NovelToon NovelToon
PEMBALASAN Di KEHIDUPAN KEDUA

PEMBALASAN Di KEHIDUPAN KEDUA

Status: sedang berlangsung
Genre:Reinkarnasi / Balas Dendam / Mengubah Takdir / Putri asli/palsu / Chicklit
Popularitas:31.3k
Nilai: 5
Nama Author: Mama Mia

Reina, seorang siswi yang meninggal karena menjadi korban buly dari teman temannya.
Di ujung nafasnya dia berdoa, memohon kepada Tuhan untuk memberikan dia kesempatan kedua, agar dia bisa membalas dendam pada orang orang yang telah berbuat jahat padanya.

Siapa sangka ternyata keinginan itu terkabul,
dan pembalasan pun di mulai.
Tetapi ternyata, membalas dendam tidak membuatnya merasa puas.
Tidak membuat hatinya merasa damai.
Lalu apa yang sebenarnya diinginkan oleh hatinya?

Ikuti kisahnya dalam

PEMBALASAN DI KEHIDUPAN KEDUA

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mama Mia, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

35

Dugh … dash…

“Aaakh…” 

Teriakan keras pria bertopeng bergema di gudang tua itu. Tubuhnya terjengkang ke belakang, ketika salah satu kaki Reina menyambar tepat mengenai dagunya.

Debu-debu berterbangan seiring tubuhnya yang melayang jatuh dari atas ranjang, lalu membentur lantai ubin dengan keras. Topengnya terlepas, memperlihatkan mulut dan hidung yang berlumuran darah, serta beberapa bagian wajahnya yang penuh bekas luka.

Keheningan melanda sesaat, diikuti oleh teriakan panik dari para preman yang menyaksikan adegan tersebut. Mulut mereka menganga dengan mata terbelalak. Tidak percaya dengan apa yang baru saja dialami oleh bos mereka.

Reina berdiri di atas ranjang, tubuhnya tegak,  tatapannya dingin dan tajam. Ia telah merencanakan itu sebelumnya. Menunggu pria bertopeng itu lengah, dan menganggap dirinya sebagai mangsa yang mudah. Reina melancarkan serangan balik yang mematikan.  

“Bos…!” Beberapa orang preman serempak mendekat ke arah pimpinan mereka untuk memberikan bantuan.

Pria bertopeng segera bangkit. Menyeka darah yang membasahi mulutnya dengan punggung tangan. Mengambil kembali topengnya untuk menutupi wajahnya yang rusak. Rahangnya mengeras melihat Reina yang berdiri berkacak pinggang di atas ranjang.

“Kurang ajar kau jalang kecil!” makinya. Dengan dua belah tangan yang memberikan isyarat pada anak buahnya. “Tangkap dia! Lucuti pakaiannya! Ikat dengan kuat di atas ranjang.” 

Lima orang preman maju bersamaan bergerak untuk menjalankan perintah. Mencoba menyerang Reina, tetapi gerakan Reina terlalu cepat dan akurat. Dengan lincah, gadis itu menghindari serangan, pukulan dan tendangan dengan mudah. 

Merasa lawannya kelelahan, Ia bergerak seperti bayangan dan melakukan serangan balik. Pukulan dan tendangan yang tepat sasaran membuat satu demi satu preman itu terlempar keluar dari ranjang. Menjerit kesakitan manakala tubuhnya terhempas menghantam dinding dan ubin yang keras. 

Ranjang kecil yang tampaknya memang sengaja disiapkan untuk menyambut kehadirannya sudah tak berbentuk. Namun, Reina masih berdiri tegak dengan dua telapak tangan berada di pinggang. 

“Bodoh. Kalian semua benar-benar tidak berguna. Menghadapi satu orang anak kecil saja tidak becus.” Pria bertopeng menjadi murka melihat beberapa anak buahnya tidak berdaya. “Kalian semua, ringkus dia!” perintahnya pada anak buah yang lain. 

“Kenapa Nona sombong itu tidak mengatakan kalau target memiliki ilmu bela diri?” Umpatnya dalam hati

Baru saja beberapa tukang pukul hendak maju, pintu gudang di dobrak. Baim dan Haikal bersama beberapa pria berjas hitam menyerbu masuk. Mereka menghadang beberapa preman yang hendak menyerang Reina. Sementara Baim segera menghadapi pria bertopeng. 

Pertarungan tak terelakkan terjadi. Beberapa perabot usang yang berada di dalam gudang tersebut ikut hancur menjadi korban.

Reina melompat dari atas ranjang, dan mendekat ke arah Baim sedang berhadapan dengan pria bertopeng. “Berikan dia padaku!” serunya, lalu mengambil alih kendali pertarungan. 

Baim menoleh ke arah Reina, menghentikan gerakannya. “Apa kau baik-baik saja?" Suaranya sedikit berteriak.

“Ya. Dan akan lebih baik lagi kalau kamu membiarkanku bermain sampai puas.” Reina menjawab sambil mengayunkan kakinya menendang perut pria bertopeng. 

Tubuh pria bertopeng terlempar, terhempas dengan punggung membentur dinding. Meringis, terbatuk memuntahkan cairan merah berbau anyir dari mulutnya. 

Baim terpaku melihat itu..”Hera. Dia benar-benar Hera. Hera-ku telah kembali.” Baim tersenyum, lalu mundur dengan dua tangan terlipat di depan dada. Ia akan memberi ruang pada Hera -nya untuk bersenang-senang. Tak ada yang dia khawatirkan jika itu adalah Hera. Pria bertopeng itu jelas bukan tandingan nya.

Reina menikmati pertarungannya. Setiap pukulan dan tendangannya tepat sasaran,  menghantam titik-titik lemah pria bertopeng itu dengan akurat. 

Pria itu mencoba melawan, namun gerakannya yang lamban dan mudah ditebak membuatnya kalah telak. Tubuhnya terkulai lemas,  napasnya tersengal-sengal, tak mampu lagi bergerak.  Darah segar masih mengalir dari sudut bibirnya yang terluka.  

Reina mendekat, langkahnya pelan namun tegas. Tatapannya dingin, tanpa sedikitpun rasa kasihan. Ia berhenti tepat di hadapan pria itu, bayangannya jatuh menimpa tubuh yang tak berdaya. Dengan tenang, dan tanpa ragu,  Reina menginjak kepala pria bertopeng itu.  

"Aku pikir kau benar-benar kuat seperti kesombonganmu yang besar. Ternyata tidak lebih dari serangga di bawah kakiku.” Suara Reina terdengar dingin dan tajam. "Menyedihkan sekali. Bahkan darahmu tidak pantas mengotori sepatuku."

Pria bertopeng itu merintih kesakitan. Sebelah tangannya yang masih bisa digerakkan mencoba meraih pergelangan kaki Reina. 

"Ampun...Ampunilah aku, Nona...Aku... aku tidak akan pernah melakukan itu lagi..." Suaranya nyaris tak terdengar. Air mata bercampur darah mengalir di pipinya yang lebam. Tubuhnya gemetar hebat di bawah beban kaki Reina.

Reina tetap berdiri tegak, satu kakinya masih menekan kepala pria itu. Ia berkacak pinggang, tatapannya tajam dan dingin seperti es. Suaranya tenang, namun berisi kekuatan yang mengerikan.

 "Memberi ampun adalah tugas Tuhan,"ujarnya, suaranya memiliki nada yang mengancam. "Dan, mengantarmu ke tempat Tuhan... adalah tugasku." Reina menggeser perlahan kakinya hingga kini berpindah ke leher pria itu. 

“Tidak!” Suara pria itu lirih namun terdengar tegas. “Beri aku satu kesempatan, Nona. Dan aku akan menjadi anjingmu yang setia.” Tak punya pilihan. Semua anak buahnya sudah dilumpuhkan sejak tadi. 

“Ha ha ha ha ha…” Reina mengangkat kakinya lalu tertawa terbahak-bahak. 

Baim yang berdiri tak jauh di belakangnya mengerutkan kening. Matanya yang tajam seolah melihat ada gumpalan asap berwarna hitam dan putih di atas kepala Reina.

“Siapa mereka?” gumamnya. "Kalau tidak salah, aku juga melihat mereka saat perkelahian di roof top waktu itu. Apa mereka selalu datang saat Hera dalam masalah?" Baim mengambil kesimpulan. "Itu bagus. Asal mereka tidak mengganggu Hera, aku akan membiarkannya."

Reina berjongkok di depan wajah pria yang topengnya telah melayang entah kemana. “Apa kau sungguh bisa jadi anjing yang setia?” 

“Tentu. Saya tidak akan memberikan Anda kesempatan untuk mengeluh sedikitpun tentang Saya.” Dengan menahan rasa nyeri yang menjalar di tubuhnya, pria itu mengangguk lalu mencoba bangun.

“Hubungi dia. Katakan padanya tugas kalian telah berhasil. Katakan padanya untuk datang ke tempat ini!” perintah Reina. 

“Baik!” Dengan tangan gemetar pria itu meraba saku celana untuk mengambil ponselnya. Namun, ternyata ponsel itu telah hancur. Mungkin karena berkali-kali tubuhnya menghantam dinding dan ubin yang keras.

Baim yang tampak sudah mengerti dengan situasi yang ingin diciptakan oleh Reina mengambil ponselnya. Mengotak-atik sebentar. Menghilangkan nomornya sendiri lalu mengganti dengan nomor pria itu yang sudah dia retas tadi pagi, lalu menyerahkannya pada Reina. 

Reina mengulurkan ponsel ponsel baim pada pria itu. Dan pria itu segera menghubungi Starla dan memberikan ancaman ketika Starla mengatakan tak bisa datang. 

“Sudah, Nona. Sesuai perintah Anda.” 

Reina berdiri setelah menerima kembali  ponsel Baim. “Dengarkan perintahku! Lakukan padanya sesuai dengan apa yang ia perintahkan untuk mencelakaiku!” 

“Baik, Nona.”

Melihat urusan telah selesai, Baim mengajak Reina segera pergi. “Biar Haikal dan yang lain yang mengawasi mereka,”ucapnya. Tanganya bergerak melepas jas hitamnya, lalu mengikatkan di pinggang Reina, menutupi bagian bawah rok seragam Reina yang sobek akibat gerakan kaki gadis itu yang tak terkendali. 

 Reina mengangguk patuh. Lalu menatap sejenak pada pria yang kini telah menjadi budaknya. “Kalau sampai gagal, apalagi berkhianat, bersembunyi ke lubang semut pun aku pasti akan menemukanmu!” 

1
🌞MentariSenja🌞
teman ada guna??? apa ini??
🌞MentariSenja🌞
kok aku jd begidik ngeri bayanginya... astaghfir
kalea rizuky
hahaha anak hasil jebakan tuh kelakuan kek jalang
sabil abdullah
luar biasa novel mu torrr sangat keren 👏👏👏
sabil abdullah
lha ini masih penasaran aku torrr
siapa mereka torrr
〈⎳ FT. Zira
masih bocah padahal.. tapi ngancemnyaa...🤧🤧
〈⎳ FT. Zira
0ak??/CoolGuy/
〈⎳ FT. Zira: /Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm/
〈⎳Mama Mia✍️⃞⃟𝑹𝑨: burem/Casual//Casual//Casual//Casual//Casual//Casual//Casual//Casual/
total 2 replies
sabil abdullah
pohon akasia ikut tampil 🤣🤣🤣
sabil abdullah: laku di jual kalo harum torrr
〈⎳Mama Mia✍️⃞⃟𝑹𝑨: ha ha , habisnya gak tahu mau pilih pohon apa. yg ada sekitar rumah itu, ya itu lah yg aku ingat/Facepalm//Facepalm/
total 2 replies
Tiah Fais
baru kapok dah starla lagian jahat si jadi manusia
Diyah Pamungkas Sari
lg tor lg...!! ❤️❤️💪💪
yanah
memang sopir nggak laporan kalau rena di cilik, kok semua santai di rumah
🌞MentariSenja🌞
8tu???
🌞MentariSenja🌞
mrmbangunkan
🌞MentariSenja🌞
ponsel ponsel baim???
sabil abdullah
memang ngeri yang namanya wulan
sabil abdullah
mewek aku torrrr
sabil abdullah: terbaik /Good//Good//Good/
〈⎳Mama Mia✍️⃞⃟𝑹𝑨: ehh, aduh. aku gak punya tisyuu...
total 2 replies
〈⎳ FT. Zira
tendang 🐍nyaaa/Awkward/
〈⎳ FT. Zira
Syarat rubah kecil ini ke atas ranjang... errrr
syarat... /Drowsy//Drowsy//Drowsy/
〈⎳ FT. Zira: /Facepalm//Facepalm/
〈⎳Mama Mia✍️⃞⃟𝑹𝑨: seretttttt/Smug//Smug//Smug/
total 2 replies
sabil abdullah
keren👏👏👏
sabil abdullah
wah bersekutu bener kah tor
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!