Lintang, seorang gadis dari keluarga kaya yang harus menjalani hidupnya bersama sang kakak setelah rumah tangga orang tuanya hancur karena ulah sang mama. Namun seiringnya bejalan sang kakak tertimpa masalah dengan keluarga sang mama membuat hidupnya tidak tenang dan akhirnya sang kakak memberikannya Bodyguard.
Disini lah kisah Lintang di mulai, Bodyguard yang di berikan sang kakak ternyata merupakan mantan kekasihnya saat kuliah.
Lintang yang masih memiliki perasaan pada laki-laki itu berusaha untuk menutupinya namun hati tidak dapat berbohong. Begitu laki-laki itu.
Sampai akhirnya mereka berusaha bersama namun semuanya tidak berjalan mulus masalah demi masalah mulai datang.
Bagaimana kan kisah mereka?... yu simak cerita di bawah...
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Astri Reisya Utami, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Keluarga Zyan.
Setelah semalaman menunggu akhirnya Lintang dan sang mama dapat kabar jika Tantri selamat namun saat ini dia ada di rumah sakit dan akan di lakukan operasi karena terpaksa harus melahirkan. Lintang dan sang mama segera ke rumah sakit dan saat tiba di rumah sakit hanya ada Daren dan Darius.
"Mas, gimana keadaan Tantri? " tanya Ajeng pada Darius.
"Dia masih di dalam, " jawab Darius sambil menenangkan Ajeng.
"Abang mana? " tanya Lintang pada Darius.
"Abang mu lagi di obati karena dia terluka, " jawab Darius.
Lintang menatap Daren dan Daren tau maksud dari tatap Lintang.
"Zyan di ruang operasi, " jawab Daren membuat Lintang kaget dan dia langsung duduk.
"Zyan terkena tembakan jadi dia sedang di operasi, " beritahu Darius.
Ajeng bingung dengan reaksi Lintang yang sepertinya menghawatirkan Zyan, namun saat ini bukan waktu yang tepat untuk menyatakan ada hubungan apa Zyan dan Lintang.
Kevin dia datang bertepatan dengan keluarnya suster dari ruang operasi sambil menggendong seorang bayi.
"Untuk ayahnya boleh ikut saya, " ucap suster.
"Tunggu suster, bayinya sehatkan? "tanya Ajeng karena di takut sang bayi kenapa-napa.
" Bayi dan ibunya selamat dan baik-baik saja, "jawab suster membuat semua orang yang ada di sana merasa lega.
Kevin pun langsung mengikuti suster dan Darius pamit untuk mengurus administrasi semuanya. Tiba-tiba Thomas datang memberitahu jika operasi Zyan berjalan lancar dan akan segera di pindahkan ke ruangan perawatan. Ajeng melihat reaksi Lintang yang sepertinya senang.
Tantri pun langsung di dorong untuk di pindahkan ke ruangan perawatan. Karena semuanya baik-baik saja Lintang pun pulang dengan dengan di antar Daren dan sepanjang jalan Lintang hanya diam saja karena dia memikirkan keadaan Zyan.
"Untuk Zyan malam ini di temani bang Ciko, " beritahu Daren karena dia tau jika majikannya ini pasti memikirkan Zyan.
"Bang Ciko, bukannya dia juga terluka ya? " tanya Lintang.
"Dia gak terlalu parah jadi masih baik-baik saja, " jawab Daren.
Lintang pun hanya tersenyum lalu menatap ke jalanan lagi. Tak butuh waktu lama mereka tiba di rumah dan Lintang langsung turun dari mobil dan masuk kedalam rumah. Dia pergi istirahat karena dari dini hari dia berada di rumah sakit dan sekarang dia tidur.
sorenya Lintang sudah rapi karena hendak ke rumah sakit lagi untuk menggantikan sang mama menjaga Tantri dan Kevin. Setelah rapi dia langsung memanggil Daren namun yang keluar Thomas.
"Non mau ke rumah sakit lagi? " tanya Thomas.
"Iya pak," jawab Lintang.
"Ayo mari saya antar, " ucap Thomas.
"Loh, Daren nya mana? " tanya Lintang.
"Dia di tugaskan untuk menjemput keluarga Zyan ke terminal bus, " jawab Thomas membuat Lintang kaget.
"Mari non, " ajak Thomas membuat Lintang sadar dari lamunannya.
Sepanjang jalan Lintang berpikir, kalau di hampir lupa jika Zyan sudah punya istri dan istrinya pasti datang untuk merawatnya. Tibanya di rumah sakit Lintang langsung ke ruangan Tantri melihat keadaan kakak ipar dan keponakannya itu.
"Duh gantengnya ponakan aunty, " ucap Lintang.
"Siapa dulu dong bapaknya, " ucap Kevin.
"Dih, siapa bilang abang ganteng, dia ganteng karena ibunya cantik, " ujar Lintang yang gak terima Kevin ganteng.
Tantri hanya tersenyum kalau sudah melihat adik kakak itu berdebat pasti saja bikin rame.
"Karena Lintang sudah datang, mama pulang ya, " ucap Ajeng.
"Iya ma, mama istirahat pasti kurang tidur, " balas Tantri.
"Iya sayang, mama pulang, " pamit Ajeng lalu pergi pulang bersama Darius, suami tercinta.
"Kamu gak iri, lihat mama sama papa Mesra gitu? " tanya Kevin pada Lintang.
"Dih ngapain gitu, " jawab Lintang.
"Kalau Lihat abang sama Tantri gimana? " tanya Kevin lagi lalu mencium Tantri saat Lintang melihat ke arah mereka.
"Abang ih, " kesal Lintang sambil melempar jaketnya.
Kevin puas ngerjain sang adik sampai terbahak.
"Tau ah kalian nyebelin, " ucap Lintang kesal lalu pergi meninggalkan Kevin dan Tantri.
Lintang pun berjalan menuju ruangan Zyan karena dia ingin melihat keadaan Zyan. Sampainya depan pintu Lintang ngintip namun di dalam tidak ada orang jadi Lintang masuk dan melihat keadaan Zyan masih belum sadarkan. Tiba-tiba suara pintu di buka dan saat Lintang berbalik Lintang melihat dua wanita masuk. Lintang bisa menebak jika mereka ibu dan istrinya Zyan.
"Maaf, tadi saat saya masuk gak ada orang jadi saya masuk untuk melihat keadaan Zyan, " beritahu Lintang.
"Kamu siapa? " tanya wanita mudanya.
"Saya anak majikan Zyan, jawab Lintang.
" Oh, saya Mariam ibunya Zyan, "Mariam mengenalkan diri lalu Lintang menyalaminya.
" Saya Laras,saya istr... "ucapnya terhenti karena tiba-tiba seseorang masuk.
" Bian, kamu kemana saja, ibu cari kamu? "tanya Mariam.
Lintang yang merasa tak enak akhirnya pamit untuk pergi. Namun Mariam dia mencegah Lintang pergi.
" Ada apa tante? "tanya Lintang.
" Kamu Lintang? "tanya Mariam.
" Iya tante nama saya Lintang, "jawab Lintang sambil tersenyum.
" Cantik, "pujinya.
" Makasih tante, "ucap Lintang sambil tersenyum.
" Aku pulang dulu tante, kalau ada apa-apa sama Zyan tante bisa cari abang saya di ruangan melati, "beritahu Lintang lalu ke luar dari raungan Zyan.
Setelah keluar Tantri menyender di ding ding dan tak terasa air matanya menetes begitu saja. Lintang merasa hatinya sakit saat melihat wanita yang ada di dalam dan dia sadar wanita itu lebih baik darinya.
Lintang pun akhirnya pergi dari sana dengan hati hancur menerima kenyataan jika Zyan sekarang sudah milik orang lain. Tibanya di kamar Tantri Lintang dia hanya diam saja sambil bermain ponsel.
"Besok abang titip Tantri sama kamu, " ucap Kevin.
"Abang mau kemana? " tanya Lintang.
"Bang mau bertemu om dan tante kamu karena urusan abang belum selesai, " jawab Kevin.
"Noval sudah ketemu? " tanya Lintang
"Dia ada di apartemennya dan bukannya kerja dia malah sibuk sama cewek, " jawab Kevin.
"Abang yakin akan serahkan perusahaan sama dia? " tanya Lintang lagi.
"Sebenarnya abang juga gak yakin tapi mau gimana lagi, dia pilihan oma abang selama ini hanya bantu dia, " jawab Kevin
Lintang pun mengerti dan dia tidak mau ikut campur dalam urusan perusahaan.
Lintang pun akhirnya pulang karena hari sudah sore dan di jemput oleh Daren. Tibanya di rumah Lintang langsung ke dapur karena dia lapar.
"Eh, neng mau bikin apa? " tanya ART yang bertugas di dapur.
"Bikin mie mbak, lapar aku, " jawab Lintang lalu mengambil mie instan.
"Kalau neng mau makan biar mbak masakin apa gitu, " ucap ART itu.
"Gak usah mbak lama, aku makan ini aja, " beritahu Lintang.
"Sini biar mbak yamg buatkan, "pinta ARTnya.
"Bair aku saja mbak, " tolak Lintang.