Aku selalu tersakiti.
Tetapi, aku tidak membencinya.
Tidak. Seditikpun tidak.
Bahkan aku selalu berdoa untuknya.
"BANGSAT!!!, Ngapain kamu disitu? atau biar semua orang tahu kalau kamu adalah orang paling tersakiti? "
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Juu_30, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 20 Aku Membencimu
Langit POV
Langit Cafagio Marcher
Sesuai perkataan Papanya, sekarang Langit sudah berada di dalam ruangan kerja papanya.
"Bagaimana sekolah kamu Langit? Apakah baik?, Kamu suka sekolahnya? " Tanya Andrew kepada putranya.
"Iya Pa... makasih karena udah mau sekolahkan Langit disitu, Langit suka kok". Jawab Langit bahagia.
"Langit, papa hanya mau mengingatkan kamu satu hal". Kata Andrew dengan tatapan sendu menatap putranya.
"Kenapa Pa? " Tanya Langit.
"Papa mendengar sekarang kamu dekat dengan Vasca? " Tanya Andrew.
"Iya Pa... itu pacar Langit" jawab Langit jelas.
"Papa harap kamu jauhi dia sekarang ". Kata Andrew datar.
Kata-kata itu mampu membuat Langit terdiam seribu bahasa. Langit tidak menyangka bahwa papanya akan membahas hal ini. Ia sendiri tidak menyangka kalau hubungannya dengan Vasca akan diketahui oleh orang tuanya.
"Tapi kenapa pa? " Tanya Langit berusaha untuk tenang.
"Langit, dia adalah anak dari Nickolas Dirgantara, sang pengusaha besar dikota ini. Tadi ayahnya sudah mengeluarkan perintah untuk membatasi kedekatan kamu dengan putrinya Vasca". Kata Andrew mencoba memberi penjelasan. Ia tahu bahwa Langit sangat tidak suka dengan hal ini tapi, dia harus memaksa Langit untuk menjauhi Vasca.
"Pa, apa hubungannya? " Tanya Langit frustrasi.
"Langit, kamu tidak pantas berada dekat dia Langit. Kamu tau bahwa hubungan keluarganya sedang tidak baik-baik saja". Kata Andrew bijak.
Langit diam, tapi sejujurnya, dia tidak puas dengan apa yang dikatakan oleh papanya. Dia juga mulai bertanya kenapa Vasca tinggal di kontrakan itu kalau seandainya ayahnya adalah pengusaha terbesar?.
"Langit.... maaf, tapi mungkin kamu harus mencari tau sendiri apa yang sudah terjadi dengan keluarganya ". Kata Andrew.
Langit diam dan meresapi apa yang dikatakan oleh papanya. Hati Langit berdesir pelan. Ini yang ia takutkan dari kisah ceritanya dengan Vasca.
Langit lalu mencari sesuatu di ponselnya dan mengetik nama Nickolas Dirgantara. Muncullah semua berita tentang Keluarga Dirgantara termasuk Vasca.
Langit sangat terkejut saat mengetahui bahwa Vasco sang ketua osis adalah kakak kandung dari Vasca.
Langit mencari tahu semua, dan ketika sedang membaca berita tersebut, Langit melihat akun instagram dari Vaiser Dirgantara.
Tanpa takut dan ragu, Langit mengirim pesan kepada Vaiser.
"Hai" Sapa Langit.
"Siapa? " Tanya Vaiser.
"Langit" Jawab Langit
"Pacarnya Vasca? " Tanya Vaiser.
"Iya". Balas Langit.
"Gimana? " Tanya Vasca
"Apaan? ". Langit bingung.
"Lo udah dengar kabar dari kekasih lo? " Tanya Vaiser.
"Sebenarnya apa yang terjadi? " Tanya Langit penasaran.
"Gue heran aja, kenapa lo bisa mau sama dia". Kata Vaiser.
"Dia kenapa emangnya? " Tanya Langit.
"Sadis si, setelah gue cerita, gue gk yakin si lo bertahan sama dia". Kata Vaiser mencoba memprofokasi.
"Cerita aja". Balas Langit.
"Oke.... Vasca dulunya adalah adik kandung aku dan Kak Vasco, lo tau Langit, pacar lo itu pembunuh. Dia udah bunuh bunda, dan buat ayah masuk kerumah sakit. Dia diusir dari rumah". Balas Vasca panjang membuat Langit menahan amarah.
"Oke.. makasih ". Kata Langit lalu mematikan pendeknya.
Brakkk
Langit membanting ponselnya kedinding kamarnya setelah mencoba menelepon Vasca tapi tidak bisa.
"Munafik lo Ca.... gue gk nyangka lo bisa berbuat begitu, dan bodoh banget gue bisa percaya sama dia". Guman Langit pelan dengan sorot mata yang tajam.
Ditempat lain, Vasca membuka matanya pelan. Dia berusaha mengingat kembali apa yang sudah terjadi dengan dirinya.
"Ahhh.... kenapa muka gue sakit banget ya". Katanya kepada diri sendiri.
Vasca berusaha untuk bangun dan menghubungi Langit. Ia tahu pasti Langit sangat mengkhawatirkan dirinya.
"Langit" Panggil Vasca pelan.
"Apa? " Jawab Langit ketus.
"Kamu kenapa? " Tanya Vasca bingung.
"Masih nanya lo? " Jawab Langit datar.
"Ada apa Langit? ". Vasca mencoba sabar.
"Masih sok polos lo? " Tanya Langit dingin.
"Langit kamu kenapa bisa kaya gini? " Kata Vasca sambil terisak.
"Berani lo tanya kenapa?... gue benci pacaran sama pembunuh ". Kata Langit sambil mematikan ponselnya.
Tut... tut... tut
Panggilan dimatikan secara sepihak oleh Langit. Vasca menangis tanpa ada yang mengetahui. Selama ini, ia hanya bersandar pada Langit laki-laki satu-satunya yang paling mengerti dirinya. Entahlah sekarang ia bersama siapa.
Ting...
Bunyi ponsel Vasca membuyarkan lamunannya. Ternyata itu adalah pesan dari Langit.
"Dengar-dengar lo diusir ya dari rumah lo, terus nama lo udah dihapus ya.... kira-kira orang bakalan panggil lo dengan nama siapa ya? "
Langit Marcher
Vasca membaca pesan Langit dengan air mata yang terus membasahi pipinya. Ia tidak menyangka bahwa Langit akan berubah secepat ini. Langit yang dikenalnya adalah Langit yang baik, dan tidak pernah berkata kasar. Tetapi, apa yang terjadi sekarang? Justru Langit lah yang membuatnya semakin jatuh lagi dan lagi.
🌹🌹🌹
Hari ini, Vasca sudah siap dengan pakaian seragamnya. Ia sudah siap dengan apa saja yang akan terjadi disekolah nanti. Vasca menarik napasnya dalam dan menghembuskan pelan.
Vasca masuk kedalam kelasnya, ada banyak tatapan dan gosip yang ia dengar dari orang lain termasuk teman sekelasnya. Tetapi, Ia tidak menghiraukannya.
Dasar pembunuh, malu tau gk, bahkan keluarga lo aja udah menghapus nama lo. Seharusnya lo mati aja sana. Gk pantas ya sekolah disini. Katanya orang kaya tapi nyatanya tinggal dikontrakan dan kerja di restoran. Kalian banget ya.
Vasca meremas kedua jarinya mencoba untuk kuat menahan tangisan dan amarah. Vasca melihat semua tulisan itu kursi dan mejanya.
Dengan diam Vasca berusaha menghapus semua tulisan itu dengan tangannya tapi tidak bisa.
"Ca.... jangan nangis ya". Kata Kiara pelan sambil mengelus bahu Vasca.
Vasca menoleh kepada Kiara yang menatapnya dengan tatapan sedih. Vasca mencoba untuk senyum dam sekali lagi berkata bahwa ia baik-baik saja kali ini.
🙏