Gala, pemuda sebatang kara yang hidup sendiri di sebuah kostan tiba-tiba mendapatkan Sistem Check-in legendaris.
Pada hari pertamanya dia langsung mendapatkan seluruh kemampuan milik Antares, Monarch of Destruction.
Akan tetapi, sebuah sistem yang lain datang untuk membuatnya lebih kuat.
Dengan sistem kedua, yaitu Sistem Grup Obrolan, Gala mampu bepergian ke berbagai dunia dan berkenalan dengan karakter fiksi kesukaannya.
Playboy Kaya (Tony Stark): Bukankah dia anomali mengerikan?! Bagaimana bisa dia memiliki 10 juta naga?!
Domba Besar Hokage (Tsunade): Ehem, awalnya aku tidak mengakuinya, kamu memang tampan dan kuat.
Baby Girl (Ellie): Kakak Gala memang yang terbaik!
Tanpa disadari, Gala telah menjadi primadona di berbagai dunia.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Riizer13, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 22: Mengancam Kelompok Geri
Setelah mengatakan itu, aura Gala benar-benar mengintimidasi, membuat seluruh tubuh mereka bertiga gemetar karena rasa takut yang menyelimuti hatinya.
Kedua bola mata Gala tanpa sadar berubah menjadi mata naga dengan cahaya merah yang terpantul.
Samar-samar ketiganya bisa melihat sosok kepala naga merah yang muncul di belakang tubuh Gala, terlihat sangat mengerikan.
Geri yang pemberani tidak kuat menahan tekanan dari Gala, dia berlutut bahkan tidak mampu menatap Gala lagi. "A–aku ... kenapa aku me–merasa ta–takut?"
Bibir Geri bergetar dengan ekspresi ketakutan yang dalam di wajahnya. Untuk pertama kalinya dia merasakan takut yang berlebihan seperti kondisinya sekarang.
Kini Geri mengetahui bahwa Gala lebih menakutkan dibanding ketuanya, orang yang memberinya misi.
Kedua teman Geri juga merasakan ketakutan yang sama, lebih buruk lagi Marno yang mengompol karena tidak kuat menahan ketakutannya.
Marno menangis dalam keadaan kaku, diam dengan air mata yang mengucur dari kelopak matanya, tubuhnya tak bisa digerakkan sedikit pun.
"Aku tidak akan memberikan kesempatan yang sama. Kalau kalian bertiga kembali lagi untuk mengambil Mela, aku berjanji untuk memberikan kalian sebuah pengalaman yang sangat berkesan, kalian pasti tahu apa itu."
Kalimat panjang yang Gala keluarkan makin membuat mereka takut ke hati yang paling dalam, mereka ingin berteriak untuk melampiaskan emosinya, tapi hal itu tak bisa dilakukan.
Tubuh mereka benar-benar kaku layaknya membatu.
Mela yang berdiri di belakang Gala menjadi bingung, dia tidak tahu apa yang diperbuat oleh Gala kepada mereka bertiga sehingga mereka berlutut di aspal.
Jelas-jelas pacarnya hanya berbicara dan berdiri diam di kejauhan. Tidak melakukan apa pun yang bisa membuat mereka tersungkur ke aspal.
Pandangan Mela bergeser ke punggung Gala, dia bisa merasakan bahwa tampilannya berubah, bukan lagi pria yang maskulin, apa yang dia lihat sekarang Gala seperti seorang Pemimpin Perang yang mendominasi.
"Sejak kapan dia berubah semenakutkan ini?" Mela bertanya di dalam hatinya.
Perubahan Gala sangat mendalam hingga Mela tak bisa menemukan kesamaan antara Gala yang dulu dan sekarang.
Pria di depannya terlalu banyak berubah, terasa berbeda seakan Gala adalah orang lain yang asing.
Mela menggelengkan kepalanya, menyingkirkan pikirannya yang aneh. "Lagi-lagi aku memikirkan tentang siapa sebenarnya Gala, jelas-jelas dia adalah calon suamiku."
Dragon's Fear diangkat oleh Gala setelah dia melihat Marno dan Andre pingsan, tersisa Geri yang telungkup di genangan keringatnya.
"Beri tahu aku siapa namamu?" Gala bertanya kepada Geri yang masih tersadar.
Mata Gala dipenuhi kengerian yang teramat dalam. Meski Geri tak bisa melihat langsung ke arah Gala, dia bisa merasakan hawa membunuh yang tajam.
"Na–namaku Geri!"
Mau tidak mau Geri memberikan informasi tentang namanya ke Gala, dia benar-benar takut dibunuh.
Bibir Gala melengkung miring, terlihat licik dan aneh. "Kasih tahu pemimpinmu untuk tidak bermain-main denganku, kalau saja mereka datang mencoba mengambil Mela, aku yang akan bertindak seterusnya."
Usai mengatakan kalimatnya, Gala berbalik menuju mobil, baru beberapa langkah berjalan tiba-tiba dia berhenti.
"Jika pemimpinmu masih bersikeras, hadapi aku secara langsung di mana pun dia mau. Aku harap kamu menyampaikan pesan ini."
Tubuh mereka bertiga yang tergeletak perlahan disingkirkan oleh energi tak kasat mata, diletakkan di sisi jalan agar tidak menghalangi jalan.
Gala masuk ke dalam mobil, kemudian melaju melewati mereka bertiga tanpa peduli sedikit pun. Mereka berdua pergi ke rumah dengan santai tanpa takut dilaporkan oleh orang lain.
"Geri memang namanya, aku ingat kalau dia punya gelar si Mulut Tanpa Bibir, dia berbicara tak terkalahkan walau dirinya salah. Kekuatan bertarungnya sangat kuat hingga tidak ada yang berani dengannya," jelas Mela mengingat sedikit tentang Geri.
Duduk di sebelah Mela, wajah Gala tampak termenung memikirkan tentang tiga pria barusan.
Jika dilihat dari kekuatan mentah, mereka bertiga tidak jauh berbeda dengan manusia normal, memang benar mereka punya aura membunuh yang jelas.
Kekuatan bertarung mereka di atas rata-rata manusia biasa. Gala menemukan hal itu ketika baru melihat mereka bertiga.
"Aku ingin tahu apakah organisasi mereka sangat besar?"
"Tentang organisasinya aku masih belum tahu jelas, tapi aku bisa menyebut kalau organisasi mereka cukup luas, anggota mereka ada di mana-mana." Mela mengambil camilan di piring, memandang Gala serius.
Gala terdiam beberapa saat, entah apa yang tengah dia pikirkan. Ekspresinya sangat dalam dengan bola mata yang bergerak-gerak.
"Kalau begitu, aku hanya perlu mereka bertindak lagi, setelah itu aku akan melancarkan eksekusinya," celetuk Gala dengan ringan.
"Sayang, apa maksudnya? Kamu ingin melawan mereka?" Mela terlihat khawatir dengan piliran Gala.
Sayang sekali, respons Gala hanya senyuman lembut dengan satu kalimat yang penuh arti.
"Jangan pikirkan itu, intinya kamu tetap menjadi milikku dan terus bersamaku di sampingku."
Usai adegan Gala bertemu dengan kelompok Geri, dua hari berlalu begitu saja tanpa ada kabar atau peristiwa yang besar.
Kelompok Geri tidak datang untuk membawa Mela walau Gala sudah menunggu mereka bergerak.
Bisa dibilang Gala menjalankan dua hari tersebut dengan normal tanpa ada kejadian yang merepotkan. Bersantai dan bergembira bersama Mela, wanitanya yang dia cintai.
[Ding! Selamat kepada Host karena mendapatkan Kemampuan Sihir Penyembuhan Dende dari Dragon Ball!]
[Ding! Selamat kepada Host karena mendapatkan Uang 10 Juta Euro senilai 190 Miliar Rupiah!]
Pada hari ke-8 dan ke-9 Gala Check-in, mendapatkan satu kemampuan dan uang yang lumayan banyak.
Hadiah yang paling Gala suka adalah hadiah Sihir Penyembuhan dari karakter Dende, sangat-sangat berguna. Apabila dia terluka dia bisa menyembuhkan diri sendiri, orang lain pun dapat Gala sembuhkan, kecuali penyakit.
Hari ini adalah hari ke-10 Gala bersama sistem, atau Check-in untuk sepuluh kalinya.
Duduk di atas sofa kamar, memandangi keindahan tubuh Mela yang tertidur pulas, Gala merasa pagi ini waktu yang tepat untuk masuk.
"Sistem, aku ingin masuk sekarang!" Gala berkata sambil duduk santai.
[Ding! Selamat kepada Host karena mendapatkan Jam Tangan Patek Philippe Stainless Steel Ref. 1518 senilai 215 Miliar Rupiah!]
Cahaya emas muncul dari udara tipis, sebuah kotak mewah terjatuh tepat di paha Gala.
Begitu Gala membuka kotaknya, sebuah jam tangan yang terlihat biasa saja terpampang jelas dengan berbagai ornamen mewah. "Jam tangan ini bahkan lebih mahal dibanding uang yang aku punya sekarang."
Gala tersenyum tanpa daya mengetahui jam tangan yang dia dapatkan sangatlah mahal. Sayang jika dia gunakan begitu saja, Gala memutuskan untuk menyimpannya di lemari.
"Jam tangan semahal itu sangat disayangkan kalau rusak, aku tidak cocok memakai jam tangannya, tidak bagus digunakan ketika bertarung," gumam Gala menggelengkan kepalanya, "sebaiknya aku pergi mandi dulu."
Tampilan Gala masih terlihat tampan, tapi bajunya sudah lusuh karena pertandingan dengan Mela semalam.
Setelah mandi, Gala menonton berita di televisi sembari memakan camilan yang dia beli semalam.
"Beritanya hanya entang kasus Korupsi, kenapa negara ini makin enggak jelas?" Gala bosan dan mengganti saluran.
Gala masih memikirkan tentang kasus korupsi para pejabat yang kian menyebar. "Apa aku harus membasmi mereka? Mereka benar-benar biadab."
Memikirkan tentang itu lebih lama, Gala menggelengkan kepalanya dan menyerah dengan identa.
"Nanti saja kalau mereka merasa mereka adalah segala dan menindas rakyat dengan cara yang parah, aku akan bergerak saat itu."
Merasa bosan karena tidak yang ingin dia lakukan, Gala iseng membuka Grup Obrolan untuk Check-in grup harian.
Namun, ketika dia baru saja membuka grup, sebuah pengumuman muncul di depan wajahnya.
[Misi: Membantu Ellie menyingkirkan para Zombie di jalan menuju Wyoming.]
[Syarat: Peringkat Perak atau lebih.]
[Hadiah: 200 Poin]
[Apakah menerima misi?]
[Iya/Tidak]
Gala: Oh... iya juga nya kenapa aku Gak kepikiran tentang hal itu okelah terimakasih Bro
me: Sama-sama
ni author ad buat novel lain kah