My Perfect Ghost

Bab 35

"Tidak mungkin. Ini tidak mungkin terjadi!" ucap Lisa terisak. "Bagaimana sesosok makhluk gaib, hantu, bisa menyukai diriku? Padahal aku tidak melakukan apa pun yang bisa menarik sesosok hantu untuk suka padaku," lanjut Lisa.

Sedangkan Doja yang tertunduk melihat kepergian Lisa dari hadapannya, dan dia juga bergegas mengejar Lisa namun dengan bayangan yang tak dapat dilihat Lisa. Ia tahu. Ia tahu kalau Lisa terisak dan sangat terkejut kalau dirinya menyatakan hal itu. Tapi dia masih bingung, benarkah Lisa terisak dengan pernyataan hatinya, atau atas kepergian yang sebentar lagi akan terjadi?

"Lisa, dengar.... Lisa... Maafkan aku," ucap Doja dari balik pintu kamar Lisa.

Lisa masih terisak. Ia juga tidak menyangka selain pernyataan yang dikatakan oleh Doja, ia juga akan pergi. Lisa tahu kalau dia akan pergi, tapi itu masih kurang dari delapan belas hari lagi. Dan ternyata, Doja baru menyadari kalau ada perbedaan waktu. Jujur saja, Lisa juga sudah merasa nyaman dengan kehadiran sesosok hantu lelaki ini, tapi dia tidak bisa membenarkan bahwa ada hal terlarang di antara mereka.

"Lisa, aku tahu kau bisa mendengar suaraku. Aku harap kau tak bersedih akan kepergianku. Kau bisa berkunjung ke makamku nanti. Percayalah aku juga akan merindukan kebersamaan kita, hari-hari yang kita habiskan bersama," ucap Doja.

Lisa beranjak, berdiri dari balik pintu dan langsung merebahkan diri ke ranjang yang tak jauh dari sana. Menelungkupkan wajahnya. "Ini tidak benar! Sungguh ini tidak benar!"

Doja pun masih tertunduk dan menyesali akan pernyataannya terhadap Lisa, tapi ia tidak ingin tidak pamit atau tidak ada sepatah-kata pun apabila ia tidak ada waktu lagi untuk berada di dunia manusia. Beberapa menit telah berlalu, Doja pun beranjak dan berlalu dari sana.

...****************...

Pagi menyapa, tak terasa jam sudah menunjukkan pukul tujuh pagi. Lisa baru terbangun dari tidurnya. Sedikit sembab yang nampak di wajahnya karena kemarin malam ia menangisi Doja. Dia sendiri tak paham kenapa dirinya bisa menangisi sosok hantu itu. Ia beranjak dari ranjang dan menuju kamar mandi. Melakukan ritual yang biasanya dia lakukan.

Sementara Doja tumben sekali, ia sudah mondar-mandir dengan peralatan pembersih rumah tangga untuk membantu Lisa membereskannya. Bahkan dirinya juga sudah memasakkan makanan yang disukai oleh Lisa. Entah dirinya bisa tahu apa kesukaan Lisa. Selesai membereskan membersihkan rumah, dirinya sudah siap menunggu di mini bar untuk menunggu Lisa muncul. Doja juga tahu bahwa Lisa hari ini akan kembali ke rumah sakit itu untuk mengambil sesuatu dari kliennya.

Terlihat Lisa menuruni anak tangga, Doja masih menatapnya dari kejauhan. Lisa tetap berjalan menuju kulkas untuk mengambil orange jus nya. Tapi ditahan oleh Doja.

"Lisa, tunggu. Aku sudah menyiapkan sarapan untukmu, bahkan orange jus juga sudah sedia di sini. Lihatlah...," ujar Doja tanpa mengucapkan salam seperti biasanya.

Lisa berpaling ke arah sumber suara, lalu menatap ke arah hantu itu, dia alihkan lagi pandangannya ke arah meja. Benar, Doja sudah menyiapkan untuknya, tapi Lisa tetap saja mengambil sebotol orange jus untuk dibawa ke arah meja.

"Terima kasih," ucap Lisa singkat yang langsung duduk di hadapan Doja. Meraih segelas orange jus yang sudah tersedia.

"Apa kau masih marah? Ok, maafkan aku dengan pernyataanku malam...,"

Belum sempat Doja melanjutkan permintaan maaf dengan penjelasannya, Lisa mengisyaratkan untuk diam dan tenang dengan gestur yang dia arahkan.

"Tap....,"

"Shuuttt!!" Lisa menggerakkan jarinya ke mulutnya yang berarti diam.

...****************...

Tbc