Bos Dingin Mengejar Istri Nakal

"Sena, kau ada disini?" tanya seorang pria yang reflek membuat Sena dan Jesica menoleh ke arahnya.

"Will, tumben kau kemari tanpa mengabari dulu." tanya Jesica menghampiri William.

"Maaf tante, tadi mama yang tiba-tiba menyuruhku kemari membawakan ini untuk tante." kata William menyerahkan sebuah paper bag.

"Oh, begitu. Ini pasti pesanan tante. Terima kasih ya." kata Jesica tersenyum menerima paper bag.

"Sen, bagaimana kau bisa ada disini?" tanya William menatap Sena penasaran.

"Kau mengenal Sena?" tanya Jesica mengernyitkan dahi.

"Aku........." jawab Sena terpotong.

"Iya tante, Sena ini........." jawab William juga terpotong.

"Mommy, Daddy bermain curang. Berilah hukuman padanya." kata Alnorld mengadu sambil berlari ke arah Sena.

"Alnorld?" sapa William tak percaya.

"Eh, om Will." kata Alnorld berlari memeluk William.

Alnorld lumayan dekat dengan William, karena William sering mengunjungi mereka di apartemen dan membelikan banyak buku dan mainan untuk Alnorld.

"Kau kemari ada urusan apa, will?" tanya Albert yang baru bergabung.

"Ibu memintaku mengantarkan pesanan milik tante." jawab William datar.

"Jadi, kenapa kau bisa ada disini Sen?" tanya William lagi.

"Aku........" jawab Sena terpotong.

"Aku tidak tahu ternyata kau mengenal sepupuku." kata Albert pada Sena.

Sena mendengus kesal, sejak tadi perkataannya selalu di potong oleh banyak orang.

"Aku hanya sedang berkunjung, will. Dan kau Albert, William ini sahabatku. Apartemen yang ku tempati adalah miliknya." kata Sena menjawab pertanyaan dari dua pria yang ada di dekatnya.

"Oh," kata Albert singkat.

"Kalian bagaimana bisa kenal?" tanya William kepada Sena dan Albert.

"Daddy, lihatlah ini." kata Alnorld menunjukkan sesuatu di tangannya pada Albert.

"Daddy? Apa maksudnya ini? Sen?" tanya William meminta penjelasan.

"Albert adalah daddynya Alnorld, will." jawab Sena menunduk.

"Ya Tuhan, bagaimana bisa." kata William sembari mengusap wajahnya.

"Om Will kenal daddy?" tanya Alnorld polos.

"Om William adalah sepupu daddy, son." jawab Albert.

William terus memandang ke arah Sena dengan tatapan nanar, tidak ada yang tahu maksud dari pandangan William kecuali William sendiri.

"Baiklah, aku pamit sekarang. Sampaikan salamku pada om dan tante, Al." pamit William kemudian berbalik sedangkan Albert masih sibuk bermain game di handphone dengan Alnorld.

"Will..." panggil Sena beranjak dari tempat duduknya.

William mengacuhkan panggilan Sena dan bergegas meninggalkan Mansion keluarga Nero.

Sena terdiam menunduk, hatinya merasa tidak nyaman dengan kenyataan yang baru ia ketahui. Kalau Albert adalah sepupu William. Sena bukanlah wanita bebal yang tidak menyadari maksud dari kebaikkan William selama ini. Di tambah lagi pria itu sering dengan terang-terangan memberinya perhatian bahkan pernah sekali mengungkapkan perasaan kepadanya. Ya, William menyukai Sena. Entah sejak kapan, tapi sejak kuliah dulu perlakuan William selalu baik dan manis pada Sena.

"Kau kenapa?" tanya Albert membuyarkan lamunan Sena.

Sena menghembuskan nafasnya berat.

"Tidak apa-apa. Aku ingin pulang, sekarang." kata Sena.

Albert yang menyadari perubahan mood Sena segera duduk mendekat.

"Sebentar lagi waktunya makan siang. Makan sianglah dulu disini. Setelah itu aku akan mengantarmu pulang." kata Albert lembut.

"Emm, baiklah." kata Sena tanpa membantah sedikitpun.

###############

Adakah disini yang akan ngeship hubungan antara Sena dan William?

Autor penasaran.

😂

Eits, sebentar.

Author mau memperingatkan.

Jangan menghujat William ya guys.

Dia pria baik-baik, kasian kalau di hujat.

😭😭😭

Happy reading...