.

1
❤️‍🔥
kakak gak lupakan kalau kakak yang bikin karekternya🙃
Azida21: kadang suka lupa kalau aku yang ciptain karakter nya 😁😁
total 1 replies
Ceisyaa
Cerita nya bagus🔥, btw semangat nulisnya thor 😆
Azida21: Terima kasih kak🙏🥰
total 1 replies
Aryanti endah
Luar biasa
Azida21: Terimakasih kak🥰🙏
total 1 replies
❤️‍🔥
part 26 kok gk bisa di buka?
Azida21: Bisa kok kak
total 1 replies
Musdalifa Ifa
semoga nanti pasangan Yuna dan ravahn akur, tapi begini juga kesanya lucu
Azida21: Semoga aja ya🥰
total 1 replies
❤️‍🔥
jadi gk sabar liat mereka mode bucin🤭
Azida21: sabar ya kak?,author sengaja alur nya nggak di cepetin biar cerita nya lebih berkembang dan nggak terkesan terlalu buru buru🥰
total 1 replies
Muhammad Sulchan
hadirr
Azida21: waduh makasih nih🥰
total 1 replies
❤️‍🔥
maklumlah,baru pertama kali punya pasangan 🤭
Azida21: iya nih,nggak peka banget🤭
total 1 replies
Musdalifa Ifa
suka banget
Azida21: Terimakasih ya kak🥰🙏
total 3 replies
❤️‍🔥
gemes bgt🤭
Azida21: Terimakasih udah coment 🥰
total 1 replies
Musdalifa Ifa
oke sih
Musdalifa Ifa: jelas ceritanya Thor yg oke
total 2 replies
❤️‍🔥
next
Musdalifa Ifa
ah syukur lah akhirnya up juga saya kira Hiatus🤭
Azida21: iya hiatus bentar🤭,soalnya lagi banyak kerjaan nih,tapi insyaallah author akan mulai aktif nulis lagi☺️☺️
total 1 replies
❤️‍🔥
Semangat 🔥🔥🔥
Azida21: terimakasih🥰
total 1 replies
❤️‍🔥
suka banget sama ceritanya
Azida21: terimakasih🥰
total 1 replies
❤️‍🔥
Aamiin... semoga kakak cepat sembuh
❤️‍🔥
aku suka banget sama cerita kakak, semangat up-nya ya kak
Azida21: terima kasih kak🥰
total 1 replies
Musdalifa Ifa
halo author nya kemana TDK ada kabar?
Musdalifa Ifa
semoga saya dan author cepat sembuh seperti sedia kala, baru baca Krn baru bisa pegang hp kemarin itu kepala sakit penglihatan berputar jadi oleng
Musdalifa Ifa
author apakah anda baik" saja?
Musdalifa Ifa: TDK apa" Thor istirahat yg banyak dan minum obat supaya cepat sembuh🤗
total 2 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!