SINGLE MOM

Rheanne membelakkan matanya begitu juga dengan Sean buah apel yang ia masukkan ke mulut terpental kelantai saking kaget mendengar perkataan Ruhi.

"Ruhi! Jangan menguras emosi Mommy!"Kata Rheanne dengan menatap putrinya dengan tatapan tajam dan wajah nya datar.

"Suster bawa Ruhi pergi" Kata Rheanne dengan nada dinginnya dan mau tak mau Ruhi turun dari gendongan Keralld dan berjalan sambil di gandeng Susternya.

Jika Rheanne sudah seperti itu maka Ruhi tidak berani melawan ia menurut.

"Maafkan atas kelancangan Ruhi, Tuan muda Keralld" Kata Rheanne dengan sedikit membungkukkan badannya.

"Tidak apa namanya anak kecil.." Keralld mendekat ke arah Rheanne lalu memajukan wajahnya ke arah telinga Rheanne "Sepertinya Ruhi benar, tidak ada yang salah dari perkataan Ruhi, bagaimana jika kita menikah?"...

Bisik Keralld dengan senyuman miring tercipta di wajahnya setelah selesai membisikkan kata-kata itu di telinga Rheanne dengan sengaja pria itu sedikit meniup telinga Rheanne.

Yang membuat tubuh Rheanne menegang, Keralld menjauhkan tubuhnya dan menatap Rheanne dengan senyumannya.

"Jangan mimpi" Kata Rheanne dengan sedikit gugup ia membuang pandangannya agar tak menatap Keralld.

"Chris kau tak boleh melihat ini tak aman untuk kesehatan jantungmu" Sean dengan menutupi mata Chris.

"Aku rasa paman lah yang harus menutup mata, paman kan jomblo!. Aku tak apa jika kehilangan paman tapi alangkah sayangnya dengan nasib paman yang harus mati sebelum memiliki pacar." Sarkas Chris seperti biasa dengan perkataan pedasnya.

"Chrissy!" Geram Sean.

"Bagaimana dengan tawaran saya Nona?" Kata Keralld dengan sengaja menggoda Rheanne yang terlihat menggemaskan di matanya.

"Anda mau dengan seorang janda seperti saya, Tuan muda?" Kata Rheanne dengan tersenyum miring dan mendekat ke arah Keralld dengan langkah menggodanya.

"Janda lebih berpengalaman dan menggoda, Nona" Jawab Keralld tersenyum ia berhasil menjawab godaan dari Rheanne.

"Apalagi seperti anda, janda berkelas!" Kata Keralld tersenyum manis.

"Sayangnya janda-janda seperti diriku ini tidak tertarik dengan orang seperti anda" Kata Rheanne lalu mundur selangkah kebelakang dengan tangan yang ia dekap di dada.

"Yakin??" Keralld semakin gencar menggoda Rheanne ia kembali mendekat dan mengecup singkat telinga Rheanne.

Rheanne kaget ia langsung mendorong tubuh Keralld dengan wajahnya yang memerah, "Saya permisi" Katanya lalu langsung pergi dari ruangan Keralld dengan wajah yang bersemu.

Keralld tersenyum memandang tubuh Rheanne yang kini telah berjalan keluar ia menggelengkan kepalanya melihat tingkah Rheanne yang sangat menggemaskan dimatanya.

"WOI KERALLD INGAT ADA AKU SAMA ANAK MU DISINI!!" TERIAK SEAN KESAL.

Keralld menoleh ke samping dia sedikit kaget ternyata Chris dan Sean masih berada di ruangannya ia pikir mereka berdua sudah pergi.

"Ck, ribut sekali!" Datar Keralld yang sudah kembali ke setelan pabriknya, ia berjalan ke arah mejanya untuk melanjutkan pekerjaannya.

"Mom, Mommy marah?"Kata Ruhi dengan menggoyangkan tangannya yang berada di atas tangan Rheanne yang tengah ia genggam.

Mereka sedang berada di dalam mobil dan sedari tadi Rheanne tak memperdulikan anaknya.

Ruhi tetap berusaha untuk membujuk mommy nya seperti yang di sarankan oleh Olivia.

Bukannya kembali ke mansion mobil justru mengarah ke perusahaan.

"Bawa Ruhi ke mansion" Kata Rheanne turun dari mobil begitu juga dengan Olivia.

Ruhi menatap memelas ke arah Olivia, setelah Rheanne sudah masuk ke perusahaan Olivia berbisik di telinga Ruhi, "Renungi semua kesalahanmu, nanti ketika mommy pulang minta maaf, oke?

Ruhi mengangguk lemah..