NovelToon NovelToon
Nafkah 20 Juta Sehari

Nafkah 20 Juta Sehari

Status: tamat
Genre:Tamat / nikahmuda / Beda Usia / Cinta Seiring Waktu / Dijodohkan Orang Tua
Popularitas:185.3k
Nilai: 5
Nama Author: Alisha Chanel

Shana Azizah terpaksa bekerja paruh waktu di sela-sela kuliahnya, orang tuanya terlilit hutang ratusan juta di bank dan terancam mengalami kebangkrutan.

agar terhindar dari jeratan hutang, orang tua Shana menjodohkan Shana dengan anak seorang pengusaha sukses yang 10 tahun lebih tua darinya.


Shana mau menerima perjodohan itu jika calon suaminya nanti bersedia menafkahi Shana sebesar 20 juta sehari.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Alisha Chanel, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Istri beruntung

Kedatangan Shana dan Alvin ke Mall bertepatan dengan jam pulang kerja karyawan kantor. Alvin segera mengambil alih troli belanjaan dari tangan Shana, saat melihat ada beberapa orang karyawannya berjalan ke arah mereka.

"Sini mas yang bawa, kamu belanja aja ya sayang."

Ucap Alvin diiringi senyuman manis.

"Oohhh baik banget.. makasih ya mas, kebetulan udah mulai berat nih."

Gadis itu dengan senang hati memberikan troli belanjaannya kepada sang suami, karna dari tadi Alvin hanya mengekori istrinya tanpa berniat untuk membantu membawakan belanjaannya sama sekali.

"Selamat sore pak Alvin, wah lagi nemenin istrinya belanja bulanan ya pak?"

Sapa seorang wanita saat melihat Alvin mendorong troli belanjaan.

"Hmmm"

Alvin hanya berdehem sambil tersenyum. Tanpa menjawab pertanyaan dari wanita itu, yang tak lain adalah karyawannya di kantor.

"Wah.. so sweet banget ya pak Alvin. Di kantor dia bos yang tegas dan berwibawa, tapi kalau lagi sama istrinya penyayang banget. Sampe mau nemenin Istrinya belanja bulanan segala."

Bisik wanita itu kepada temannya yang lain.

"Iya beruntung banget ya Istrinya, punya suami kayak pak Alvin."

Ucap temannya yang lain lagi.

Alvin semakin melebarkan senyumnya saat mendengar dirinya dibicarakan oleh karyawannya, tentunya karna di bicarakan dalam hal yang baik.

"Hmmm pencitraan, pantesan mendadak baik!"

Sungut Shana kala menyadari kebaikan Alvin seperti ada udang di balik batunya.

"Apa? kamu bilang apa?"

Alvin mendengar ucapan Shana walaupun gadis itu berbicara dengan nada yang sangat rendah.

"Gak, gapapa kok mas. Kita kesana yuk, aku mau beli sesuatu disebelah sana."

Shana terus memilih barang apa saja yang dia butuhkan dan memasukannya ke troli yang kini di dorong oleh sang suami. Sudah hampir 1 jam Alvin menemani istrinya itu belanja, di hatinya terus saja mengumpat walaupun senyum terus terpasang di wajah tampannya.

Ini adalah kali pertama bagi Alvin menemani seorang wanita belanja, selama ini Alvin akan memberikan sejumlah uang pada pada wanita yang menjadi kekasihnya dan membiarkan wanita itu membeli sendiri barang apa saja yang mereka inginkan.

"Yuk mas kita langsung ke kasir aja, kayaknya udah semua deh." Kata Shana setelah merasa belanjaan sudah cukup lengkap.

"Makanya kalau mau belanja itu di list dulu barang apa saja yang mau di beli, jadi gak muter-muter gak jelas kayak tadi."

Sungut Alvin sembari mendorong troli belanjaannya ke arah kasir.

"Ini kan mendadak mas, mana sempet aku buat list belanjaan, orang tadinya aku gak ada niat buat belanja kok."

Sanggah Shana dengan wajah sedikit ditekuk.

"Gak niat aja sampe sebanyak ini, gimana kalau niat!" Cibir Alvin.

"hee..he"

Shana hanya tersenyum lebar, memamerkan deretan giginya yang rapih saat mendengar ucapan Alvin.

***

"Kita langsung pulang ya?"

Tanya Alvin setelah selesai membayar semua belanjaan istrinya.

"Yah, padahal aku laper. Kita makan dulu di situ yuk mas?"

Ajak Shana, jari tangannya menunjuk ke sebuah restoran ala korea.

"Ck. Iya ayo."

Alvin menurut saja karna dia sendiripun sudah mulai merasa lapar.

"Aunty Shana.."

Shana di sambut oleh Sean dan Jean yang kebetulan sudah lebih dulu berada di restoran yang Shana tuju.

"Hey...Sean, Jean?"

Shana berlari menuju keponakan kembarnya kemudian memeluk dan mencium mereka dengan gemas secara bergantian.

"Wah gak nyangka ya bisa ketemu kalian disini"

Ucap Shaira saat melihat Shana dan Alvin datang.

"Kakak ngapain disini? Ibu hamil gak boleh keluyuran malem-malem tahu kak."

Nasehat Shana kepada Kakaknya.

"Tadi kakak abis cek up kandungan di rumah sakit, pulangnya sekalian lewat sini."

Jawab Shaira. Tanpa alasan cek up ke rumah sakitpun, sebenarnya dirinya sudah sering keluar malam walau sedang hamil.

Shaira adalah wanita modern yang tidak percaya dengan tahayul, walaupun mama dan mama mertuanya sudah sering menasihati dirinya.

"Hi, Alvin. Masih inget aku gak? aku Shaira?"

Ucap Shaira antusias saat bertemu dengan teman semasa kecilnya yang kini menjadi suami dari adiknya.

"Oh..Iya" Jawan Alvin seperlunya.

"Apa kabar, udah lama ya kita gak ketemu?" Tanya Shaira lagi.

"Baik" Jawab Alvin dengan wajah datarnya.

"Hmmm bener kata kamu dek, Alvin yang sekarang kaku kayak robot."

Bisik Shaira di telinga adiknya.

"Sekarang percaya kan, coba kakak bayangin gimana rasanya jadi aku."

Keluh Shana pada kakaknya. Shairapun hanya bisa tersenyum simpul.

"Eh iya mas, kenalin ini Alvin suaminya Shana."

Shaira mengenalkan Alvin pada Rizky suaminya.

Walaupun mereka semua sudah pernah bertemu di acara pernikahan Shana dan Alvin, namun tidak ada obrolan di antara mereka kala itu.

"Alvin, ini Rizky suami aku."

Alvin dan Rizky saling berjabat tangan sembari melempar senyum.

"Nah kalau mereka Sean dan Jean, anak-anak aku."

Shaira menunjuk ke arah dua bocah kembar beda kelamin yang menggemaskan. Mereka sedang duduk manja di pangkuan auntynya.

Sean dan Jean langsung memeluk Alvin tanpa di perintah terlebih dulu.

Entah mengapa Alvin merasa begitu hangat saat di peluk oleh kedua mahluk menggemaskan itu.

Senyumpun terukir dari wajah tampan Alvin sembari mengelus lembut puncak kepala Sean dan Jean secara bergantian.

"Hmmm sepertinya Alvin udah siap jadi ayah nih."

Bisik Shaira lagi ditelinga adiknya lagi. Wajah Shana merona mendengar ucapan Shaira.

Setelah perut mereka terasa kenyang, dan usai berbasa-basi sebentar. Shana dan Alvin pamit pada Shaira dan Rizky untuk pulang terlebih dulu.

Mereka sengaja makan cuma sedikit, karna Anggi sudah menelpon mereka dan meminta keduanya untuk segera pulang untuk makan malam bersama di rumah.

***

"Keponakan kamu itu lucu-lucu ya?"

Ucap Alvin yang kini sedang mengemudikan mobilnya menuju ke arah rumah.

"Kamu suka anak kecil ya mas?"

Shana menatap lekat pada wajah sang suami yang seakan memancarkan aura berbeda saat membicarakan Sean dan Jean.

"Ya, mereka itu menyenangkan."

Jawab Alvin dengan senyum yang mengembang di bibirnya.

"Kenapa kita gak coba bikin sendiri aja mas, kita juga bisa loh bikin mahluk menggemaskan kayak mereka?"

Ucap Shana sambil tersenyum semanis mungkin.

Tuing

Namun lagi-lagi Shana harus merelakan kepalanya di toyor oleh tangan kekar sang suami.

"Aw..Sakit tahu mas!"

Shana meringis kesakitan.

"Ya bagus kalau sakit, berarti ini bukan mimpi"

Sepertinya Shana harus lebih berusaha lagi agar bisa meluluhkan hati Alvin.

1
thor
kemunculan benih" cinta
De Nur
semoga bisa menulis seoerti kakak ☺️
Cantika
waduh malam pertamanya di skip
Cantika
mau satu suami kayak Alvin
Cantika
merasa tersindir ya Vin, jadi panik gitu 😂
Cantika
si Alvin ini to the point banget, basa-basi dulu kek 😂
Cantika
ada dicuekin, gak ada dicariin 🤭
Cantika
Semangat Shana buat Alvin bucin sama kamu
Cantika
cemburu ni yee 😂
Cantika
😂😂😂
Cantika
Shana terjebak dalam omongannya sendiri 😂
Cantika
seru
Cantika
Lanjut
Wy Ky
ok
Ismalinda
Luar biasa
Alisha Chanel: Terima kasih 🥰
total 1 replies
eva Sekayu123
si Alice dapet karma gk ya
eva Sekayu123
thoor kasi Rizky azab udah sia in shahira jgn enak enak aja liburan
eva Sekayu123
mati tersambar petir ngakak
eva Sekayu123
Thor sanaz jgn keseringan ginep lama2 kasian kan Alvin
eva Sekayu123
jangan di biasain deh kasian sanaz nya pak bu
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!