Pernikahan karna sebuah perjodohan membuat Aurora tak mengenal betul sosok sang suami yang menikahinya tersebut.
Pria yang di anggapnya baik itu memang terkesan dingin seakan menyembunyikan banyak hal, termasuk wanita lain yang baru di ketahui Aurora tanpa di sengaja.
Mampukah ia menerima nasibnya yang,
"Ternyata, bukan istri pertama?"
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon nenengsusanti, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Terbongkar
🍂🍂🍂🍂🍂🍂🍂🍂
"Assalamu'alaikum,"
Suara salam dan ketukan pintu kamar hotel membuat Aurora yang sedang duduk di sofa sontak menoleh dan bangun, ia berjalan tergesa menuju benda bercat coklat yang tertutup dan terkunci rapat.
Cek lek...
Wanita yang tadi langsung memakai cadar nya itu langsung lemas saat ia melihat siapa yang kini ada di depannya.
"Ummi, Abbi." lirih cucu perempuan satu-satunya Rahardian Wijaya.
"Ibu, Ayah." sambungnya lagi segera, ketika mertunya pun turut ada bersama orangtuanya.
Aurora yang bingung dan pastinya lemas langsung dipeluk oleh Ummi, ia membawa putrinya untuk masuk kedalam. Dan di ruang TV lah mereka kini duduk mengelilingi Aurora tanpa Leo.
"Mana suamimu?" tanya Ibu, nadanya begitu kesal dan nampak ada sesuatu yang ingin meledak, yaitu emosinya sendiri.
"Mas Leo--,"
"Aku disini, Bu," sahut putra tunggal Barata tersebut yang ternyata sudah ada tepat di depan pintu. Aurora bernapas lega setidaknya ia tak sendiri saat di berondong banyak pertanyaan nanti.
Leo masuk dan langsung duduk di samping istrinya, ia raih tangan salah satu bidadarinya untuk ia genggam guna memberi ketenangan, Leo tahu jika wanita itu pasti sedang merasa takut.
"Dari mana? apa setega itu kamu meninggalkan Ola sendiri selarut ini?" tanya Ibu, sorot matanya sangat mematikan sampai Aurora tak berani mendongak.
"Aku--,"
"Menemani wanita murahan itu, hah?" tanya Ibu yang membuat semua kaget.
"Bu!" sentak Leo meninggikan nada bicaranya, Aurora sampai tersentak saat mendengarnya juga.
"Apa? kamu masih berani membelanya didepan istrimu?" tantang Ibu yang sabarnya seolah habis tak tersisa untuk anak semata wayangnya tersebut.
"Dia juga istriku!"
Kalimat yang enggan di dengar oleh para pasangan baya itu akhirnya lolos juga, tangis Ummi dan Ibu pecah seketika didalam pelukan suami mereka. Ibu mana yang kuat melihat anaknya di duakan, itulah yang Ummi pikirkan saat ini. Sedang Ibu justru merasa sangat malu pada besan dan mantu sempurnanya itu.
Aurora menoleh dengan cepat, Air matanya pun ikut turun namun tak terisak. Ia memilih tangis dalam diam seperti biasanya.
"Mas, jangan lakukan itu. Tolong jaga perasaan mereka. Biar aku saja yang tahu, " lirih Aurora yang menyayangkan sikap gegabah suaminya yang tersulut emosi.
"Biar, semua orang harus tahu. Sampai kapan aku bisa menutupi semuanya? aku tak yakin bisa, La."
"Mas,"
Ummi yang mengurai pelukannya pada Abi langsung meraih tangan Aurora, ia tahu putrinya juga menangis dan ia yakin tangis itu pasti sudah tak terhitung yang keberapa kalinya.
"Selama ini Ummi tahu, Ummi masih diam dan nunggu Ola pulang. Tapi nyatanya Ola tetap tak pulang buat cerita sama Ummi. Kenapa?"
"Ola gak mau Ummi benci sama suami Ola, selagi Ola kuat dan sayang sama Mas Leo semua Ola rasain sendiri," jelas Ola yang kini sudah terisak.
"Ola gak kuat 'kan?, Ola pulang sama Ummi ya, biarkan suamimu disini menemani--," tak sanggup rasanya wanita paruh baya itu meneruskan ucapan.
"Ola disini gak apa-apa ya, Ummi sama Abbi jangan khawatir. Doakan pernikahan putrimu ini baik-baik saja," lirih nya seraya memohon lewat sorot mata
Ummi langsung menoleh kearah Abi, pria yang masi terlihat tampan itu jelas sekali matanya berkaca-kaca.
.
.
.
Kenapa kamu harus menurunkan sifat egoismu pada putriku, Bi? lihat dia, bukankah ia sama sepertimu dahulu yang bertahan meski terluka??
vote✌🏼
lanjut Thor 🙏🏼