BIJAKLAH DALAM MEMILIH TULISAN. SESUAIKAN DENGAN UMUR KALIAN.
"NOTE : JIKA INGIN BERGABUNG DALAM GRUP CHAT UNTUK LEBIH DEKAT DENGAN AUTHOR, TOLONG SERTAKAN ALASAN YANG JELAS!"
Cemas, dan takut. hal itulah yang dirasakan Nadine Alistie begitu mendengar sang mantan dari kekasihnya telah hidup menjanda. berulang kali ia harus menelan pahitnya kekecewaan saat sesuatu yang ia khawatirkan itu benar-benar menjadi kenyataan, sang kekasih ternyata telah diam-diam menjalin hubungan dengan masa lalunya.
Bertahan atau meninggalkan? tentu itu adalah pilihan yang sulit untuk seseorang yang sudah menjalani hubungan asmara selama 5 tahun lamanya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon mys05, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Episode 35
"Tinggalin, aku." pekik Farhan.
Halisa tidak menggubrisnya, sambil mengoles sebuah masker kewajahnya wanita itupun terlihat sangat santai. seolah sudah menganggap pernyataan Farhan hanyalah omong kosong.
"Sia*l." Farhan langsung menarik tangab Halisa, mencoba menyeret wanita tersebut jeluar dari apartemennya.
"Ah... lepasin aku!" tegas Halisa meninggikan suara.
Sungguh, Farhan sangat geram, dan audah sangat muak dengan hal ini. Halisa yang sudah membawa seluruh barang-barangnya keapartemen Farhan, dan menganggap tempat tersebut seperti rumah pribadinya.
"Kamu jangan macem-macem ya! awas ajah kalo kamu sampe berani ngusir aku dari sini, aku bakalan lapor polisi dan kasih video rekaman kita ke keluarga kamu." Ancam Halisa.
Farhan mengeratkan giginya dengan mata melotot, ia langsung melempar Halisa keatas tempat tidur dan langsung mencekiknya. "Wanita sia*lan, seharusnya gue dari awal gak pernah ketemu sama lo." pekik Farhan mengeratkan cengkraman tangannya yang berada tepat dileher Halisa.
"Ahk..." Halisa terkejut, ia kesulitan untuk bernafas. cengkraman Farhan benar-benar samangat kuat, sungguh Halisa tidak menyangka jika Farhan bisa seberani ini.
"Farhannn..." jerit Maya sang kakak dari pria tersebut, dengan cepat Maya langsung mendorong adiknya mencoba menghentikan apa yang akan dilakukan Farhan. "Lepasin dia, Han. jangan gila, dia bisa mati."
"Aku gak peduli, aku emang mau dia mati." tegas Farhan penuh amarah.
"Lepasin Han..." sekuat tenaga Maya melepaskan cengkraman kuat tangan Farhan dari leher Halisa.
"Uhukkkk..." Halisa ketakutan, ia langsung menjauh dan meraih ponselnya. "Oke! lo liat ajah, Han. lo udah macem-macem sama gue."
Maya menelan salivanya, kemudian berkata. "Apa yang bakalan kamu lakuin?" tanya Maya.
"Lapor Polisi!"
Maya terkejut, sungguh ia berpikir entah dari mana Farhan me dapatkan wanita seperti Halisa. dan ia keheranan kenapa Farhan sampai berani mencekik wanita tersebutdan berniat membunuhnya, tentu semua itu pasti ada alasannya.
***
Kedua orang tua Alistie tentu keheranan saat kedatangan Andre bersama sang Mama secara toba-tiba mengejutkannya. hal itu wajar saja karna Alistie sendiri tidak mengatakan apapun perihal hal ini, dengan sengaja ia merahasiakannya karna ingin membuat kejutan untuk kedua orang tua mereka.
Alistie yang baru saja turun dari lantai atas pun langsung menghampiri mereka, dan tidak lupa menyapa Santi, Mama dari Andre. "Selamat malam, Tante." ucap Alistie dengan sangat manis.
Penampilannya selalu saja membuat siapapun terkagum-kagum dengan kecantikan Alistie. beberapa waktu menjalin hubungan bersama Andre, gadis itu selalu saja sukses membuat terpesona. semua sudah berkumpul, Santi menatap Alistie dengan sorot yang menilai. cantik, sopan, manis. kata itu yang terlintas dalam pikiran Santi sesaat setelah melihat calon menantunya tersebut.
"Gimana, Mah?" tanya Andre.
Santi mengangguk, ia langsung menyukai Alistie dalam satu kali tatapan. sorot matanya teralihkan kepada keduanorang tua Alistie yang masih terlihat kebingungan, "Sebelumnya saya mohon maaf, jika kedatangan saya dan Andre sudah membuat kalian keheranan. perkenalkan saya Santi, orang tua tunggal dari Andre."
Rosa dengan raut wajah bingungnya pun, mengangguk meskipun bola matanya sesekali terus menatap Alistie seolah sedang mencari jawaban atas kebingungannya sekarang.
"Andre dan Alistie sudah menjalin hubungan, dan kedatangan kami saat ini ingin melamar, Alistie." ucap Santi santai.
Hal tersebut sukses membuat Dedi dan Rosa terkejut bukan main. bagaimana tidak? belum lama ini ia juga dilamar oleh Farhan, dan Alistie langsung menolaknya. dan sekarang, seorang pria yang sudah jelas-jelas berstatuskan duda juga ingin melamarnya. bahkan Alistie sudah menjalin hubungan dengannya, entah hal itu terjadi sedari kapan, Rosa dan Dedi pun tidak tahu pasti.
Andre gelisah, ia takut jika kedua orang tua Alistie langsung menolaknya.
Sejenak tidak ada gubrisan yang keluar dari mulut Papa, maupun Mama dari Alistie. mereka masih diam terpelohok seolah tidak percaya akan hal ini.
Dedi melirik kearah Alistie yang sedari tadi hanya terus memperhatikan Andre, dengan senyum yang tersembunyi. "Kami... kami sebagai orang tua Alistie hanya bisa mengikuti saja, jika memang Alistie dan Nak Andre saling mencintai. apa boleh buat? benarkan Mah?" ucap Dedi.
Rosa mengangguk cepat, ia pun tidak banyak bicara dan langsung memancarkan raut yang berbinar. seolah sudah menyutujui apapun itu asal Alistie bahagia.
Sumpah demi apapun, keringat dingin sudah membasahi seluruh tubuh Andre. ia benar-benar ketakutan mendengar jawaban yang tidak diinginkan keluar dari mulut kedua orang tua Alistie. Andre menghembuskan nafas lega, ia langsung memancarkan senyum kemenangannya menatap Alistie.
"Saya harap Nak Alistie, dan keluarga tidak mempermasalahkan status Andre yang sudah pernah menikah. kami tidak ingin ada yang ditutup-tutupi, sebelum semuanya sudah terlanjur." ucap Santi pada Alistie dan keluarganya.
Rosa tertawa kikuk, "Benar kata suami saya, jika Alistie sudah memutuskan untuk menjalin hubungan dengan, Nak Andee. itu artinya dia sudah memikirkan segala sesuatunya, kami yakin jika Alistie tidak pernah salah dalam mengambil keputusan." sahut Rosa menjelaskan.
Ya, awalnya Rosa sendiri tidak percaya dengan semua ini. Alistie anak gadis kebanggaannya memilih seorang duda beranak satu untuk mempersuntingnya. sungguh hal ini tidak pernah ia pikirkan bahwa Andre dan Alistie akan sejauh ini menjalin hubungan. bahkan sampai seserius ini, mau bagaimana lagi? tidak ada alasan untuk kedua orang tua Alistie menolak, sebab segala sesuatunya pasti sudah Alistie pikirkan dengan baik.
LIKE KOMEN YANG PANJANG DAN VOTENYA DONGGG. KECEPATAN UP TERGANTUNG KOMEN KALIAN.