NovelToon NovelToon
HOT POLICE VS DOKTER MAFIA

HOT POLICE VS DOKTER MAFIA

Status: sedang berlangsung
Genre:Mafia / Cinta pada Pandangan Pertama / Cinta Seiring Waktu / Enemy to Lovers
Popularitas:306.4k
Nilai: 5
Nama Author: zarin.violetta

Menjadi seorang dokter bedah ilegal di dalam sebuah organisasi penjualan organ milik mafia berbahaya, membuat AVALONA CARRIE menjadi incaran perburuan polisi. Dan polisi yang ditugaskan untuk menangani kasus itu adalah DEVON REVELTON. Pertemuan mereka dalam sebuah insiden penangkapan membuat hubungan mereka menjadi di luar perkiraan.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon zarin.violetta, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Membawa Paksa

Ketika mobil yang dikendarai Ava sudah melesat jauh dari kota, tiba-tiba sorot lampu dari belakang menyilaukan menerobos kaca spion.

Sebuah mobil melesat dengan kecepatan gila, menyusul mobil mereka. Dan itu adalah mobil Devon.

Sopir mobil, menggerutu dalam bahasa Italia dan mempercepat laju.

"Shiitt! Siapa itu??" seru Marco dari kursi penumpang depan.

Tapi Devon tak kenal takut. Dia mendekat, hampir menyentuh bemper.

“Dia pria yang ada di butik tadi!” ucap Luca.

Dalam sekejap, Devon melesat, memotong laju mobil dengan gerakan yang brutal dan nekat, lalu membelokkan mobilnya secara horizontal di depan kap mobil, memblokir jalan sepenuhnya.

Sopir mengutuk dan menginjak rem dalam-dalam.

Ciiiiiiit!!

Ban berdecit keras di atas aspal. Mobil terguncang hebat sebelum akhirnya berhenti hanya beberapa sentimeter dari mobil Devon dan tubuh sang pengendara yang sekarang sudah keluar dari mobil.

"Tetap di dalam!" geram Luca pada Ava sambil meraih pistolnya dari balik jaket.

Marco pun sudah mengambil pistolnya.

Kedua bodyguard itu keluar dengan wajah marah menghampiri Devon. “Kau cari masalah, hah?”

Ava melihat ke balik jendela mobio dan merasa jantungnya berhenti berdetak. ‘Tidak. Bukan sekarang. Jangan di sini, Devon! Aku harus menemukan Alex terlebih dulu!’

"Pergi dari sini, Bodoh!" teriak Marco, mengacungkan pistolnya.

Devon tidak menjawab. Tubuhnya bergerak sebelum Marco mengatakan sesuatu lagi. Dia menendang tangan Marco yang memegang pistol, membuat senjata itu terlempar dan jatuh ke samping jalan.

Marco menggeram dan menerjang, tapi Devon sudah berputar, siku kanannya menghunjam keras ke sisi leher pria besar itu.

Marco terhuyung, tercekik.

Luca menembak.

DOR!

Devon berhasil menghindari peluru. Sebelum Luca bisa menembak untuk kedua kalinya, kaki Devon menyapu kaki sang bodyguard dengan kekuatan penuh.

Luca jatuh terjengkang. Devon menghampiri, dan dengan satu pukulan yang tepat dan keras ke rahang, Luca tak bergerak lagi.

Marco, yang masih terengah-engah, berusaha bangkit. Devon mengambil pistol yang tergeletak, dan dengan gagangnya, dia menghantamkannya ke belakang kepala Marco.

Pria itu pun roboh, tak sadarkan diri di atas aspal yang dingin.

Devon membuang pistol itu, matanya tidak pernah lepas dari Ava. Dia melangkah mendekati mobil, lalu membuka pintu mobil dengan kasar.

"Ava! Keluar! Sekarang!" teriaknya, suaranya parau. Tangannya yang kuat meraih lengan Ava.

Tapi Ava menarik lengannya kembali. "Tidak! Pergi kau!"

Wajah Devon berkerut, bingung. "Apa? Ava, ini aku! Devon! Aku di sini untuk menyelamatkanmu!"

"Aku tidak butuh diselamatkan! Aku tak mengenalmu! Pergi!" teriak Ava, mendorong tangannya.

Devon memandangnya seolah-olah dia telah gila. “Apa maksudmu? Vittorio akan berbuat buruk padamu! Dia akan menghancurkamu! Aku berjanji akan melindungimu waktu itu. Kita harus—“

"Pergi!" potong Ava, matanya begitu tajam menatap Devon.

“Pergi? Itu tak mungkin!” Devon menarik Ava, meskipun wanita itu melawan dan memukuli tubuhnya.

Devon tak akan membiarkan Ava dibawa lagi oleh Don Vittorio dan dia akan mencari tahu kenapa Ava tak mengenalnya.

Devon memanggul tubuh Ava yang masih memberontak dan ingin dilepaskan. “Lepaskan aku!” teriak Ava.

“Kau tawananku, Ava! Kau lupa? Oke, akan kuingatkan nanti!” gumam Devon sambil membawa Ava ke mobilnya.

Devon mendudukkan Ava di bangku depan. Namun wanita itu masih saja berusaha kabur. Devon mengambil borgol di dasbor mobil dan memborgol tangan Ava.

“Diamlah!” geram Devon sambil menatap mata Ava yang menatapnya kesal.

“Apa yang kau lakukan?” Ava tersengal-sengal. “Kau mau menangkapku?”

“Ya, kau akan menjadi tawananku mulai sekarang. Percayalah, lebih enak menjadi tawananku daripada tua bangka itu.” Lalu Devon segera kembali ke belakang kemudi.

1
shabiru Al
ceritanya bagus..
Diandra Kirana
Tidak lapor antara rasa terimakasih dan ingin menyelamatkan, kayaknya sejak awal bertemu Devon dah tertarik juga
Tribudi Nuraini
up
Pandin Beatrix
Nenek Kate benar benar malaikat y dikirim Tuhan untuk Anya , tidak disangka Anya mendapatkan warisan yang sangat besar dari Kate
Pandin Beatrix
Kate dan Anya saling membutuhkan disaat yang tepat mereka bisa saling terhubung oleh masalah masing-masing yang akhirnya menemukan jalannya dgn baik
Pandin Beatrix
Anya mendapatkan pekerjaan dantempat tinggal yang nyaman dan aman
Pandin Beatrix
syukurlah Anya cepat bisa mendapatkan solusi dari masalahnya, semoga keadaan ditempat baru bisa membuat nya betah bertahan
Pandin Beatrix
betul betul keluarga ayahnya keluarga yang tidak tau diri, semoga kondisi ini tidak lama dihadapi Anya
Pandin Beatrix
pilihan yang sangat sulit sebenarnya pergi meninggalkan apartemen milik sendiri untuk ditempati orang lain yang tidak tau diri tidak tau terimakasih
Pandin Beatrix
wah ini sih sudah keterlaluan, segera usir mereka dari apartemen mu Anya
Pandin Beatrix
kasian Anya sekarang semua beban keluarga ayahnya ditaruh dipundaknya
Pandin Beatrix
pada saat masih punya harta duniawi ayahnya melupakan Anya setelah terpuruk miskin baru ingat kalau punya anak , hadeuh 🤦
HR_junior
di rasa sakitmu Karana ayah km ..km ketemu orang baik ya Anya..
Pandin Beatrix
kasian Anya begitu pergi selesai dari tugas merawat Alex langsung lagi dihadapkan dengan masalah ayahnya
Pandin Beatrix
pulang dari bulan madu sudah langsung ada hasilnya , tokcer juga AVA dan Devon
Pandin Beatrix
berdua mereka sudah saling tertarik dengan kedekatan mereka selama ini tapi mereka berdua masih ragu
Pandin Beatrix
sudah mulai timbul riak riak ketidak percayaan diri pada Alex dan Anya , ayo kalian semangat hilang rasa yang negatif itu jangan mundur lagi
Pandin Beatrix
kedekatan yang dijalani selama periode latihan fisik selama ini menimbulkan kedekatan hati yang tidak mereka berdua sadari
Pandin Beatrix
setelah rutinitas latihan yang melahirkan mulai terbukti ada kemajuan, Alex sudah mulai mandiri mandi sendiri wkwkwk 😂🤣
Pandin Beatrix
berhasil mulai dari langkah pertama menuju langkah langkah berikutnya dengan Anya yang setia dan tulus melatih Alex , bravo
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!