NovelToon NovelToon
Cinta Di Kehidupan Berikutnya

Cinta Di Kehidupan Berikutnya

Status: sedang berlangsung
Genre:Romantis / TimeTravel / Perjodohan / Balas Dendam / Mengubah Takdir / Rebirth For Love
Popularitas:4.7k
Nilai: 5
Nama Author: Nopani Dwi Ari

“Tuhan, bila masih ada kehidupan setelah kematian, aku hanya ingin satu hal: kesempatan kedua untuk mencintainya dengan benar, tanpa mengulang kesalahan yang sama...."

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nopani Dwi Ari, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab.11

Ivana menatap status yang dibagikan Damian, membuat amarahnya kembali memuncak. Padahal tadi hatinya sempat lebih baik setelah berbelanja.

Damian memposting kebersamaannya dengan Daisy dan Vio. Di sana, Damian terlihat begitu hangat—seperti seorang hot daddy yang sempurna.

“Damian, kenapa sih kamu milih dia!?” geram Ivana. Ia berbalik, menatap cermin besar yang tergantung di dinding.

“Aku cantik, pintar, dan bisa memuaskan Damian. Aku lebih menarik dibanding Daisy. Dia cuma anak manja yang bisanya mencaci maki kamu. Kenapa kamu gak melirik aku?” pekik Ivana, penuh emosi. Tangannya meraih vas bunga dan melemparkannya ke lantai.

Suara pecahan membuat Amora, ibunya, terkejut. Dengan tergesa ia menuju kamar Ivana, takut terjadi sesuatu pada putri kesayangannya itu.

“Ivana!” panggil Amora sambil mengetuk pintu.

“Ivana, nak… kamu baik-baik saja? Buka pintunya, jangan bikin Mama khawatir.”

Di dalam, Ivana menunduk, berusaha menyembunyikan wajah sembabnya. Perlahan ia mengangkat kepala, menatap pintu yang masih diketuk.

“Aku baik-baik saja, Ma. Jangan khawatir,” balas Ivana dengan suara serak.

Namun Amora menggeleng. Ia tahu anaknya sedang tidak baik-baik saja.

“Ivana, buka nak. Ayo kita bicara,” bujuknya lembut.

Merasa kasihan pada sang ibu, Ivana akhirnya bangkit dan membuka pintu. Amora langsung terkejut melihat kamar Ivana berantakan, wajah anaknya sembab, rambut kusut, dan make-up luntur.

“Ya Tuhan…” gumam Amora.

Ia meraih Ivana, memeluknya erat. “Nak, ada apa? Cerita sama Mama. Jangan kamu pendam sendiri. Kamu satu-satunya yang Mama punya, Ana…”

“Kenapa hidup aku gak pernah bahagia, Ma? Kenapa semua orang lebih sayang Daisy daripada aku?” Ivana mulai menangis. “Damian, laki-laki yang aku suka sejak lama, malah milih perempuan lain. Papa juga ninggalin aku. Apa salah aku, Ma?”

Ivana terisak, suaranya pecah. Luka lama tentang pertengkaran kedua orang tuanya kembali menggerogoti hatinya.

“Aku juga pengen bahagia, Ma… kayak anak-anak lain yang disayang dan dimanja ayahnya. Sedangkan aku… aku dibenci, diabaikan…”

Air matanya terus jatuh, membasahi pipi.

Amora ikut menangis. Ia mengusap punggung Ivana penuh penyesalan. “Maafkan Mama, Ivana. Maafkan Mama, nak…”

Namun, dalam pelukan itu, pikiran Ivana berkata lain. Di balik tangisannya, ia menyimpan seribu rencana untuk memisahkan Damian dan Daisy. Diam-diam ia tersenyum sinis, lalu kembali memeluk ibunya—senyum tipis yang menyeramkan.

“Lebih baik sekarang kamu mandi dulu, lalu kita makan malam bersama. Mama udah masak makanan kesukaan kamu,” ucap Amora sambil mengusap lembut pipi Ivana.

“Baiklah…” jawab Ivana singkat. Ia pun masuk ke kamar mandi.

Sementara itu, Amora sibuk membereskan pecahan vas di lantai. Tak ada pembantu di rumah mereka karena Amora tak sanggup membayar. Penghasilannya hanya cukup untuk kebutuhan sehari-hari, sedangkan penghasilan Ivana sering habis untuk keperluan pribadinya.

Amora sama sekali tak tahu, bahwa Ivana diam-diam sedang merintis usahanya. Usaha yang kelak ingin ia persembahkan untuk sang ibu.

*

*

Daisy tersenyum puas ketika melihat status yang baru saja ia bagikan berhasil membuat Ivana murka. Ia sengaja melakukannya, hanya untuk menegaskan satu hal: Damian adalah miliknya.

“Sampai kapan pun, Damian tetap milikku,” bisiknya dengan senyum sinis.

Daisy tahu, Ivana tidak akan tinggal diam. Cepat atau lambat, gadis itu pasti merencanakan sesuatu untuk mendekati Damian. Namun, Daisy tidak akan pernah membiarkan Ivana atau Andreas merusak keluarga kecil yang sudah ia perjuangkan—tidak lagi, seperti kehidupan mereka sebelumnya.

“Ivana, aku sudah kembali ke sisi Damian. Dan aku tidak akan pernah melepaskannya,” gumam Daisy dengan tatapan penuh tekad.

*

*

Sementara itu, di apartemen Andreas, suasana justru berbeda. Mia duduk dengan wajah masam, setelah dimarahi habis-habisan hanya karena pergi berbelanja tanpa izin.

“Jadi, gimana?” tanya Mia akhirnya, memecah keheningan.

“Apanya gimana?” Andreas menatapnya malas, menyesali setiap detik kedekatannya dengan Mia. Baginya, menjalin hubungan dengan gadis itu hanyalah kesialan besar.

“Sudahlah, kita putus saja. Aku malas dengan wanita miskin yang gak bisa apa-apa kayak kamu!” cetus Andreas dingin.

“Apa!?” suara Mia meninggi. “Kamu bilang aku miskin dan gak bisa apa-apa?!”

“Iya, memang. Lo bisanya apa selain menari di atasku dan ngabisin uang ku?” balas Andreas tanpa perasaan.

“Andreas…” desis Mia dengan mata berair.

“Pergi dari sini. Jangan pernah tampakkan wajah lo lagi!” tegas Andreas.

“Enggak! Aku gak mau.” Mia menolak, suara bergetar menahan tangis.

Andreas berdecak kesal. Kepalanya sudah penuh dengan masalah—black card Daisy yang diblokir, tagihan hotel dan resto yang menumpuk, juga telepon para manajer yang tak henti menagih. Rasanya kepalanya hampir pecah.

“Kalau cara baik-baik gak mempan, jangan salahkan gue pakai kekerasan!”

Belum sempat Mia menjawab, Andreas menarik tangannya kasar lalu mendorongnya keluar.

Bruk!

“Aww!” pekik Mia ketika tubuhnya membentur pintu seberang.

“Pergi dari sini, sialan!” bentak Andreas, lalu menutup pintu dengan keras.

“Andreas!” teriak Mia sambil menangis kencang. Tangisannya memecah kesunyian lorong apartemen, membuat beberapa penghuni keluar hanya untuk melihat. Namun, tak ada yang peduli.

Mia mencoba mengetuk, menekan bel, bahkan menendang pintu, tapi sia-sia. Kakinya malah terasa sakit.

“Andreas, tolong buka! Dre, biarkan aku masuk. Aku mohon…” isaknya pilu.

“Hey! Jangan berisik, kami mau istirahat!” bentak salah satu penghuni.

“Iya, pergi sana! Berisik banget!” sahut yang lain.

Mia terdiam. Siapakah dirinya? Hanya gadis biasa yang kebetulan jatuh hati pada lelaki bernama Andreas. Cinta yang ia rasa tulus—bukan main-main—justru dibalas dengan penghinaan dan kekerasan. Dengan hati remuk, ia melangkah pergi, air matanya terus mengalir.

****

Berbeda dengan Andreas yang ditimpa berbagai masalah, Daisy justru tengah duduk nyaman bersama Damian. Vio sudah tertidur lebih awal setelah puas bermain dengan neneknya.

“Sayang, bisa jangan horor gak? Aku beneran gak suka,” pinta Damian, wajahnya sudah pucat pasi.

“Gak ada pilihan lain. Kalau nonton yang romantis, kamu ujung-ujungnya mupeng,” kekeh Daisy jahil.

Damian mendengus. “Memang kalau kamu deket gini aku gak mupeng, hah?”

Daisy tertawa geli, membuat suasana semakin hangat. “Sabar ya.”

Niat Daisy memang hanya ingin ada teman menonton film horor, karena sendirian dia pasti ketakutan. Kini, dengan Damian yang pucat di sisinya, ia justru merasa lebih aman. Pelan, ia merapat, memeluk lengan suaminya, lalu menyandarkan kepala di pundak itu.

Pundak yang selalu membuatnya rindu. Pundak yang selalu ingin ia miliki, selamanya.

Tapi malam yang hangat itu hanyalah ketenangan sebelum badai. Ivana sudah menajamkan niat, Andreas sedang mencari jalan keluar, dan semuanya mengarah ke satu titik: merobek kebahagiaan Daisy.

Dan saat Daisy tersenyum bahagia di sisi Damian, ia tidak tahu—musuhnya sudah menunggu di balik gelap, siap menghantam tanpa ampun.

Bersambung ....

1
Epi Widayanti
hempaskan ulat bulu itu Daisy
Epi Widayanti
/Heart//Heart//Heart/
Asa Asa
belom pernah hidup serumah sama mertua
Susma Wati
ivana terlalu terobsesi pada damian yang menghancurkan dirinya sendiri, akibat dari perbuatan ayahnya yang lebih pergi dengan pelakor, da si pelakor dengan tidak tahu diri ingin memeras ivana
Epi Widayanti
Lanjut 👍👍
Epi Widayanti
lanjut
Epi Widayanti
Lanjut, makin kepanasan tuh si Ivana /Joyful/
Nix Ajh
eh Andrean mokondo, harusnya Daisy yang marah ini malah kebalik, kamu yang marah
Asa Asa
jahat banget
Margaretha Indrayani
lanjut thor
Nix Ajh
selalu ada kesempatan kedua, bahagia buat Damian, Daisy, dan Vio
Mochi 🐣
Kepedean
Susma Wati
banyak yang kayak ibu diana,
AriNovani
Komen guyss
Epi Widayanti
suka 💓💓
Nadira ST
musuhnya pada berdatangan kepalaku kok pusing ya daisi baru lahiran belum bisa balas dendam
Susma Wati
alfa dan andreas sama-sama punya penyakit hati,, dendam yang si pupuk terus menerus oleh mereka sendiri tanpa berpikir untuk memperbaiki diri
Nadira ST
lanjut thor penasaran nih
AriNovani
mobilnya bukan kaki 😭
Mochi 🐣
/Heart//Heart//Heart/
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!