Galang, ketua geng motor, jatuh cinta dengan seorang gadis yang memiliki trauma dengan geng motor. Namanya Shella, gadis penjual fried chicken yang cantik dan pintar.
Shella merupakan penyelamat hidup Galang, dan memberikan sebagian darahnya saat nyawa Galang di ujung maut.
Bagaimana Galang harus berjuang agar bisa mendapatkan cinta dari Shella?
Trauma apa yang dialami Shella?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Eni pua, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 35. Bertemu Presdir baru
Shella dan teman-temannya panik meski mereka berusaha bersikap seakan tidak tahu apa-apa. Bau ayam crispy masih terasa menyengat di hidung mereka.
"Mati aku," gumam Mila.
"Kamu masih mending, lah aku yang keluar untuk membelinya. Ada nggak perasaan paling menakutkan selain mati?" tanya Shella.
"Ada, dipecat," kata Mila cukup keras hingga terdengar oleh Pak Indar.
"Siapa yang dipecat? Hmm, bau-bau makanan enak sudah masuk rupanya. Presdir belum mengadakan pesta, tapi kalian malah sudah mulai pestanya. Ayo keluarkan!" perintah pak Indar.
Mereka semua saling berpandangan lalu perlahan mengeluarkan satu paket ayam crispy. Mereka sungguh tidak berani melawan keinginan Pak Indar. Kalau tahu Pak Indar akan kembali secepat itu, mereka tidak akan berani macam-macam. Tetapi semua sudah terlambat.
"Kalian sungguh ceroboh. Bagaimana Bos bisa tahu departemen kalian ada yang menyelinap keluar tanpa izin saat ada penyambutan Presdir baru. Siapa yang tadi menyelinap keluar, ikut aku menyambut kedatangan Presdir baru. Cepat, ini perintah langsung dari manajer," ucap Pak Indar.
"Tapi Pak, apa akan dipermalukan di depan semua orang, kasihan Pak?" tanya Tanti.
"Iya, Pak. Kasihan, hanya pergi tanpa izin. Sebaiknya di hukum dengan hukuman yang lain saja. Itu terlalu menakutkan," tambah Mila.
"Kalian ini hanya staf biasa. Jangan banyak protes. Hukuman yang diberikan itu, bukan terserah kalian. Tapi terserah Bos. Ini menjadi pelajaran untuk kalian, agar tidak ceroboh lagi," jawab Pak Indar.
Shella maju ke depan dengan perasaan takut sekaligus gugup. Semua teman-temannya merasa bersalah karena merekalah Shella akan menerima hukuman. Mereka juga sedih karena hukuman Shella lebih berat dari yang mereka bayangkan.
Shella mengikuti langkah Pak Indar dan mereka menyemangati Shella. Shella hanya tersenyum pasrah.
Shella merasa sedikit senang, karena dia bisa mengikuti acara penyambutan ini, tanpa harus mengintip atau membuat rencana penyusupan seperti yang mereka rencanakan. Masalah hukuman, Shella akan mengikuti arus saja.
Shella berdiri berbaris disamping Pak Indar. Sementara dari luar sana, seorang pria yang tampak gagah dan berwibawa, berjalan diikuti beberapa pria berjas hitam. Ini seperti kisah di film-film. Pengawal pribadi yang mengawasi 24 jam sang Bos.
Mata Shella tertuju pada pria yang berjalan paling di depan. Galang, benarkah pria berjas itu Galang?
Shella sudah tidak ada waktu berpikir lagi. Kejadian ini begitu cepat, dan semua yang hadir memberikan penghormatan dengan menunduk pelan saat pria itu berjalan di depan mereka. Tatapan mata Shella tertuju pada wajah tampan pria yang pernah membuatnya jatuh cinta.
Dia memang Galang. Tiga tahun tidaklah membuat Shella bisa melupakan wajah itu. Pria itu berhenti tepat di depan Shella yang menatapnya tajam. Pak Indar yang melihat itu, sangat takut dan dia berusaha membuat Shella menundukkan kepalanya.
"Shella, tundukkan kepalamu. Hormati Presdir," kata Pak Indar seraya menyenggol bahu Shella.
Shella akhirnya tersadar dan mengikuti apa yang diperintahkan Pak Indar. Galang, kembali berjalan melewati Shella dan bergegas menuju sebuah ruangan yang sudah mereka persiapkan untuk acara penyambutan.
Semua mengikuti langkah Presdir mereka yang baru dan mendengarkan perkenalan pertama mereka.
"Selamat siang semuanya. Saya sangat berterimakasih karena kalian semua sudah melakukan penyambutan untuk Presdir kalian yang baru. Saya perkenalkan, ini dia Presdir kita yang baru yang menggantikan saya. Galang, silakan perkenalkan diri," ucap Presdir yang lama, Husein.
"Terima kasih. Perkenalkan, saya Galang. Saya akan menggantikan kakak saya sebagai Presdir yang baru. Saya masih baru dalam dunia bisnis. Jadi mohon bantuan dan kerjasamanya. Terima kasih," pidato Galang yang singkat dan padat.
Semua bertepuk tangan setelah pidato usai, termasuk Shella. Shella merasa, sejak awal tadi, Galang terus saja melihatnya. Seolah ingin mengatakan bahwa dia sudah kembali dan menunjukan bahwa dia telah sukses. Entah itu Shella yang merasa kepedean atau hanya perasaannya saja.
Setelah, penyambutan usai, Pak Indar meminta Shella untuk menemui Presdir mereka yang baru, Galang. Shella sempat syok, karena dia merasa malu baru bekerja beberapa hari sudah membuat masalah.
"Shella, cepat kamu temui Presdir di ruangannya. Ingat, terima saja hukuman dari Presdir. Jangan membantah apalagi melawan. Ingat kamu ini karyawan baru, jangan sampai dipecat," kata Pak Indar menasehati Shella.
Pak Indar mengantarkan Shella hingga di depan pintu ruangan kerja Presdir. Pak Indar pergi setelah memberi semangat pada Shella. Saat itu, sekretaris baru Galang, terlihat keluar dari ruangan tersebut. Gadis cantik itu tersenyum melihat Shella.
"Kamu sudah datang? Masuklah, Presdir sudah menunggu. Ikuti saya," kata Gadis cantik yang bernama Meilani.
"Terima kasih," ucap Shella yang mengagumi kecantikan Meilani. Pantas saja dia terpilih menjadi sekretaris baru untuk Presdir.
Aku tidak cemburu, bukan? Dan aku memang tidak boleh cemburu. Dia dan Galang sudah tidak ada hubungan lagi. Semuanya sudah berakhir sejak tiga tahun yang lalu, batin Shella.
...****************...