NovelToon NovelToon
Di Ujung Sesal

Di Ujung Sesal

Status: tamat
Genre:Tamat / Poligami
Popularitas:32.7k
Nilai: 5
Nama Author: Linda Pransiska Manalu

Setelah sepuluh tahun, suamiku kembali pulang ke rumah. Dia ingin kembali hidup bersama denganku, padahal dia yang telah pergi selama sepuluh tahun dan menikah lagi karena menuduhku mandul.

Namun, setelah Petra pergi aku justru hamil. Aku merahasiakan kehamilanku hingga putriku lahir. Selama sepuluh tahun aku merawat Bella seorang diri.

Apa yang akan terjadi bila Petra mengetahui kalau Bella adalah darah dagingnya. Apakah aku harus menerima kembali kehadirannnya setelah sepuluh tahun.

Yuk! ikuti kisah dan perjuangan Kayla dalam cerita, Di Ujung Sesal.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Linda Pransiska Manalu, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab. 35.

"Benarkan, Kayla. Dia adalah Bella cucu Ibu?" tanya itu penuh harap akan sebuah jawaban. Tapi telingaku seolah dikerubuti ribuan lebih lebah. Berdengung sangat menyakitkan. Cucu ibu katanya. Aha, manis sekali ucapan itu. Tapi alangkah pahitnya saat aku menelan salivaku sebelum menjawab pertanyaan itu.

"Maksud ibu apa?" Aku yakin bola mataku nyaris keluar saat menatap mantan ibu mertua yang seolah jadi penderita amnesia.

Bella menarik ujung kemejaku saat bersembunyi di belakangku. Sepertinya dia takut atau kebingungan karena ada yang mengaku-ngaku sebagai neneknya.

"Maksud Ibu dia anak kamu dan Petra, berarti cucu Ibu juga," ucapnya terbata karena kaget melihat reaksiku.

"Cucu Ibu dari mananya? Bukankah aku telah Ibu ceraikan dari anak Ibu, sepuluh tahun lalu. Apa khabarnya menantu pilihan Ibu itu. Pastinya dia sudah beranak pinak, bukan? Buat apa Ibu repot- repot mengakui anakku sebagai cucu Ibu." ucapku getas meletupkan luka atas perlakuan beliau sepuluh tahun lalu.

"Kayla?" beliak netra tua itu. Ada kabut mengambang disana. Entah karena ucapanku atau penyesalan dihatinya.

Aku tidak menunggu jawaban dan berbalik untuk pergi meninggalkan tempat yang membuatku seolah tersekap. Kuraih lengan Bella, sorot matanya menatapku aneh. Masih terngiang kata-kata beliau sepuluh tahun yang lalu. Juga sikap angkuhnya saat bertemu kemarin di kantor polisi.

"Mama kenapa. Siapa nenek itu. Bukankah dia yang tadi kita lihat di ...."

"Bukan siapa-siapa Nak. Ayo kita pergi." Aku memotong ucapan Bella dan setengah memaksanya perg karena dia masih kebingungan akan apa yang barusan dia lihat.

"Kayla!" terdengar lagi suara itu memanggil namaku, "maafkan Ibu dan semua perbuatan Ibu di masa lalu." isaknya sehingga menarik perhatian orang yang lalu lalang. Aku meneruskan langkahku, mengabaikan isak dan permintaan maafnya.

Semudah itukah meminta maaf setelah apa yang terjadi selama ini? Jujur, sangat sulit bagiku untuk sekedar memberi maaf. Karena luka hati itu masih belum kering. Setidaknya untuk saat ini, aku belum mampu melakukannya. Aku ingin saat memberikan maaf itu murni keluar dari hatiku yang paling suci. Bukan sekedar kata di bibir saja.

Terlebih setelah apa yang dilakukan Petra kemarin. Semakin sulit bagiku untuk melakukannya.

Aku meneruskan langkahku hingga kami keluar dari mall. Aku membatalkan rencana membeli peralatan sekolah, Bella. Suasana hatiku telah dirusak oleh pertemuan yang tidak terduga itu.

Bella hanya diam saja saat kami menuju area parkir.

"Lain kali saja kita lanjut carinya ya?" ucapku saat mengenakan helm di kepalanya.

"Iya, Ma." sahutnya patuh. Saat aku hendak menyalakan mesin motor, ponselku berdering. Panggilan dari Bram.

"Halo."

" Kayla, kamu dimana?"

"Mau pulang, ada apa?" Aku menjelaskan posisiku dan hendak menuju ke rumah.

"Alicia sakit dari kemarin. Badannya panas sekali." ucap Bram panik.

"Sudah dibawa ke dokter."

"Sudah, tapi panasnya belum turun juga. Dia malah mengigau memanggilmu. Kamu bisa kemari, Kay?" ucap Bram memelas. Aku mengiyakan dan akan segera datang.

"Kenapa, Ma?" ucap Bella melihatku yang agak panik.

"Om Bram, katanya Alicia demam. Kita kesana menjeguk Alicia."

"Baik Ma."

Aku menyalakan mesin motor dan melajukannya menuju rumah, Bram. Aku agak cemas juga kondisi Alicia. Sejak kecelakaan kemarin dia sering demam mendadak. Tapi keterangan dokter yang memeriksanya semua baik-baik saja. Tidak ada trauma fisik atau psikis.

Sesampainya kami di rumah, Bram membawaku ke kamar tidur Alicia. Aku meraba keningnya yang panas. Aku melepas selimut di tubuh Alicia juga pakaiannya kuganti dengan pakaian yang tipis dan menyerap keringat. Tubuhnya kukompres dengan cara mengusap air matang keseluruh tubuhnya.

"Kalau badannya panas jangan diselimuti. Bisa makin tinggi demamnya." ucapku.

"Katanya dia kedinginan, makanya aku selimuti."

"Iya, karena demamnya tinggi. Bi, tolong seduh teh manis dan bawa kemari ya." Bi Mirah keluar kamar untuk membuatkan teh manis. Saat Bella demam selalu aku buatkan teh manis untuk memancing agar dia buang air kecil. Setelah itu demamnya akan berangsur turun. Aku dapatkan itu dari bibi pengasuhku waktu kecil dulu.

"Alis, tehnya diminum yuk." tepukku halus pada lengan Alicia yang setengah tidur.

"Tante, rasanya pahit gak? Semua yang Alis cicip pasti pahit."keluhnya. Enggan menuruti saranku.

"Alis mau sembuhkan? Jadi harua mau minum obat biar lekas sembuh. Ini rasanya enak kok." Aku mencoba menyuapkan sesendok teh hangat. Awalnya Alicia menolak, tapi saat Bella juga ikut membujuk akhirnya dia mau meminumnya. Bahkan teh satu gelas itu tandas.

"Hem, Alicia pintar. Siapa dulu dong papanya." puji Bram mengacungkan jempol.

"Ih, Papa. Yang ngasih obat 'kan Tante Kayla," cebik Alicia. Bram menggaruk kepalanya yang mungkin banyak ketombenya.

"Ya, iya. Papa juga 'kan merawat Alicia juga. Masak cuma Tante Kayla aja yang diingat."

"Duh, maaf Alicia mau ke toilet." Aku membantu Alicia turun dari tempat tidur. Memapahnya samapi pintu kamar mandinya yang didalam kamar. Agak lama juga dia berada didalam. setelah selesai dari toilet aku kembali memapahnya ke tempat tidur.

"Sekarang, Alicia makan dulu ya. Biar minum obat. Tuh Bibi Mirah udah masak sup. Pasti enak." Aku kembali membujuk Alicia untuk makan. Seperti tadi dia juga akhirnya mau makan setelah di bujuk Bella. Meski nasinya masih sisa, tapi itu sudah lumayan, karena Alicia sudah dua hari tidak mau makan. Palingan cuma dua atau tiga suap. Alicia pasti sudah muntah.

"Makasih ya, Kayla. Aku sudah panik karena Alicia dua hari ini tidak mau makan dan minum obat. Apapun sudah aku coba membujuknya." ucap Bram, saat kami duduk di teras samping kamarnya, Alicia.

Demamnya sudah agak turun setelah mau minum obat. Bella menemaninya bermain boneka ditempat tidur.

"Tidak apa-apa. Namanya anak sakit, tentu saja manja dan ingin diperhatikan. Bella juga begitu, banyak maunya kalu sakit."

"Iya juga, sih."

Beberapa saat kami saling diam dengan pikiran masing-masing. Aku masih mengingat kejadian tadi di mall. Bagaimana aku mengabaikan dan meninggalkan mantan ibu mertua begitu saja.

"Kamu kenapa, Kay?" sentuh Bram lembut di jemariku. Telapak tangannya yang besar, memerangkap jemariku yang mungil. Aku terkejut oleh sentuhan itu.

"Tadi aku dan Bella bertemu ibunya, Petra di mall."

"Trus apa yang terjadi?" Bram menatapku serius.

"Beliau menanyakan soal Bella. Sepertinya Petra sudah cerita tentang, Bella. Karena masih sakit hati aku abaikan saja permintaan maafnya. Aku belum bisa melupakan semua kesakitanku selama ini atas ulah mereka. Tiba-tiba saja mereka peduli, agar mendapatkan pengakuan dariku. Kalau Bella adalah cucunya." ucapku panjang lebar. Aku bahkan tidak mampu menahan tangisku. Aku terisak, sampai tubuhku terguncang menahan tangis.

Bram mengusap punggungku berkali- kali saat tubuhku diraih dalam pelukan hangatnya, untuk meredakan tangisku.

"Kamu yang sabar ya. Percayalah semua rasa sakit itu akan berbalas dengan kebahagian." ***

1
Isabela Devi
mamanya lupa plg
Isabela Devi
istri muda pergi cari lagi istri pertama, emang laki laki ga tau diri
Astrid valleria.s.
horas thor
Linda pransiska manalu: horas, apa khabar eda.
total 1 replies
Erni Kusumawati
Andai kata maaf itu mudah utk di lakukan.. bahagia sekali
Erni Kusumawati: sama-sama kk Author. ttp semangat dalam berkarya dan semoga sehat selalu.. amin
Linda pransiska manalu: makasih ya atas dukungannya.
total 4 replies
Suci Dava
Akhirnya damai semua yaa kak
Linda pransiska manalu: iya berdamai dengan luka lebih baik untuk diri sendiri.
total 1 replies
Erni Kusumawati
ya setiap perbuatan pasti akan ada akibatnya.. semoga setelah ini Rena menjadi sadar akan kesalahannya dan menjadi Rena yg lebih baik lagi
Suci Dava
turut berbelasungkawa atas meninggalnya mertua kak Author, semoga di terima di sisi Tuhan Yang Maha Esa Amien
Linda pransiska manalu: makasih doanya bun.
total 1 replies
Erni Kusumawati
turut berduka cita ya kk.. dan semoga kk dan keluarga dalam keadaan sehat amin
Erni Kusumawati: sama-sama kk
Linda pransiska manalu: makasih doanya ya dek.
total 2 replies
lindsey
bagus
lindsey
welcome back thor 👋👋 kemane aje ?
lindsey: pujiTuhan 🙏
Linda pransiska manalu: Mertua kakak meninggal sehari lebaran trus ada acara pernikahan anak kakak ipar, lanjut sakit karena kecapean. Puji Tuhan sudah pulih. sehat" kita semua dan terimakasih dukungannya.
total 2 replies
Hana Roichati
tetap semangat kak, terimakasih mulai up lagi, sukses selalu 👍👍❤❤
Linda pransiska manalu: makasih dukungsnnya bu.
total 1 replies
Erni Kusumawati
lah kenapa orang2 masa lalu Kay pada bermunculan ya☺
Erni Kusumawati
beginilah kalo orang tua jauh dr ilmu Agama dan ilmu2 lainnya.. dan msh relate sih di jaman skr.,
Erni Kusumawati
beginilah kalo punya mertua yg berfikiran kalo dia berjuang demi anaknya karena pamrih.. semua perjuangan di ungkit.. pdhl perjuangan orang tua adalah kewajiban krn diberikan amanah titipan anak..
Erni Kusumawati
najis lebih baik kau cerita ke bella kau ttg kelakuan bapaknya yg gila.. gemes aku rasanya
Cidaha (Ig @Dwie.author)
Horas, Mak. 😍😍😍
uswatun hasanah
Luar biasa
Suci Dava
Turut berbela sungkawa atas meninggalnya mertuanya kak Author 🙏, semoga di lancarkan proses pemakamannya Aamiin 🤲
Linda pransiska manalu: makasih doanya bun/Pray//Pray/
total 1 replies
Cidaha (Ig @Dwie.author)
Siapakah itu? Jeng jeng jeng. 😄
Astrid valleria.s.
selamat keyla menjemput kebahagiaan mu
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!