Terjerat Cinta Gadis SMA

“Kamu siap?” Tanya Daniel pada isterinya yang sudah cantik dengan mengenakan gaun bermotip bunga. 

Cery mengangguk. “Memangnya kita mau kemana?” Tanya Cery lagi karena sejak pagi dia sudah di suruh untuk bersiap-siap. “Ini rumah siapa?” Tanyanya penuh rasa penasaran. 

Saat Cery bertanya Daniel hanya diam dan tersenyum.

“Bukankah kamu belum percaya kalau aku sudah melupakan cinta pertamaku?” Ucap Daniel sampai membuat Cery menoleh menatapnya. “Ayo keluar.” Ajakna dengan segera ia keluar mobil lebih dulu lalu mengitari mobil itu dan membukakan pintu mobil untuk sang isteri.

“Tunggu, maksud kakak ini rumah Kak Lilac dan Kak Al?” Tanya Cery sambil menatap rumah megah di depanya.

“Rumah keluarga Estevan, mereka sedang tinggal di sini jadi kita datang ke sini. Ayo aku tidak sabar mengenalkanmu pada dua Tuyul.” Ucap Daniel sambil menarik lengan Cery dan sedikit berlari.

“Tuyul?” Cery mau tidak mau dia ikut berlari masuk ke kediaman keluarga Estevan.

“Kak Al.” Panggil Daniel saat melihat Al sepupunya itu sedang duduk di atas ambal.

Al menoleh dengan wajah lesunya di sertai lingkar hitam di kedua matanya. 

“Daniel!” Ucap Al dengan wajah yang tiba-tiba berubah menjadi sumringah. “Kenapa baru datang menjenguk ku.” Ucap Al yang tiba-tiba merasa bahagia melihat sepupunya itu. 

Belum sempat Cery terkejut melihat penampilan Al yang berantakan kali ini dia di buat kaget dengan kedua anak kecil yang berlarian datang menyerbunya. 

“Om Daniel!” Panggil Jasmine sambil berteriak kegirangan ia langsung memeluk Daniel. 

“Om, Bintang juga pengen di peluk.” Pintanya saat melihat saudaranya lebih dulu memeluk pamannya itu. 

Daniel tersenyum lalu dia memeluk kedua bocah berusia 4 tahun itu.

“Om, siapa gadis cantik ini?” Tanya Bintang yang sejak tadi memang sudah memperhatikan Cery dari jauh. 

“Huss! Dia tante mu, dia isteri Om Daniel mu itu.” Ucap Al sambil mengacak-ngacak rambut putranya itu. 

Cery hanya tersenyum kaku, dia masih bingung dengan situasi ini.

“Ada apa dengan mu, Kak?” Tanya Daniel karena kondisi sepupunya itu terlihat sangat berantakan.

“Daniel kau datang di waktu yang sangat tepat, aku titip dua tuyul ini dulu yah.” Ucap Al saat melihat isterinya sedang berjalan menuruni anak tangga.

“Kak Daniel, kalian sudah datang.” Ucap Lilac dia sudah snagat tidak sabar saat tau jika Daniel akan membawa isterinya datang menemuinya.

Namun tubuhnya tiba-tiba saja merasa melayang, Al dengan cepat menggendong sang isteri dan berjalan kembali ke atas.

“Sayang, apa yang kamu lakukan? Aku harus menemui mereka lebih dulu.” Ucap Lilac sambil meronta, dia tidak enak pada Daniel karena setiap datang menemuinya Al sudah pasti akan mengajaknya pergi dan membiarkan Daniel mengurus kedua anaknya itu.

Cery menatap bingung kedua orang itu lalu menoleh ke arah suaminya.

Daniel tersenyum. “Mereka selalu meninggalkanku untuk mengurus kedua tuyul ini.” Ucap Daniel yang tau isi pertanyaan di dalam otak sang isteri.

“Lalu mereka kemana?” Tanya Cery lagi.

“Kata Daddy, Mom dan Daddy harus buat adik lagi jadi kita tidak boleh mengganggunya.” Jawab Jasmin jujur karena itulah yang di ucapkan Al setiap kali ayah dari dua anak kembar itu pergi berduaan dengan sang isteri.

Cery tercengang mendengar ucapan anak berusia 5 tahun itu, lalu kembali menatap suaminya.

Daniel hanya mengangguk dengan wajah memelasnya seolah memperlihatkan nasib buruknya.

“Ayo Om kita main.” Ajak Jasmine lagi.

.

To be continued…